BIJAKSANA, BEGITU MEMPESONA

dokumen-dokumen yang mirip
: :

E٤٢ J٣٣ W F : :

Menggapai Kejayaan Islam


E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Bukti Cinta Kepada Nabi

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Motivasi Agar Istiqomah

: : :

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Beberapa Manfaat dan Keutamaan Istighfar

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Mengimani Kehendak Allah

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Pilar-pilar Muhasabah

E٧٦ J٧٣ W F : :

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

Renungan Pergantian Tahun

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

E٧٠ J٦٥ W F : :

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Metode Bijak Memperbaiki Aib

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Syariat Adalah Amanah

MENDIDIK ANAK DENGAN NASEHAT. Muzdalifah M Rahman* 1

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Sucikan Diri Benahi Hati

Memahami Maksud dan Tujuan Persaudaraan Seiman

Dan jangan biarkan kuburan yang ditinggikan, kecuali engkau ratakan. (HR. Ahmad dan selainnya).

===========================

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

Bagaikan Hujan Yang Menyuburkan Tanaman

Menerima dan Mengamalkan Kebenaran

Berkawan dengan Orang Shalih

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Oleh: Drs. Abas Asyafah, M.Pd.

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

Akhlak Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam

Tafsir Surat Al-Kautsar

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Umur Untuk Amal Shaleh

DO'A PENGUAT IMAN. Pertanyaan Dari: Mulyadi, Laren, Lamongan, Jawa Timur. (disidangkan pada hari Jum at, 9 Muharram 1434 H / 23 November 2012)

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

Jangan Samakan Yang Baik dan Yang Buruk

3 Wasiat Agung Rasulullah

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Liberalisme Hakikatnya Mengajak Orang Tak Beragama

[ Indonesia Indonesian

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

CINTAKU HANYA KARENA-NYA...

Kehidupan Seorang Pembelajar

Hujan, Nikmat Yang Dikufuri

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Malu Kepada Allah. Khutbah Pertama:

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

للسنة االولى مصلح فتح الرمحن.

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

Tidak Mungkin Beriman Kecuali dengan Izin Allah

Al-Ilmu, Sebelum Berkata & Beramal

: : :

Merasakan Manisnya Keimanan

Asas Kebangkitan Dunia Islam

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Menjual Rokok HUKUM SEORANG PEDAGANG YANG TIDAK MENGHISAP ROKOK NAMUN MENJUAL ROKOK DAN CERUTU DALAM DAGANGANNYA.

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

BAB VI PENUTUP. dilakukan dan saran-saran untuk pengawas, guru, kepala sekolah dan para peneliti

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

Adab Makan Yang Dilupakan Muhammad Abu Hamdan

Hadits-Hadits Yang Menjelaskan Tentang Kenikmatan Iman

CARA TINGKATKAN IMAN

Transkripsi:

BIJAKSANA, BEGITU MEMPESONA Brilly El-Rasheed Karakter bijaksana senantiasa mencuri perhatian massa. Orang-orang yang bijaksana selalu menarik simpati siapapun yang memandangnya. Mereka diberi kemampuan menyikapi apapun dengan penuh kearifan dan perhitungan yang matang, sehingga di belakang tidak muncul penyesalan yang kadang tak bisa lekang. Mereka pun bisa menikmati kehidupan ini. Hari-harinya tidak disibukkan dengan dramatisasi beratnya terpaan cobaan. Dia sikapi masalah dengan tenang dan proporsional. Sebagaimana didefinisikan dalam kamus Lisan Al- Arab, bahwa orang yang dianugerahi hikmah sangat menguasai masalah apapun secara profesional dan luas pengalamannya. Orang yang dikaruniai hikmah akan jauh dari celaan dan kenistaan, seperti

dikatakan Ibnu Hajar dalam Fat-h Al-Bari dimana beliau menafsirkan hikmah sebagai segala sesuatu yang dapat mencegah dari kebodohan dan celaan akibat perbuatan tercela. Mereka yang disinari Allah dengan cahaya kebijaksanaan (hikmah) tidak risau bila dunia pergi darinya dan tidak terpukau bila harta datang sepenuh pulau. Hati yang dipancari sinar hikmah akan dapat melihat segala sesuatu dari perspektif Al- Qur`an dan As-Sunnah, yang sejatinya keduanya merupakan sumber hikmah, sehingga respon yang diberikannya sebisa mungkin bersih dari noda dosa yang nista. Kalaupun pernah terjatuh dalam lubang dosa, akan segera bisa bangkit bertaubat dan tidak akan lagi terjatuh padanya, sebagaimana diungkapkan oleh Rasulullah, Seorang mu`min tidak akan tersandung dua kali karena satu batu. [Shahih Al- Bukhari no. 6133] Sebelum berbuat, apapun, pemilik karakter hikmah akan mempersiapkan diri menghadapi segala konsekuensi. Senantiasa waspada dari keterpurukan dan ketergelinciran. Nabi Muhammad menyarankan,

Jangan berucap dengan suatu perkataan yang menjadikan engkau nantinya menyesal. [Shahih Sunan Ibnu Majah no. 3363] Berkenaan dengan hadits ini, ada ucapan Al- Khaththabi yang bagus, Hendaklah mu`min senantiasa teguh dan waspada, jangan sampai lalai dan tertipu beberapa kali, kadang dalam persoalan din (Islam), sebagaimana dalam persoalan dunia, dan persoalan din lebih utama untuk diwaspadai. [Fat-h Al-Bari 1/530] Karenanya pernah kita mendengar Al- Bukhari mengutarakan prinsip hidup yang simple namun penuh manfaat, Berilmu sebelum beramal. Sangat tepat sekali. Atau motto para pakar kesehatan, Mencegah lebih baik daripada mengobati. Prinsip yang sangat simbolikholistik.

Pilar Kebaikan Beruntunglah orang yang dikaruniai oleh Allah hikmah, karena hikmah adalah karunia kebaikan yang melimpah. Barangsiapa dianugerahi hikmah, maka sungguh ia telah diberi kebaikan yang banyak. [Al-Qur`an surah Al-Baqarah no. 269] Pantaslah bila Allah tidak melarang iri kepada orang-orang yang Allah beri hikmah. Rasulullah menyatakan, Tidak boleh iri kecuali kepada dua orang; orang yang diberi harta oleh Allah kemudian ia mengalokasikannya dalam kebenaran; dan orang yang dianugerahi hikmah kemudian ia melaksanakan dan mengajarkannya. [Shahih Al-Bukhari no. 7141] Hikmah adalah pilar kebaikan, darinya lahir kemuliaan dan keagungan kepribadian muslim. Pemilik hikmah akan memiliki tiga inti akhlak mulia, sebagaimana ditulis Doktor Sa id Al-Qahthani dalam Al-Khuluq Al-Hasan fi Dhau` Al-Kitab wa As-Sunnah, adil yang dapat mencegah si empunya dari zhalim, hilm (lemah lembut) yang bisa menghindarkan si empunya dari amarah, dan ilmu yang mampu menghalangi si empunya dari sikap bodoh. Sementara orang yang tidak dikehendaki Allah memiliki hikmah, sehingga ia tidak memiliki tiga inti akhlak mulia itu, maka ia akan jauh dari kemuliaan

akhlak. Dalam Madarij As-Salikin 2/294, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan, Sumber munculnya semua akhlaq yang rendah dan tercela ada empat hal yang menjadi pilar dan penyangganya, (1) Al-Jahlu (kebodohan), (2) Azh-Zhulm (kezhaliman), (3) Asy- Syahwah (syahwat/nafsu yang tak terkendali), (4) Al- Ghadhab (kemarahan). Kita berlindung kepada Allah dari terhalang mendapatkan karakter hikmah. Pasalnya, Allah memerintahkan kita untuk menghiasi dakwah dengan hikmah agar dakwah tak berbuah sepah. Serulah kepada jalan Rabb-mu dengan penuh hikmah dan pelajaran yang baik. [Al-Qur`an surah An-Nahl no. 125] Ali bin Abi Thalib pernah memberikan masukan kepada para da i, Berbicaralah kepada manusia dengan apa yang mereka mengerti, atau inginkah kalian Allah didustakan? Apa yang dinyatakan Ali ini merupakan bagian dari dakwah yang bijak, penuh hikmah. Mendakwahkan Islam adalah kebaikan. Tapi kalau metodenya salah, bisa-bisa Islam dianggap

sebuah rekayasa belaka. Begitu urgennya hikmah bagi kejayaan Islam, sampai-sampai Allah membekali Rasulullah dengan hikmah. Yaitu tatkala Rasulullah hendak menjalani momentum isra` dan mi raj. Ketika itu beliau masih tinggal di Makkah. Suatu malam, atap rumah Rasulullah membuka, kemudian Jibril turun dan membuka dada Rasulullah dan membasuhnya dengan air zamzam. Jibril membawa bejana emas yang berisi hikmah dan iman kemudian menuangkannya ke dalam dada Rasulullah. Setelah Jibril menutup kembali dada Rasulullah, Jibril memegang tangan beliau dan mengajak beliau naik ke langit. [Shahih Al-Bukhari no. 3164; Shahih Muslim no. 163] Peristiwa penuangan hikmah ke dada Rasulullah ini telah diisyaratkan oleh Allah dalam Al-Qur`an beberapa kali. Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mu`min ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka

adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. [Al- Qur`an surah Ali Imran no. 164] Jadi, yang dibekali Allah dengan hikmah itu tidak hanya Rasulullah Muhammad, tapi seluruh nabi dan rasul. Sebagaimana Allah sebutkan dalam surah Al- Baqarah no. 129, 231, dan surah Al-Jumu ah no. 2. Jalan Menggapai Hikmah Hikmah itu ada dua dari segi sumbernya, pertama hikmah dari judzur fithriyyah (bawaan semenjak lahir). Orang yang dari lahir sudah ditaqdirkan Allah

memiliki sifat hikmah adalah orang yang paling beruntung lagi bahagia. Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-nya. [Al- Qur`an surah Al-Baqarah no. 269] Namun orang yang semenjak lahir belum memiliki sifat hikmah tidak berarti selamanya tidak mungkin memilikinya, karena hikmah bisa didapatkan dari usaha. Diutarakan oleh Rasulullah, Tidak akan berkarakter hilm (lembut nan santun) kecuali yang pernah berbuat salah. Dan tidak akan berkarakter hikmah kecuali yang berpengalaman. [Al- Adab Al-Mufrad, Al-Bukhari] Ini artinya, ada peluang besar untuk meraih karakter bijaksana, yaitu memperbanyak pengalaman, kemudian mengambil pelajaran darinya. Pengalaman pun tidak hanya dari diri sendiri tapi juga dari orang lain, sesama mu`min. Rasulullah telah mengisyaratkan perlunya memetik ibrah dari pengalaman hidup saudara seiman, Mu`min itu cermin bagi mu`min yang lain. Dan mu`min itu saudara bagi mu`min yang lain. [Hasan: Shahih Al-Jami no. 6656]

Selanjutnya, langkah meraih karakter hikmah adalah bergaul dengan para ulama, sebagaimana pesan Luqman Al-Hakim kepada anaknya, Wahai anakku, duduklah bersama para ulama, bersimpuhlah di hadapan mereka dengan kedua lututmu. Sesungguhnya Allah menghidupkan qalbu dengan cahaya hikmah, sebagaimana Allah menghidupkan tanah yang tandus dengan tetes air hujan. [Al-Muwaththa` Malik] Pesan Luqman ini sangat imperatif bagi kita. Tidak heran, Luqman telah dipuji oleh Allah, Dan Kami telah memberi Luqman hikmah, untuk bersyukur kepada Allah, barangsiapa bersyukur, sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengingkari, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. [Al-Qur`an surah Luqman no. 12] Ada cara lain untuk memupuk karakter hikmah, yaitu membaca dan merenungi syair-syair yang

bagus, yang tidak tercemari kata-kata yang merusak, kata-kata yang melenceng dari Islam apalagi yang menyelisihi Islam. Karena Nabi Muhammad pernah menyebutkan, Sesungguhnya di antara syair itu ada yang mengandung hikmah. [Shahih Al-Bukhari no. 5793] Lihatlah! Syair yang baik saja, Rasulullah memujinya sebagai jalan mendapatkan hikmah. Sebetulnya, ini merupakan sindiran bagi sebagian orang yang meninggalkan Al-Qur`an dan As-Sunnah, lalu lebih memilih syair-syair, dalam rangka meraup hikmah. Rasulullah menggunakan kata di antara itu menunjukkan tidak semua syair mengandung hikmah. Sementara Al-Qur`an dan As-Sunnah sudah jelas-jelas mengandung hikmah, karena Allah-lah pemilik hikmah, dan Allah-lah yang memberikan hikmah kepada manusia. Lantas mengapa malah meninggalkan Al-Qur`an dan As-Sunnah, lantas beralih kepada syair, kalau memang menginginkan hikmah? Seharusnya, mencari hikmah itu diawali dengan mendalami Al- Qur`an dan As-Sunnah, baru kemudian ditambah dengan mengkaji syair-syair yang baik, untuk memperkuat qalbu meyakini kebenaran hikmahhikmah dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah.

Bijaksana memang begitu mempesona. Cara meraihnya pun harus dengan tindakan yang mempesona. Adakah diri kita termasuk orang yang bijaksana? Copyright 1432 H Brilly El-Rasheed. Please save this and share to your friends. This paper was published in Ar-Risalah Indonesian Islamic Magazine.