PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI Perspektif QUR AN DAN SAINS

dokumen-dokumen yang mirip
dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

AYAT-AYAT AL-QUR AN Tentang ASAL-USUL MANUSIA

Tahapan Penciptaan Manusia

TUGAS AGAMA Nama : Nur Wulan Sari NRP : Jurusan : Teknik Mesin

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AL-QUR`AN ABSTRAK

Hakikat Manusia Menurut Islam

Aku akan menciptakan manusia dari tanah"(shaad:71)

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA. Drs. Moehadi, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. dan kandungan nya, hal ini tidak terlepas oleh banyaknya umat islam dari zaman

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Kemana Tujuan Hidupmu?

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

MANUSIA MENURUT TINJAUAN ISLAM

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG KLONING SEL SOMATIK SUAMI MANDUL

MANUSIA DARI PERSPEKTIF SAINS DAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang,

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB IV ANALISIS PENDAPAT HUKUM TENTANG IDDAH WANITA KEGUGURAN DALAM KITAB MUGHNI AL-MUHTAJ

SEBUAH INTERPRETASI TERHADAP PERUJUKAN EMBRIOLOGI DI AL-QUR AN

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

: Menghafal dan Menulis Hadits Arabain. : Maktabah Raudhah al-muhibbin. Disebarluaskan melalui:

Ectracted from :

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

BAB I PENDAHULUAN. telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Petumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dan Hewan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

Tafsir Surat Al-Alaq

Menyambut Keagungan Ramadhan. Written by Friday, 06 August :30

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil).

BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Renungan Jum'at : Kewajiban Persendian Kita

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sifat Surga dan Penghuninya

Keutamaan basmallah untuk melindungi diri dari gangguan syaitan

Renungan Pergantian Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

Interaksi dengan Al Qur'an

Mengimani Kehendak Allah

Tauhid Yang Pertama dan Utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tasyakuran 4 Bulan Kehamilan

Mensyukuri Nikmat Al Quran

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Salman Alfarisy, Lc.* Sekretaris Asia Pacific Community for Palestine

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Istiqomah. Khutbah Pertama:

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1. No Hal Bab Terjemahan

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Berkawan dengan Orang Shalih

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Tipu Daya Setan Terhadap Manusia

ONSEP KETUHANAN, MANUSIA & AGAMA

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

BAB IV PEMERIKSAAN KESEHATAN PRANIKAH (PREMARITAL CHECK UP) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Janganlah Berlaku Zalim

SKRIPSI SITI CHOLIFAH NIM: /TP

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Tafsir Surat Al-Ikhlas

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 2. PERKEMBANGAN PADA MANUSiAlatihan soal 2.1

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB II TEORI PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AL-QUR A<N DAN SAINS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB VI PENUTUP. 1. Konsep Pendidikan Prenatal Perspektif Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

Umur Untuk Amal Shaleh

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Inspirasi Dua Wanita Paling Mulia dalam Sejarah Manusia

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Transkripsi:

PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI Perspektif QUR AN DAN SAINS Bambang Sugiyanto 1) 1) Dosen Fakutas Ilmu Tarbiyah (FITK) UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo ABSTRAK Manusia diciptakan dengan dua unsur yakni tanah (saripati tanah) dan ruh (ruh Ilahiah). Maka jika dilihat dari proses penciptaannya, juga dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yakni proses penciptaan manusia pertama (Adam as,), Hawa, Isa as, dan proses penciptaan Bani Adam (Manusia pada umumnya). Dalam proses penciptaan Adam dan manusia umumnya, ternyata terdapat perbedaan. Al-Qur an menginformasikan bahwa Adam as, adalah manusia pertama yang diciptakan secara langsung oleh Allah dari tanah (lumpur hitam) yang diberi bentuk, (Q.S. Al-Hjir:26), kemudian Allah meniupkan ruh (ruh ciptaan-nya) pada lumpur hitam tersebut, sehingga menjadilah ia sosok mahluk yang sempurna. (QS. As-Shaad: 72). Sedangkan dalam proses penciptaan manusia umumnya, tidaklah demikian adanya, sebab sari pati tanah yang pada mulanya untuk menciptakan Adam as, oleh kuasa Allah telah dirubah bentuknya menjadi cairan yang disebut dengan air mani (nutfah). (Q.S. Al-Mukminuun : 13). Kata Kunci: Embriologi, AL Qur an, Sains A. PENDAHULUAN Al-Qur an memberikan perhatian yang besar tentang manusia, ini terbukti dengan begitu banyaknya ayat-ayat dalam al-qur an yang membicarakan hal ikhwal manusia dalam berbagai aspeknya, baik yang berkenaan dengan tugas, tanggung jawab, hak dan kewajibannya, sifat dan tabiat-nya, hingga pada masalah kebutuhan dan kecenderungankecenderungannya. Bahkan manusia adalah makhluk pertama yang disebut dua kali dalam rangkaian Wahyu yang pertama kali diturunkan Allah Swt. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al A laq:1-5) Bentuk perhatian al-qur an terhadap manusia juga dapat dilihat dengan namanama yang diberikan al-qur an untuk menyebut manusia, dalam al-qur an manusia disebut dengan nama al-insan, an-nas dan al-basyar, kesemua nama tersebut menggambarkan sebagian dari sifat, tabiat, kecenderungan serta ciri khas manusia. Manusia adalah kreasi terbaik Allah Swt, yang diciptakan dengan begitu indah lagi sempurna. Kesempurnaan dan keungulan manusia ini bukan hanya ~~~ ( 132 ) ~~~

dalam dimensi fisik (jasmaniah) saja, akan tetapi manusia juga sempurna dan unggul dalam psikisnya (ruhaniah-nya). Dilihat dari fisik-nya manusia benarbenar mahluk yang paling baik, tubuh manusia indah dan cantik, susunan tubuhnya juga sangat serasi dan seimbang, dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan alam sekitarnya dengan sangat baik. Selain itu fisik manusia juga dilengkapi dengan indera-indera, seperti indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan sebagainya, dimana masing-masing indera itu memiliki tugas dan fungsi yang berbeda satu dengan yang lain. Selain indera, tubuh manusia juga dilengkapi dengan organ/anggota tubuh, seperti kaki, tangan dan sebagainya, sebagaimana indera anggota tubuh manusia juga memiliki peran yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kesemua ini menambah indah dan sempurnanya fisik/tubuh manusia. Sedangkan dalam sisi psikis-nya, manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki mahluk jenis lain, kemampuan untuk berfikir, kesadaran akan realitas, kemampuan untuk mengungkapkan ide dan gagasan adalah bagian dari kehebatan sisi psikis manusia, yang tidak dimiliki mahluk jenis lain. Kemudian, jika dilihat dari unsur penciptaan dan sifat-sifat yang dimiliki, manusia juga lebih unggul daripada malaikat, jin, hewan atau tumbuhan. Jika malaikat dicipta dengan akal suci dan pikiran yang murni (cahaya), tanpa aspek duniawi, hawa nafsu, kemarahan, dengki dan sebagainya. Senantiasa tunduk dan patuh terhadap perintah Allah, tidak memiliki cipta, rasa, karsa dan nafsu (keinginan) sebagaimana manusia. Sementara Iblis yang dicipta dari Nar (Api), yang sifatnya merusak dan sebagai musuh utama bagi manusia, dan jin yang dicipta dari asap beracun yang sifatnya memabukan. Tumbuhan hanya mempunyai naluri, Hewan hanya memiliki syahwat dan tidak mempunyai apa yang dalam al-qur an disebut Ruh Ilahi. Maka manusia dicipta dari dua unsur yang berlainan sifat dan karakternya, yakni unsur yang bersifat padat berupa tanah (saripati tanah), dan unsur yang bersifat ilahiah (Ruh Ilahi). Ruh inilah yang menjadi hakikat kesempurnaan manusia, yang memungkinkan manusia untuk merambah jalan Ilahi dan dekat kepada Allah melebihi para Malaikat. Manusia selain mempunyai kelebihan daripada hewan, ternyata ia juga mempunyai semua yang dimiliki jenisjenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Tak hanya itu, taklif yang Allah berikan kepada manusia juga tugas yang sangat terhormat, yakni sebagai duta/wakil Allah untuk menguasai bumi (khalifiah fil ardh), memelihara dan memanfaat apa saja yang terdapat didalamnya, dan sebagai hamba Allah (abdullah) yang diwajibkan untuk menyembah dan taat hanya kepada-nya. Manusia diciptakan dengan dua unsur yakni tanah (saripati tanah) dan ruh (ruh Ilahiah). Maka jika dilihat dari proses penciptaannya, juga dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yakni proses penciptaan manusia pertama (Adam as,), Hawa, Isa as, dan proses penciptaan Bani Adam (Manusia pada umumnya). Dalam proses penciptaan Adam dan manusia umumnya, ternyata terdapat perbedaan. Al-Qur an menginformasikan bahwa Adam as, adalah manusia pertama yang diciptakan secara langsung oleh Allah dari tanah (lumpur hitam) yang diberi bentuk, (Q.S. Al-Hjir:26), kemudian Allah meniupkan ruh (ruh ciptaan- Nya) pada lumpur hitam tersebut, sehingga menjadilah ia sosok mahluk yang sempurna. Firman Allah Swt: Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ~~~ ( 133 ) ~~~

roh (ciptaan) Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya". (QS. As-Shaad: 72) Sedangkan dalam proses penciptaan manusia umumnya, tidaklah demikian adanya, sebab sari pati tanah yang pada mulanya untuk menciptakan Adam as, oleh kuasa Allah telah dirubah bentuknya menjadi cairan yang disebut dengan air mani (nutfah). Dalam kerangka inilah Allah Swt, berfirman: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (Q.S. Al-Mukminuun : 13). Artikel ini akan mencoba menelaah dan mengkomperasikan tahapan penciptaan manusia dalam perpektif al- Qur an dan Sains, metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kualitatif dengan pendekatan library research. B. PEMBAHASAN 1. Perkembangan Janin dalam Perspektif Al Qur an Berbeda dengan tahapan atau proses penciptaan Adam dan Hawa, ataupun Isa putra Maryam. Tahapan penciptaan manusia umumnya (bani Adam), tidaklah diciptakan secara langsung oleh Allah, dalam arti sebagaimana Allah ketika menciptakan Adam, Hawa atau Isa as,. Dikatakan dalam al-qur an bahwa sari pati tanah yang pada mulanya digunakan untuk menciptakan Adam manusia pertama, telah dirubah bentuknya menjadi cairan yang disebut dengan sperma (nutfah/air mani) yang tersimpan di dalam organ reproduksi laki-laki, dan ovum atau sel telur yang berada di dalam alat reproduksi wanita. Ini telah diterangkan Allah Swt, dalam firman-nya: dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). (Q.S. Al Mu minuun: 12-13). Sedangkan Ruh ciptaan Allah ditiupkan dalam tubuh manusia ketika Ia masih berada dalam rahim (kandungan) atau dalam masa kehamilan, yang akan terjadi ketika adanya hubungan seksual (bercampurnya) antara suami istri. Dari hubungan seksual atau bercampurnya suami istri inilah, sperma akan keluar dari buah pelir laki-laki (suami) melalui penis, kemudian akan masuk ke dalam vagina yang dekat dengan mulut leher rahim. Dari sini sperma bergerak menuju ke arah lubang rahim dan akhirnya sampai kesaluran feloopi, biasanya akan bertemu dengan ovum di tempat yang disebut ampulla tubea. Dari sekian ribu bahkan jutaan nutfah atau sperma yang terpancar dari alat kelamin laki-laki ini, yang menurut ilmu kedokteran berjumlah sekitar 300-400 juta spermatozoa, tidak kesemuanya akan bertemu dengan ovum di dalam rahim, namun hanyalah sebagian kecilnya saja. Dalam konteks ini Baginda Nabi Saw, pernah bersabda: Tidak dari keseluruhan cairan yang ditumpahkan manusia dibuat, tetapi dari sebagain kecilnya saja (H.R. Muslim). Dengan bertemunya ovum dan sperma, maka bersatulah keduanya dan terjadilah pembuahan (dzigot; ovum yang telah dibuahi). Dzigot ini kemudian bergerak keruangan atau rongga rahim dan disimpan ditempat tersebut, maka pada saat itulah terjadi kehamilan yang ~~~ ( 134 ) ~~~

S P E K T R A sebenarnya, kemudian setelah dzigot terbentuk dan menempel pada dinding rahim bagian dalam, mulailah berkembang menjadi janin selama 9 bulan 10 hari, adapun makan dan pernafasan janin terjadi melalui hubungan dengan ibu hubungan ini terjalin melalui plesenta atau ari-ari. Selama 9 bulan 10 hari inilah tahapantahapan atau proses penciptaan manusia sempurna berlangsung, dalam kaitannya dengan ini al-qur an menjelaskan bahwa selama sembilan bulan sepuluh hari masa kehamilan akan terjadi beberapa fase atau tahapan penciptaan manusia sempurna, adapun fase-fase tersebut telah diterangkan Allah Swt., melalui firman- Nya dalam surat al mu minuun ayat 12-14, yang artinya: 12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Sementara itu dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim juga dijelaskan: Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas ud radiallahuanhu beliau berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya... (Riwayat Bukhori dan Muslim). Mendasarkan pada Al Qur an Surat Al Mukminum dan Hadist di atas maka dapat dipahami bahwa Allah menciptakan anak cucu adam melalui fase-fase berikut : 2. Nuthfah Nuthfatun adalah sperma laki-laki dan sel telur perempuan yang telah bertemu dan terjadi pembuahan kemudian terjadi perubahan dari keadaan yang satu kepada yang lain dan dari bentuk yang satu kepada bentuk yang lain. Air mani yang tersusun dari berbagai campuran tersebut telah disebutkan dalam Al- Qur'an. "Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (mani)". (QS. As Sajdah : 7-8). Kata-kata sulalah (saripati) pada ayat tersebut merupakan bagian yang mendasar atau "bagian dari satu kesatuan". ~~~ ( 135 ) ~~~

3. Alaqah Alaqah secara bahasa mempunyai arti sesuatu yang mengambang atau menempel, sedangkan pada 'alaqah ini embrio berbentuk segumpal darah sebagaimana ditegaskan Allah SWT : "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah" (QS. Al 'Alaq : 2) Alaqah merupakan bahan dasar bayi yang berupa sel tunggal, dalam istilah biologi sel ini disebut zigot sebagai "segumpal darah", istilah 'alaqah ini juga tersebut dalam firman Allah SWT : "kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya,dan menyempurnakannya". (QS. Al Qiyamah : 38). 4. Mudghah Mudghah yang mempunyai arti segumpal daging ini merupakan fase yang mana berbentuk lengkung, dengan penampakan gelembung-gelembung serta alur-alur. Embrio yang tumbuh berumur 40-42 hari tidak lagi mirip dengan embrio hewan karena sudah dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi SAW dari Hudzaifah ibnu Asid: "Ketika nuthfah telah lewat 42 malam dari penciptaan, Allah Ta`ala mengirim malaikat untuk membentuknya dan menciptakan pendengaran, penglihatan, kulit, otot dan tulang. Kemudian malaikat bertanya : Ya Allah, ini akan dijadikan laki-laki atau perempuan? Dan Allah memutuskan apa yang dikehendakinya,.." (HR. Muslim) Dalam tahap ini sudah berlaku pembentukan otak, saraf tunjang, telinga dan anggota-anggota yang lain. Selain itu sistem pernafasan bayi sudah terbentuk. Jantung bayi pula mula berdengup,darah mulai mengalir dengan lebih banyak membekalkan oksigen dan pemakanan yang secukupnya. Menjelang tujuh minggu sistem pernafasan bayi mula berfungsi sendiri. 5. Izam dan Lahm Pada tahap ini pembentukan tulang mendahului pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan membungkus rangka tersebut.firman Allah yang bermaksud : "Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" (al- Mukminun : 14) Kemudian pada minggu ketujuh perut dan usus, seluruh saraf, otak dan tulang belakang mulai terbentuk. Serentak dengan itu sistem pernafasan dan saluran pernafasan dari mulut ke hidung dan juga ke paru-paru mula kelihatan. Begitu juga dengan organ pembiakan, kelenjar, hati, buah penggang, pundi air kencing dan lain-lain terbentuk dengan lebih sempurna lagi. Kaki dan tangan juga mula tumbuh. Begitu juga mata, telinga dan mulut semakin sempurna. Pada minggu kelapan semuanya telah sempurna dan lengkap. 6. Nafkhur-ruh Ruh merupakan penggerak dan pertanda dari kehidupan seorang hamba, tanpa adanya ruh maka jasad yang telah terbentuk tidak akan sempurna.allah Ta`ala berfirman : "Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al Isra' : 85) Proses peniupan ruh oleh malaikat tersebut diiringi dengan proses penentuan rizkinya, ajalnya, amalnya dan ia celaka atau bahagia. Proses peniupan ruh pada embrio tersebut ketika berumur 120 hari ~~~ ( 136 ) ~~~

sebagaimana disebutkan pada hadits dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas'ud RA. Hal lain yang disebutkan dalam Al Qur'an adalah bahwa embrio terselubungi oleh tiga kegelapan "dzulumatin tsalats". Para pakar embriologi menyebutkan bahwa maksud dari tiga tabir kegelapan itu adalah; 1. Dinding bagian dalam perut ibu, 2. Dinding uterus, dan 3. Membran amniokorionik. Dalam konteks ini al qur an telah mengungkapkan: " Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan ". (QS. Az Zumar : 6). Tentang tahapan/proses penciptaan manusia ini, Umar Shihab dalam Kontekstualitas Al-Qur an: Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum dalam Al- Qur an, memaparkan bahwa proses penciptaan manusia terbagi ke dalam beberapa fase kehidupan sebagai berikut. 1 Pertama, fase awal kehidupan manusia yang berupa tanah. Manusia berasal dari tanah disebabkan oleh dua hal: (1) manusia adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang diciptakan dari tanah; (2) sperma atau ovum yang menjadi cikal bakal manusia bersumber dari saripati makanan yang berasal dari tanah. Kedua, saripati makanan yang berasal dari tanah tersebut menjadi sperma atau ovum, yang disebut oleh Al-Qur an dengan istilah nutfah. Ketiga, kemudian sperma dan ovum tersebut menyatu dan menetap di rahim sehingga berubah menjadi embrio ( alaqah). 1 Penjelasan mengenai fase kehidupan manusia ini didasarkan pada Q.S. al-mu minun [23]: 13-14. Lihat Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur an: Kajian Tematik atas Ayatayat Hukum dalam Al-Qur an (Jakarta: Penamadani, 2005), hlm. 105-106. Keempat, proses selanjutnya, embrio tersebut berubah menjadi segumpal daging (mudlghah). Kelima, proses ini merupakan kelanjutan dari mudlghah. Dalam hal ini, bentuk embrio sudah mengeras dan menguat sampai berubah menjadi tulang belulang ( idzaam). Keenam, proses penciptaan manusia selanjutnya adalah menjadi daging (lahmah). Ketujuh, proses peniupan ruh. Pada fase ini, embrio sudah berubah menjadi bayi dan mulai bergerak. Kedelapan, setelah sempurna kejadiannya, akhirnya lahirlah bayi tersebut ke atas dunia. Tahapan-tahapan yang terjadi dalam proses penciptaan manusia ini, juga diterangkan dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik Ra, Nabi Saw, pernah bersabda: Allah Swt, mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa darah beku. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa seketul daging. Apabila Allah Swt, membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya?, serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatat semasa dalam perut ibunya. (H.R. Bukhari Muslim). Penggalan firman Allah dan hadist di atas, memberikan petunjuk terkait dengan beberapa fase (tahapan) yang terjadi dalam rahim (masa kehamilan), yang dimulai dengan tumpahnya air mani (nutfah) kedalam rahim yang kokoh ~~~ ( 137 ) ~~~

S P E K T R A melalui hubungan seksual antara suami istri, kemudian air mani tersebut bertemu dengan sel kelamin perempuan (ovum) dalam saluran telur (tuba falooppi). Selanjutnya nutfah yang telah bercampur akan membelah menjadi dua, lalu dua sel itu akan membelah menjadi empat. Tentang ini, Usman Najati memberian penjelasan, bahwa proses pembelahan ini akan terus berlangsung sampai dalam waktu 72 jam membentuk seperti buah frambus dan fase ini dikenal dengan nama morulla, kemudian bertambah besar yang dikenal dengan blastula. Blastula ini kemudian begerak di dalam saluran telur dibantu dengan dorongan tambut-rambut kecil (silia) sepanjang saluran telur. Kemudian dalam massa 5-7 hari barulah ia sampai pada rahim dan tertanam pada dinding rahim, fase ini disebut fase alaqah (implantasi). Alaqah ini mulai dapat dibedakan pada minggu kedua, setelah itu pembuahan menjadi lapisan ekstoderm dan entoderm. Pada minggu ke 2 mulai tampak lapisan mesoderm. Pada hari ke 20-21 mulai terlihat bentuk tubuh pada alaqah berupa tonjolan dan lekukan yang salah satunya nanti akan menjadi tulang punggung. Dengan munculnya bentuk tubuh alaqah memasuki fase mudghah (embrio). Proses pembentukan ini terus berlangsung sampai hari ke 30 sampai akhir minggu keempat kita belum dapat mengenal angota tubuh tertentu. Kemudian pada awal minggu ke 5 mulailah proses pembentukan. Proses ini berakhir pada bulan ketiga. Inilah yang dinamakan fase mudghah yang sempurna kejadiannya, akan tetapi jika Allah tidak menghendaki Ia tercipta maka ia akan tetap menjadi segumpal daging yang tidak sempurna kejadiannya, lalu rahim akan mengeluarkannya. 2 Dan jika Allah menghendaki untuk menciptakannya maka janin tersebut akan terus berkembang menjadi tulangbelulang yang kemudian tulang belulang tersebut dibungkus dengan daging, dan telah ditetapkan taqdirnya oleh Allah, selanjutnya Allah meniupkan ruh ciptaan-nya kedalam jasad tersebut. Terkait ini Nabi Saw, dalam salah satu hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, bersabda: Penciptaan setiap kamu dikumpulkan dalam empat puluh hari, dan dia menjadikan alaqah kemudian mudqhah untuk waktu yang sama. Malaikat dikirim kepadanya dan malaikat mencatat empat hal mata pencaharainya, umurnya, kelakukannya, dan apakah dia akan susah atau senang. Kemudian ruh ditiupkan kepadanya. (H.R. Muslim). Dengan ditiupkanya ruh, inilah Ia menjadi manusia sempurna dan siap untuk terlahirkan ke dunia, ini sejalan dengan firman Allah Swt., yang menyatakan: kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)- Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (Q.S. As-sajdah: 9). 2 Usman Najati, Belajar EQ, hal : 21 ~~~ ( 138 ) ~~~

C. SIMPULAN Menurut sains, manusia terdiri daripada jasad yang bermula dengan benda, ia tidak banyak beza dengan jasad haiwan. Akan tetapi dari segi batiniah perbezaan yang amat ketara akan kelihatan. Manusia mempunyai jiwa yang memungkinkan otak itu berfikir. Kalbunya jadi sumber penghayatan rohaniah dan tangan menjadi pangkal teknik, mewujudkan apa yang difikirkan oleh otak dan dirasakan oleh kalbu. Sains juga telah menyediakan satu cabang khusus untuk jiwa yang lebih dikenali sebagai psikologi. Jiwa memungkinkan individu manusia membentuk kehidupan sosial. Kehidupan sosial inilah yang membentuk masyarakat dan di dalam masyarakatlah manusia hidup secara kemanusiaan. Sementara dalam Al- Qur an, banyak menyebutkan proses kejadian manusia salah satunya QS. Al- Mu minun ayat 14. Bahwa manusia diciptakan dari nuthfah (setetes air mani), kemudian air mani itu menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu menjadi segumpal daging, dan segumpal daging itu menjadi tulang belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian Allah menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain yaitu manusia yang sempurna. SARAN Berdasarkan prnrlitian di atas perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang pendidikan anak sejak di dalam kandungan serta efeknya untuk kedewasaan mental anak DAFTAR PUSTAKA Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. Tafsir AL- Maraghi. Semarang: Toha Putra. 1993 Az-Zuhaili. Wahbah, Tafsir Al Wasith Jilid 1. Jakarta : Gema Insani. 2012 Kiptiyah, Embriologi dalam Al- Qur an:kajian Pada Proses Penciptaan Manusia, (Malang, UIN Press Malang. 2007) Kiptiyah, Embriologi dalam Al- Qur an:kajian Pada Proses Penciptaan Manusia, Malang : UIN Press Malang. 2007 Nadiah Thayyarah. 2013. Buku pintar Sains dalam al-qur an. Jakarta: Zaman. Quthb, Sayyid. Tafsir fi Zhilalil Qur an. Jakarta: Gema Insani. 2004 Rakhmat Jalaluddin, Renungan-renungan Sufistik, (Bandung : Penerbit Mizan : 1997) Redaksi, Dewan,Ensklopedi Islam vol. 4, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1993. Rif at Syauqi Nawawi, Konsep Manusia Menurut al-qur an, dalam Rendra K (Penyunting), Metodologi Psikologi Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000. Shihab Qurais, Tafsir al-mishbah. Jakarta: Lentera Hati. Vol.VIII. 2006 Shihab, Muhammad Quraish. Wawasan Al- Quran : Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung : PT Mizan Pustaka, 2007 Shihab, Quraisy, 2003, Membumikan al- Qur an, Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, Cet. XXV Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alusy Syeikh. Tafsir Al-Muyassar Jilid 1. Solo : An- Naba. 2011 Syakir, Ahmad. Mukhtasar Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2. Jakarta : Darus Sunnah. 2014 Syati, Aisyah Bintu. Manusia Dalam Perspektif AL-Qur an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1955 Thayyarah.Nadiah. Buku pintar Sains dalam al-qur an. Jakarta: Zaman. 2013 Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur an: Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum dalam Al-Qur an (Jakarta: Penamadani, 2005), Usman, M Ali, Manusia Menurut Islam, Bandung: Mawar, 1970. ~~~ ( 139 ) ~~~