BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini, penulis akan membeberkan kesimpulan-kesimpulan yang penulis dapatkan terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Penentuan target media sesuai dengan segmentasi BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri yaitu pria dan wanita usia 18-54 tahun dengan semua status sosial dengan geografis wilayah seluruh kota di Indonesia. 2. Penentuan tujuan media dibuat dengan mempertimbangkan jangkauan dan target audiens dari masing-masing media yang digunakan sesuai dengan target market BPJS Ketenagakerjaan. 3. BPJS Ketenagakerjaan menggunakan media mix dalam perencanaan medianya, yaitu dengan menggunakan media radio, televisi, media cetak, dan media luar ruang dengan pemilihan media yang memiliki jaringan yang luas secara nasional dan sesuai dengan target pasar dari BPJS Ketenagakerjaan. 4. BPJS Ketenagakerjan menggunakan media cetak sebagai media primer. Media cetak memang saat ini masih digunakan namun untuk kalangan tertentu saja. Para pekerja dan perusahaan masih memilih media cetak sebagai alat informasi dan sumber berita. BPJS Ketenagakerjaan memilih media televisi 88
89 seperti RCTI, Trans TV, TV One, dan Metro TV dalam strategi media mereka, untuk radio BPJS Ketenagakerjaan menggunakan radio jaringan KBH68 dan SMART FM untu menempatkan iklan mereka. Namun dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan kurang memperhatikan tentang penempatan iklan di media online, dimana seperti yang telah diketahui, media online saat ini sedang menjadi tren. Hal tersebut dapat dimanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk menempatkan iklannya. 5. Pola penjadwalan yang digunakan adalah Pulsing dimana BPJS Ketenagakerjaan akan beriklan secara terus menerus namun tidak pada semua media hanya di media primer saja dan pada event-event khusus BPJS Ketenagakerjaan berpromosi dengan gencar di semua media. Penggunaan pulsing sesuai dengan tujuan beriklan BPJS Ketenagakerjaan yang menginginkan biaya yang hemat dalam beriklan namun tetap efektif. 5.2. Saran 5.2.1. Saran Akademis Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meneliti mengenai BPJS Ketenagakerjaan yang sekiranya dipandang perlu untuk diketahui dan dikembangkan lagi dengan tekhnik yang lebih baik lagi. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi landasan untuk penelitian sejenis dimasa yang akan datang ataupun menjadi pembuka jalan untuk
90 pengembangan penelitian selanjutnya apabila ditinjau dari efektifitas iklan yang sudah dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan. 5.2.2. Saran Praktis Saran yang diberikan peneliti untuk BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka mensosialisasikan programnya dan dalam menciptakan suatu awareness melalui strategi media periklanan yang telah dilakukan adalah : 1. Peneliti menganjurkan kepada BPJS Ketenagakerjaan agar menciptakan sebuah terobosan dalam mengemas strategi media pada sebuah badan pemerintahan dimana biasanya badan pemerintahan kurang memperhatikan banyak hal dalam strategi media dikarenakan budget yang ditentukan dalam strategi media tidak besar maka dari itu banyak badan pemerintahan yang cenderung untuk tidak memperhatikan mengenai pentingnya sebuah strategi media iklan dimana hal tersebut dampak berdampak pada sosialisasi program-program mereka yang dimana banyak khalayak yang belum mengetahui dan paham akan programprogram pemerintah saat ini dan penggunaan media iklan dapat membantu badan pemerintahan dalam mensosialisasikan program-program mereka, apabila mereka cermat dalam pemilihan media yang tepat sesuai dengan target market, pesan yang disampaikanpun akan efektif.
91 2. BPJS Ketenagakerjaan perlu memperhatikan dalam pemilihan media dan memilih menggunakan media yang sedang tren saat ini. Dalam hal ini peneliti melihat BPJS Ketenagakerjaan kurang memperhatikan pemilihan media dimana BPJS Ketenagakerjaan masih menggunakan media konvensional untuk menempatkan iklan mereka dan memilih media cetak sebagai penempatan iklan dengan frekuensi terbanyak atau dalam hal ini ditentukan sebagai media primer. Dimana yang telah diketahui media cetak mulai ditinggalkan oleh masyarakat meskipun BPJS Ketenagakerjaan masih menganggap penggunaan media cetak perkembangannya masih bagus namun pada kenyataannya masyarakat saat ini kurang tertarik untuk membeli media cetak. Dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan memilih menggunakan Suara Pembaharuan, Kompas, Bisnis Indonesia, Media Indonesia, Poskota, Warta Ekonomi dan Men s Obsession dalam penempatan iklan media cetak. Semua media cetak yang digunakan oleh BPJS Ketenagakerjaan memiliki website resmi contohnya adalah Suara Pembaharuan dan Kompas, BPJS Ketenagakerjaan dapat memanfaatkan website tersebut untuk beriklan dimana berdasarkan penelitian peneliti iklan di media cetak BPJS Ketenagakerjaan dapat dipasang dalam media online namun memerlukan kreatifitas dalam membuat iklannya, salah satu jenis internet advertising yang dapat digunakan BPJS Ketenagakerjaan adalah Rich Media yaitu Jenis advertising yang memiliki beragam jenis dalam berbagai format pilihan, antara lain : banner, interstitial advertising, floating advertsing, wallpaper advertising, trick banner, video advertising, dan lain-lain. Dalam hal ini, media online memang lebih mahal
92 dibandingkan dengan media cetak namun efek yang didapatkan dapat lebih efektif dibandingkan media cetak bila dilihat berdasarkan penggunaan media yang sedang tren saat ini. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan dapat memanfaatkan instant messaging dalam mensosialisasikan mengenai BPJS Ketenagakerjaan dan program-programnya, dalam instant messaging BPJS Ketenagakerjaan dapat melakukan sosialisasi sekaligus beriklan dengan personal dan dapat langsung tertuju kepada target market, manfaat lainnya adalah meningkatkan kualitas pelayanan BPJS Ketenagakerjaan. 3. Dari semua penempatan media BPJS Ketenagakerjaan, media yang paling tepat dalam menempatkan iklannya adalah media televisi dan media luar ruang berdasarkan hasil wawancara dengan target audiens BPJS Ketenagakerjaan dimana target audiens banyak melihat iklan BPJS Ketenagakerjaan melalui media televisi dan media luar ruang. Untuk penempatan media radio BPJS Ketenagakerjaan dapat melakukan survey terlebih dahulu radio mana di seluruh kota di Indonesia yang memiliki frekuensi jaringan yang luas namun terkenal di kalangan khalayak, dimana kepopuleran suatu media juga menentukan rating sebuah media dan dapat berdampak kepada keefektifitasan penyampaian iklan. Dalam hal ini, pemilihan radio BPJS Ketenagakerjaan hanya melihat dari segi biaya dan jangkauan saja namun tidak melihat seberapa efektifnya media tersebut dalam penyebaran iklan. 4. Dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan juga perlu memperhatikan penggunaan agensi iklan, dimana biasanya badan pemerintahan akan menggunakan agensi
93 iklan dengan tarif yang murah dikarenakan budget yang ditentukan tidak besar, termasuk BPJS ketenagakerjaan, untuk kegiatan periklanan sebenarnya jumlah tersebut termasuk kecil, namun bila BPJS Ketenagakerjaan dapat menempatkan iklannya dengan baik dampaknya akan menjadi besar dalam efektifitas periklanan BPJS Ketenagakerjaan. Dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan dapat menggunakan agensi iklan bukan hanya sebagai media buyer melainkan juga menjadi konsultan iklan BPJS Ketenagakerjaan dimana agensi iklan akan memberitahu strategi media yang cocok untuk BPJS Ketenagakerjaan dari mulai penempatan media hingga program apa saja yang cocok untuk menempatkan iklan BPJS Ketenagakerjaan pada radio dan televisi atau dimana saja letak yang baik untuk menempatkan iklan media cetak dan online. Sebuah agensi iklan yang bagus dapat membuat strategi media iklan BPJS Ketenagakerjaan berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan tujuan kegiatan periklanan BPJS Ketenagakerjaan.