PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PURBALINGGA TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2002

Perda No. 18 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT BAPPEDA dan UPT Bappeda Kabupaten Magelang

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 3 0. X TAHUN TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 29 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2005

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

peraturan perundang-undangan dan tugas pemerintahan umum lainnya yang merupakan bagian dari perangkat daerah. Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 14 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan khususnya bibidang perencanaan pembangunan maka Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 26 tanggal 16 Desember 2000 seri D Nomor 22) dan Keputusan Bupati Purbalingga Nomor 10 Tahun 2001 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 10 Tahun 2001 tanggal 10 Mei 2001 Seri D Nomor 11) perlu ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan beban tugas, kemampuan dan kebutuhan Daerah; b. bahwa sehubungan dengan hal sebagaimana dimaksud huruf a, perlu mengatur kembali susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah ( Berita Negara nomor 42 Tahun 1950 ); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 165).

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Purbalingga ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Purbalingga ; c. Bupati adalah Bupati Purbalingga; d. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga; e. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Derah KabupatenPurbalingga; f. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut BAPPEDA adalah Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas membantu Bupati di bidang perencanaan pembangunan Daerah; g. Kepala BAPPEDA adalah Kepala BAPPEDA KabupatenPurbalingga; h. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2 BAPPEDA merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dibidang perencanaan pembangunan Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala BAPPEDA yang berada dibawah dan bertanggungjawab pada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 BAPPEDA mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang perencanaan pembangunan di Daerah. Pasal 4 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, BAPPEDA mempunyai fungsi : a. penyusunan Program Pembangunan Daerah; b. penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan Daerah; c. penyusunan program-program sebagai pelaksanaan rencana-rencana tersebut huruf a dan b yang dibiayai oleh Daerah ataupun yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan/atau Pemerintah untuk dimasukkan kedalam program tahunan nasional; d. pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan diantara Dinas-dinas Daerah, Lembaga Teknis dan Unit Kerja lainnya di lingkungan Pemerintah Daerah, Instansi Vertikal, Kecamatan-kecamatan dan Badan-badan lain yang ada di Daerah serta koordinasi perencanaan pembangunan antar Daerah;

e. pelaksanaan koordinasi dan atau mengadakan penelitian dan pengembangan untuk kepentingan perencanaan pembangunan di Daerah; f. pelaksanaan pengumpulan data dan pengolahan data elektronik serta pengembangan sitem informasi manajemen pemerintahan; g. pelaksanaan monitoring persiapan dan perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan untuk penyempurnaan perencanaan lebih lanjut; h. pelaksanaan monitoring, penilaian, pelaporan, dokumentasi, statistik dan evaluasi pelaksanaan pembangunan Daerah; i. pemberian bahan-bahan masukan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan perencanaan pembangunan Daerah; j. penyelenggaraan urusan ketatausahaan; k. pelaksanaan tugas lain dalam rangka perencanaan pembangunan sesuai dengan kebijakan Bupati. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi BAPPEDA, terdiri dari : a. Kepala BAPPEDA ; b. Sekretariat ; e. Bidang Data dan Pengembangan ; d. Bidang Ekonomi ; e. Bidang Agama dan Sosial Budaya ; f. Bidang Fisik dan Prasarana ; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. (3) Sekretariat sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b Pasal ini dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPPEDA. (4) Masing-masing bidang sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf e, d, e dan f Pasal ini, dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BAPPEDA. Bagian Kedua Kepala BAPPEDA Pasal 6 Kepala BAPPEDA memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 7 Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kerja, evaluasi dan pelaporan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan, organisasi dan tatalaksana, rumah tangga dan perlengkapan.

Pasal 8 Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana Daerah ini, Sekretariat mempunyai fungsi : dimaksud Pasal 7 Peraturan a. penyusunan program, evaluasi, pelaporan serta pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan; b. pengelolaan administrasi kepegawaian; c. pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan; d. pengurusan surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan. (1) Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Keuangan ; b. Sub Bagian Umum. Pasal 9 (2) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 10 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, penyiapan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja, Pembukuan, Perhitungan Anggaran, Verifikasi, Perbendaharaan serta pelaporan dan evaluasi kegiatan. (2) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pembinaan organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, pengurusan surat-menyurat, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan. Bagian Keempat Bidang Data dan Pengembangan Pasal 11 Bidang Data dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data, penilaian, dokumentasi, statistik, evaluasi dan pelaporan hasil pembangunan, penelitian dan perizinan riset, pengembangan (Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia dan Teknologi) dalam rangka pembangunan, pengolahan data elektronik, penyajian dan distribusi data serta pengembangan sistem informasi manajemen dengan teknologi komputer. Pasal 12 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 11 Peraturan Daerah ini, Bidang Data dan Pengembangan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penilaian dan evaluasi hasil pembangunan sebagai bahan penyusunan program pembangunan daerah; b. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data, dokumentasi, statistik dan pelaporan hasil pembangunan ; c. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pemberian perizinan terhadap kegiatan riset dan pengabdian masyarakat; d. pelaksanaan pengembangan SDA, SDM dan teknologi dalam rangka pembangunan;

e. pelaksanaan pengolahan, distribusi dan penyajian data dengan sistem komputerisasi; f. pembinaan pengolahan data elektronik dan pengembangan komputerisasi dalam sistem informasi manajemen; g. pelaksanaan pengkajian teknologi informasi komputer. Pasal 13 (1) Bidang Data dan Pengembangan, terdiri dari : a. Sub Bidang Pendataan dan Pelaporan; b. Sub Bidang Pengolahan Data Elektronik; c. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. (2) Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 14 (1) Sub Bidang Pendataan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, melakukan analisa dan penilaian, menyusun laporan pelaksanaan pembangunan di Daerah, serta melakukan penyusunan statistik dan dokumentasi hasil pembangunan. (2) Sub Bidang Pengolahan Data Elektronik mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, distribusi dan penyajian data dengan perangkat komputer, pembinaan kegiatan pendataan, pengkajian teknologi informasi dan pengembangan kegiatan komputerisasi administrasi pemerintahan dalam sistem informasi manajemen. (3) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian, pemberian izin riset dan pengabdian masyarakat dan pengembangan SDA, SDM dan teknologi dalam rangka pembangunan. Bagian Kelima Bidang Ekonomi Pasal 15 Bidang Ekonomi mempunyai tugas melakukan dan mengkoordi-nasikan perencanaan pembangunan di bidang ekonomi. Pasal 16 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 15 Peraturan Daerah ini, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang pertanian (meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan), pertambangan dan energi, perindustrian, perdagangan, koperasi, transportasi, komunikasi, jasa, dunia usaha dan perbankan ; b. pelaksanaan pengkoordinasiaan dan memadukan rencana pembangunan dibidang pertanian (meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan), pertambangan dan energi, perindustrian, perdagangan, koperasi, transportasi, komunikasi, jasa, dunia usaha dan perbankan, yang disusun oleh Dinas-dinas Lembaga Teknis, kecamatan, instansi vertikal dan Badan-badan lain yang berada di Daerah.

c. pelaksanaan inventarisasi permasalahan pembangunan di bidang ekonomi serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya; d. pelaksanaan dan pengkoordinasian penyusunan program tahunan dibidang pertanian (meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan), pertambangan dan energi, perindustrian, perdagangan, koperasi, transportasi, komunikasi, jasa, dunia usaha dan perbankan, dalam rangka melaksanakan Program Pembangunan Daerah atau proyek-proyek yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan atau diusulkan kepada pemerintah Pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional. (1) Bidang Ekonomi, terdiri dari : Pasal 17 a. Sub Bidang Produksi ; b. Sub Bidang Distribusi, Jasa dan Perbankan. (2) Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepadakepala Bidang. Pasal 18 (1) Sub Bidang Produksi mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan di bidang pertanian (meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan), perindustrian, pertambangan dan energi) (2) Sub Bidang Distribusi, Jasa dan Perbankan mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang perdagangan, transportasi, komunikasi, koperasi, jasa, dunia usaha dan perbankan. Bagian Keenam Bidang Agama dan Sosial Budaya Pasal 20 Bidang Agama dan Sosial Budaya mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasian perencanaan pembangunan dibidang Agama dan Sosial Budaya. Pasal 21 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 20 Peraturan Daerah ini, Bidang Agama dan Sosial Budaya mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang pendidikan, agama, kebudayaan, pemerintahan, Hukum, keamanan dan ketertiban, kesehatan, sosial, tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan pemberdayaan masyarakat ; b. pelaksanaan pengkoordinasiaan dan memadukan rencana pembangunan dibidang pendidikan, agama, kebudayaan, pemerintahan, hukum, keamanan dan ketertiban, kesehatan, sosial, tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan pemberdayaan masyarakat yang disusun oleh Dinas-dinas Lembaga Teknis, kecamatan, intansi vertikal dan Badan-badan lain yang berada di Daerah. c. pelaksanaan inventarisasi permasalahan dibidang Agama dan Sosial Budaya serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya;

d. pelaksanaan dan pengkoordinasian penyusunan program tahunan dibidang pendidikan, agama, kebudayaan, pemerintahan, hukum, keamanan dan ketertiban, kesehatan, sosial, tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka melaksanakan Program Pembangunan Daerah atau proyek-proyek yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan atau diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan ke dalam program tahunan nasional. Pasal 22 (1) Bidang Agama dan Sosial Budaya, terdiri dari : a. Sub Bidang Kesejahteraan Sosial ; b. Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan. (2) Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 23 (1) Sub Bidang Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan rencana pembangunan di bidang pemerintahan, hukum, ketraman dan ketertiban, kesehatan, sosial, tenaga kerja, transmigrasi, kependudukan dan pemberdayaan masyarakat. (2) Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyusunan rencana pembangunan dibidang keagamaan, pendidikan formal, pendidikan luar sekolah, kepemudaan, olahraga, kesenian dan kebudayaan. Bagian Ketujuh Bidang Fisik dan Prasarana Pasal 24 Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan bidang prasarana fisik dan pemanfaatan sumberdaya alam. Pasal 25 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 24 Peraturan Daerah ini, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan, pemanfaatan sumber daya alam (hayati/non hayati), lingkungan hidup, tata ruang, pekerjaan umum, obyek pariwisata, sarana perhubungan dan sarana telekomunikasi serta prasaranawilayah lainnya ; b. pelaksanaan pengkoordinasian dan memadukan rencana pembangunan pemanfaatan sumber daya alam (hayati/non hayati), lingkungan hidup, tata ruang, pekerjaan umum, obyek pariwisata, sarana perhubungan dan sarana telekomunikasi serta prasarana wilayah lainnya yang disusun oleh Dinas-dinas, Lembaga Teknis, Kecamatan, instansi vertikal dan Badan-badan lain yang berada di daerah; c. pelaksanaan inventarisasi permasalahan dibidang fisik dan prasarana serta merumuskan langkah-langkah kebijakan pemecahannya.

d. pelaksanaan dan pengkoordinasian penyusunan program tahunan dibidang pemanfaatan sumber daya alam (hayati/non hayati), lingkungan hidup, tata ruang, pekerjaan umum, obyek pariwisata, sarana perhubungan dan sarana telekomunikasi serta prasarana wilayah lainnya dalam rangka melaksanakan Program Pembangunan Daerah atau proyek-proyek yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi untuk dimasukkan ke dalam program Pemerintah Propinsi dan atau diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan kedalam Program Tahunan Nasional. Pasal 26 (1) Bidang Fisik dan Prasarana, terdiri dari : a. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Tata Ruang ; b. Sub Bidang Prasarana Wilayah. (2) Masing-masing Sub Bidang sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 27 (1) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Tata Ruang mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan non hayati, konservasi, penanggulangan pencemaran, lahan kritis, penanganan Daerah Aliran Sungai, tata ruang dan pengaturan tata guna tanah. (2) Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan di bidang prasarana fisik yang meliputi jalan/jembatan, sarana perhubungan, gedung, pengairan, sarana pariwisata, sarana pos dan telekomunikasi. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 28 Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ayat (1) huruf g Peraturan Daerah ini, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPPEDA yang bersifat teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 29 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 28 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah Pegawai Negeri Sipil dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlian dan atau ketrampilannya. (2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh dan bertanggungjawab kepada Kepala BAPPEDA. (3) Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATAKERJA Pasal 30 (1) Dalam melaksanakan tugasnya setiap Unsur Pimpinan BAPPEDA dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan BAPPEDA serta dengan Instansi lain di luar BAPPEDA sesuai dengan tugas masing-masing. (2) Setiap Unsur Pimpinan BAPPEDA wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang belaku. (3) Setiap Unsur Pimpinan BAPPEDA bertanggung jawab dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap Unsur Pimpinan BAPPEDA wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan langsung masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima pimpinan dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Dalam pelaksanaan tugas setiap unsur pimpinan BAPPEDA dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan wajib mengadakan rapat berkala. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 31 Pengangkatan, pemberhentian, jenjang pangkat dan jabatan pada BAPPEDA diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 32 Hal-hal yang belum diatur sepanjang mengenai pelaksanaan atas Peraturan Daerah ini diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 33 BAPPEDA yang dibentuk sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini terbentuk kembali berdasarkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 34 BAPPEDA yang ada pada saat diundangkannya Peraturan Daerah ini tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan dilaksanakannya pengisian personil berdasarkan Peraturan Daerah ini. Pasal 35 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang mengatur susunan organisasi, tatakerja, tugas pokok dan fungsi BAPPEDA sebagaimana diatur dalam Peraturan DaerahKabupaten Purbalingga Nomor 26 Tahun 2000 (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 26 tanggal 16 Desember 2000 seri D Nomor 22) dan Keputusan Bupati Nomor 10 Tahun 2001 (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 10 Tahun 2001 tanggal 10 Mei 2001 Seri D Nomor 11) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 36 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan Pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga. Disahkan di Purbalingga pada tanggal 18 Januari 2003 BUPATI PURBALINGGA Cap ttd TRIYONO BUDI SASONGKO

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH I. PENJELASAN UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, maka untuk menyelenggarakan hak otonominya Pemerintah Kabupaten perlu didukung dengan adanya perangkat daerah. Perangkat Daerah tersebut sesuai Pasal 60 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 terdiri dari Sekretaris Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, sesuai dengan kebutuhan Daerah. Sesuai dengan Undang-undang nomor 22 Tahun 1999 Pasal 68 ayat (1) berbunyi " Susunan organisasi perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Pemerintah". Sebagai pelaksanaan Pasal 68 tersebut telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Untuk memenuhi ketentuan tersebut di Kabupaten Purbalingga pada bulan Desember 2000 telah ditetapkan lima buah Peraturan Daerah yang mengatur Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Perangkat Daerah. Salah satu Peraturan Daerah tersebut adalah Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah. Organisasi Perangkat Daerah tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan tugas yang dilaksanakan Organisasi tersebut dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan perkembangan tugas Organisasi Perangkat Daerah maka Pemerintah Kabupaten Purbalingga secara bertahap melakukan evaluasi terhadap Organisasi Perangkat Daerah. Salah satu kegiatan evaluasi terhadap Organisasi Perangkat Daerah yang dilaksanakan antara bulan September sampai dengan Nopember 2002 adalah evaluasi terhadap Lembaga Teknis Daerah. Organisasi Lembaga Teknis sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah nomor 26 Tahun 2000 terdiri dari: a. Badan Pengawasan ; b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ; c. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat ; d. Kantor Lingkungan Hidup ; e. Kantor Pemberdayaan Masyarakat. Hasil dari evaluasi tersebut selanjutnya digunakan untuk menyusun kebijakan dalam rangka penyempurnaan organisasi Lembaga Teknis Daerah. Sebagai tindak lanjut penyusunan kebijakan dalam mengatur Organisasi Perangkat Daerah guna memudahkan penyempurnaan Organisasi Perangkat Daerah secara berkelanjutan maka setiap Lembaga Organisasi Perangkat Daerah dituangkan dalam 1 (satu) Peraturan Daerah.

Hasil evaluasi terhadap Lembaga Teknis Daerah khususnya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini mengalami perubahan sebagai berikut : a. Bidang Data dan Pengembangan yang semula terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu : (1) Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi, dan (2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. Dikembangkan menjadi 3 (tiga) Sub Bidang yaitu : (1) Sub Bidang Pendataan dan Pelaporan ; (2) Sub Bidang Pengolahan Data Elektronik ; (3) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. b. Bidang Ekonomi dan Sosial Budaya yang semula terdiri dari 2 (dua) Sub Bidang yaitu : 1) Sub Bidang Ekonomi, dan 2) Sub Bidang Sosial Budaya : Dikembangkan menjadi 2 (dua) Bidang yaitu : 1) Bidang Ekonomi, terdiri dari : a) Sub Bidang Produksi ; b) Sub Bidang Distribusi, Jasa dan Perbankan. 2) Bidang Agama dan Sosial Budaya, terdiri dari : a) Sub Bidang Kesejahteraan Sosial ; b) Sub Bidang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan. Dari pengembangan organisasi pada Bappeda tersebut maka Organisasi BAPPEDA yang semula terdiri dari Kepala BAPPEDA, Sekretariat dengan 2 (dua) Sub Bagian, 3 (tiga) Bidang, 8 (enam) Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional, dikembangkan dengan susunan organisasi terdiri dari Kepala Bappeda, Sekretariat dengan 2 (dua) Sub Bagian, 4 (empat) Bidang, 9 (sembilan) Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Sehingga perubahan organisasi pada BAPPEDA mengalami pengembangan dengan penambahan 1 (satu) Bidang dan 3 (tiga) Sub Bidang. Dengan perubahan organisasi BAPPEDA tersebut maka susunan organisasi, tatakerja, tugas pokok dan fungsi Bappeda perlu ditinjau kembali dan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tentang Susunan Organisasi dan Tatakerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Adapun yang dijadikan dasar pertimbangan pengaturan kembali Organisasi dan Tatakerja BAPPEDA adalah : a. kewenangan pemerintahan yang dimiliki ; b. karakteristik, potensi dan kebutuhan Daerah ; e. kemampuan keuangan Daerah ; d. kesediaan sumber daya Aparatur ; e. pengembangan pola kerjasama antar Daerah dan atau dengan pihak ketiga ; f. efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas ; g. pengembangan dan pemisahan tugas-tugas berdasarkan sifatnya (spesialisasi)

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s.d 27 : Cukup Jelas Pasal 28 s.d. 29 : Yang dimaksud Jabatan fungsional dalam Peraturan Daerah ini adalah Jabatan Fungsional Tertentu yang kenaikan pangkatnya ditetapkan dengan angka kredit berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 30 s.d. 36 : Cukup jelas