BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

dokumen-dokumen yang mirip
PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. baik merupakan dasar dari pendidikan. Menurut Suryosubroto (2010:16),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bermacam-macam kebudayaan, diantaranya bahasa daerah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada (Yamin, 2010:64). Tetapi terkadang dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Namun, disisi lain nilai kesetiakawanan sosial semakin berkurang, sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

BAB V KESIMPULAN A. KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda untuk mengembangkan generasi muda yang berkualitas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada awalnya merupakan SMPP 51. (Sekolah Menengah Perintis Pembangunan), yang mulai melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan masyarakat. Keberagaman tersebut mendominasi masyarakat dan

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH SUTAN SJAHRIR DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarkat. Menurut Samani dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai. Budaya dan nilai-nilai yang dipandang baik dan dijunjung tinggi oleh

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

CERITA RAKYAT DEWI SRITANJUNG SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

Transkripsi:

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya yang merupakan ciri khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak melupakan kebudayaan yang di miliki bangsa, padahal generasi muda merupakan harapan di masa depan yang nantinya akan melaksanakan kebijakan-kebijakan di negara ini. Sebagian besar generasi muda sudah tidak berpedoman pada budaya sendiri dan cenderung menganut budaya luar yang negatif sehingga tindakan yang generasi muda lakukan banyak yang tidak sesuai dengan budaya di Indonesia. Akibatnya, generasi muda terjerumus dalam hal-hal yang negatif seperti tawuran, minum-minuman keras dan seks bebas. Oleh karena itu, perlu adanya pendidikan karakter yang sesuai dengan kebudayaan di Indonesia utuk masa depan generasi muda sebagai penerus bangsa. Hal tersebut dapat membuat generasi muda menjadi generasi yang bisa diandalkan di masa yang akan datang sesuai budaya yang ada seperti bertanggung jawab, gotong royong, saling menolong dan mempunyai sopan santun. Rasa cinta tanah air atau nasionalisme adalah rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada 1

2 dinegaranya dengan melestarikan alam dan lingkungan. Individu yang memiliki rasa cinta pada tanah airnya akan berusaha dengan segala daya upaya yang dimilikinya untuk melindungi, menjaga kedaulatan, kehormatan dan segala hal yang dimiliki oleh negaranya. Rasa cinta tanah air inilah yang mendorong perilaku individu untuk membangun negaranya dengan penuh perjuangan. Oleh karena itu, rasa cinta tanah air perlu ditumbuhkembangkan dalam jiwa setiap individu yang menjadi warga dari sebuah negara atau bangsa agar tujuan hidup bersama dapat tercapai. Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan rasa cinta tanah air adalah dengan menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah airnya melalui seni tari. Rasa bangga terhadap tanah air dapat ditumbuhkan dengan memberikan pengetahuan dan berbagi nilai-nilai budaya yang dimiliki bersama. Seni tari merupakan kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi muda untuk menumbuhkembangkan rasa bangga yang akan melandasi munculnya rasa cinta tanah air. Selain dengan rasa cinta tanah air, rasa bangga yang dapat kita terapkan yaitu dengan melakukan kreatifitas terhadap seni tari. Misalnya, dengan mengkombinasikan gerakan tari modern dan tari tradisional atau dapat menciptakan gerakan tari sendiri. Kreatifitas akan muncul pada individu yang memiliki motivasi, rasa ingin tahu dan imajinasi. Seseorang yang kreatif akan selalu mencari dan menemukan jawaban. Melalui seni tari generasi muda dapat menumbuhkan kreatifitas terhadap gerakan-gerakan tari. Oleh karena itu, perlu adanya penanaman karakter kreatif dan cinta tanah air pada seni tari.

3 Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Alasan peneliti memilih tempat ini sebagai tempat penelitian ini karena sepengatuhan peneliti belum ada yang melakukan penelitian mengenai karakter kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Penanaman Nilai-Nilai Kreatif dan Cinta Tanah Air pada Seni Tari (Studi Kasus Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana bentuk penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo? 2. Apakah kendala penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo? 3. Bagaimana solusi untuk kendala yang dihadapi dalam penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo?

4 C. Tujuan Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendiskripsikan bentuk penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. 2. Mendiskripsikan kendala penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. 3. Mendiskripsikan solusi untuk kendala yang dihadapi dalam penanaman nilainilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan kebudayaan pada khususnya maupun bagi Sanggar Seni Sekar Jagad mengenai penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. b. Menambah pengetahuan dan wawasan penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Tari Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

5 c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air pada seni tari di Sanggar Seni Sekar Jagad Desa Kotakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. b. Memberi sumbangan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa maupun masyarakat mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai kreatif dan cinta tanah air. E. Daftar Istilah Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini, peneliti perlu mencantumkan daftar istilah dari skripsi ini. Adapun daftar istilah skripsi ini sebagaimana uraian berikut. 1. Pengertian penanaman. Menurut Tim penyusun kamus pembinaan dan pengembangan bahasa (1991:1002), penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanamkan. Menurut Sugono dkk. (2008:1615), penanaman adalah proses, cara, perbuatan menanam, menanami atau menanamkan. Sehubungan dengan penanaman, juga terkait dengan penanaman karakter seseorang, maka melalui proses, cara sampai dengan menanamkannya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penanaman adalah cara membentuk kepribadian seseorang melalui proses perbuatan.

6 2. Pengertian Nilai/karakter. Menurut Gunawan (2012:3), karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang membedakan antara dirinya dengan orang lain. Menurut Samani dan Hariyanto (2011:41), karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan akhlak atau budi pekerti yang ada dalam diri individu yang membedakan antar dirinya dengan orang lain. 3. Pengertian Kreatif. Menurut Suyadi sebagaimana dikutip oleh Kemendiknas (2013:8), Kreatif adalah sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun pesoalan, namun hal ini bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif melainkan tidak boleh melepaskan tugas dan tanggungjawab kepada orang lain. Menurut Rachmawati dan Kurniati (2011:14), Kreatifitas adalah suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas dan diferensiasi yang berdaya guna dalam bidang untuk pemecahan suatu masalah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kreatvitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan caracara baru dalam melihat masalah dan peluang. 4. Pengertian Cinta Tanah Air. Menurut Suyadi sebagaimana dikutip oleh Kemendiknas (2013:9), cinta tanah air adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap

7 bahasa, budaya, politik dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri. 5. Pegertian Tari. Menurut Soedarsono sebagaimana dikutip oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013:88), tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan melalui gerak-gerak yang ritmis dan keindahahan ekspresi. Seni tari adalah salah satu unsur kebudayaan yang diwariskan oleh generasi dahulu kepada generasi selanjutnya secara turun temurun.