BAB I PENDAHULUAN. diputar sehingga menghasilkan sebuah gambar bergerak yang disajikan sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. seniman melalui berbagai bentuk media yang digunakannya. Melalui karya seni inilah

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini berjudul Analisis Tokoh Utama pada Film Curse of the Golden

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

KRITERIA PENILAIAN Faslitasi Pembuatan Film Pendek dan Dokumenter 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan film yang diangkat dari sebuah novel bukanlah hal baru. Para

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam alur ceritanya yang berbeda-beda. Film yang bertemakan horor yang banyak

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. berjudul The Sorcerer and The White Snake ini, disusun berdasarkan konsep,

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam sebuah karya. Sastra lahir dari dorongan manusia untuk

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini, akan diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research atau

BAB I PENDAHULUAN. terbantu oleh situasi tutur. Searle (dalam Wijana dan Rohmadi, 2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dianalisis dengan kajian semiotik.semiotika adalah cabang ilmu yang semula berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari banyak sekali karya sastra yang muncul, baik berupa puisi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga dengan penggunaan teknik super slow motion berjudul ASA.

BAB II LANDASAN TEORI. berjudul Citra Perempuan dalam Novel Hayuri karya Maria Etty, penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra mempunyai dua manfaat atau fungsi sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan sebuah karya seni berupa rangkaian gambar hidup yang diputar sehingga menghasilkan sebuah gambar bergerak yang disajikan sebagai bentuk hiburan. Film juga diartikan sebagai media ekspresi artistik bagi para seniman dan insan perfilman untuk mengungkapkan gagasan dan ide cerita yang dimilikinya. Pada awalnya film merupakan sebuah hiburan untuk ditonton yang tujuannya untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu. Selain itu film juga dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karena sebuah film memiliki makna dari pesan moral yang disampaikan dengan cara yang baik, sederhana, dan sekreatif mungkin. Dengan cara tersebut penonton diharapkan mampu memaknai film dan mengambil pesan moral untuk dapat dijadikan contoh dan motivasi bagi kehidupan mereka. Menurut Andayani (2007:40), dalam dunia film dikenal adanya naskah. Naskah yang terdapatpada film menguraikan segala komponen (suara, visual, aksi dan dialog) yang dibutuhkan untuk menceritakan sebuah cerita. Komponenkomponen utama dalam naskah terdiri dari aksi dan dialog. Aksi merujuk kepada apa yang kita lihat dan dialog merujuk kepada apa yang dituturkan oleh tokoh

. Sejalan dengan itu naskah dapat dihasilkan dalam bentuk olahan asli atau adaptasi dari penulisan yang sudah ada yaitu hasil karya sastra. Pada penelitian ini penulis akan mengkaji struktural film American Dreams In Chinadi mana tema, tokoh dan alur film yang menjadi fokus penelitian. Para tokoh cerita dalam film tersebut mempunyai semangat yang sangat luar biasa untuk mendapatkan pendidikan yang yang lebih baik termasuk juga dapat belajar di Amerika. Semangat yang luar biasa ini digambarkan dalam sebuah film yang berupa kisah nyata dari pelajar di Cina. Dalam penelitian ini, penulis akan fokus membahas gambaran tiga tokoh laki-laki dalam film American Dreams in China. Ketiga tokoh tersebut digambarkan memiliki keuletan dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi agar dapat membangun negaranya lebih baik dan terpandang dimata dunia tanpa harus menghilangkan rasa nasionalisme. Boggs (1992:24) mengatakan bahwa sastra dan film pada dasarnya memiliki banyak unsur yang sama. Walaupun keduanya adalah media yang berbeda, keduanya mengkomunikasi bermacam hal dengan cara yang sama. Analisa film yang perspektif dibangun atas unsur-unsur yang dipakai dalam analisis sastra. Sebagaimana yang diungkapkan Boggs bahwa Ia membagi film ke dalam berbagai unsurnya untuk kepentingan analisa, kepentingan analisa adalah sebuah proses yang artifisial karena unsur-unsur dari seni mana pun juga tidak pernah berwujud secara terpisah dari yang lainnya. Himawan (2008:2) menyatakan unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah. Dalam film cerita, unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita

filmnya. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema baik dalam sebuah karya sastra ataupun sebuah film. Setiap cerita pada film tidak terlepas dari unsur naratif. Setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi, waktu. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur naratif secara keseluruhan. Elemen-elemen dalam setiap unsur saling berinteraksi serta berkesinambungan satu sama lain untuk membentuk sebuah jalinan peristiwa yang memiliki maksud dan tujuan. Aspek kausalitas bersama unsur ruang dan waktu adalah elemen-elemen pokok pembentuk naratif. (Aminuddin, 2000:34) menyatakan unsur instrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam, unsur-unusr intrinsik karya sastra adalah tema, amanat, alur, penokohan, latar, sudut pandang. Di mana alur dalam unsur naratif merupakan konflik atau masalah, latar merupakan lokasi dan durasi merupakan waktu. Penelitian ini lebih merujuk kepada teori di atas bahwa penulisan menganalisis tema, alur, dan penokohan. Tema adalah inti atau ide pokok dalam cerita. Tema menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, dan sebagainya (Kosasih, 2006:57). Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat (Kokasih, 2006:56).Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku (action) dari tokoh-tokoh cerita. Alur yang baik akan sangat membantu pembaca untuk menangkap gambaran utuh dari cerita yang disuguhkan. Bagi penulis, penguasaan alur cerita sangat menolong agar tidak kehilangan jejak, atau mentok di tengah jalan. Nurgiyantoro (2009:159) ditinjau dari pada tidaknya alur dalam sebuah cerita, maka alur dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yakni alur rapat dan alur renggang. Alur rapat adalah alur yang menyajikan peristiwa yang secara cepat dan fungsional. Peristiwa-peristiwa yang terjalin dalam alur ini tidak dapat dipenggal atau dihilangkan karena sifatnya yang fungsional tinggi, sehingga jika suatu peristiwa saja dihilangkan, pembaca akan kehilangan cerita, tidak memahami sebab-akibat, bahkan tidak dapat mengerti isi keseluruhan cerita. Alur renggang adalah alur yang menyajikan pergantian peristiwa dengan lambat dan memiliki hubungan antar peristiwa yang tidak erat. Alur renggang ditandai dengan adanya sela pada keterjalinan peristiwa sehingga dapat disisipi oleh peristiwa tambahan. Dalam penelitian ini, penulis hanya mengacu kepada alur renggang yang merujuk kepada kajian. Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita (Kokasih, 2006:57). Setting/latar ialah keterangan mengenai tempat, ruang,waktu dan suasana cerita di dalam film. Latar terbagi atas latar tempat,latar waktu,serta latar suasana/budaya (kokashi 2006:57). Pada film American Dream in China latar tempatnya ialah negara Cina dan Amerika Serikat, kemudian waktu film berdurasi 1 jam,52 menit,15 detik, sedangkan latar suasana/budayanya adalah suasana masyarakat di negara Cina dan Amerika Serikat. Dalam ceritafilm, terdapat tiga tokoh laki-laki yangbersahabat belajar di Universitas Yen Ching. Ketiga tokoh tersebut sama-sama berjuang dalam mempersiapkan diri mengikuti wawancara untuk mendapatkan visa agar dapat melanjutkan pendidikan selanjutnya ke Amerika. Ketiga tokoh ini bernama Cheng Dongxing yang digambarkan sebagai seseorang yang sangat tekun dalam menimba ilmu, Meng Xiaojun digambarkan sebagai seseorang yang sangat

ambisius dan percaya diri dan Wang Yang digambarkan sebagai seseorang yang sangat puitis. Akan tetapi, diantara mereka bertiga hanya Xiao Jun dan Wang Yangyang berhasil mendapatkan visa studi, sedangkan Cheng Dong Qing tidak lulus wawancara tersebut. Namun Wang Yang telah jatuh cinta kepada seorang wanita yang berasal dari Amerika. Wanita ini ingin menetap tinggal di Cina sehingga Wang Yang pun membatalkan visanya tersebut. Cheng Dong Qing setelah tamat kuliahnya, dia mengajar disebuah sekolah dimana peraturan sekolah tersebut melarang guru-guru untuk mengajar les privat diluar sekolah. Cheng Dong Qing yang sangat membutuhkan uang diam-diam melanggar peraturan tersebut. Suatu hari kepala sekolah tempat dia mengajar pun telah mengetahui pelanggaran yang dia buat, sehingga ia pun akhirnya dipecat. Kemudian Cheng Dong Qing pun mempunyai ide untuk membuka les kursus sebagai ganti pekerjaannya. Dia pun memulai menyebarkan brosur-brosur diseluruh dinding dan tembok serta mading yang ada ditempat umum. Awalnya dia menjadikan KFC yang merupakan tempat makan asal Paman Sam tersebut sebagai tempat dia mengajar les kursusnya, karena dengan sepotong daging ayam dia dan muridmuridnya dapat duduk seharian disana. Semakin hari murid kursus Cheng Dong Qing pun semakin bertambah, KFC sudah tidak memungkinkan lagi dijadikan tempat kursusnya. Dengan idenya yang cemerlang, dia memanfaatkan sebuah pabrik yang tidak dipakai lagi untuk dijadikan tempat kursusnya. Berkat kegigihannya dalam mengajar dibantu dengan seorang sahabatnya yang bernama Wang Yang semakin hari murid-murid kursusnya bertambah banyak. Dia pun memintak Xiao Jun yang tinggal di Amerika untuk pulang ke

Cina agar dapat membantu dia dalam pengajaran kursusnya tersebut. Kedatangan Xiao Jun ke Cina dan bergabung bersama Dong Qing Wang Yang membawa dampak yang sangat positif bagi kursusnya tersebut, sehingga mereka berhasil membangun dan mengembangkan sebuah sekolah yang diberi nama Impian Baru. Selama membangun dan mengembangkan sekolah Impian Baru banyak masalah dan tantangan yang mereka hadapi baik dari luar maupun dari sifat ego pribadi masing-masing tokoh. Tetapi itu tidak menjadikan mereka mundur, berkat semangat yang sangat luar biasa mereka pun berhasil mengirim ribuan muridmurid di Cina untuk dapat belajar di Amerika melalui sekolah Impian Baru yang mereka kembangkan tersebut walaupun mereka sendiri tidak pernah belajar di Amerika. Mereka juga berhasil menjadikan sekolah Impian Baru go public dan mendaftarkan di pasar saham di New York. Sehingga sekolah Baru sudah menjadi sekolah terbaik di Cina. Yang berperan dalam film tersebut sebagai tokoh utama orang adalah Cheng Dong Qing. Karakternya sebagai protagonist. Yang berperan sebagai tokoh tambahan berjumlah dua orang, yaitu Meng Xiao Jun dan Wang Yang. Meng Xiao Jun berkarakter sebagai protagonis dan Wang Yang juga berkarakter sebagai protagonis. Penulis juga menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu menganalisis cerita dalam film American Dreams in China. Analisis ini mengacu kepada dialog para tokoh cerita yang berperan dalam film tersebut yang bertemakan pendidikan. Moleong (2007:5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode penelitian. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah pemanfaatan buku-buku, menonton film, buku yang berhubungan dengan film. 1.2 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti agar penelitian ini nantinya lebih terarah, spesifik dan sistematis. Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, maka dalam penelitian ini dibuat suatu batasan. Batasan masalah yang digunakan penulis pada penelitian ini fokus pada tema dan struktural naratif cerita pada film American Dreams in China. 1.3 Rumusan Masalah berikut: Adapun masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Bagaimana struktural naratif digambarkan dalam Film berjudulamerican Dreams in China? 2. Bagaimana tema digambarkan dalam Film berjudulamerican Dreams in China? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendeskripsikan struktural naratif yang digambarkan dalam film berjudulamerican Dreams in China. 2. Untuk mendeskripsikan tema yang digambarkan dalam film berjudul American Dreams in China. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Praktis 1. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah memberi motivasi pada pembelajar dan penikmat film untuk lebih mencintai dunia sastra dan film. 2. Penelitian ini dapat memberi pengalaman hidup pada pembelajar dan penikmat film dari sisi kehidupan yang lain. 1.5.2 Manfaat Teoritis 1. Menambah pengetahuan bagi pembelajar untuk mengkaji struktural film. 2. Menambah pengetahuan dan referensi penelitian mengenai film. 3. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. 4. Menimbulkan animo masyarakat, dan penikmat film agar dapat mengapresiasi sebuah karya seni.