KERANGKA ACUAN KEGIATAN

dokumen-dokumen yang mirip
Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT-

MENJAWAB TANTANGAN KONSERVASI KELAUTAN,PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL ( MEMAHAMI MAKNA UNTUK MENGELOLA )

Capaian MPAG. April - Juni 2012

NATIONAL PRIORITY WORKSHOP (NPW) CTI CFF INDONESIA, TAHUN , HOTEL GOLDEN FLOWER, BANDUNG, SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN DIREKTUR KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN NOMOR 1703/KEP- KP3K.2/2015 TENTANG

Pontianak, 1-2 Oktober Agenda Tentatif

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN ARAHAN UMUM MKP

Pedoman Teknis Penyiapan Kelembagaan Kawasan Konservasi Perairan di Daerah. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut 2008

SUSUNAN ACARA SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI XX FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER

SIMPOSIUM NASIONAL DAN INTERNASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN IV

VOLUNTARY NATIONAL REVIEW (VNR) TPB/SDGs TAHUN 2017 TUJUAN 14 EKOSISTEM LAUTAN

SIAP BERKOLABORASI... MENUJU KOTA LAYAK HUNI & BERKELANJUTAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA

DIT. KTNL KSDI dan KKP3K

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA EKOWISATA BAHARI BERBASIS MASYARAKAT DI LOMBOK BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

C. Waktu, Tempat Pelaksanaan dan Susunan Acara D. Narasumber dan Peserta

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

PENGEMBANGAN DECISION SUPPORT SYSTEM SEBAGAI PENUNJANG PENGELOLAAN KONSERVASI PERAIRAN INDONESIA* ABSTRACT

PEMBUKAAN ACARA PELAKSANAAN PRA MUSRENBANG DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013 TANGGAL 2 APRIL 2013, HOTEL SANTIKA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2012 TENTANG

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

Oleh : Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

OLEH : DIREKTUR KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN DITJEN KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN JAKARTA, SEPTEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Hauraki Gulf Marine Park, Selandia Baru KATA PENGANTAR

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

UNI KONSERVASI FAUNA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

AN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PERMEN-KP/2015 TENTANG KEMITRAAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

AGENDA ACARA WORKSHOP JURNALIS Hotel Novotel Bogor dan Tambang PT Antam, Tbk, 6-9 September 2015

SEMILOKA NASIONAL. Paradigma Baru Perpustakaan Umum di Era Otonomi Daerah. Jakarta, 27 s.d. 29 April 2011

Capaian. Oktober - Desember 2012

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.64/MEN/2009 TENTANG

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

kebijakan yang menyebutkan pengembangan masyarakat dan desa dalam kerangka desentralisasi pembangunan. Namun kenyataannya, masyarakat, desa dan

IDENTIFIKASI ANCAMAN TERHADAP KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN TAMAN WISATA PERAIRAN LAUT BANDA, PULAU HATTA, DAN PULAU AY

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GERAKAN NASIONAL SEKTOR KELAUTAN PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA ARAHAN UMUM MKP

Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Terms of Reference (TOR) KONFERENSI INFORMASI PENGAWASAN

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Seminar dan Lokakarya Nasional Arsitektur 2011,

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING (KOM) PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA FINALISASI DAN REALISASI MASTERPLAN PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI (PPKH) Pongkor, Selasa, 23 April 2013

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MASYARAKAT MARITIM DI INDONESIA; KENDALA, PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN

CATATAN KRITIS PERTEMUAN PARA AHLI DAN PIHAK TERKAIT KKPD KABUPATEN BERAU

PEMANFAATAN KEARIFAN LOKAL SASI DALAM SISTEM ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DI RAJA AMPAT

LAPORAN PENDAMPINGAN RZWP3K PROVINSI RIAU 2018

TAMAN PESISIR KEPULAUAN DERAWAN KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR

SINERGI DAN PERAN KOMISI PENYULUHAN PERIKANAN NASIONAL (KPPN) DALAM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

I. PENDAHULUAN. 16,9 juta ha hutan mangrove yang ada di dunia, sekitar 27 % berada di Indonesia

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LESSON PLAN. 5. Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

PENDANAAN BERKELANJUTAN BAGI KAWASAN KONSERVASI LAUT

STRATEGI DAN IMPLEMENTASI REGULASI KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN

Penguatan Kapasitas Kelembagaan Melalui Kebijakan Insentif Anggaran Program DMO Kemenpar Terhadap Forum Tata Kelola Pariwisata di Kawasan Destinasi.

CAPAIAN JULI-SEPTEMBER 2012

Susunan Acara Rembuk Stunting Tahap 2 Hotel Borobudur, Jakarta Senin-Selasa, Maret 2018

NO KAJIAN / DOKUMEN URAIAN 1 Rencana Induk Kelautan dan Perikanan Kabupaten Serang

LOKALATIH KEBERLANJUTAN PROGRAM BAGI PEMERINTAH KOTA/KABUPATEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETENTUAN CONFERENCE THE 16 TH ATV

PROGRAM DAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI TAHUN 2016

Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRESS IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI DI SUMATERA BARAT

TOR GELAR TEKNOLOGI HASIL LITBANG DAN INOVASI

RANCANGAN KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2018 TENTANG

Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BUKU PANDUAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2010 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

I. PENDAHULUAN. KAK Gerakan Cinta Lingkungan HLH

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.35/MEN/2011 TENTANG

Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2009 TENTANG TATA CARA PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KEGIATAN LOKAKARYA NASIONAL KONSERVASI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Melestarikan Laut Kita: Peran Pemangku Kepentingan mendorong Pengelolaan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil untuk Masa Depan Kelautan dan Perikanan Indonesia Jakarta, 25-26 Juni 2013 1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia berkomitmen pada dunia Internasional untuk membangun 20 juta ha Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil pada tahun 2020 sekaligus mengelolanya secara efektif dan berkelanjutan. Target capaian luasan tersebut mutlak harus dibarengi dengan pengelolaan efektif sehingga eksistensi sebuah kawasan konservasi diharapkan dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat melalui kegiatan perikanan yang berkelanjutan dan pengembangan ekowisata bahari. Untuk mengukur efektivitas pengelolaan kawasan konservasi ini, Indonesia telah mempunyai standar nasional perangkat evaluasi yakni Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K). Berdasarkan E-KKP3K tersebut, sebuah kawasan konservasi dikatakan efektif ketika sudah memenuhi tujuan-tujuan konservasi dan telah berdampak positif terhadap masyarakat sekitar. Sampai saat ini telah dicapai sekitar 16 juta ha luas Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Kawasan tersebut berada dalam kewenangan pengelolaan yang berbeda baik oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan maupun Pemerintah Daerah. Sebagai kementerian teknis, Kementerian Kelautan dan Perikanan mempunyai tupoksi dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumberdaya ikan serta spesies-spesies akuatik lainnya. Kementerian Kelautan dan Perikanan secara aktif melaksanakan berbagai kegiatan dalam mendukung target-target pemerintah tersebut antara lain pembinaan kawasan konservasi perairan daerah, pelatihan pengelolaan perikanan berkelanjutan, pengembangan wisata selam, bimbingan teknis pengelolaan kawasan, rehabilitasi habitat dan upaya lainnya Di era otonomi saat ini, Pemerintah daerah merupakan pelaku utama pengelolaan kawasan. Pemerintah Daerah diberikan kewenangan dalam perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi sesuai yang diamanatkan undang-undang. Dalam konteks ini, pemerintah pusat berperan sebagai pendukung dan katalis percepatan pengelolaan melalui penyusunan kebijakan, program dan prioritas nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya mengelola secara langsung kawasan-kawasan konservasi tertentu yang bersifat strategis, misalnya pada kawasan konservasi di area pulau terluar.

Dewasa ini, sesungguhnya perkembangan dalam perencanaan dan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil telah banyak terjadi. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, BUMN, swasta, LSM dan para pihak lain telah berbuat banyak dalam perlindungan dan pelestarian sumberdaya ikan di Indonesia. Kita harus menyatukan langkah dan bahu membahu mewujudkan target di pelestarian sumberdaya ikan yang pada muaranya diharapkan mampu berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat. Dalam hal ini para pihak tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Lokakarya nasional ini diharapkan bisa menjadi ajang peningkatan komunikasi sekaligus momen pertukaran informasi bagi para pihak di level pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN, swasta dan LSM. Program-program dan upaya apa saja yang telah dan akan dilaksanakan masing-masing pihak akan diurai, serta bentuk kolaborasi seperti apa yang bisa diwujudkan bersama dalam rangka peningkatan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil untuk kesejahteraan masyarakat. Pada kegiatan ini juga akan dicanangkan program apresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengelolaan kawasan konservasi berupa Anugerah E-KKP3K (E-MPA Award). Pada bagian lain, pengelolaan konservasi jenis ikan -khususnya penyu- juga akan menjadi agenda pembahasan site meeting pada hari ke-2 melalui forum kepala daerah pengelolaan penyu yang dirangkai dengan pengelolaan perikanan berbasis kearifan lokal dan kebijakan perikanan berkelanjutan. 2. Tujuan Tujuan pelaksanaan kegiatan ini dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah untuk mendapatkan informasi terkini program-program konservasi yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, BUMN, pihak swasta, dan LSM kepada para pemegang kepentingan yang lebih luas. Secara spesifik, beberapa tujuan kegiatan lokakarya ini meliputi: a. Meningkatkan komunikasi antara pemerintah dan pemerintah daerah dengan media masa, perguruan tinggi, BUMN, dan sektor swasta terkait status perencanaan dan pengelolaan Konservasi Kawasan di level Nasional dan Daerah. b. Meningkatkan kerjasama program-program konservasi antara pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, bersama sektor swasta, perguruan tinggi dan LSM untuk mempercepat target-target nasional. c. Memberikan informasi terkini terkait program-program konservasi spesies antara lain konservasi penyu dan perlindungan spesies akuatik lainnya.

d. Meningkatkan pemahaman terkait peningkatan status pengelolaan kawasan konservasi menggunakan perangkat ukur pedoman teknis E-KKP3K. e. Mendiskusikan tantangan-tantangan program konservasi dan merekomandasikan alternatif solusinya. 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 25-26 Juni 2013 di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng Jakarta Pusat. 4. Daftar Undangan No. Undangan Jumlah 1 Menteri Kelautan dan Perikanan 1 2 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 1 3 Menteri Negara BUMN 1 4 Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan 4 5 Pejabat Eselon 1 lingkup KKP 10 6 Pejabat Eselon 2, 3 dan 4 Lingkup Ditjen KP3K 65 7 Marine Protected Area Governance (MPAG) 5 8 USAID 2 9 Mahasiswa 30 10 Wartawan Media Cetak dan Elektronik 23 11 Lembaga Swadaya Masyarakat 72 12 Kepala Dinas Kab/Kota-pengelola kawasan konservasi 66 13 Perusahaan BUMN/Sektor Swasta 35 TOTAL 315

AGENDA TENTATIF LOKAKARYA NASIONAL Melestarikan Laut Kita: Peran Pemangku Kepentingan mendorong Pengelolaan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil untuk Masa Depan Kelautan dan Perikanan Indonesia Waktu Acara Keterangan Selasa, 25 Juni 2013 Session 1 LOKASI : Hotel Borobudur 08.30-09.00 Registrasi peserta Panitia 09.00-09.15 Sambutan Selamat Datang Dirjen KP3K 09.15-10.15 Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Keynote Speaker Kementerian KP Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil ; 10.15-10.30 Coffee Break 10.30-.12.30 Presentasi Panel dan Diskusi Komitmen Swasta dalam Mendukung Pengelolaan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulaupulau Kecil : Pengalaman dan Tantangan Dr. Maria Nindita Radyati Narasumber/pemapar: 1. Dir. KKJI 2. CEO Biofarma 3. Newmont 4. Conoco Philips* 12.30-13.30 ISHOMA 13.30-14.00 Laporan Panitia Dirjen KP3K 14.00-14.30 Menyanyikan Indonesia Raya Sambutan dan Pembukaan Lokakarya Nasional Menteri Kelautan dan Perikanan Launching program konservasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan a. Launching Pedoman teknis E-KKP3K dan Anugerah E-KKP3K (E-MPA Award). b. Launching Buku Status Perikanan Hiu Indonesia; c. Launching Buku Panduan Penanganan Mamalia Laut yang Terdampar; d. Launching Website dan Database Konservasi. 14.30-15.00 Coffee Break Press Conference 15.00-17.00 Talkshow: TEMA : Melestarikan Laut Kita: Peran Pemangku Kepentingan mendorong Pengelolaan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil untuk Masa Depan Kelautan dan Perikanan Indonesia 17.00-18.00 ISTIRAHAT Session 2 M. Farhan Narasumber: o Men KP/Dirjen KP3K o Men Parekraf*/Dirjen. Destinasi Pengembangan Pariwisata; o Men BUMN*/Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis-Kem BUMN 18.00-21.00 MAKAN MALAM ROUND TABLE DAN HIBURAN Peran, Tantangan dan Tukar Pengalaman Pemerintah Daerah dalam pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil ; Penjelasan Anugerah E-KKP3K (E-MPA Award) 21.00-21.30 Penutupan Hari 1 Moderator : M. Farhan Narasumber: 1. Direktur KKJI 2. Para Bupati/Walikota

Hari 2 Kegiatan Rabu, 26 Juni 2013 (Peserta Menyesuaikan Forum Pertemuan yang akan diikuti, Lokasi Hotel Borobudur) Pengelolaan Penyu Pengelolaan KKP/KKP3K Perikanan Berkelanjutan Waktu 08.30-09.00 Registrasi Registrasi Registrasi 09.00-11.30 Perundangan Konservasi Penyu di Indonesia (oleh Dirjen PHKA ) Upaya Perlindungan Penyu di Indonesia (oleh Dirjen KP3K) Status Pengelolaan Penyu di Indonesia (oleh WWF Indonesia) Dr. Luky Adrianto Peserta : Forum Bupati/Kepala Daerah Pengelolaan Penyu Harmonisasi Zonasi Kawasan Konservasi dengan RZWP3Knya (oleh Dir. TRLP3K) Paradigma perkembangan dan Pengelolaan KKP3K (oleh Dir. KKJI) Peran Daerah dalam pengembangan kawasan Konservasi (oleh Kadis KP Berau*,Kadis KP Raja Ampat*) Dr. Handoko Adi Peserta: Forum Kepala Dinas KP, Satker KKPN-PSPL 11.30-12.00 Penutupan oleh Dirjen KP3K 12.00-12.30 Makan Siang Kebijakan perikanan berkelanjutan (oleh Direktur Sumberdaya Ikan) Right Based Fisheries Management (RBFM): Pengelolaan Perikanan berbasis Kearifan Lokal (oleh TNC & LIPI) Program Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di NTB (Tim P2B NTB) Pengembangan Perikanan Berkelanjutan di Teluk Waworada, Kab. Bima (DKP Kab. Bima) Pak Jimmy Peserta: Pemda NTB, Pemda Sumbawa Barat, Pemda Sumbawa, Pemda Dompu, Pemkab Bima, Pemkot Bima, Asosiasi NElayan Teluk Waworada, Dit. SDI dan peserta lain