BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu melahirkan menjadi 118 per kelahiran hidup; dan 4) Menurunnya

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu target dalam Millenieum Develomment Goals (MDG s). utama pembangunan kesehatan (Kemenkes, 2009b).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktor resiko kematian ibu dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Klinik Bersalin di Gianyar 1

BAB 1 PENDAHULUAN. berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kematian ibu terjadi di negara berkembang. Tingginya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sinergis dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

PUSKESMAS 9 NOPEMBER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. negara terus menerus melakukan berbagai upaya internasional untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi pembangunan nasional tahun sebagaimana dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. bersalin dan nifas. Namun demikian banyak faktor yang membuat teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang tidak adekuat dan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

MOTIVASI BIDAN DESA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BERGAS, KABUPATEN SEMARANG. Natalia Desty Kartika Sari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu negara dengan AKI tertinggi Asia dan tertinggi ke-3 di

MONITORING DAN EVALUASI KEBIJAKAN BOK DAN JAMPERSAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal (Nursalam, 2013). Keperawatan merupakan indikator dari kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu bersalin (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

Transkripsi:

0 BAB. Latar Belakang PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan bagi seluruh penduduk untuk hidup sehat agar dapat mencapai derajat kesehatan (Depkes, 2002). Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bayi pada masa perinatal, karena hal ini berkaitan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dari Indikator Kesehatan Ibu dan Anak Millenium Development Goals (MDGs) tahun 205 target AKI dan AKB di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang cukup berarti dan masih tinggi bila dibandingkan dengan Negara ASIA (Profil Kesehatan Provinsi Bali, 204). AKI merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan MDGs tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapaisampai tahun 205 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Tahun 204 AKI di Provinsi Bali 70,5 per 00.000 kelahiran hidup. AKI di Kabupaten Gianyar pada tahun 204 yaitu 65,8 per 00.000 KH, lebih tinggi dibandingkan dengan kota Denpasar dengan AKI terendah di Provinsi Bali yaitu 6, per 00.000 KH. Meskipun angka tersebut di bawah target nasional tetapi senantiasa perlu perhatian kita bersama dan upaya-upaya untuk menurunkan AKI. Cakupan K, K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan target yang membantu dalam upaya menurunkan AKI

2 Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar cakupan kunjungan ibu hamil pertama (K) di Kabupaten Gianyar tahun 204 yaitu 95,5% dan tahun 205 yaitu 99,57%. Cakupan kunjungan ibu hamil ke empat (K4) tahun 204 adalah 87,77% dan 93,96% di tahun 205. Cakupan persalinan oleh nakes tahun 204 yaitu 89,34% dan tahun 205 yaitu 94,83%. Target yang ditetapkan Resentra Dinas Kesehatan untuk cakupan K adalah 00%, target K4 95% dan target persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes) adalah 90%. Capaian K, K4 dan persalinan oleh tenaga kesehatan di UPT Kesmas Sukawati dari tahun 203-205 adalah tahun 203 (K) 84,75% (K4) 77,06% dan linakes 87,87%. Tahun 204 (K) 89,90% (K4) 74,04% dan linakes 74,72%. Tahun 205 (K) 04,06%, (K4) 93,6% dan linakes 96,65%. Dari data tiga tahun terakhir cakupan K ibu hamil dan persalinan hanya di tahun 205 sudah memenuhi target dan cakupan K4 masih selalu di bawah target, serta terjadi kesenjangan antara K dan K4 di tahun 205 yaitu 0,45%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dan untuk menurunkan AKI dan AKB, maka pemberi pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta senantiasa melaksanakan pelayanan antenatal secara komperhensif dan terpadu serta penggunaan buku KIA, mencakup upaya promotif dan preventive sekaligus kuratif dan rehabilitative yang meliputi pelayanan KIA, gizi, pengendalian penyakit menular, pengendalian penyakit kronis serta program lokal dan spesifik lainnya sesuai dengan kebutuhan program (Kemenkes RI, 200). Pemerintah juga menerapkan dan melaksanakan kegiatan kelas ibu hamil sebagai wadah untuk berkumpulnya ibu-ibu hamil dalam bentuk tatap muka yang diikuti diskusi dan tukar pengalaman antara ibu hamil/suami, keluarga dan petugas kesehatan.

3 Kelas ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan kompllikasi, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik/ senam hamil (Kemenkes RI, 202). Kelas ibu hamil di Kabupaten Gianyar sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 203, namun di UPT Kesmas Sukawati kegiatan kelas ibu hamil baru berjalan dari bulan April 205 dengan menggunakan dana Bantuan Oprasional Kesehatan (BOK) dan di laksanakan di kantor desa. Dari enam desa yang menjadi wilayah kerja UPT Kesmas Sukawat, pelaksanaan kelas ibu hamil belum berjalan secara optimal dan pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah. Hasil studi pendahuluan dan wawancara sederhana kepada bidan koordinator KIA, semua desa sudah mampu melaksanakan kelas ibu hamil namun hanya dua desa dengan rata-rata ibu hamil yang datang 5-6 orang, walupun masih dalam jumlah yang sedikit pada saat pertemuan, tetapi jumlah ini lebih baik jika dibandingkan dengan empat desa lainnya dengan kehadiran peserta rata-rata -3 orang dalam setiap pertemuan. Dari wawancara terhadap 5 orang ibu hamil hal tersebut disebabkan karena ibu hamil tidak mendengar informasi pelaksanaan kelas ibu hamil serta kurangnya pemahaman ibu hamil tentang manfaat dan pentingnya melaksanakan kelas ibu hamil sehingga mempengaruhi perilaku ibu untuk tidak mengikuti kelas ibu hamil. Disamping itu ibu hamil lebih memilih tinggal dirumah dengan alasan mengerjakan pekerjaan rumah tangga, tidak ada yang menemani keluar, mengurus anak, dan mereka beranggapan cukup kontrol sebulan sekali dalam pemeriksaan kehamilan. Bidan koordinator mengungkapkan penyebaran informasi tentang kegiatan dan manfaat kelas ibu hamil sudah dilaksanakan ketika kunjungan rumah, pemeriksaan kesehatan, pemberian informasi langsung melalui telephone, bantuan kader, tetapi partisipasi ibu hamil belum sesuai target pelaksanaan kelas ibu hamil. Sehingga perlu

4 meningkatkan dukungan dan koordinasi dari berbagai pihak diantaranya peran bidan di puskesmas dan puskesmas pembantu dalam pemberi informasi awal tentang kegiatan kelas ibu hamil lebih menyeluruh kepada ibu hamil dan suami, serta peran kader sebagai pintu masuk utama yang bersentuhan langsung dengan ibu-ibu hamil di masyarakat. Sehingga diharapkan Ibu hamil memiliki pemahaman dan persepsi yang baik tentang program kelas ibu hamil dan dapat meningkatkan partisipasi ibu hamil untuk mengikuti kegiatan kelas ibu hamil. Teori Helath Belief Model (Edberg, 2007) menyatakan perilaku ibu hamil juga sangat dipengaruhi oleh penting atau tidaknya suatu tindakan untuk dilaksanakan. Perilaku ibu hamil sesuai dengan HBM dipengaruhi oleh persepsi ancaman yang mungkin dialami, persepsi keseriusan suatu tindakan, manfaat dan hambatan yang mungkin dirasakan serta dukungan untuk bertindak seorang ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil. Penelitian yang dilaksanakan oleh Dwi Handayani (204) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi ibu hamil dalam kelas ibu hamil di Kota Denpasar adalah faktor intrinsik meliputi pengetahuan ibu hamil, sikap, dan status bekerja berhubungan dengan partisipasi ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil, sedangkan faktor ekstrisik yang mempengaruhi adalah dukungan suami yang merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan partisipasi ibu, sedangkan jarak tempuh dari tempat tinggal ibu hamil tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik. Penelitian tentang persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil belum pernah dilaksanakan di wilayah Kabupaten Gianyar, sehingga penting untuk dilakukan penelitian tentang persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati tahun 206.

5.2 Rumusan Masalah Kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati baru berjalan dari bulan April 205 dan belum berjalan secara optimal. Dari enam desa, hanya dua desa kepesertaan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil 5-6 orang, sedangkan keempat desa lainnya hanya -3 orang. Tanggapan dan masukan dari ibu hamil sangat penting agar pelaksanaan kelas ibu hamil bisa berjalan secara optimal dan berkesinambungan. Penelitain tentang persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil secara kualitatif saat ini belum ada, sehingga penting untuk digali lebih dalam tentang bagaimanakah persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati. Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan penelitiannya adalah Bagaimanakah Persepsi Ibu Hamil Terhadap Program Kelas Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Kesmas Sukawati Tahun 206?..3 Tujuan Penelitian.3. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kemas Sukawati.3.2 Tujuan Khusus Menggali lebih dalam pengetahuan ibu hamil tentang program kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati 2 Menggali lebih dalam persepsi ibu hamil meliputi Perceived Susceptability, Perveived Seriousnes, Perceived Benefit, Perceived Barrier, dan Cuse to Action terhadap program kelas ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati

6 3 Menggali lebih dalam perilaku ibu hamil terhadap kegiatan program kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati.4 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini dapat ditinjau dalam perspektif praktis, ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya, yaitu :.4. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan masukan dan informasi serta dijadikan salah satu pertimbangan dalam membuat kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas program pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati.4.2 Manfaat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pengetahuan, persepsi dan, perilaku ibu hamil serta pengembangan partisipasi ibu hamil pada sector kesehatan ibu dan anak melalui bidang promosi kesehatan secara partisipatif.4.3 Manfaat Penelitian Selanjutnya Memberikan kontribusi mengenai hal-hal yang terkait baik mendukung atau menghambat proses pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawai serta sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya..5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus pada sektor kesehatan ibu dan anak khususnya bidang promosi kesehatan untuk melihat persepsi ibu hamil terhadap program kelas ibu hamil meliputi pengetahuan, persepsi, perilaku dan faktor penghambat dan pendorong ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati Tahun 206.

7 Penelitian dilakukan oleh mahasiswa matrikuasi program studi kesehatan masyarakat dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam informasi dari ibu hamil terhadap pelaksanaan kelas ibu hamil dan menggunakan teknik pengumpulan data berupa Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam kepada beberapa informan dan observasi langsung pelaksanaan kelas ibu hamil. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat memaparkan tentang persepsi ibu hamil terhadap pelaksanaan kelas ibu hamil di wilayah kerja UPT Kesmas Sukawati.

8