BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang. sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan. pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang berkualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. formal, yang bertujuan menyiapkan siswa dengan bekal ilmu pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN. dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

tentang Standar Nasional Pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan pribadi dan masyarakat. Sesuai dengan UU Republik

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, maka dari itu tidaklah heran jika pendidikan saat ini adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi untuk:

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia di muka bumi ini, namun belum terlembaga sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan faktor utama dalam proses untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan kurikulum pada awal kemerdekaan di tahun 1946 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 20 pasal ke-3 (2003)

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, intelektual dan teknologi. Ini merupakan aset untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pelangsungan berbahasa Indonesia. Termasuk di dalam kegiatan pelangsungan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia, pendidikan dapat mempengaruhi manusia dalam semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. ketrampilan, penanaman nilai-nilai yang baik, serta sikap yang layak dan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia. Tujuan pendidikan nasional menurut UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi Siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Berdasarkan pengertian tersebut, proses pembelajaran yang terjadi di sekolah merupakan hal terpenting dalam proses pendidikan, dan sebagai titik ukur keberhasilan pendidikan adalah tercapainya tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama mengkuti proses pendidikan dapat diamati dengan berdasarkan tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini bahwa berhasil tidaknya pendidikan tergantung pada proses pembelajaran yang dilaksanakan. 1

2 Pada hakikatnya proses belajar mengajar itu merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa, pada prakteknya mentransfer pengetahuan, pengalaman, dan gagasan (ide) guru ke siswa atau dari siswa ke siswa yang lain itu tidaklah mudah. Kegiatan ini sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi membawa akibat terhadap pesan yang diberikan guru. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Menurut Sadiman (2007, h. 6) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sedangkan Nana Sudjana dalam Moh Uzer Usman (2006, h. 31) menyatakan bahwa alat peraga (media pengajaran) dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Seiring perkembangan jaman, munculnya teknologi yang sangat pesat saat ini membuat revolusi yang besar terhadap dunia, semua pekerjaan terasa mudah dan murah. Demikian pula dalam pendidikan yang berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah harus menggunakan beberapa variasi media pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan ilmu kepada anak didik yang semakin maju dan canggih, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar,

3 pembelajaran lebih menarik, dan peserta didik dapat lebih lama dalam mengingat pesan yang diterima, lebih termotivasi dalam belajar. Menurut Susilana (2007, h. 99) menyatakan bahwa power point merupakan program aplikasi persentasi dalam komputer. Sedangkan power point dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Pada dasarnya mata pelajaran ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran di mana pembelajarannya bersifat abstrak dan terkadang di luar kehidupan sehari-hari (belum pernah dialami langsung oleh siswa). Sehingga apa yang telah dijelaskan oleh guru sulit dipahami oleh siswa. Media power point adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak. Dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks yang tidak monoton dan lebih menarik serta lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna lebih leluasa memilih, menyaring, dan memahami pengetahuan yang ingin diketahuinya. Umumnya para guru hanya menggunakan media konvensional (ceramah dan pemberian tugas), bahkan media yang digunakan dominan buku teks, dan white board sehingga peserta didik cepat merasa bosan, maka dengan media

4 pembelajaran Power point bisa membantu kejenuhan siswa dan dapat meningkatkan daya ingat siswa. Penggunaan media pembelajaran power point ini diharapkan dapat menjadikan media pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih aktif dan tidak bosan dalam proses belajar mengajar (PBM), agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar (PBM), maka peneliti mengangkat judul Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Studi Eksperimen Pada Materi Koperasi Kelas X IPS SMA Al Falah Bandung ). 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut : 1. Proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang masih monoton dan belum optimal. 2. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi. 3. Pengaruh penggunaan media pembelajaran power point terhadap hasil belajar siswa. 1.3. Rumusan Masalah Untuk memudahkan penelitian diperlukan rumusan masalah yang jelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini :

5 a. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Power Point pada materi koperasi di kelas X IPS SMA Al Falah Bandung? b. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi koperasi di kelas X IPS SMA Al Falah Bandung? c. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran Power Point dalam meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X IPS SMA Al Falah Bandung? 1.4. Batasan Masalah Mengingat berbagai hambatan ataupun keterbatasan yang ada pada peneliti, maka tidak semua masalah yang di identifikasi dan dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian maka yang menjadi fokus penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran Power Point terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS materi ajar tentang Koperasi. 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Power Point pada materi pembelajaran koperasi kelas X SMA Al Falah Bandung.

6 2. Untuk mengetahui gambaran hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran koperasi setelah menggunakan media pembelajaran power point di SMA Al Falah Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran Power Point terhadap hasil belajar siswa pada materi pembelajaran koperasi di SMA Al Falah Bandung. 1.6. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil penelitian yang dituangkan dalam proposal ini mampu memberikan manfaat, sebagai berikut : 1.6.1. Manfaat Teoritis Apabila penelitian ini dapat diterima kebenarannya oleh guru, kepala sekolah, para tenaga kependidikan dan peneliti lainnya, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi, sumber pengetahuan, bahan kepustakaan atau bahan penelitian dalam dunia pendidikan selanjutnya dan menambah khasanah pustaka kependidikan serta memberikan gambaran mengenai pembelajaran menggunakan media pembelajaran power point dan sebagai sumbangan sejenis guna penyempurnaan penelitian ini. 1.6.2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa : 1) Meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan media pembelajaran power point.

7 2) Siswa lebih aktif dan tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. b. Bagi guru : 1) Penelitian ini diharapkan bisa digunakan sebagai masukan dalam mendidik dan menumbuhkan kemandirian belajar dalam pembelajaran ekonomi. 2) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dalam pemilihan media pembelajaran yang diterapkan dalam mata pelajaran ekonomi. c. Bagi sekolah : Sebagai bahan kajian bagi lembaga (sekolah) untuk lebih meningkatkan minat belajar siswa, khususnya pendidikan ekonomi dalam rangka menghasilkan proses pembelajaran yang baik. 1.7. Kerangka Pemikiran Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Proses belajar yang baik senantiasa menghasilkan hasil belajar yang baik pula. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Proses pembelajaran memiliki peran penting untuk menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan penerapan konsep diri. Keberhasilan proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dapat tercermin dari peningkatan mutu lulusan yang dihasilkannya. Untuk itu perlu adanya peranan aktif seluruh komponen pendidikan terutama siswa yang berfungsi sebagai input sekaligus

8 calon output dan guru sebagi fasilitator. Dalam hasil belajar guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Secara sistematik dapat digambarkan sebagai berikut : Instrumen input (Guru, metode, teknik, media, bahan, sumber, dan sarana) Pesan Hasil Belajar siswa Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Dari gambar di atas tampak bahwa secara sistematik instrumen input akan mempengaruhi output atau hasil belajar siswa. Instrument input (sarana), menunjukkan kepada dan kualifikasi serta kelengkapan sarana yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya proses belajar mengajar seperti guru, metode, teknik, media, bahan ajar, program dan tugas yang menjadi satu kesatuan yang mendukung keberhasilan suatu proses pembelajaran. Jadi, jelas peranannya sebagai facilitative factors yang menentukan bagaimana proses belajar mengajar terjadi. Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar kedudukan media pembelajaran sangat penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menggunakan media sebagai perantara. Kerumitan bahan ajar dapat lebih disederhanakan dengan bantuan media. Media pembelajaran dapat mewakili apa yang kurang mampu guru sampaikan melalui kata-kata tertentu. Penggunaan media pembelajaran power point mempunyai peranan yang penting, yakni memiliki kemampuan dalam meningkatkan hasil belajar para

9 siswa serta membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang dipelajarinya. Mata pelajaran ekonomi selain berfungsi sebagai alat bantu dan pelayan ilmu ekonomi itu sendiri, tetapi untuk kepentingan teoritis maupun kepentingan praktis sebagai aplikasi dari ekonomi baik dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai model dan media yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi ini sendiri dengan tujuan agar siswa sebagai pihak yang merespon pesan apa yang disampaikan oleh guru dapat menguasai dan memahaminya. Penguasaan dan pemahaman terhadap suatu pesan atau informasi yang telah disampaikan oleh guru ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Perbedaan karakteristik dan cara belajar siswa merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi guru itu sendiri. Seperti halnya yang telah disampaikan di atas, bahwa Penguasaan dan pemahaman terhadap suatu pesan atau informasi yang telah disampaikan oleh guru ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Dengan begitu media pembelajaran merupakan salah satu jawaban dari PR tersebut. Media pembelajaran adalah prantara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan kepada siswanya agar lebih mudah dikuasai dan dipahami oleh siswa. Power point adalah salah satu media yang digunakan oleh guru dengan memanfaatkan komputer dan proyektor yang dtampilkan melalui cahaya. Dalam power point ini banyak pesan yang dapat disampaikan.

10 Penggunaan media pembelajaran power point ini akan efektif meningkatkan hasil belajar siswa, karena penggunaannya disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran ekonomi itu sendiri. Dari penjelasan diatas dapat ditarik benang merah dan dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut: Penggunaan media pembelajaran Power Point (X) Hasil belajar siswa (Y) Keterangan : X : Media pembelajaran power point Y : Hasil belajar siswa : Garis yang menunjukkan pengaruh antar variabel 1.8. Asumsi dan Hipotesis 1.8.1. Asumsi Asumsi merupakan sesuatu yang dianggap konstan atau tidak mempengaruhi, asumsi dapat berhubungan dengan syarat-syarat, kondisikondisi dan tujuan, asumsi memberikan petunjuk dan arah argumentasi. Asumsi menurut pengertian Arikunto (2010, h. 106) adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Asumsi merupakan anggapan dasar atau sesuatu yang dianggap benar dengan tujuan membantu untuk memcahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan pengertian diatas, maka akan mempermudah peneliti dalam menyusun asumsi sebagai berikut: media pembelajaran power point dianggap berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X IPS SMA Al Falah Bandung.

11 1. Media yang digunakan tidak maksimal dalam proses belajar mengajar ekonomi yang efektif. 2. Media pembelajaran yang sangat membantu adalah menggunakan media pembelajaran power point 3. Para pengajar harus mensiasati penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 1.8.2. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu pernyataan penting dalam penelitian. Hipotesis menurut Arikunto S, (2006, h. 71) adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Hipotesis Nol (Ho) Penggunaan media pembelajaran Power point tidak berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS SMA Al Falah Bandung. 2. Hipotesis Alternatif (Hi) Penggunaan media pembelajaran Power point berpengaruh meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS SMA Al Falah Bandung.

12 1.9. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman antara pembaca dan penulis dalam menafsirkan istilah yang penulis gunakan dalam judul, maka terlebih dahulu penulis kemukakan menurut para ahli sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran Power Point Menurut Sudjana dan Rivai (2011, h. 1) media pembelajaran adalah salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Power point adalah salah satu bentuk dari media pembelajaran yang merupakan suatu program yang digunakan untuk membuat slide atau presentasi. (Madcoms & Penerbit Andi, 2004, h. 2). 2. Hasi Belajar Menurut Rifai (2009, h. 85) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Sedangkan menurut Arikunto (2010, h. 133) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat diamati dan diukur. Berdasarkan pengertian diatas penggunaan media pembelajaran power point terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, dengan menggunakan program microsoft powerpoint yang sudah dirancang khusus untuk menyampaikan materi pelajaran untuk membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik, dimana akan mempengaruhi

13 kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. 1.10. Struktur Organisasi Skripsi Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan skripsi disajikan dalam struktur organisasi skripsi berikut dengan pembahasannya. Struktur organisasi skripsi tersebut disusun sebagai berikut : a. Bab I Pendahuluan Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi yang menguraikan berkaitan dengan kesenjangan harapan dan fakta di latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, asumsi dan hipotesis serta struktur organisasi skripsi. b. Bab II Kajian Teori Bab ini berisi tentang kajian teori-teori mengenai variabel penelitian yang diteliti. Analisis dan pengembangan materi pertolongan pertama pada saat kecelakaan kerja pada mata pelajaran Koperasi yang mencakup keluasan dan kedalaman materi, karakteristik materi, bahan dan media, strategi pembelajaran dan sistem evaluasi yang didukung oleh sumber-sumber reverensi mutakhir dan hasil-hasil penelitian yang relevan. c. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, partisipan, instrument penelitian, dan rancangan analisis data.

14 d. Bab IV Hasil Penelitian Terdahulu dan Pembahasan Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai yang meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya. e. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan hasil temuan penelitian.