BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENYEDIAAN FASILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN BAGI DIFABEL

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Revitalisasi GOR Trilomba Juang Semarang

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

PERERENCANAAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KAWASAN HUTAN KOTA BEKASI BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN STADION JATIDIRI SEMARANG

PERSYARATAN TEKNIS AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN UMUM DAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan Olahraga Terhadap Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

REDESAIN STADION SEPAKBOLA KOTA BEKASI

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk yang cukup besar, berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

L2

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

ENTERTAINMENT CENTER,PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Lolita Maharani ( ) Redesain Terminal Terboyo 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAN JEND. SUDIRMAN, PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

REDESAIN STADION DAN SPORT HALL JATIDIRI SEMARANG

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep perencanaan dan perancangan

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN. kota yang diminati oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan semakin banyaknya

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada di Yogyakarta, baik secara fisik maupun secara psikis 1.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

REVITALISASI TAMAN BALEKAMBANG SEBAGAI TEMPAT REKREASI DI SURAKARTA

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

STADION RENANG DI KAWASAN GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN SEMESTER II TAHUN 2006/2007

BAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1. JUDUL I.2. DEFINISI DAN PEMAHAMAN JUDUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III: DATA DAN ANALISA

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN RE-DESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN 1.1. Pengertian Judul Judul laporan ini, Re-Desain penekanan pada Aksesibilitas Bangunan. Untuk dapat memahami pengertian dari judul tersebut, perlu diuraikan terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusunnya, yaitu : Re-desain : Kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu bangunan sehingga terjadi perubahan fisik tanpa mengubah fungsinya baik melalui perluasan, perubahan atau pemindahan lokasi 1. Stadion : Lapangan olahraga yang dikelilingi tempat duduk, biasanya untuk tempat pertandingan sepakbola 2. Candradimuka : Nama dari tempat olahraga di Kebumen. Kebumen : Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, luasnya 1.264 km 2, Ibukotanya Kebumen, jumlah penduduk 1.019.390 jiwa, berbatasan Kabupaten Cilacap di Barat, Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo di Utara, dan Kabupaten Purworejo di sebelah Timur, samudra Hindia di sebelah Selatan 3. Penekanan : Hal yang menjadi titik berat atau ditekankan 4. Aksesibilitas : Kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan. 5. Bangunan : Yang didirikan ; yang dibangun 6. 1 John. M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia Jakarta, 1990. 2 Depdikbud, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, hal. 857 3 Ibid, hal. 1072 4 Ibid, hal. 915 5 DPU, 1998, Persyaratan Teknis Aksesibilitas Pada Bangunan Umum dan Lingkungan, PT. Medisa, Jakarta, hal. 1 6 Ibid, hal. 77 1

Maksud dari Pengertian Judul Merancang kembali Stadion Candradimuka yang berada di kota Kebumen dengan hal atau obyek yang akan dijadikan titik berat perancangan pada penyediaan aksesibilitas bangunan berdasarkan asas kemudahan, kegunaan, keselamatan, dan kemandirian. 1.2. Latarbelakang 1.2.1. Latarbelakang Umum Penyediaan sarana dan prasarana olahraga dalam upaya memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, tidak mutlak harus melalui pendirian tempat olahraga baru, akan tetapi juga dapat dilakukan dengan merancang kembali stadion olahraga yang ada di kota Kebumen seperti Stadion Candradimuka dengan melihat peta kondisi bangunan olahraga berserta fasilitasnya yang ada sekarang untuk dapat ditingkatkan fasilitas penunjangnya dan kapasitas stadion sesuai kelasnya. Penelitian ini didasarkan pada beberapa macam kekurangan yang menjadi kendala terhadap sarana olahraga di Stadion Candradimuka dengan mengacu pada kriteria dan ketentuan yang telah ditentukan atau standarisasi secara nasional menurut SNI T-25-1991-03. Perancangan kembali Stadion Candradimuka di kota Kebumen ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat kota Kebumen pada umumnya untuk mendapatkan sarana dan prasarana olahraga yang memadai sebagai tempat melakukan aktivitas olahraga sehari-hari, tempat untuk berlatih olahraga bagi pelajar dan atlit olahraga lokal maupun nasional, sebagai arena menggelar pertandingan olahraga dan menyaksikan pertandingan olahraga. Tentunya sarana dan prasarana olahraga ini perlu memperhatikan aspek kenyamanan, keamanan dan keselamatan yang dapat diwujudkan dalam perencanaan dan perancangan bangunan, penataan landscape kawasan terutama ruang luar agar lebih sejuk dan rekreatif, serta menekankan pada aspek aksesibilitas bangunan yang berdasarkan pada asas kemudahan, kegunaan, keselamatan dan kemandirian, karena olahraga sepakbola merupakan daerah pengumpulan massa yang cukup besar, oleh karena itu berbagai hal yang berkaitan dengan aspek aksesibilitas bangunan menjadi faktor yang penting yang harus dipikirkan. 2

1.2.2. Latarbelakang Khusus A. Re-desain Pengertian dari re-desain adalah kegiatan perencanaan dan perancangan kembali suatu bangunan sehingga terjadi perubahan fisik tanpa mengubah fungsinya baik melalui perluasan, perubahan atau pemindahan lokasi 7. Dalam hal ini akan re-desain bangunan utama dengan merancang kembali stadion untuk mencapai aksesibilitas bangunan yang lebih baik. Beberapa alasan yang mendasari terhadap upaya re-desain stadion olahraga Candradimuka di Kebumen, antara lain : 1. Belum maksimalnya fungsi Stadion Candradimuka sebagai kawasan olahraga favorit di Kebumen. 2. Kapasitas tempat duduk stadion tidak dapat menampung jumlah penonton, khususnya pada saat ada kegiatan dalam berskala besar. 3. Sarana dan prasarana pendukung stadion tidak mencukupi yakni tidak mampu memenuhi kebutuhan para pengunjung. B. Stadion Candradimuka Stadion Candradimuka merupakan stadion kebanggaan warga Kebumen, dimana stadion ini berada pada lokasi yang strategis yakni dipinggir kota Kebumen namun mudah dicapai dari segala arah penjuru kota. Stadion Candradimuka ini diresmikan tahun 1993 oleh Bupati Kebumen Amin Sudibdjo yang menempati lahan 3,3 Ha di Jalan M. Sarbini Desa Bumirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Selain Stadion Candradimuka tempat olahraga di Kebumen adalah di GOR Pejuang 45 yang diperuntukkan bagi olahraga basket dan bola volley. Fasilitas yang tersedia pada Stadion Candradimuka sekarang ini berupa bangunan utama stadion sepakbola yang memiliki lapangan rumput, dengan lintasan lari ada 8 buah x 122 cm dan ruang penunjang yang tersedia berupa : 7 John. M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia Jakarta, 1990. 3

Tabel 1.1 Besaran Ruang Stadion Candradimuka Kelompok Kegiatan Jenis Ruang Luas (M 2 ) R. Pertandingan - Lapangan sepakbola 7350 - Lintasan atletik 10 Utama - Hall 96 - Kantor 48 - R. Atlit 48 - R. Pelatih 106 - Tiket Box 8 - R. VIP 24 - Tribun 1000 - Gudang 24 - Toilet 11 - Koridor 72 - Tangga Utama 16 - Tangga Umum 24 - Tangga Samping 14 - Tempat Parkir - Jumlah Luas Ruang 9851 Sirkulasi 30 % 2955 Total Luas Ruang 12806 (Sumber : Kimprasda Kabupaten Kebumen, 2006) 4

C. Kabupaten Kebumen Kondisi Geografis Gambar 1.1 Situasi Stadion Candradimuka Kebumen (Sumber : Kimprasda Kabupaten Kebumen, 2006) Kabupaten Kebumen secara geografis terletak diantara 7 o 27-7 0 50 LS dan 109 o 22-109 0 50 BT, sedangkan kondisi topografi kabupaten Kebumen di sebelah utara merupakan daerah pegunungan, bagian tengah dan selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. sedangkan secara administrasi kabupaten Kebumen berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut 8 : Sebelah Utara : Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo Sebelah Timur : Kabupaten Purworejo Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap Kondisi Klimatologis 1. Iklim dan cuaca 2. Suhu udara luar Suhu udara maximum : 27º C - 28º C Suhu udara minimum : 24º C - 25º C Kelembaban udara : 65 % Kecepatan angin : 5 knot Iklim : panas Di kawasan Timur (Dinas Pertanahan) : 25º C - 29º C Di kawasan Barat (Gudang Bulog) : 26º C - 31º C Di kawasan Kota (Alun-alun kabupaten) : 24º C - 30º C Berikut ini peta wilayah administrasi Kabupaten Kebumen (lihat gambar 1.2.) 8 Kota Kebumen Dalam Angka 2004, Badan Pusat Statistik Kota Kebumen dan BAPEMDA Kota Kebumen. 5

dibawah ini 9 : 9 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen, 2003-2013, Kabupaten Kebumen. 6

D. Aksesibilitas Bangunan Pengertian dari aksesibilitas adalah kemudahan yang disediakan bagi penyandang cacat guna mewujudkan kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan 10. Jadi maksud dari aksesibilitas bangunan adalah bangunan umum yang aksesibel bagi semua orang termasuk penyandang cacat. Penerapan persyaratan teknis aksesibilitas melingkupi setiap bangunan umum yang dikunjungi dan digunakan oleh masyarakat umum termasuk penyandang cacat. Bangunan umum yang dimaksudkan adalah semua bangunan, tapak bangunan, dan lingkungan luar bangunannya, baik yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta, maupun perorangan, yang berfungsi sebagai rumah tinggal pribadi, yang didirikan, dikunjungi, dan mungkin digunakan oleh masyarakat umum maupun penyandang cacat. Jenis bangunan umum yang dimaksudkan adalah bangunan yang berfungsi sebagai 11 : 1. Bangunan perkantoran untuk pelayanan umum, seperti bank, kantor pos, dan bangunan administrasi. 2. Bangunan perdagangan, seperti pertokoan, pasar swalayan dan mall. 3. Bangunan pelayanan transportasi, seperti terminal, stasiun kereta api dan bandar udara. 4. Bangunan pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik. 5. Bangunan peribadatan, seperti masjid, gereja, vihara. 6. Bangunan pendidikan, seperti sekolah, meseum, perpustakaan. 7. Bangunan pertemuan, pertunjukan, dan hiburan, seperti bioskop, gedung konferensi, bangunan olahraga dan rekreasi. 10 DPU, 1998, Persyaratan Teknis Pada Bangunan Umum dan Lingkungan, PT. MEDISA, Jakarta, hal. 1.. 11 Ibid, hal. 5. 7

8. Bangunan restoran, seperti rumah makan, kafetaria. 9. Bangunan hunian masal, seperti hotel, apartemen, panti asuhan. 10. Bangunan pabrik. 11. Fasilitas umum seperti taman, kebun binatang, pemakaman dan tempat-tempat sejenisnya. Penerapan persyaratan teknis aksesibilitas meliputi penerapan wajib dan penerapan tidak wajib, ketentuannya yaitu 12 : 1. Penerapan wajib Bangunan umum yang telah ada. Bangunan umum yang akan dibangunan. Bangunan umum yang mengalami perubahan atau penambahan. Bangunan umum bersejarah. Bangunan umum yang merupakan bangunan dadurat. 2. Penerapan tidak wajib Bangunan yang dapat dibuktikan berdasarkan pendapat ahli yang berkompeten dan disetujui oleh Daerah, bahwa persyaratan teknis aksesibilitas tidak dapat dipenuhi karena adanya kondisi site bangunan, kondisi sistem struktur dan kondisi lainnya yang spesifik. Bangunan sementara yang tidak digunakan oleh masyarakat umum dan hanya digunakan dalam waktu terbatas. Bangunan penunjang struktur dan bangunan untuk peralatan yang digunakan secara langsung di dalam suatu proses pelaksanaan pembangunan, seperti perancah, gudang material. Bangunan atau bagian bangunan yang dimaksudkan untuk tidak dihuni secara tetap dalam waktu yang lama, yang dicapai melalui tangga, dengan merangkak, gang yang sempit, lift barang dan ruang yang hanya dapat dicapai secara tertentu oleh petugas pelayanan unutk tujuan pemeliharaan dan perawatan bangunan. Prinsip penerapan persyaratan teknis aksesibilitas yang digunakan 12 Ibid, hal. 6-8. 8

diantaranya meliputi 13 : 1. Setiap pembangunan bangunan umum, tapak bangunan, dan lingkungan di luar bangunan harus dilakukan secara terpadu. 2. Setiap kegiatan pembangunan bangunan umum harus memperhatikan semua persyaratan teknis aksesibilitas pada : Ukuran dasar ruang Pintu Ramp Tangga Lift Kamar kecil Pancuran Wastafel Telepon Perlengkapan dan peralatan kontrol Rambu 3. Setiap pembangunan tapak bangunan umum harus memperhatikan persyaratan teknis aksesibilitas pada : Ukuran dasar ruang Jalur pedestrian Jalur pemandu Area parkir Ramp Rambu 4. Setiap pembangunan lingkungan di luar bangunan harus memperhatikan persyaratan teknis aksesibilitas pada : Ukuran dasar ruang Jalur pedestrian Jalur pemandu 13 Ibid, hal. 8-9. 9

Area parkir Ramp Rambu Persyaratan teknis aksesibilitas bangunan sesuai standar tentang persyaratan teknis aksesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan diantaranya meliputi 14 : 1. Ukuran dasar ruang 2. Jalur pedestrian 3. Jalur pemandu 4. Area parkir 5. Pintu 6. Ramp 7. Tangga 8. Lift 9. Kamar kecil 10. Pancuran 11. Wastafel 12. Telepon 13. Perlengkapan dan peralatan kontrol 14. Perabot 15. Rambu 1.3. Permasalahan 1.3.1. Permasalahan Bagaimana mendesain ulang (re-desain) bangunan Stadion Candradimuka agar dapat berfungsi lebih optimal dengan tujuan untuk : 1. Tersedianya 14 Ibid, hal. 10-105. 10

kelengkapan fasilitas pendukung. 2. Tersedianya aksesibilitas penyandang cacat dan lanjut usia. 3. Terciptanya konsep perancangan stadion sepakbola dengan standar FIFA. 1.3.2. Persoalan 1. Bagaimana meredesain stadion Candradimuka sebagai bangunan olahraga dengan fasilitas pelayanan olahraga dalam skala kabupaten dan menghadirkan fasilitas aksesibilitas bangunan bagi penyandang cacat dan orang lanjut usia. 2. Bagaimana memilih dan menggunakan struktur dan konstruksi yang sesuai dengan kaidah ilmu arsitektur dengan tetap memperhatikan kriteria estetika, fungsi, keamanan, dan keselamatan bagi penonton dan pemain. 3. Bagaimana menciptakan sebuah stadion dengan pola penataan kompleks stadion sebagai tempat olahraga juga sebagai tempat rekreasi alternatif bagi masyarakat. 1.4. Tujuan dan Sasaran 1.4.1. Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat landasan pedoman perencanaan dan perancangan arsitektural untuk mendapatkan : 1. Konsep re-desain bangunan olahraga modern untuk mengoptimalkan fungsional 11

stadion skala kabupaten. 2. Konsep perancangan stadion berdasarkan standar FIFA 1998 dan fasilitas pendukung dengan mengacu pada faktor keamanan dan keselamatan semua user. 3. Konsep penyediaan kelengkapan fasilitas pendukung bagi atlet, pelatih, wasit, pengelola dan penonton dengan aksesibilitas penyandang cacat dan orang lanjut usia. 1.4.2. Sasaran Sedangkan sasaran penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Terciptanya suatu stadion sepakbola modern fungsional, aman, nyaman untuk semua user dengan yang memiliki fasilitas aksesibilitas bangunan. 2. Terciptanya suatu pola tata ruang kompleks stadion yang menarik sebagai tempat rekreasi alternatif. 1.5. Batasan dan Lingkup Pembahasan 1.5.1. Batasan Pembahasan Pembahasan dibatasi pada pemecahan permasalahan arsitektural yang berkaitan dengan penataan kembali (re-desain) dan pengembangan kompleks olahraga Stadion Candradimuka di Kebumen dengan mengacu pada analisis lalu lintas kota sebagai acuan desain konseptual. Tujuan dari disiplin ilmu lain merupakan penunjang serta disesuaikan dengan kebutuhan dalam upaya mencari penyelesaian atas permasalahan arsitektural tersebut. 1.5.2. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : Membahas tentang bangunan stadion Candradimuka secara umum. Membahas tatanan lingkungan dan bangunan dari suatu pandangan arsitektural yang meliputi guna dan citra kawasan olahraga. Membahas kondisi dan kapasitas sarana prasarana Stadion Candradimuka. 1.6. Metode Pembahasan 1.6.1. Tahap Kompilasi Data 12

Tahapan kompilasi data dalam penelitian ini adalah meliputi tahapan observasi, wawancara dan studi literature yakni sebagai berikut : A. Observasi Pengamatan langsung pada kondisi Stadion Candradimuka pada : Kondisi fisik bangunan pada Stadion Candradimuka. Kondisi stadion, fasilitas penonton dan pemain, kapasitas tribun penonton dan kapasitas parkir. Sistem sirkulasi dan pola tata tapak dan tata massa kawasan eksisting. Sarana dan prasarana meliputi fasilitas penunjang untuk umum, utilitas, serta bagian pengelolaan. B. Wawancara Wawancara secara langsung dengan pihak terkait bidang keolahragaan diantaranya Kepala pengelolaan Stadion Candradimuka Kebumen, Kepala Kimprasda dan KONI Kabupaten Kebumen. Wawancara memuat hal-hal yang berkaitan dengan : Rencana pengembangan Stadion Candradimuka. Kondisi fasilitas Stadion Candradimuka. Kondisi fasilitas olahraga yang ada di kota Kebumen. C. Studi Literatur Standard-standard bangunan stadion sepakbola dan ruang ruang olahraga lainnya. Kondisi topografi pada Stadion Candradimuka (Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Kebumen). Tata guna lahan dalam RUTRK Kebumen (Dinas Tata Kota). Peraturan daerah Kebumen tentang bangunan (Dinas Tata Bangunan). 1.6.2. Analisa Sintesa Tahap Analisis ini meliputi : Analisis kondisi lingkungan Stadion Candradimuka Kebumen. Analisis program gubahan massa, program ruang. 13

Analisis kondisi fisik eksisting dan bangunan dalam Stadion Candradimuka Kebumen. 1.7. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Mengungkapkan tentang pengertian judul, latarbelakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran pembahasan, batasan dan lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Meliputi tujuan tentang tinjauan olahraga, tinjauan sepakbola, tinjauan standar teknis stadion olahraga, tinjauan stadion sepakbola dan studi komparasi Stadion Manahan Surakarta. BAB 3 EVALUASI DAN GAGASAN REDESAIN STADION CANDRADIMUKA KEBUMEN Membahas tentang evaluasi terhadap perlunya meredesain Stadion Candradimuka Kebumen dengan penekanan pada aksesibilitas bangunan berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada dan memberikan gagasan pengembangan redesain stadion secara garis besar. BAB 4 ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STADION Mengadakan analisa terhadap permasalahan dan persoalan yang ada untuk memperoleh rumusan program konsep perencanaan dan perancangan stadion yang meliputi konsep kebutuhan ruang, konsep besaran ruang, konsep struktur dan konstruksi yang akan digunakan, konsep fasade bangunan serta konsep analisa site yang akan berfungsi sebagai landasan konsep redesain stadion Candradimuka Kebumen dengan penekanan pada aksesibilitas bangunan. 14