KEPALA DESA CERMEE KABUPATEN/KOTA BONDOWOSO PERATURAN KEPALA DESA CERMEE NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KLATEN PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI.

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembara

TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.21, 2010 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Informasi Publik. Keterbukaan.

c. bahwa agar pelaksanaan hal sebagaimana dimaksud pada huruf a dan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 194 TAHUN 2012

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR : 9 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2014 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI BADAN SAR NASIONAL

2011, No Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMNAS HAM. Informasi. Publik. Pelayanan.

PPID PEMBANTU STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

MEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i

PERATURAN BUPATI TANGERANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI FITRA RIAU

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2013 LAMPIRAN : 2 (dua) TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK KABUPATEN CIAMIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

BERITA NEGARA. No.1279, 2013 KEMENTERIAN PARIWISATADAN EKONOMI KREATIF. Informasi. Dokumentasi. Pengelolaan. Pencabutan.

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KECAMATAN GLENMORE

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMERINTAH KOTA BATU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 313, 2012

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur.

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

Mengingat.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

2017, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

2011, No Menetapkan Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 3. Peraturan Menteri

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 22 TAHUN TENTANG

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2012

BUPATI GAYO LUES PROVINSI ACEH

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 19/PERMEN-KP/2013 TENTANG

Transkripsi:

KEPALA DESA CERMEE KABUPATEN/KOTA BONDOWOSO PERATURAN KEPALA DESA CERMEE NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN LAYANAN ADMINISTRASI DAN INFORMASI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA CERMEE Menimbang : a. bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi pembangunan nasional juga termasuk pembangunan desa; b. bahwa Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik; c. keterbukaan informasi publik di desa merupakan sarana dalam mengoptimalkan prinsip transparansi, akuntabilitas dan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa dan Badan Publik desa lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan masyarakat desa; d. pengelolaan informasi publik di desa merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat desa yang informative serta membangun hubungan yang baik dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah desa. Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 F, dan Pasal 28 J UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik; 4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Inodnesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071) 5. Bab...

-2-5. Bab V Pasal 23, Pasal 24, Pasal 26, Pasal 27 d, Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 6. Pasal 52, Pasal 127, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2006 tentang Pedoman Administrasi Desa; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2012 tentang Monografi Desa dan Kelurahan. MEMUTUSKAN: MENETAPKAN : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG PENGELOLAAN LAYANAN ADMINISTRASI DAN INFORMASI DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan: 1. Desa adalah Desa Cermee Kecamatan Cermee. 2. Pemerintahan Desa adalah Pemerintahan Desa Cermee dan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Cermee. 3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa 4. Kepala Desa Cermee adalah Kepala Pemerintahan Desa yang dipilih langsung oleh Masayarakat melalui Pemilihan Kepala Desa. 5. Perangkat Desa adalah Perangkat yang membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan kwajibannya, terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Dusun dan Unsur Pelaksanaan Tekhnis Lapangan. 6. Badan Permusyawaratan Desa Cermee, selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam penyelanggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Desa. 7. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa dan Peraturan Perundang- Undangan yang lebih tinggi. 8. Informasi...

-3-8. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tandatanda yang mengandung nilai, makna dan pesan baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. 9. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan atau diterima oleh suatu badan politik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-undang ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. 10. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan bagi masyarakat atas pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik. 11. Sistem informasi pelayanan Publik adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyimpanan dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi dari penyelenggara Pelayanan Publik kepada masyarakat dan sebaliknya, dalam bentuk lisan, tulisan bahasa gambar, dan atau bahasda lokal, serta disajikan secara manual atau elektronik. 12. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan Negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah atau organisasi non Pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan atau Luar Negeri. 13. Pejabat pengelola informasi dan dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumenatsian, penyediaan, dan atau pelayanan informasi di badan publik dan pertanggung jawaban langsung kepada atasan PPID. 14. Pejabat pengelola pelayanan dan informasi Desa yang selanjutnya disebut PPI Desa adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan atau pelayanan dan informasi di lingkungan Pemerintah Desa Cermee. 15. Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan. 16. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum atau badan publik. 17. Masayarakat adalah seluruh pihak, baik warga Negara maupun penduduk sebagai orang perseorangan, kelompok, maupun badan yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. 18. Pengguna...

-4-18. Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan informasi publik sebagaimana diatur dalam peraturan Perundang-undangan 19. Pemohon informasi publik adalah warga Negara dan atau Badan Hukum Indonesia yang mengajukan informasi publik sebagaimana diatur dalam Peraturan perundang-undangan. 20. Badan Publik adalah semua penyelenggara urusan publik di Desa Cermee. 21. Website atau situs web adalah sekelompok halaman web yang umumnya merupakan bagian darisuatu nama domain/sub domain di internet. 22. Teknologi komunikasi dan informasi adalah teknologi untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan menganalisis dan menyebarkan informasi melalui media komunikasi elektronik. 23. Anggaran Pendapatan dan Belnja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah renaca keuangan tahunan pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. BAB II AZAZ DAN TUJUAN Paragraf 1 Pasal 2 Dalam Pengelolaan Layanan Administrasi dan Informasi Desa Cerme diselenggarakan dengan menganut asas: 1. Transparansi: Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti 2. Akuntabel : Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku 3. Kondisional: sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektifitas. 4. Partisipasi : mendorong partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan dalam menyelenggarakan pelayanan dan informasi public dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyrakat 5. Kesamaan Hak: Tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agam, golongan, gender dan status ekonomi 6. Keseimbangan hak dan kewajiban: Penerima dan Pemberi pelayanan dan Informasi harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pasal 3...

-5- Pasal 3 Dalam Pengelolaan Layanan Administrasi dan Informasi Desa Cermee diselenggarakan dengan tujuan : 1. Mewujudkan implementasi undang-undang Desa tentang perlunya sistem informasi desa dan kawasan serta implementasi undang-undang keterbukaan informasi publik secara efektif dan hak-hak publik terhadap informasi yang berkualitas dapat terpenuhi dengan baik 2. Mewujudkan Penyelenggara Pemerintahan Desa yang bertanggungjawab dengan tata kelola pemerintahan Desa yang terbuka, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; 3. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan ketaatan masyarakat dalam melakukan partisipasi yang bertanggungjawab; 4. Memberikan standart dalam pelaksanaan pemberian pelayanan dan informasi kepada seluruh masyrakat yang ada di desa Cermee 5. Meningkatkan pelayanan dan informasi dilingkungan pemerintahan desa 6. Meningkatkan kepercayaan publik kepada Penyelenggara Pemerintahan Desa BAB III HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PENGELOLAAN LAYANAN Hak dan Kewajiban Publik Paragraf Kesatu Pasal 4 Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, setiap orang berhak : a. mengetahui, melihat dan memperoleh informasi; b. menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum; c. mendapatkan salinan informasi publik melalui permohonan disertai alasan permohonan; d. menyebarluaskan informasi publik; dan/atau e. mengajukan keberatan apabila dalam memperoleh informasi publik mendapat hambatan atau kegagalan. Paragraf Kedua Kewajiban Pasal 5 Setiap pengguna informasi publik wajib : a. menggunakan informasi publik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan b.mencantumkan...

-6- b. mencantumkan sumber informasi publik, bagi yang digunakan untuk kepentingan sendiri maupun untuk keperluan publikasi. Bagian Ketiga Hak dan Kewajiban Penyelenggara Publik Paragraf Kesatu Hak Pasal 6 (1) Penyelenggara Pemerintahan Desa berhak : (1) menolak memberikan informasi yang dikecualikan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; (2) menolak memberikan informasi publik yang tidak dapat diberikan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Informasi publik yang kecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diatur berdasarkan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik. (3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, adalah : a. informasi yang dapat membahayakan Desa, Daerah dan Negara; b. informasi yang berkaitan dengan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; c. informasi yang berkaitan dengan perlindungan hak intelektual; d. informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi; e. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan;dan/atau f. informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan. Paragraf Kedua Kewajiban Pasal 7 (1) Penyelenggara Pemerintahan Desa wajib : a. menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan informasi publik yang berada dibawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi publik, selain informasi yang dikecualikan dan b. informasi yang tidak dapat diberikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6; dan c. menyediakan informasi publik yang lengkap dan akurat. (2) Untuk...

-7- (2) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara Pemerintahan Desa harus membangun dan mengembangkan sistem pelayanan dan informasi desa. (3) Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyelenggara Pemerintahan Desa dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan nonelektronik. BAB IV JENIS INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN Pasal 8 (1) Penyelenggara Pemerintahan Desa wajib menyediakan informasi publik, meliputi : a. perencanaan, kebijakan dan program Pemerintahan Desa; b. kegiatan dan kinerja Pemerintahan Desa; c. proses, penetapan, substansi, penggunaan dan pertanggungjawaban APBDesa; d. kesepakatan dan komitmen kerjasama dan kemitraan, kecuali dalam hal informasi yang dikecualikan dan informasi yang tidak dapat diberikan; e. Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa, Keputusan Kepala Desa dan Keputusan BPD, kecuali dalam hal informasi yang dikecualikan dan informasi yang tidak dapat diberikan; f. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa (LKPJ); g. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD); h. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (ILPPD); dan i. informasi publik lainnya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pemerintah Desa menyediakan informasi public sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui : a. pelayanan publik yng diinformasikan secara jelas dan dapat diakses dengan mudah, cepat dan tepat; b. sosialisasi proses penyusunan kebijakan publik; c. penyebarluasan informasi publik yang genting dan mendesak, dengan cara pengumuman secara serta merta; d. pemenuhan hak publik atas informasi yang utuh dengan pertimbangan ekonomi, sosial, budaya dan atau pertimbangan pertimbangan lain yang menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan secara tertulis;dan e. pemenuhan hak publik atas informasi yang utuh dengan pertimbangan ekonomi, sosial, budaya dan/atau pertimbangan-pertimbangan lain yang menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan secara tertulis dan; f. transparansi...

-8- f. transparansi dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan desa dan tata ruang, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (3) BPD menyediakan informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui rapat terbuka. (4) Hasil-hasil rapat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditungkan dalam Notulen Rapat yang disampaikan kepada publik. (5) Notulen Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diberikan kepada masyarakat yang mengajukan permohonan informasi, dengan ketentuan yang bersangkutan mengajukan permohonan dengan melengkapi identitas diri, disertai dengan alasan permohonan. (6) Dalam rangka penyediaan informasi publik oleh BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) dilakukan oleh Sekretaris BPD. Tata Cara Mendapatkan Informasi Publik Pasal 9 (1) Pemohon informasi publik dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh informasi public kepada penyelenggara Pemerintahan Desa secara tertulis dan/atau tidak tertulis dengan melengkapi identitas diri, disertai dengan alasan permohonan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara mendapatkan informasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan melalui standart dan prosedur pengajuan pelayanan dan informasi desa Keberatan Pasal 10 (1) Setiap Pemohon informasi publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada PPID, berdasarkan alasan sebagai berikut: a. penolakan atas permohonan informasi publik; b. tidak disediakannya informasi publik secara berkala; c. tidak ditanggapinya permohonan informasi publik; d. tidak dipenuhinya permohonan informasi; dan/atau penyampaian informasi melebihi batas waktu yang telah ditentukan. (2) Ketentuan mengenai pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih dalam standart dan prosedur (SOP) keberatan. BAB V...

-9- BAB V PENGELOLA PELAYANAN DAN INFORMASI DESA ( PPI DESA) Pasal 11 (1) Kepala Desa menunjuk PPID dengan Keputusan Kepala desa. (2) PPI Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada Kepala Desa selaku atasan PPID. Pasal 12 Tugas dan tanggungjawab PPIDesa meliputi : a. penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian dan pengamanan informasi publik; b. pelayanan informasi publik secara cepat, tepat dan sederhana; c. pengujian konsekuensi; d. pengklasifiksian informasi dan/atau perubahannya; e. penetapan informasi yang dikecualikan yang telah habis jangka waktu pengecualiannya sebagai informasi publik yang dapat diakses; dan f. penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijkan yang diambil untuk memenuhi hak masyarakat atas informasi publik. Pasal 13 Struktur PPIDesa Struktur PPIDesa terdiri atas : a. Penanggung Jawab Pengelola Pelayanan dan Informasi desa dalam hal ini melekat pada jabatan kepala desa b. Ketua Pengelola Pelayanan dan Informasi desa dalam hal ini melekat pada jabatan sekretaris desa c. Kordinator Pelaksana Operasional Tehnis dalam hal ini melekat pada jabatan Kepala Urusan Pemerintahan Desa d. Petugas Pengelola Pelayanan dan Informasi Desa yang membantu kordinator pelaksana operasional tehnis yang terdiri atas : a. Petugas Administrasi b. Petugas Operator c. Petugas redaksi pemberitaan desa Pasal 14 Tugas dan Wewenang Struktur PPIDesa Tugas dari masing-masing Struktur PPIDesa: 1. Kepala Desa mempunyai tugas: a. Mengatur dan mengkoordinir, mengawasi seluruh jalannya layanan informasi desa b.membangun...

-10- b. membangun standar layanan informasi desa c. menganalisa dan menjawab segala permohonan informasi Publik yang diajukan oleh Pemohon Informasi ke Desa. d. Merancang dan mengatur pembiayaan operasional 2. Sekretaris desa mempunyai tugas membantu kepala desa dalam hal : a. melakukan pengumpulan dan pengelompokan (inventarisasi dan klasifikasi) informasi publik yang dikuasai oleh Desa ; b. melakukan uji konsekuensi terhadap informasi untuk menentukan statu terbuka/dirahasiakan berdasar UU; c. menjawab permohonan informasi. d. Melakukan pendokumentasian dan penyimpanan semua informasi publik secara teratur, tertata dan aman. 3. Kordinator Pelaksana Operasional Tehnis dalam hal ini melekat pada jabatan Kepala Urusan Pemerintahan Desa mempunyai tugas membantu sekretaris desa dan mengkoordinir operasional teknis pendokumentasian dan penyimpanan semua informasi publik secara teratur, tertata dan aman. 4. Petugas administrasi mempunyai tugas meregistrasi dan mendokumentasi daftar, mencatat permintaan yang masuk dan pemberian yang keluar layanan data dan informasi 5. Petugas Operator mempunyai tugas menginput dan mengolah data dan informasi 6. Petugas redaksi pemberitaan desa mempunyai tugas menulis dan memperbarui berita informasi baik secara online (website desa) maupun offline BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 31 Pembiayaan yang diperlukan dalam pengelolaan pelayanan dan informasi desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai wujud dalam menjalankan undang-undang desa terutama dalam kewenangan bidang pemerintahan desa. BAB VII...

-11- BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Cermee. Ditetapkan di : Cermee pada tanggal : 4 Oktober 2016 KEPALA DESA CERMEE SUTRISNO Diundangkan di : Cermee pada tanggal : 4 Oktober 2016 Sekretaris Desa Cermee MAT SALEH NIP. 196408162007011019 BERITA DESA CERMEE TAHUN 2016 NOMOR 1