1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT KOORDINASI MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN SEMARANG. TANGGAL 15 PEBRUARI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Bismillahirrohmanirrokhiim alhamdulilahirobbil alamin, wassholatu wasalamu ala asrofil ambiyai walmursalim, syayidina wamaulana muhammadin wa ala alihi washohbihi ajmain, la haula walakuwwata illabillahil aliyil adim, amma ba du. YSh : 1. Ketua MUI Kabupaten Semarang, dan seluruh pengurus dan hadirin peserta Rapat Koordinasi yang saya hormati. Alhamdulillahi Robbil alamin, segala puji hanyalah bagi Allah Subhanallahu Wa Ta ala, yang tiada kunjung hentinya, menganugerahkan nikmat, dan karunia-nya, sehingga, kita bersama-sama bisa silaturachim pada majelis yang mulia ini dalam keadaan sehat wal afiat.
3 Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada uswatun hasanah kita Nabi Muhammad SAW beserta pengikutnya, yang istiqomah sampai akhir zaman, sehingga berhak atas syafaatnya dihari akhir nanti. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Semarang, mengucapkan selamat, dan apresiasi atas terselenggaranya Rapat Koordinasi MUI Kabupaten Semarang tahun 2014. Hadirin yang saya hormati, Perlu saya sampaikan bahwa umat Islam ke depan menghadapi tantangan yang lebih berat dan kompleks, selain pengaruh globalisasi sebagai akibat kemajuan sains dan teknologi, juga adanya kecenderungan maraknya kelompok sempalan. Tantangan lain secara kontemporer adalah
4 radikal, terorisme, liberalisme, narkoba, pornografi, pornoaksi, pergaulan bebas dan rendahnya kesadaran membayar zakat, ada fenomena melemahnya ukhuwah Islamiyah dan meningkatnya secara drastis angka perceraian. Harapan kami Rapat Koordinasi ini menjadi ajang wahana refleksi diri, sekaligus evaluasi terhadap relaksasi program yang telah disepakati dan penanganan permasalahan yang muncul, sebagai penyempurnaan program yang akan datang. Berbagai peristiwa politik, dan ekonomi yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun telah melahirkan sejumlah isu kebudayaan yang menarik.
5 Fenomena ini terus berkesinambungan, isu kebudayaan menjadi isu yang sentral, yang mempengaruhi sistim demokrasi, hingga pendidikan. Dari perspektif ini, MUI harus memiliki kearifan dan kesigapan untuk merespon segala persoalan dan perkembangan kontemporer., maka MUIdituntut tidak hanya bisa bekerja keras tetapi juga bekerja cerdas. Disinilah tugas MUI yang sebenarnya dengan segala komponen di dalamnya harus bisa mengembangkan diri semaksimal mungkin. MUI di harapkan tidak hanya diakui untuk lingkup ke dalam (in word looking) tetapi juga bisa diakui oleh pihak luar (out sider) Konsep ini dimaksudkan untuk menerjemahkan bahwa MUI untuk bangsa, bukan sebaliknya bangsa untuk MUI
6 Hadirin yang Saya hormati, Rapat Koordinasi MUI ini diselenggarakan, guna mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan, merencanakan programprogram mendatang, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, menjalankan amanat konferensi, dan menjabarkan keputusan keputusan konferensi cabang secara operasional, sehingga dapat menghasilkan program kerja yang tepat dan Aplikasi untuk menjawab tantangan jaman. Hal ini sangat penting agar setiap kebijakan dan langkah yang diambil jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang tidak akan menimbulkan gejolak.
7 Dalam perjalanannya, selama tiga puluh enam tahun lebih, Majelis Ulama Indonesia sebagai wadah musyawarah para ulama, zu ama dan cendekiawan muslim berusaha untuk : memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta ala; memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa serta;
8 menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional; meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat, khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik. Dalam khittah pengabdian Majelis Ulama Indonesia telah dirumuskan lima fungsi dan peran utama MUI yaitu: 1. Sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya)
2. Sebagai pemberi fatwa (mufti) 3. Sebagai pembimbing dan pelayan umat (Ri ayat wa khadim al ummah) 4. Sebagai gerakan Islah wa al Tajdid 5. Sebagai penegak amar ma'ruf nahi munkar 9 Melalui rakor MUI kami mengharapkan agar dapat meghasilkan program kerja yang realistis untuk kemaslahatan umat. Keberadaan ulama sudah sepantasnya berperan menjadi sandaran umat sekaligus bisa menyatu dan menghidupi umat. Oleh karena itu MUI mesti peka dengan permasalahan yang terjadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat serta berperan aktif mengambil peran mencarikan solusi sesuai kapasitas yag
10 dimiliki. Oleh sebab itu sudah saatnya para ulama mengambil peran yang signifikan, untuk ikut membantu memecahkan berbagai permasahan yangterjadi, dengan demikian umat akan mendapat pencerahan sehingga terwujud kehidupan yang dinamis dan harmonis. Sekaligus untuk mengevaluasi serta menyusun program kerja. Demikian beberapa hal yang perlu Saya sampaikan, semoga apa yang kita kerjakan diridhoi Allah SWT. Sekian terima kasih Wassalamu alaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN
11