Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Kinerja organisasi mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja sesungguhnya sangat

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PADA BAGIAN UMUM DAN PROTOKOL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Nomor : / BAP-I/IV/2011 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PROFIL BAGIAN PEMERINTAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 2 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kompleksnya persoalan yang dihadapi Negara, maka terjadi pula. perkembangan di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran Umum Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA. : Bagian Pengelolaan Aset Daerah Setda Kabupaten Kudus

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

TERM OF REFRENCE PENINGKATAN KAPASITAS APARAT DALAM BIDANG KEHUMASAN DAN PROTOIKOLER DI DAERAH

BAB III A. DESKRIPSI LEMBAGA

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

Dyah Pitaloka Haryono SH,MA NIP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Deskripsi Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

KATA PENGANTAR. Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN KARO

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional. Pembangunan

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. M E M U T U S K A N

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat dari otonomi daerah adalah adanya kewenangan daerah yang lebih

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

pada masa sekarang ini. Masyarakat masih memandang kinerja dari birokrasi publik pada

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

Kabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2008 Seri : D

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 89 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA)

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 90 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN BANTUL

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

B. MAKSUD DAN TUJUAN. 1 dari 28 BAB I A. LATAR BELAKANG

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengan

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

SINOPSIS Kinerja organisasi mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja sesungguhnya sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana tujuan organisasi telah tercapai. Sejalan dengan sistem pemerintahan saat ini, Protokol pemerintahan dituntut untuk merubah paradigma dalam setiap penyelenggaraan sistem maupun kegiatan pemerintahan. Protokol berperan penting dalam penyelenggaraan good governance, demikian juga halnya dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. Berhasil ataupun tidaknya kegiatan yang dilaksanakan, pada akhirnya akan mengacu pada sasaran utamanya tadi. Seringkali baik bagi instansi maupun perusahaan mengabaikan evaluasi pada setiap kegiatan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan pegawai Bagian Protokol Kabupaten Bantul.Hasil penelitian dilakukan melaluli 6 aspek yaitu pelaksanaan tugas keprotokolan, pencapaian tugas keprotokolan, produktifitas, kualitas layanan, responsibilitas, akuntabilitas. Secara keseluruhan dari semua aspek tersebut kinerja Bagian Protokol Kabupaten Bantul sudah baik dan sesuai target meskipun pada proses pelaksanaan disetiap kegiatan masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki lagi. Tetapi berdasarkan aspek-aspek tersebut yang mempunyai pengaruh paling besar adalah pelaksanaan dan pencapaian tugas keprotokolan, dari aspek tersebut dapat diketahui hasil dari kinerja Bagian Protokol itu sendiri. Untuk aspek produktivitas dan akuntabilitas diketahui bahwa hasilnya sudah baik. Yang perlu ditingkatkan yaitu aspek kualitas pelayanan dan aspek responsibilitas. Kendala-kendala yang mempengaruhi kinerja Bantul diantaranya kurangnya personil atau pegawai, sarana dan prasarana serta keterbatasan anggaran. Berdasarkan faktor-faktor tersebut faktor yang paling berpengaruh cukup besar dalam peningkatan kinerja yaitu faktor personil atau pegawai. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa kinerja pada Bagian Protokol Kabupaten Bantul secara umum dapat dikatakan sudah baik sesuai dengan target dan secara keseluruhan dapat disimpulkan berada pada level baik. Namun terdapat beberapa kekurangan pada beberapa aspek yang perlu dibenahi. Saran dari penulis agar Bagian Protokol Bantul meningkatkan kualitas dan kreatifitas pegawai sehingga Bantul bisa lebih baik dalam mengurusi kegiatankegiatan di tingkat kabupaten dan perlunya peningkatan fasilitas sarana dan prasarana dari Pemerintah Kabupaten Bantul agar memenuhi kebutuhan Bagian Protokol Bantul untuk melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Protokol. Kata Kunci : Evaluasi Kinerja, Protokol 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kinerja organisasi mengisyaratkan bahwa penilaian kinerja sesungguhnya sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana tujuan organisasi telah tercapai. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu ditempuh usaha-usaha melalui perbaikan kinerja organisasi dan kinerja pegawai aparatur, baik melalui kepemimpinan dari atasan langsung maupun pelaksanaan dari para staf yang ada didalam bagian itu sendiri, agar segala dampak negatif dari kegiatan pengelolaan pemerintahan dapat dihindarkan serta dampak positifnya dapat ditingkatkan. Sejalan dengan sistem pemerintahan saat ini, Protokol pemerintahan dituntut untuk merubah paradigma dalam setiap penyelenggaraan sistem maupun kegiatan pemerintahan. Protokol berperan penting dalam penyelenggaraan good governance. Berdasarkan peraturan Bupati Bantul Nomor 86 Tahun 2007 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Bagian Protokol mempunyai tugas untuk mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan tugas keprotokolan, pelayanan dan pemberian dukungan pelaksanaan tugas Bupati, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah dan Asisten Sekretaris Daerah. Penelitian mengenai evaluasi kinerja oleh Bagian Protokol Kabupaten Bantul menjadi sangat menarik, karena masih sangat sedikit jumlah penelitian mengenai evaluasi kinerja khususnya Bagian Protokol Kabupaten Bantul. Evaluasi dapat menentukan bagaimana hasil kerja yang sesuai atau tidaknya dengan sasaran yang diharapkan dan seberapa jauh efisiensi dari tim yang mengerjakan kegiatan tersebut. Berhasil ataupun tidaknya kegiatan yang dilaksanakan, pada akhirnya akan mengacu pada sasaran utamanya tadi. Seringkali baik bagi instansi maupun perusahaan mengabaikan evaluasi pada setiap kegiatan. Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, peneliti tertarik untuk mengevaluasi bagaimana kinerja Bantul. Penelitian ini akan berdasar pada kompetensi dari Peraturan Bupati Bantul Nomor 86 Tahun 2007 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Mengingat dalam menjalankan tugas sebagai bagian protokol secara praktis pemerintah Kabupaten Bantul masih terdapat ketimpangan kinerja, hal tersebut disebabkan minimnya sumber daya manusia, sehingga terjadi tumpang tindih antara satu pegawai dengan beberapa tugas sekaligus. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif melaluli pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian evaluative deskritif. Penelitian ini mengevaluasi bagaimana kinerja Bagian Protokol Kabupaten Bantul. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang t elah dikemukakan, maka dapat dijabarkan rumusan masalahnya yaitu Bagaimana Kinerja Bagian Protokol Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2015? C. Tujuan Penelitian 2

Mengevaluasi kinerja Bagian Protokol Kabupaten Bantul apakah sudah sesuai dengan indikator kompetensi. D. KERANGKA TEORI Ada beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik, menurut Agus Dwiyanto (2008) yaitu sebagai berikut: 1. Evaluasi Kinerja Evaluasi kinerja adalah pengukuran dan penilaian terhadap kinerja suatu organisasi atau lembaga, dengan menggunakan indikator dalam pengukurannya. 2. Organisasi Organisasi adalah alat saling berhubungan dari satuan-satuan kerja yang memberikannya kepada orang yang ditempatkannya didalam struktur kekuasaan atau kewenangan sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah atasan kepada bawahan yang menjangkau dari puncak sampai kebawah dari seluruh badan usaha. 3. Protokol Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan terhadap seseorang dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam Negara, pemerintah atau masyarakat. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Evaluasi Kinerja Bagian Protokol Setda Kabupaten Bantul. merupakan faktor pendukung dan faktor penghambat proses evaluasi kinerja yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal pada evaluasi kinerja Bagian protokol terkait. E. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan pegawai Bantul. BAB II PEMBAHASAN 1. Produktifitas Sebagai pelayan bagi masyarakat, tak jarang apa yang ingin dilakukan oleh pemerintahan Kabupaten Bantul dan SKPD yang dimilikinya harus bisa bersinergi dalam mencapai terwujudnya pemerintahan yang baik dan tentu ini semua yang ingin diharapkan oleh masyarakat. Maka dalam rangka mencapai itu semua pemerintahan Kabupaten Bantul dengan masing-masing dinas yang dimilikinya mencoba memanfaatkan dan mengoptimalkan segala sumber kekuatan seperti sumber daya manusia dan sumber daya alam dan yang itu semua bisa membangun kemajuan daerah tersebut. Jika mengacu pada pelaksanaan program dan kegiatan Bagian pada tahun 2015, maka indikator produktifitas dapat dilihat dari aspek berikut : Mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tugas-tugas Bagian yang dapat dilaksanakan. Secara umum Bagian Protokol telah melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang sudah di tetapkan. Mengingat dalam menjalankan tugas sebagai bagian protokol secara praktis pemerintah Kabupaten Bantul masih terdapat ketimpangan kinerja, hal tersebut disebabkan minimnya sumber daya manusia, sehingga terjadi tumpang tindih antara satu 3

pegawai dengan beberapa tugas sekaligus. Dalam setiap kegiatan keprotokolannya, Bagian Protokol Kabupaten Bantul selalu berupaya dengan maksimal agar setiap acara yang diadakan Kabupaten dapat berjalan dengan lancar. Upaya yang dilakukan antara lain melakukan koordinasi antara individu yang termasuk dalam Subbagian Protokol. Secara keseluruhan, kegiatan keprotokolan yang dilakukan, hampir sama ditiap kegiatan yang diadakan Pemerintah Kabupaten Bantul, hanya menyesuaikan dengan tema dari acara yang akan dilaksanakan. Serangkaian aktifitas keprotokolan tersebut nantinya akan berujung pada pencitraan positif Kabupaten. Jadi Bagian Protokol harus dapat menertibkan, mengamankan, dan memberikan rasa nyaman pada setiap undangan atau tamu yang hadir dalam acara Kabupaten agar dapat memberikan kesan positif bagi Kabupaten. Kemudian dalam jumlah kegiatan yang dilakukan semua sudah berjalan dengan baik. Biasanya kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan pihak lain dan instansi terkait. Dalam dimensi mutu hasil kerja sesuai standar maka ditemukan bahwa tidak adanya standar kerja yang ada yang khusus dibuat untuk menjalankan pekerjaan para pegawai, pentingnya standar kerja merupakan hal yang harus diperhatikan agar pekerjaan yang berkenaan dengan pelaksanaan. Kemudian, efektivitas hasil kerja pegawai yang dapat dilihat dari kemampuan para pegawai terhadap pekerjannya di sudah baik. Jika melihat data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat produktifitas Bagian Protokol Kabupaten Bantul sudah baik dan sesuai target meskipun pada proses pelaksanaan di setiap kegiatan masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki lagi. Proses perbaikan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan yang mendatang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal untuk kedepannya. 2. Kualitas Layanan Pada indikator kualitas peningkatan berikut penulis maksudkan adalah menjelaskan informasi tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam hal ini Bagian Protokol Kabuapten Bantul, tingkat kepuasan masyarakat merupakan salah satu tolak ukur dari seberapa baik kualitas kinerja yang diberikan sehingga dapat mengoptimalkan. Beberapa indikator penilaian tersebut sangat penting dalam aspek kualitas pelayanan karena dapat mengetahui seberapa jauh masyarakat mengenal pegawai Bagian Protokol Kabupaten Bantul : a. Pelayanan Adapun bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Bagian seperti mengorganisir pertemuan dengan masyarakat yang melibatkan pejabat pemerintahan serta kunjungan-kunjungan pejabat. Pemerintah Kabupaten Bantul sendiri telah membuat ketentuan penerimaan kunjungan kerja atau studi banding di Kabupaten Bantul guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tamu atau peserta kunjungan kerja atau studi banding dari mitra Kabupaten Bantul. b. Ketrampilan Pegawai Ketrampilan dari pegawai 4

Bantul akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan. Untuk itu Bagian Protokol sebaiknya mengikuti pelatihan dan pengetahuan dalam bidang keprotokoleran, karena akan berdampak pada bertambahnya kemampuan dan keterampilan masing-masing pegawai. Dalam hal kualitas pelayanan pihak Bantul mengadakan pelatihan untuk para pegawai, karena meskipun dari segi pendidikan belum memenuhi tetapi dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan pegawai. Karena jika pegawai kurang paham terhadap tugas yang diberikan maka akan mengurangi kualitas pelayanan. c. Responsibilitas Pada indikator berikutnya yang penulis maksudkan dengan responsibilitas berupa capaian kinerja yang sudah dilakukan dibandingkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Di dalam Bantul pasti memiliki target kerja berupa visi dan misi yang telah dirancang bersama. Kemudian dalam periode masa kerja tahunan Bantul juga memiliki prioritas kerja yang dirancang bersama. Aspek responsibilitas dapat diukur berdasarkan indikator Hasil dan Program Kegiatan. Pada aspek responsibilitas dapat diketahui bahwa Bagian sudah melaksanakan program dan kegiatannya sesuai dengan visi dan misi Bagian Protokol Kabupaten Bantul. Aspek responsibilitas juga dapat dilihat dari semangat pegawai, di atas sudah dijelaskan bahwa meskipun dalam segi pendidikan pegawai masih banyak kekurangan tetapi mereka mampu menutupinya dengan pegawai mengikuti pelatihan. Untuk pengembangan sarana dan prsarana Bagian juga ikut berperan meskipun sebagai fasilitator. d. Akuntabilitas Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat dalam konteks ini konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi itu konsisten dengan kehendak masyarakat. Kinerja organisasi tidak hanya bisa melihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi atau pemerintah seperti pencapaian target. Acuan Pelayanan dipergunakan aparat birokrasi dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik. Hal tersebut mencerminkan prinsip pelayanan publik yang dikembangkan bertujuan untuk masyarakat pengguna jasa. Prosedur pelayanan diharapkan sesuai dengan nilai-nilai atau normanorma yang ada di masyarakat demi kepuasan masyarakat. Kepuasan masyarakat harus mendapatkan perhatian disetiap penyelenggaraan pelayanan publik karena masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang baik. Oleh karena itu Bagian diharapkan memiliki komunikasi yang baik dengan masyarakat hal 5

itu diharapkan agar Bagian mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat supaya nantinya Bagian Protokol sendiri dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Dalam hal pelayanan yang dibutuhkan masyarakat atau SKPD lain dari luar daerah adanya komunikasi yang terjalin antara Kabupaten Bantul dengan Kabupaten lain maupun SKPD lain dari luar daerah. Jika sudah ada komunikasi yang baik antara kedua belah pihak maka akan mempermudah proses pelaksanaan program dan kegiatan. Bentuk Pertanggungjawaban, Dinas berkewajiban untuk membuat serta menyerahkan laporan pertanggungjawaban terkait semua program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas kepada Pemerintah Daerah, begitupun dengan Bagian. Hal itu bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan kinerja Bagian Protokol setiap tahunnya melalui hasil program dan kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Protokol. Standar pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat maupun pada instansi pemerintah. Bantul telah mempertanggungjawabkan semua program dan kegiatan dengan menyerahkan Laporan Akhir Institusi Pemerintah (LAKIP) setiap tahunnya diserahkan kepada Pemerintah Kabuapten Bantul. Hal tersebut bertujuan agar Pemerintah Kabupaten Bantul dapat mengetahui hasil yang dicapai pada setiap program dan kegiatan yang dilakukan serta agar Pemerintah Kabupaten Bantul mengetahui kinerja Bagian Protokol setiap tahunnya. Pada aspek Akuntabilitas diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan serta prosedur pelayanan dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada di masyarakat demi kepuasan masyarakat. Komunikasi yang terjalin antara Bagian Protokol Kabupaten Bantul dan masyarakat atau SKPD lain dari luar maupun dalam daerah sudah cukup baik, tetapi meskipun begitu komunikasi harus selalu ditingkatkan kedepannya jauh lebih baik. Jika dilihat dari aspek akuntabilitas lainnya. Bagian mempertanggungjawabkan setiap program dan kegiatannya setiap tahun dan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bantul. e. Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja Bagian. Bahwa SDM sangat mempengaruhi hasil kinerja. Disamping itu keadaan tingkat pendidikan pegawai juga mempengaruhi kualitas kerja kinerja pelayananyang diberikan kepada masyarakat. Dengan data diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai Bagian Protokol Kabupaten Bantul adalah Sarjana. Meski dalam analisis sebelumnya sudah dijelaskan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta pemahaman pegawai dengan tugas dan tanggungjawabnya pemerintah melakukan pelatihan untuk pegawai Bagian Protokol Kabupaten Bantul tetapi faktor 6

pendidikan juga penting untuk melihat kualitas pelayanan. Sarana dan prasana mempunyai peranan yang penting untuk meningkatkan kerja Bagian. Berdasarkan sarana dan prasarana yang ada di dalam Bantul, dari data diatas dapat dilihat bahwa untuk sarana masih dikatakan belum cukup, mengingat bahwa ada tiga bagian yang ada di Bagian Protokol Kabupaten Bantul, yaitu meliputi Bagian Tata Laksana Acara, Bagian Administrasi Bupati dan Wakil Bupati, Bagian Administrasi Sekda dan Asisten. Tugas, kegiatan serta tanggung jawab yang harus di jalankan oleh Bantul juga cukup banyak, tetapi kalau dilihat dari data diatas masih dikatakan belum cukup untuk Bagian Protokol sangat berpengaruh untuk memberikan pelayanan yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat. Kurang lengkapnya sarana dan prasarana yang ada di dalam Bagian Protokol akan berpengaruh dengan pelayanan yang kurang maksimal yang diberikan untuk masyarakat. Bahwa sarana dan prasarana yang ada dalam Bagian Protokol masih terdapat kekurangan. Seperti contohnya masalah ruangan yang kurang kondusif, alat transportasi yang kadangkadang kendaraan pribadi pegawai digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dinas. Penyediannya sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk pegawai melaksanakan tugasnya. Fasilitas kerja yang memadai merupakan sesuatu yang diperlukan. Pegawai dalam melaksanakan tugasnya harus didukung dengan fasilitas yang memadai, karena tidak mungkin tanpa adanya dukungan fasilitas yang memadai para pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Kinerja Bagian Protokol Kabupaten Bantul yang diukur dari beberapa aspek yaitu produktivitas, kualitas pelayanan, responsibilitas dan akuntabilitas kemudian pelaksanaan tugas dan pencapaian tugas keprotokolan, secara keseluruhan dari semua aspek tersebut kinerja Bantul sudah baik dan sesuai target meskipun pada proses pelaksanaan disetiap kegiatan masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki lagi. Tetapi berdasarkan aspek-aspek tersebut yang mempunyai pengaruh paling besar adalah pelaksanaan dan pencapaian tugas keprotokolan, dari aspek tersebut dapat diketahui hasil dari kinerja Bagian Protokol itu sendiri. Untuk aspek produktivitas dan akuntabilitas diketahui bahwa hasilnya sudah baik. Yang perlu ditingkatkan yaitu aspek kualitas pelayanan dan aspek responsibilitas. 2. Terdapat beberapa kendalakendala yang mempengaruhi kinerja Bagian Protokol 7

Kabupaten Bantul dalam tugas keprotokoleran diantaranya kurangnya personil atau pegawai, sarana dan prasarana serta keterbatasan anggaran. Berdasarkan faktor-faktor tersebut yang paling berpengaruh cukup besar dalam peningkatan kinerja yaitu faktor personil. Sedangkan untuk faktor yang dinilai masih kurang yaitu faktor sarana dan prasarana serta keterbatasan anggarankarena bisa menjadi penghambat pelaksanaan kegiatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja Bagian Protokol Kabupaten Bantul sudah baik dan sesuai target meskipun pada proses pelaksanaan disetiap kegiatan masih ada kelemahan yang perlu diperbaiki lagi, tetapi untuk kedepannya masih perlu ditingkatkan lagi agar kinerja Bagian Protokol Kabupaten Bantul kedepannya lebih baik lagi. B. SARAN Untuk aspek kualitas pelayanan perlu ditingkatkan lagi, yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kreatifitas pegawai sehingga Bagian Protokol bisa lebih baik dalam mengurusi kegiatankegiatan di tingkat kabupaten, mengatur pelaksanaan para pimpinan, membantu tugas pimpinan dan membangun citra kabupaten. Serta penambahan personil atau pegawai, seperti yang. diketahui bahwa di Bagian hanya terdapat 18 orang padahal mereka harus memberikan pelayanan dan membantu tugas pimpinan yang ada di Kabupaten Bantul. Peningkatan untuk aspek akuntabilitas dengan meningkatkan komunikasi kepada pimpinan, SKPD lain agar komunikasi yang baik tetap terjalin serta tidak terjadi perbedaan perspektif antara Bagian dengan pimpinan atau SKPD lain. Perlunya peningkatan fasilitas sarana dan prasrana dari Pemerintah Kabupaten Bantul untuk Bagian Protokol Kabupaten Bantul agar bisa memenuhi kebutuhan Bagian Protokol Kabupaten Bantul untuk bisa melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Protokol Kabupaten Bantul. 8