BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. seamkin baik pula kualitas sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya. ada namun lapangan kerja yang tersedia sangat sedikit.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas merupakan segala kegiatan pembelajaran yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah, merupakan faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan manusia dalam menghadapi masa depan demi terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal yang didirikan oleh pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan terampil untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No.20 tahun 2003, menyatakan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dunia berkembang sangat pesatnya, sesuatu yang semula tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

BAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan, dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tugas tersendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan. yang tujuan utamanya mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja andal dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. kurikulum yakni dari CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), KBK (Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan memiliki peranan penting terhadap kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berpengetahuan, serta manusia terdidik (Hamzah, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai masyarakat. Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. global telah menciptakan multi crisis effect yang membuat perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

I. PENDAHULUAN. secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. Pendidik di SMK Negeri 1 Candipuro harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Horne (Mulyasana, 2011, h. 5) menyatakan bahwa : peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan memiliki peranan penting dalam mempersiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Aspek yang paling

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari luar diri (eksternal) individu. Faktor internal sangat mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya negara yang berkembang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang terjadi memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat. Salah satu dampak negatif dari tingginya pertumbuhan penduduk adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah dan sempitnya kesempatan kerja sehingga menjadi pemicu meningkatnya jumlah pengangguran. Pengangguran terjadi akibat sempitnya lapangan pekerjaan. Tingkat pengangguran yang tinggi sebenarnya dapat diperkecil dengan adanya keberanian dalam membuka usaha baru ataupun berwirausaha. Karena berwirausaha merupakan salah satu pilihan yang rasional mengingat sifatnya yang mandiri, sehingga tidak tergantung pada ketersediaan lapangan kerja yang ada. Selain itu berwirausaha dapat dikatakan sebagai salah satu faktor penentu bagi kemajuan Negara, karena pertumbuhan ekonomi dapat dicapai jika suatu negara memiliki banyak wirausaha. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah dengan spesifikasi program keahlian dengan tujuan memberikan bekal keterampilan kejuruan, yang dapat dijadikan sebagi bekal hidup setelah siswa menyelesaikan masa belajarnya. Oleh sebab itu, SMK dibekali dengan berbagai keterampilan 1

2 yang sesuai dengan jurusannya, sehingga siswa benar-benar mampu dan siap menghadapi dunia kerja salah satunya dengan membuka lapangan pekerjaan dengan beriwrausaha. Meskipun pada umumnya banyak siswa lulusan SMK yang lebih cenderung mencari pekerjaan dibandingkan membuka lapangan pekerjaan. Jiwa wirausaha merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Jiwa wirausaha merupakan nyawa dari kegiatan berwirausaha karena seseorang yang memiliki jiwa wirausaha adalah sosok yang berani mengambil risiko, memiliki perspektif ke depan, mampu mengikuti perubahan dan perkembangan teknologi, kreatif dan inovatif serta dapat menuangkannya secara konkret di dunia nyata. Pengembangan jiwa wirausaha dilakukan guna untuk menciptakan seorang wirausaha yang benar-benar memliki jiwa wirausaha yang baik. Oleh sebab itu hal yang perlu dilakukan adalah mencari solusi bagaimana cara mengembangkan jiwa wirausaha dalam diri siswa sehingga tujuan pengembangan jiwa wirausaha dapat tercapai. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul, masih banyak siswa yang belum memiliki jiwa wirausaha. Hal ini dapat dilihat dari keinginan siswa setelah menyelesaikan pendidikannya. Data berikut ini diperoleh melalui pertanyaan mengenai pekerjaan apa yang diinginkan setelah siswa menyelesaikan pendidikannya.

3 Tabel 1.1 Pekerjaan yang diinginkan siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.A 2016/2017 Setelah Menyelesaikan Pendidikan Pekerjaan yang Diinginkan Jumlah Persentase (%) Pegawai Negeri Sipil 28 60% Pegawai/Karyawan Swasta 11 23,% Berwirausaha 8 17% Sumber : Data Observasi SMK N 1DolokSanggul Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat keinginan untuk berwirausaha siswa masih rendah. Persentase untuk berwirausaha hanya sebanyak 17%. Hal ini dikarenakan siswa belum memiliki jiwa wirausaha dalam dirinya. Dan menurut guru mata pelajaran Kewirausahaan, masih banyak siswa yang kurang aktif dalam proses belajar kewirausahaan. Untuk menjadi seorang wirausaha, perlu dilakukan pemahaman mengenai konsep diri yang dimiliki. Dengan demikian seorang wirausaha akan mampu melihat peluang yang dimilikinya dengan batas-batas kemampuan yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Soedjono (dalam Sinulingga 2015 : 2) bahwa proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor pemicu, salah satunya adalah kemampuan afektif yang mencakup sikap, nila-nilai, aspirasi, perasaan dan emosi. Atas dasar itu dapat diartikan bahwa seseorang yang akan berwirausaha perlu memahami konsep dirinya. Sebagai calon wirausaha, siswa perlu mengenali kepribadian dan kompetensi diri mereka sendiri. Siswa harus merasa butuh mewujudkan hal ini, karena bila seseorang berhasil mengenali dirinya, ia menemukan kebenaran tentang dirinya. Hal ini akan sangat berarti bagi kehidupannya. Karena bagi wirausaha, pengenalan diri adalah modal awal untuk dapat mengenali lingkungan,

4 mengindera peluang bisnis dan menggerakan sumber daya, guna meraih peluang tersebut, dalam batas resiko yang tertanggungkan, untuk menikmati nilai tambah. Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi kewirausahaan mengenai konsep diri yang dimiliki siswa bahwasanya masih banyak siswa yang belum memiliki konsep diri yang baik. Hal ini dapat dilihat ketika mereka mengerjakan tugas sekolah dan melakukan praktek kewirausahaan dengan memasarkan barang di toko yang telah disediakan sekolah, siswa kurang percaya diri dengan kemampuan atau skill yang dimilikinya, selain itu masih cukup banyak siswa yang memiliki solidaritas yang kurang dengan sesama siswa atau kerja sama yang terjalin antar siswa masih sangat kurang. Sementara untuk menjadi seorang wirausaha harus memiliki sikap yang terbuka dan mampu bersahabat dengan lingkungan. Menjadi seorang wirausahawan yang baik juga diperlukan pendidikan yang turut berhubungan dengan kewirausahaan, yaitu pendidikan kewirausahaan yang pada umumnya terdapat di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). SMK Negeri 1 DolokSanggul merupakan salah satu sekolah yang memiliki kejuruan pemasaran yang di dalamnya mempelajari mengenai pendidikan wirausaha secara lebih mendalam. Pendidikan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan kewirausahaan, karena pendidikan kewirausahaan adalah dasar sumber daya kewirausahaan yang terdapat dalam diri individu. Dalam hal ini tenaga pengaajar dituntut untuk memiliki kreativitas dalam melakukan pengajaran, karena pendidikan kewirausahaan ini tidak hanya belajar mengenai teori

5 melainkan harus turut dibarengi dengan praktek dari hasil teori tersebut, agar mendorong timbulnya jiwa wirausaha dalam diri siswa. Adanya pendidikan wirausaha di SMK Negeri 1 DolokSanggul terlihat dari nilai semester ganjil T.P 2016/2017 masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan peneliti. Tabel 1.2 Persentase ketuntasan siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul No Kelas Jumlah Siswa KKM (70) KKM (70) Tuntas (Siswa) 1 Pemasaran 1 23 18 5 Tidak Tuntas (Siswa) 2 Pemasaran 2 24 14 7 Total 47 32 12 Sumber Daftar nilai kewirausahaan siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa mata pelajaran pendidikan kewirausahaan masih cukup banyak terdapat siswa yang belum mencapai KKM. Dan menurut guru bidang studi kewirausahaan, ketika belajar kewirausahaan siswa kurang merespon apabila guru memberikan pertanyaan dan meminta pendapat serta memberi kesimpulan mengenai pelajaran kewirausahaan. Berkaitan dengan hal di atas, maka perlu diperhatikan dan dipahami adanya pengaruh dari dalam diri siswa tersebut yaitu mengenai konsep dirinya untuk menilai tingkat kemampuannya untuk menjadi seorang wirausahawan, dan

6 untuk membentuk konsep diri sebagai seorang wirausahawan juga diperlukan pendidikan kewirausahaan agar nantinya siswa tersebut sudah mampu memiliki konsep diri wirausaha dan ilmu yang baik untuk nantinya diaplikasikan di dunia kerja. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk membahas mengenai masalah tersebut khususnya yang berkaitan dengan konsep diri, pendidikan wirausaha dan pengembangan jiwa wirausaha di sekolah SMK Negeri 1 Dolok Sanggul. Oleh sebab itu, penulis mengajukan skripsi yang berjudul Pengaruh Konsep Diri dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Pengembangan Jiwa Wirausaha Kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 Dolok Sanggul T.P. 2016/2017. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah yang muncul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Masih banyaknya lulusan SMK yang masih memiliki mindset sebagai pencari kerja, bukan sebagai seseorang yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. 2. Konsep diri yang dimiliki siswa masih kurang baik. 3. Siswa kurang aktif dalam proses belajar pendidikan wirausaha. 4. Rendahnya persentase siswa yang ingin berwirausaha setelah menyelesaikan pendidikannya. 5. Kurangnya jiwa kewirausahaan dalam diri siswa.

7 1.3 Pembatasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan yang terdapat dalam penenlitian ini, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan terarah. Oleh sebab itu yang akan diteliti penulis adalah : 1. Konsep diri yang akan diteliti adalah konsep diri siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017 yang mencakup mengenai cara siswa dalam mengenal dirinya sendiri, mulai dari kemampuannya dalam tanggap terhadap lingkungan, berbicara dengan orang lain, kelemahannya, dan cara mengatasi masalah. 2. Pendidikan kewirausahaan yang nantinya akan diteliti adalah nilai mata pelajaran kewirausahaan semester ganjil siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017 yang mencakup kemampuan siswa dalam pelajaran pendidikan kewirausahaan. 3. Pengembangan jiwa wirausaha yang diteliti adalah pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017 yang mencakup ke dalam karakter-karakter yang dimilki oleh seorang wirausaha, seperti optimis, berani mengambil risiko, energik, memiliki jiwa kepemimpinan, dan percaya diri.

8 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh konsep diri terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017? 2. Apakah terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017? 3. Apakah terdapat pengaruh konsep diri dan pendidikan wirausaha terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017. 2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017. 3. Untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan pendidikan wirausaha terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa kelas XI Pemasaran SMK Negeri 1 DolokSanggul T.P. 2016/2017.

9 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai pengaruh konsep diri dan pendidikan wirausaha terhadap pengembanga jiwa wirausaha. 2. Sebagai bahan acuan guru dan staf pengajar lainnya untuk memperhatikan pengaruh konsep diri dan pendidikan wirausaha terhadap pengembangan jiwa wirausaha siswa. 3. Sebagai sumber masukan dan referensi bagi mahasiswa di Universitas Negeri Medan dan pihak-pihak lain yang membutuhkan.