2015 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PADUAN SUARA DI SMPN 1 BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilik. Menurut. Suryonosubroto (2009; 286) menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktifitas musik merupakan hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri dalam berbagai disiplin ilmu. Lembaga pendidikan

PENERAPAN TEKNIK OLAH TUBUH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DALAM PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER TARI DI SMP KARTIKA XIX-2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman kehidupan manusiap musik saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bermimpi ingin meraih kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. tentang seni adalah masalah klasik, dimana setiap manusia tidak akan dapat menghindarkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. ini berpengaruh terhadap berbagai aspek. Salah satunya terhadap kegiatan

BABII KEHIDUPAN SENI BUDAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik, di antaranya disebabkan oleh kurangnya minat dan motivasi siswa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbeda maka ada banyak sekali jenis-jenis belajar yang dilakukan setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. psikologis. Salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindari setiap manusia adalah

2015 PEMBELAJARAN TARI TRANG-TRANG KOLENTRANG PADA KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI SD GRIBA 5 ANTAPANI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Gilang Angga Gumelar, 2015

PEMBELAJARAN VOKAL GRUP PADA REMAJA DI BINA SENI VOKAL

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. persoalan dan pertanyaan yang timbul dalam pelaksanaannya. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan suara yang enak untuk didengar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Karakteristik Laki-Laki Perempuan Rata-rata SD Rata-rata SD. Pendidikan Ayah (tahun) 3,94 1,43 3,82 1,30. Pendidikan Ibu (tahun) 3,64 1,70 3,40 1,56

BAB I PENDAHULUAN. 1 Michael L. Brown, Melawan Godaan Dosa. (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2001), Korintus 6:9-10 (Lembaga Alkitab Indonesia)

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN

siswa, mahasiswa, dan umum dalam skala lokal, nasional

PENDIDIKAN FORMAL PROGRAM INTRAKURIKULER PROGRAM KOKURIKULER PROGRAM EKSTRAKURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

2017, No Petunjuk Pelaksanaan Sosialisasi Kearsipan dan Kelembagaan melalui Lomba Kreativitas dan Apresiasi Kearsipan; Mengingat : 1. Undang-Un

BAB I PENDAHULUAN. maka kualitas yang memadai dan output yang berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan musik merupakan proses sosial yang didalamnya dapat menggali

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses dalam rangka

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER VOKAL GROUP DI SMP NEGERI 6 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyediakan kegiatan pendidikan intrakurikuler. Sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. Seni musik merupakan aktivitas seni yang dapat didengar, dinikmati, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. fenomena/gejala kian merenggangnya nilai-nilai kebersamaan, karena semakin suburnya

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pendidikan musik tidak lagi dipandang sebagai mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. atau suara, lukisan dan tarian sesuai dengan ciri khasnya.

pembagian suara, paduan suara terbiasa dengan aransemen empat suara (sopran, alto, tenor dan bass), sedangkan vokal group tidak harus dalam empat

BAB I PENDAHULUAN. UUD 1945.melalui pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Busro Hamzah, : 2001: 4) yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS I - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar dalam membentuk manusia. Di sekolah telah disusun. usaha tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan seni budaya Indonesia merupakan warisan berharga bagi

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO LAGU DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PENGUASAAN TABEL PERIODIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

Skripsi. disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik

PENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

BAB I PENDAHULUAN. Bernyanyi adalah kegiatan mengeluarkan nada nada dan kata kata yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan dan usaha untuk

PELUANG BISNIS BIMBINGAN EKSTRA KURIKULER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu media yang tidak dapat dipisahkan dengan

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS II SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlombakan yaitu kiyouruki (fighting) dan poomsae (gerakan. maka peserta ujian tersebut dapat dinyatakan lulus.

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

7

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. umum, sekolah adalah sebagai tempat mengajar dan belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

itu terkait dengan tujuan pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna meningkatkan minat dan bakat siswa, khususnya siswa Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan suasana tertentu seperti senang, sedih, tenang, bergejolak, meriah hingga

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Musik bisa dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia dan paling dekat dengan kehidupan manusia seperti yang diungkapkan Boedhisantoso (1982 hlm. 23) Musik merupakan kebutuhan manusia universal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Melalui musik manusia bisa mendapat pemenuhan kepuasannya sendiri. Dengan demikian manusia mendapatkan manfaat tergantung dari kebutuhan manusia itu sendiri terhadap musik baik sebagai hiburan bahkan sebagai pekerjaan dan untuk mendapatkan penghargaan tertentu. Terdapat beberapa cara menyampaikan musik yaitu musik vokal dan musik instrumental. Musik vokal atau yang sering dikenal juga dengan istilah bernyanyi merupakan kegiatan bermusik yang paling murah karena hanya menggunakan sarana yang ada dalam tubuh manusia yaitu suara. Suara manusia dapat menyanyikan berbagai jenis lagu yang disukainya dan yang ingin dinyanyikannya dengan melibatkan indera-indera lainnya seperti diantaranya indera pendengaran untuk menerima informasi berupa suara, penglihatan untuk memperhatikan bagaimana penyampaian suatu seni dapat lebih memiliki estetika karena pada dasarnya manusia menyukai keindahan. Ada beberapa cara penyajian musik vokal. Cara penyajian tersebut seperti diantaranya solo, duet, trio, dan paduan suara. Penyajian musik vokal paduan suara merupakan salah satu kegiatan bernyanyi secara berkelompok dan pada umumnya terdiri dari beberapa suara seperti sopran, alto, tenor dan bass sebagaimana menurut Hestyono Paduan suara adalah sekelompok orang yang menyanyikan dua atau lebih harmonisasinya dan kegiatan tersebut dikelola dalam sebuah organisasi (wawancara peneliti, 31 Agustus 2015). Kegiatan paduan suara dapat ditemukan di lingkungan pendidikan sebagai wadah bagi peserta didik dalam mengelola dan mengembangkan kemampuannya. Sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri, Ihsan (2008, hlm. 7) mengatakan Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani 1

2 (pikir, karsa, rasa, cipta, dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan). Proses pembinaan tersebut dapat dilakukan di berbagai tempat yang lebih dikenal sebagai suatu lembaga. Maka dalam upaya pemenuhan tujuan pendidikan tersebut terdapat beberapa lembaga seperti (1) lembaga pendidikan informal (keluarga), (2) lembaga pendidikan nonformal (masyarakat), dan (3) lembaga pendidikan formal (sekolah). Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memiliki peran yang penting dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Selain mengajar peserta didik dengan materi-materi keilmuan, sekolah juga diharapkan mampu membimbing peserta didik agar bakat-bakat yang dimiliki mereka dapat berkembang dengan baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Antara kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler sebenarnya saling berkaitan satu sama lain karena dalam kegiatan pendidikan sekolah memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Contohnya dalam kegiatan bernyanyi paduan suara, guru tidak dapat menyampaikan materi secara utuh di dalam kelas karena keterbatasan waktu sehingga kegiatan ekstrakurikuler menjadi pilihan karena pembahasan akan lebih fokus dan peserta didik lebih leluasa dalam melaksanakan praktek terutama bagi peserta didik yang memang memiliki minat dalam kegiatan bernyanyi paduan suara. Sehingga selain minat siswa tersalurkan, ekstrakurikuler juga membantu siswa agar lebih bebas dalam berkreativitas dan meningkatkan kemampuannya. SMPN 1 Bantarujeg Kabupaten Majalengka merupakan salah satu sekolah yang juga mengadakan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler tersebut diantaranya: 1. Bidang seni, meliputi: a) Paduan Suara, b) Seni lukis, c) Marawis, d) Marching band, e) Karawitan, dan f) Seni tari

3 2. Bidang olahraga, meliputi: a) Volley Ball, b) Sepak Bola, dan c) Catur 3. Bidang Kepribadian/Kecakapan, meliputi: a) Pramuka, b) PMR, dan c) Paskibra Menurut hasil wawancara peneliti dengan ibu Neng Nursiah, S.Pd. selaku guru seni budaya, kegiatan ekstrakurikuler seni di sekolah tersebut masih memiliki beberapa kendala diantaranya kendala pengajar. Di SMPN 1 Bantarujeg hanya tersedia guru seni rupa yaitu bapak Memet Slamet, S.Pd dan guru seni tari yaitu ibu Neng Nursiah, S.Pd. Dengan tidak adanya guru berlatar belakang pendidikan seni musik, pengajaran materi seni musik di dalam kelas maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler lebih banyak mengandalkan pada buku-buku yang ada saja dalam pemenuhan pengetahuan teorinya karena ibu Neng Nursiah, S.Pd. sebagai pembina sekaligus pelatih sebelumnya belum pernah mendapatkan pelatihan maupun seminar mengenai paduan suara yang mengakibatkan keterbatasan informasi yang bisa diberikan kepada siswa. Berdasarkan informasi dari guru seni budaya, kegiatan ekstrakurikuler paduan suara di SMPN 1 Bantarujeg cukup banyak diminati oleh siswa. Namun selama ini kegiatan paduan suara kurang dapat dilaksanakan dengan baik terutama karena keterbatasan pengajar. Dengan tidak adanya guru berlatar belakang seni musik yang mampu mengajar paduan suara, dalam memenuhi kebutuhan terhadap pengajar maka pihak sekolah perlu mendatangkan pelatih dari luar sekolah yang bisa dikatakan cukup sulit mendapatkannya karena di daerah kecamatan Bantarujeg dan sekitarnya sulit bisa ditemui pengajar yang berlatar belakang pendidikan seni musik dan memiliki kemampuan dalam bidang paduan suara baik dalam penguasaan teori maupun prakteknya. Dan jika mendatangkan dari daerah lain yang cukup jauh maka kendala biaya lah yang menyulitkan pihak sekolah. Kemampuan bernyanyi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara pada awalnya belum begitu baik. Nada-nada yang dinyanyikan

4 masih banyak yang tidak tepat, artikulasi masih terdengar kurang jelas, pemenggalan kalimat pada lirik lagu juga masih kurang tepat, dan masih banyak siswa yang belum menguasai lirik lagu. hal tersebut diakui oleh guru bahwa beberapa hal sulit untuk dijelaskan kepada siswa karena keterbatasan bahan ajar dan pengalaman guru dalam mengajarkan paduan suara. Siswa juga belum pernah ikut serta dalam kegiatan lomba paduan suara dan belum pernah menyaksikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kompetisi paduan suara. Selain itu jadwal latihan yang hanya seminggu sekali dan kadang tidak berjalan sebagaimana mestinya juga menjadi masalah yang menyebabkan masih rendahnya kemampuan bernyanyi paduan suara dan guru saat itu belum menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Selain itu, tampak dalam menyanyikan lagu selalu ada saja yang suaranya lebih menonjol dari yang lain, dan sering pula ada yang tidak tepat timing dalam bernyanyi sehingga terdengar seperti ada dua kelompok paduan suara yang bernyanyi lagu yang sama namun dalam jeda waktu yang beda sepersekian detik sehingga dilakukanlah upaya perbaikan. Kegiatan latihan bernyanyi sebenarnya bisa dilakukan di mana saja dan bersama siapa saja. Apalagi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memungkinkan siswa bisa belajar satu langkah lebih maju dari materi yang sudah diajarkan oleh gurunya. Dengan berkembangnya teknologi berkembang pula media-media belajar yang bisa digunakan untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam bernyanyi. Media-media belajar banyak digunakan sebagai solusi dari beberapa masalah yang dihadapi oleh guru karena tidak bisa dipungkiri bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Musfiqon (2012, hlm. 34) mengemukakan Fungsi media pembelajaran, dapat juga dilihat dari perkembangan media itu sendiri, yaitu: 1) Pada mulanya media berfungsi sebagai alat bantu mengajar. 2) Dengan masuknya audio-visual instruction, media berfungsi memberikan pengalaman konkrit kepada siswa. 5) akhirnya, media bukan saja sekedar berfungsi sebagai peraga bagi guru, tetapi membawa informasi/pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa (Soeharto, 2003: 206). Jadi bisa diartikan bahwa media tidak hanya sebagai alat untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa, melainkan memiliki fungsi sebagai sumber belajar. Melalui penggunaan media ini guru bisa memberikan pengalaman

5 yang kongkrit kepada siswa tanpa harus membawa siswa ke tempat kejadian. Sebagai contoh, dalam melakukan kegiatan apresiasi dalam paduan suara siswa tidak perlu dibawa ke suatu tempat lomba paduan suara yang tentunya akan menghabiskan banyak biaya dan waktu. Dengan adanya media, siswa bisa menyaksikan suatu penampilan paduan suara kapanpun dan dimanapun dan bahkan dapat menyaksikannya berulang kali. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran paduan suara untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi siswa. Audio-visual sendiri merupakan media yang berbentuk gambar bergerak disertai suara. Peneliti menggunakan video sebagai media untuk membantu siswa mendapatkan kejelasan dalam hal yang bersifat visual dan penggunaan mp3 sebagai media untuk mempelajari hal-hal yang bersifat mengandalkan indera pendengaran sehingga siswa dapat meniru hal-hal yang ia lihat dan ia dengar tanpa adanya batasan waktu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasi masalah-masalah berkaitan dengan pembelajaran paduan suara diantaranya: kompetensi sumber daya manusia (SDM), strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, materi pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. Sehingga dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan media audio-visual dalam paduan suara di SMPN 1 Bantarujeg Kabupaten Majalengka? Agar lebih terfokus dalam penelitian ini dibatasi dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana Metode penyampaian materi melalui penerapan media audio visual dalam Paduan Suara di SMPN 1 Bantarujeg Kabupaten Majalengka? 2. Bagaimana Materi ajar media audio visual dalam pembelajaran paduan suara di SMPN 1 Bantarujeg Kabupaten Majalengka? C. Tujuan Penelitian Berpijak dari rumusan masalah, dapat dikemukakan tujuan penelitian ini adalah:

6 1. Mengetahui penerapan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi dalam paduan suara di SMPN 1 Bantarujeg Kab. Majalengka. 2. Mengetahui hasil penerapan media audio-visual untuk meningkatkan kemampuan bernyaanyi dalam paduan suara di SMPN 1 Bantarujeg Kab. Majalengka. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut: 1. Dilihat dari segi teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran bernyanyi paduan suara. Adapun kegunaannya adalah: a. Memberikan masukan kepada guru di sekolah tempat penelitian ini yang dapat digunakan sebagai upaya peningkatan proses pembelajaran. b. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang ada kaitannya dengan masalah upaya peningkatan kemampuan bernyanyi paduan suara. 2. Dilihat dari segi praktis Hasil-hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat dari segi praktis, yaitu: a. Memberikan informasi atau gambaran bagi calon guru atau pelatih paduan suara dan guru seni dalam penerapan media audio-visual untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi paduan suara. b. Memberi masukan kepada guru seni tentang penerapan media audio-visual untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi paduan suara. E. Struktur Organisasi Skripsi Halaman judul Halaman pengesahan Halaman pernyataan tentang keaslian skripsi Halaman pernyataan bebas plagiarisme Halaman ucapan terima kasih Abstrak Daftar isi

7 Daftar tabel Daftar gambar Daftar lampiran Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi Bab II : Kajian pustaka/ landasan teoretis Bab III: Metode penelitian A. Desain Penelitian B. Partisipan dan Tempat Penelitian C. Pengumpulan Data D. Analisis Data Bab IV: Temuan dan pembahasan Bab V : Simpulan, implikasi dan rekomendasi A. Simpulan B. Implikasi C. Rekomendasi