BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan anugrah yang diberikan tuhan kepada keluarga yang harus dijaga dan dilindungi. Anak merupakan generasi penerus bangsa, maka dari itu harus tumbuh menjadi dewasa yang sehat dan cerdas (Hidayat, 2008). Masa anak anak adalah masa dimana pertumbuhan fisik dan mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan sekali terhadap penyakit (Wong, 2009). Salah satu masalah kesehatan yang menghampiri pada masa anak-anak adalah demam berdarah. Demam berdarah merupakan penyakit endemik yang disebabkan oleh virus dengue dan penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk aeydes, penyakit ini biasanya ditandai oleh demam yang terjadi secara mendadak dan berlangsung selama 2-7 hari, adanya perdarahan yang terjadi pada hari kedua dari demam dan umumnya terjadi pada kulit, terjadi hepatomegali dan bisa juga terjadi syok (Wong, 2009). Menurut WHO 2012 sekitar 2,5 milyar penduduk (lebih dari 40 % populasi dunia) beresiko terinfeksi DBD. Pada saat ini DBD menjadi penyakit endemik lebih dari 100 negara di Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Di Indonesia anak-anak
merupakan kelompok usia yang paling banyak menderita DBD dengan proporsi sekitar 30 % (Kemenkes RI, 2012). Jawa tengah merupakan salah satu provinsi yang berada di Indonesia. Penyakit DBD merupakan permasalahan serius di provinsi jawa tengah, terbukti 35 kabupaten sudah pernah terjangkit penyakit DBD. Angka kesakitan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 19,29 / 100.000 penduduk, meningkat bila dibandingkan tahun 2011 (15,27 / 100.000 penduduk) dan masih dalam target nasional yaitu <20/100.00 penduduk. Angka kematian DBD tahun 2012 sebesar 1,52 % lebih tinggi dibanding tahun 2011 (0,93 %), tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan target nasional (<1%) (Profil Kesehatan, 2013). Kabupaten Purbalingga adalah salah satu daerah yang berada di jawa tengah. Tahun 2013 kasus DBD di kabupaten Purbalingga sejumlah 572 yang tersebar di seluruh wilayah puskesmas yang ada di kabupaten Purbalingga. Kejadian DBD di purbalingga pada tahun 2013 sebesar 64,90 / 100.000 penduduk dan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya IR DBD mengalami peningkatan. Secara IR nasional <20/100.000 penduduk, maka dengan adanya data tersebut berarti kabupaten purbalingga masih dibawah target (Profil Kesehatan Kabupaten Purbalingga, 2012). Keadaan tersebut menunjukan bahwa adanya ketidakefektifan dalam upaya preventif dan kuratif. Berdasarkan keadaan tersebut sebagai tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan yang baik dalam melaksanakan upaya-upaya program dari pemerintah. Program untuk
pencegahan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah adalah promosi kesehatan berupa melakukan sosialisasi tentang kesehatan lingkungan dan memasang poster, upaya tersebut nampaknya kurang efektif karena angka morbiditas DBD terjadi peningkatan, sehingga tenaga kesehatan harus memaksimalkan kinerjanya lagi dengan cara melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui pendekatan. Upaya preventif saja tidak cukup, upaya yang harus ditingkatkan lagi dalam mengurangi angka morbiditas DBD adalah upaya kuratif, tenaga kesehatan harus memiliki tingkat ketelitian serta keterampilan dalam menangani kasus DBD. Berdasarkan data RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata dalam kurun waktu tiga bulan terakhir angka kesakitan anak sebanyak 682 anak. untuk kasus diare 13, 4 %, untuk kasus thypoid 13 %, dan untuk kasus DHF diperoleh hasil 6 %. Terkait dengan data diatas penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan dengan Hipertermi Pada An. R Dengan Dengue Hemoragic Fever Di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mendiskripsikan asuhan keperawatan secara komperehensif pada kasus Hipertermi Pada An. R Dengan Dengue Hemoragic Fever Di Ruang Cempaka RSUD Dr R Goeteng Taroenadibrata
2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan Hipertermi pada An. R dengan Dengue Hemoragic Fever di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata purbalingga. b. Mahasiswa mampu menganalisa dan merumuskan diagnosa keperawatan pada asuhan keperawatan Hipertermi pada An. R dengan Dengue Hemoragic Fever di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. c. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan asuhan keperawatan d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan asuhan keperawatan 3. Manfaat Penulisan a. Bagi Rumah Sakit
1) Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan secara komprehensif terutama dalam penanganan DHF pada anak. 2) Sebagai bahan masukan bagi perawat dan tenaga medis rumah sakit khususnya dibangsal anak pada pasien DHF. b. Bagi perawat Agar perawat ruang dapat membuat asuhan keperawatan secara komperehensif dari pengkajian sampai dengan evaluasi keperawatan. c. Bagi keluarga Agar keluarga lebih dapat mengetahui tentang bahaya demam berdarah dan dapat melakukan pencegahan agar tidak hal-hal yang membahayakan terhadap anak dan anggota keluarga yang lain.