BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan keadaan ekonomi saat ini mengacu pada globalisasi, yang berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara di dunia. Pengaruh globalisasi membawa dampak pada banyak hal, termasuk bagi jasa audit dan profesi auditor independen atau akuntan publik di Indonesia. Kebutuhan akan laporan keuangan yang memadai dan dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat, mengakibatkan banyak perusahaan bergantung pada jasa audit yang ditawarkan oleh auditor independen. Demi menjaga kepercayaan masyarakat, auditor independen harus memberikan jasa dengan kualitas yang terbaik. Kualitas audit adalah suatu probabilitas seorang auditor dalam menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Semakin tinggi kualitas audit yang dapat dihasilkan oleh auditor independen, maka akan semakin tinggi pula kepercayaan pemakai informasi untuk menggunakan laporan keuangan. Kualitas audit merupakan hal yang sangat penting, karena dengan kualitas audit yang tinggi, maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Kualitas audit sangat dipengaruhi oleh sikap auditor independen dalam menerapkan Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Kode etik tersebut menerapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam Kantor Akuntan Publik (KAP) atau Jaringan KAP, baik anggota Ikatan 1
2 Akuntan Publik Indonesia (IAPI) maupun yang bukan merupakan anggota IAPI, yang memberikan jasa profesional meliputi jasa assurance dan jasa selain assurance layaknya yang tercantum dalam standar profesi dan kode etik profesi. Kode Etik Profesi Akuntan Publik membuat masyarakat dapat menilai sejauh mana seorang auditor independen bekerja sesuai dengan standar etika yang telah ditetapkan. Kode Etik Profesi Akuntan Publik terdiri atas dua bagian yaitu bagian A dan B. Bagian A menetapkan prinsip dasar etika profesi dan memberikan kerangka konseptual untuk penerapan prinsip tersebut. Bagian B memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual pada situasi tertentu. Terdapat lima prinsip dalam bagian A Kode Etik Profesi Akuntan Publik yaitu integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan, dan perilaku profesional. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus membongkar rahasia penerima jasa sehingga laporan yang disajikan tersebut dapat menjelaskan suatu kebenaran akan fakta, karena dengan cara tersebut maka masyarakat dapat mengakui profesionalisme seorang akuntan. Setiap praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak dari pihak-pihak lain untuk mempengaruhi pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnisnya. Hal tersebut dijelaskan IAPI sehubungan dengan prinsip objektivitas. Dalam menjalankan objektivitasnya, seorang auditor independen harus dapat melaporkan kesalahan yang dilakukan oleh klien tanpa adanya pengaruh dari pihak luar. Kompetensi auditor merupakan pengetahuan dan pengalaman yang cukup dan eksplisit yang dimiliki oleh seorang auditor agar dapat melakukan audit secara
3 objektif, cermat, dan seksama. Auditor harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik agar dapat menemukan kesalahan yang dilakukan klien sehubungan dengan kondisi dan laporan keuangan perusahaan. Terdapat dugaan pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. Setiap praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Hal tersebut berhubungan dengan prinsip perilaku profesional yang harus dimiliki oleh seorang auditor independen. Keempat prinsip dasar dari etika profesi di atas wajib dipatuhi oleh setiap auditor independen atau akuntan publik karena wajib memiliki tanggung jawab dengan masyarakat. Hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi kepentingan publik. Tanggung jawab profesi akuntan publik tidak hanya terbatas pada kepentingan klien atau pemberi kerja. Demi menjaga kepercayaan masyarakat atas jasa yang diberikan oleh auditor independen, kode etik akan banyak berperan dalam kegiatan yang diajukan oleh klien. Auditor independen dianggap sebagai pihak yang mampu menghubungkan kepentingan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan sebagai klien. Audit berfungsi sebagai proses yang dapat mengurangi ketidakselarasan informasi antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan melalui penugasan auditor independen. Auditor independen harus memberikan jasa yang berkualitas sehingga fungsi audit sebagai proses yang dapat mengurangi ketidakselarasan antara pihak pemegang saham dengan manajemen dapat diminimalisasi. Jasa yang berkualitas akan menghasilkan laporan yang berkualitas
4 pula, sehingga para pengguna laporan keuangan terutama pemegang saham akan mengambil keputusan berdasarkan laporan yang telah dibuat oleh auditor. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan membahas bagian A dari Kode Etik Profesi Akuntan Publik, karena bagian A merupakan unsur-unsur penting yang harus dimiliki seseorang apabila ingin berprofesi menjadi auditor independen. Terdapat lima prinsip dalam bagian A Kode Etik Profesi Akuntan Publik yaitu integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan, dan perilaku profesional. Untuk prinsip kerahasiaan di mana auditor independen harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperolehnya dari pihak ketiga, tidak dibahas dikarenakan terdapat keterbatasan informasi yang dapat diperoleh sehubungan dengan prinsip tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan memilih judul Pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen di Jakarta. 1.2. Rumusan Masalah Peran Kode Etik Profesi Akuntan Publik yang mencakup prinsip integritas, objektivitas, kompetensi, dan perilaku profesional diduga berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh Kode Etik Profesi Akuntan Publik terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta. Rumusan masalah yang diajukan adalah: 1. Apakah prinsip integritas berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta?
5 2. Apakah prinsip objektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta? 3. Apakah prinsip kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta? 4. Apakah prinsip perilaku profesional berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui apakah prinsip integritas berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta. 2. Mengetahui apakah prinsip objektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta. 3. Mengetahui apakah prinsip kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta. 4. Mengetahui apakah prinsip perilaku profesional berpengaruh terhadap kualitas audit auditor independen di Jakarta. 1.4. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa akuntansi, masyarakat dan pendidik. Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu:
6 1. Memberikan gambaran mengenai faktor yang berpengaruh terhadap mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. 2. Memberikan gambaran mengenai variabelvariabel terkait seperti gender dan faktor intrinsic pekerjaan, penghargaan finansial, pertimbangan pasar kerja dan nilai-nilai sosial. 3. Memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait khususnya para dosen mahasiswa akuntansi untuk lebih mensosialisasikan profesi akuntan. 4. Sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan minat mahasiswa terhadap profesi akuntan publik dan non akuntan publik. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I. Pendahuluan Penulis akan membahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika pembahasan. Bab II. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran
7 Penulis akan membahas tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang terdiri dari kerangka teori dan kerangka pemikiran yang berisi definisi unsur dan identifikasi unsur. Bab III. Metode Penelitian Penulis akan membahas metode penelitian yang berisi pemilihan obyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Bab IV. Hasil Penelitian Penulis akan membahas tentang gambaran umum mengenai unit observasi berupa sejarah dan kegiatan perusahaan, serta akan membahas analisis dan pembahasan penelitian dengan membandingkan antara fakta dengan standar, norma, dan aturan yang berlaku. Bab V. Kesimpulan dan Saran Penulis akan memberikan saran bagi perusahaan dan memberikan kesimpulan atas masalah yang diteliti.