BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

LESTARI, SE. MM

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Asas Filsafat Nilai Dasar, Nilai Instrumental, Prinsip-prinsip, dan Faktor-Faktor Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Dan juga Ibn. Abbas r.a dalam Laroche (1996) mengatakan bahwa:

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan, terutama perbankan, banyak mengeluarkan produk

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Modul ke: ETOS KERJA. Fakultas FEB. H. JAZULI SURYADHI, MS.i (HJS) Program Studi MANAJEMEN.

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

Pendidikan Agama Islam

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terlihat dari tindakan bank bank konvensional untuk membuka

Pendidikan Agama Islam

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

Kedudukan Mu amalah Konsep Dasar Mu amalah Landasan Perekonomian Islam Kegiatan dan Pengembangan Perekonomian Prinsip-prinsip dalam Penataan Ekonomi

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

MODUL 1 Ayat-ayat Al-Qur an tentang kompetisi dalam kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

Kedudukan Tauhid Bagi Seorang Muslim

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )


Nilai Harta Seorang Muslim

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

Modul ke: Etos Kerja. Fakultas. Rusmulyadi, M.Si. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi alasan mereka untuk mau berhubungan dan menjadi nasabah adalah

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HOME WORK ACTIVITY TAHUN PELAJARAN

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

Renungan Pergantian Tahun

Masyarakat Merdeka. Buku Masyarakat Muslim Dalam Perspektif Al Quran dan Sunnah. Muhammad Ali al-hasyimi. Terjemah : Muzaffar Sahidu

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

*** Tunaikanlah Amanah

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

SUMBER AJARAN ISLAM. Erni Kurnianingsih ( ) Nanang Budi Nugroho ( ) Nia Kurniawati ( ) Tarmizi ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

Pengantar SISTEM EKONOMI ISLAM

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

Menerangkan kepentingan akhlak dalam kehidupan. Menerangkan ciri-ciri akhlak Islam. Menjelaskan perbezaan antara akhlak, moral dan etika

OLEH: DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

Memahami Akidah Islam

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

Bismillahirrahmanirrahim

Bab I Apa Sih Kuncinya?

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

Kewajiban Menunaikan Amanah

SUMBER SUMBER HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip Illahiyah 1 melalui Al Qur an, sunnah, qiyas 2 dan Ijma 3. Harta yang ada pada manusia, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggungjawabkan. Dalam Islam pengaturan dalam hal ekonomi sering disebut dengan ekonomi Islam. Ekonomi Islam menurut Chapra (2001:10) adalah: Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan distribusi sumberdaya alam yang langka yang sesuai dengan maqhasid, tanpa mengekang kebebasan individu untuk menciptakan keseimbangan makroekonomi dan ekologi yang berkesinambungan, membentuk solidaritas keluarga, sosial, dan jaringan moral masyarakat. Maqashid syariah adalah tujuan dari ekonomi Islam. Yakni mewujudkan kemaslahatan umat manusia, yang terletak pada perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan kekayaan. Maqashid berbeda dengan ekonomi 4 1 Illahiyah : Bersumber dari Allah SWT 2 Sunnah: Segala sesuatu baik perkataan, perbuatan dan takrir Nabi Muhammad SAW 3 Ijma : Pendapat para Ulama setelah dilakukan musawarah dan tidak mingkin mereka melakukan kebohongan bersama-sama. 4 Maqhosid : Tujuan ekonomi Islam

konvensional, yaitu dalam maqashid sangat berdampak signifikan pada keimanan yaitu dampak pada hakikat, kuantitas dan kualitas kebutuhan material dan nonmaterial manusia beserta cara-cara pemuasannya, sedangkan ekonomi konvensional tidak mementingkan dampak keimanan seseorang. Ada tiga asas filsafat dalam ekonomi Islam, Huda dkk (2008:3) yaitu: 1. Semua yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia hanya khalifah yang memegang amanah dari Allah untuk menggunakan milik Allah. Semuanya harus tunduk pada Allah sang pencipta dan pemilik alam semesta. Firman Allah dalam QS.An-Najm: 31, yang artinya: Dan hanya kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga). 2. Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah, manusia wajib tolongmenolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegitan ekonomi yang bertujuan untuk beribadah kepada Allah. 3. Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu sistem ekonomi Islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi manusia akan dapat terkendali sebab ia sadar bahwa akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak oleh Allah SWT. Dari filsafat ekonomi Islam tersebut kita harus sadar dan mengetahui bahwa semua yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah. Sebagai kalifah kita diperbolehkan Allah untuk mempergunakan semua yang ada di langit dan di bumi

tapi dengan cara-cara yang sesuai dengan syariat. Untuk itu manusia sebagai khalifah Allah di bumi dalam melaksanakan kegiatan perekonomian juga harus sesuai dengan hukum Islam agar kita memperoleh ridho dari Allah SWT. Manusia harus berupaya untuk mendapatkan keridhoan dari Allah tersebut. Salah satunya yaitu dengan menerapkan perekonomian yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam (Eko Suprayitno, 2005: 2), yaitu: 1. Produk dan jasa harus halal lagi baik. Islam menyuruh manusia untuk menjauhi segala sesuatu yang haram atau tidak halal. Baik itu zatnya berupa barang dan jasanya dan juga selain zatnya berupa cara-cara memproduksinya serta bahan-bahan yang dilarang dalam Islam. 2. Jauh dari riba. Islam melarang riba dalam segala bentuknya, karena riba sangat memberatkan orang lain. Contohnya bunga bank dan bunga uang dari pinjam-meminjam uang lainnya. 3. Sumber daya dipandang sebagai amanah Allah kepada manusia, sehingga pemanfaatannya harus bisa dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. 4. Saling berbagi rejeki. Allah sangat menyukai orang-orang yang saling berbagi dan tolong menolong. 5. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi Islam. Islam mendorong manusia untuk bekerja dan berjuang untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik, sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Baik itu bekerja untuk diri sendiri dan keluarga, dan memberi kesempatan kerja bagi orang lain bukan hanya untuk diri sendiri.

6. Kejujuran dan tepat janji. Segala perbuatan seseorang harus mengandung kejujuran, baik berbicara, takaran dan timbangan, kualitas, informasi, serta selalu menepati janjinya. 7. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimiliki oleh segelintir orangorang kaya, serta tidak diperbolehkannya menimbun harta agar terciptanya kesejahteraan dalam bermasyarakat. 8. Semua yang kita lakukan di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Hal ini mendorong seorang Muslim menjauhkan diri dari hal-hal yang batil. 9. Mengadakan pembangunan untuk kehidupan yang lebih baik. Allah sangat membenci orang-orang yang melakukan kerusakan dan kejahatan di muka bumi. Dari prinsip-prinsip ekonomi Islam di atas, maka salah satu institusi dalam perekonomian Islam yang berpengaruh dalam menerapkan perekonomian Islam tersebut adalah institusi Masjid, sebab Masjid merupakan rumah ibadah bagi umat Islam dan merupakan tempat yang sering dikunjungi umat Islam. Masjid artinya tempat shalat bersujud menyembah Allah SWT. Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh umat Islam di Masjid, baik kegiatan keagamaan maupun hal lain seperti, kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an. Masjid merupakan institusi pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW saat beliau hijrah ke Kota Madinah, yakni Masjid Quba (Supardi dkk: 2001:2).

Selain sebagai tempat ibadah, Rasulullah SAW juga menjadikan Masjid sebagai sarana melakukan pemberdayaan umat. Masjid menjadi sarana pemberdayaan ekonomi. Sejumlah infaq dan sedekah yang diberikan masyarakat yang ada di Masjid harus dikelola dengan cara menerapkan ekonomi Islam. Dalam mengelola keuangan Masjid ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam demi kesejahteraan bersama. Banyaknya jumlah Masjid dan Surau di Kota Medan yang mencapai 1040, maka apabila dapat diterapkan tentu akan banyak hal yang dapat diperankan Masjid dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat demi mencapai keridhoan Allah SWT. Selain itu, Masjid sebagai tempat suci umat Islam memang seharusnya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam dan menjauhi hal-hal yang haram sesuai dengan syariat Islam. Seperti firman Allah dalam QS. Al-A raf ayat 96 yang artinya: Dan jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Dari ayat di atas dapat dilihat apabila Masjid-Masjid di Kota Medan telah mampu menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam, maka Allah SWT akan menurunkan berkahnya dari langit dan bumi kepada semua orang khusunya masyarakat Kota Medan. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis bermaksud memfokuskan untuk membahas penerapan ekonomi Islam tersebut pada institusi Masjid dimasa

sekarang dalam bentuk skripsi dengan judul ANALISIS PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM DALAM PENGELOLAAN INSTITUSI MASJID PADA KOTA MEDAN \ 1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan diuraikan penulis adalah sebagai berikut: Sejauh manakah institusi-institusi Masjid di kota Medan melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam pengelolaan harta Masjid? Hambatan dan kendala apa yang dialami pihak pengelola Masjid dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam di institusi Masjid? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui sejauh manakah institusi-institusi Masjid di kota Medan melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam pengelolaan harta Masjid. Untuk mengetahui hambatan dan kendala apa yang dialami pihak pengelola Masjid dalam menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam di institusi Masjid 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi Pemerintah khususnya Departemen Agama, sebagai bahan pertimbangan agar dapat memanfaatkan Masjid lebih optimal, dan membantu penyuluhan kepada masyarakat bahwa pentingnya menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam termasuk di Institusi Masjid.

2) Sebagai motivasi dan penyemangat bagi umat Islam untuk bangkit dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang sesuai dengan perintah Allah SWT dimulai dari hal-hal yang kecil dalam kehidupan sehari-hari demi mendapatkan ridho Allah SWT. 3) Sebagai bahan pertimbangan bagi kalangan pengurus Masjid dan masyarakat sekitar untuk mulai memberdayakan Masjid, bukan hanya sekedar tempat shalat semata tetapi sebagai sarana untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. 4) Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat mengembangkan pola berfikir penulis sekaligus sebagai penunjang dan syarat menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana penulis nantinya. 5) Secara teoritis tulisan ini diharapkan dapat memperkaya kepustakaan ilmu ekonomi Islam, dan mampu memberikan pemahaman bagi yang membacanya.