BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan sebuah karya seni berupa rangkaian gambar hidup yang diputar sehingga menghasilkan sebuah gambar bergerak yang disajikan sebagai bentuk hiburan. Film juga diartikan sebagai media ekspresi artistik bagi para seniman dan insan perfilman untuk mengungkapkan gagasan dan ide cerita yang dimilikinya. Pada awalnya film merupakan sebuah hiburan untuk ditonton yang tujuannya untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu. Selain itu film juga dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karena sebuah film memiliki makna dari pesan moral yang disampaikan dengan cara yang baik, sederhana, dan sekreatif mungkin. Dengan cara tersebut penonton diharapkan mampu memaknai film dan mengambil pesan moral untuk dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi kehidupan mereka. Menurut Andayani (2007:40), dalam dunia film dikenal adanya naskah. Naskah yang terdapatpada film menguraikan segala komponen (suara, visual, aksi dan dialog) yang dibutuhkan untuk menceritakan sebuah cerita. Komponenkomponen utama dalam naskah terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada apa yang kita lihat dan dialog merujuk kepada apa yang dituturkan oleh tokoh
. Sejalan dengan itu naskah dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada yaitu hasil karya sastra. Pada penelitian ini penulis akan mengkaji struktural film American Dreams In Chinadi mana tema, tokoh dan alur film yang menjadi fokus penelitian. Para tokoh cerita dalam film tersebut mempunyai semangat yang sangat luar biasa untuk mendapatkan pendidikan yang yang lebih baik termasuk juga dapat belajar di Amerika. Semangat yang luar biasa ini digambarkan dalam sebuah film yang berupa kisah nyata dari pelajar di Cina. Dalam penelitian ini, penulis akan fokus membahas gambaran tiga tokoh laki-laki dalam film American Dreams in China. Ketiga tokoh tersebut digambarkan memiliki keuletan dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi agar dapat membangun negaranya lebih baik dan terpandang dimata dunia tanpa harus menghilangkan rasa nasionalisme. Boggs (1992:24) mengatakan bahwa sastra dan film pada dasarnya memiliki banyak unsur yang sama. Walaupun keduanya adalah media yang berbeda, keduanya mengkomunikasi bermacam hal dengan cara yang sama. Analisa film yang perspektif dibangun atas unsur-unsur yang dipakai dalam analisis sastra. Sebagaimana yang diungkapkan Boggs bahwa Ia membagi film ke dalam berbagai unsurnya untuk kepentingan analisa, kepentingan analisa adalah sebuah proses yang artifisial karena unsur-unsur dari seni mana pun juga tidak pernah berwujud secara terpisah dari yang lainnya. Himawan (2008:2) menyatakan unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah. Dalam film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita
filmnya. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema baik dalam sebuah karya sastra ataupun sebuah film. Setiap cerita pada film tidak terlepas dari unsur naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan. Elemen-elemen dalam setiap unsur saling berinteraksi serta berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah jalinan peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan. Aspek kausalitas bersama unsur ruang dan waktu adalah elemen-elemen pokok pembentuk naratif. (Aminuddin, 2000:34) menyatakan unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, unsur-unusr intrinsik karya sastra adalah tema, amanat, alur, penokohan, latar, sudut pandang. Di mana alur dalam unsur naratif merupakan konflik atau masalah, latar merupakan lokasi dan durasi merupakan waktu. Penelitian ini lebih merujuk kepada teori di atas bahwa penulisan menganalisis tema, alur, dan penokohan. Tema adalah inti atau ide pokok dalam cerita. Tema menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya (Kosasih, 2006:57). Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat (Kokasih, 2006:56).Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku (action) dari tokoh-tokoh cerita. Alur yang baik akan sangat membantu pembaca untuk menangkap gambaran utuh dari cerita yang disuguhkan. Bagi penulis, penguasaan alur cerita sangat menolong agar tidak kehilangan jejak, atau mentok di tengah jalan. Nurgiyantoro (2009:159) ditinjau dari pada tidaknya alur dalam sebuah cerita, maka alur dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yakni alur rapat dan alur renggang. Alur rapat adalah alur yang menyajikan peristiwa yang secara cepat dan fungsional. Peristiwa-peristiwa yang terjalin dalam alur ini tidak dapat dipenggal atau dihilangkan karena sifatnya yang fungsional tinggi, sehingga jika suatu peristiwa saja dihilangkan, pembaca akan kehilangan cerita, tidak memahami sebab-akibat, bahkan tidak dapat mengerti isi keseluruhan cerita. Alur renggang adalah alur yang menyajikan pergantian peristiwa dengan lambat dan memiliki hubungan antar peristiwa yang tidak erat. Alur renggang ditandai dengan adanya sela pada keterjalinan peristiwa sehingga dapat disisipi oleh peristiwa tambahan. Dalam penelitian ini, penulis hanya mengacu kepada alur renggang yang merujuk kepada kajian. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita (Kokasih, 2006:57). Setting/latar ialah keterangan mengenai tempat, ruang,waktu dan suasana cerita di dalam film. Latar terbagi atas latar tempat,latar waktu,serta latar suasana/budaya (kokashi 2006:57). Pada film American Dream in China latar tempatnya ialah negara Cina dan Amerika Serikat, kemudian waktu film berdurasi 1 jam,52 menit,15 detik, sedangkan latar suasana/budayanya adalah suasana masyarakat di negara Cina dan Amerika Serikat. Dalam ceritafilm, terdapat tiga tokoh laki-laki yangbersahabat belajar di Universitas Yen Ching. Ketiga tokoh tersebut sama-sama berjuang dalam mempersiapkan diri mengikuti wawancara untuk mendapatkan visa agar dapat melanjutkan pendidikan selanjutnya ke Amerika. Ketiga tokoh ini bernama Cheng Dongxing yang digambarkan sebagai seseorang yang sangat tekun dalam menimba ilmu, Meng Xiaojun digambarkan sebagai seseorang yang sangat
ambisius dan percaya diri dan Wang Yang digambarkan sebagai seseorang yang sangat puitis. Akan tetapi, diantara mereka bertiga hanya Xiao Jun dan Wang Yangyang berhasil mendapatkan visa studi, sedangkan Cheng Dong Qing tidak lulus wawancara tersebut. Namun Wang Yang telah jatuh cinta kepada seorang wanita yang berasal dari Amerika. Wanita ini ingin menetap tinggal di Cina sehingga Wang Yang pun membatalkan visanya tersebut. Cheng Dong Qing setelah tamat kuliahnya, dia mengajar disebuah sekolah dimana peraturan sekolah tersebut melarang guru-guru untuk mengajar les privat diluar sekolah. Cheng Dong Qing yang sangat membutuhkan uang diam-diam melanggar peraturan tersebut. Suatu hari kepala sekolah tempat dia mengajar pun telah mengetahui pelanggaran yang dia buat, sehingga ia pun akhirnya dipecat. Kemudian Cheng Dong Qing pun mempunyai ide untuk membuka les kursus sebagai ganti pekerjaannya. Dia pun memulai menyebarkan brosur-brosur diseluruh dinding dan tembok serta mading yang ada ditempat umum. Awalnya dia menjadikan KFC yang merupakan tempat makan asal Paman Sam tersebut sebagai tempat dia mengajar les kursusnya, karena dengan sepotong daging ayam dia dan muridmuridnya dapat duduk seharian disana. Semakin hari murid kursus Cheng Dong Qing pun semakin bertambah, KFC sudah tidak memungkinkan lagi dijadikan tempat kursusnya. Dengan idenya yang cemerlang, dia memanfaatkan sebuah pabrik yang tidak dipakai lagi untuk dijadikan tempat kursusnya. Berkat kegigihannya dalam mengajar dibantu dengan seorang sahabatnya yang bernama Wang Yang semakin hari murid-murid kursusnya bertambah banyak. Dia pun memintak Xiao Jun yang tinggal di Amerika untuk pulang ke
Cina agar dapat membantu dia dalam pengajaran kursusnya tersebut. Kedatangan Xiao Jun ke Cina dan bergabung bersama Dong Qing Wang Yang membawa dampak yang sangat positif bagi kursusnya tersebut, sehingga mereka berhasil membangun dan mengembangkan sebuah sekolah yang diberi nama Impian Baru. Selama membangun dan mengembangkan sekolah Impian Baru banyak masalah dan tantangan yang mereka hadapi baik dari luar maupun dari sifat ego pribadi masing-masing tokoh. Tetapi itu tidak menjadikan mereka mundur, berkat semangat yang sangat luar biasa mereka pun berhasil mengirim ribuan muridmurid di Cina untuk dapat belajar di Amerika melalui sekolah Impian Baru yang mereka kembangkan tersebut walaupun mereka sendiri tidak pernah belajar di Amerika. Mereka juga berhasil menjadikan sekolah Impian Baru go public dan mendaftarkan di pasar saham di New York. Sehingga sekolah Baru sudah menjadi sekolah terbaik di Cina. Yang berperan dalam film tersebut sebagai tokoh utama orang adalah Cheng Dong Qing. Karakternya sebagai protagonist. Yang berperan sebagai tokoh tambahan berjumlah dua orang, yaitu Meng Xiao Jun dan Wang Yang. Meng Xiao Jun berkarakter sebagai protagonis dan Wang Yang juga berkarakter sebagai protagonis. Penulis juga menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu menganalisis cerita dalam film American Dreams in China. Analisis ini mengacu kepada dialog para tokoh cerita yang berperan dalam film tersebut yang bertemakan pendidikan. Moleong (2007:5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode penelitian. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah pemanfaatan buku-buku, menonton film, buku yang berhubungan dengan film. 1.2 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti agar penelitian ini nantinya lebih terarah, spesifik dan sistematis. Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, maka dalam penelitian ini dibuat suatu batasan. Batasan masalah yang digunakan penulis pada penelitian ini fokus pada tema dan struktural naratif cerita pada film American Dreams in China. 1.3 Rumusan Masalah berikut: Adapun masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Bagaimana struktural naratif digambarkan dalam Film berjudulamerican Dreams in China? 2. Bagaimana tema digambarkan dalam Film berjudulamerican Dreams in China? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mendeskripsikan struktural naratif yang digambarkan dalam film berjudulamerican Dreams in China. 2. Untuk mendeskripsikan tema yang digambarkan dalam film berjudul American Dreams in China. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Praktis 1. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah memberi motivasi pada pembelajar dan penikmat film untuk lebih mencintai dunia sastra dan film. 2. Penelitian ini dapat memberi pengalaman hidup pada pembelajar dan penikmat film dari sisi kehidupan yang lain. 1.5.2 Manfaat Teoritis 1. Menambah pengetahuan bagi pembelajar untuk mengkaji struktural film. 2. Menambah pengetahuan dan referensi penelitian mengenai film. 3. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. 4. Menimbulkan animo masyarakat, dan penikmat film agar dapat mengapresiasi sebuah karya seni.