BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN Nurul Ramadhani Makarao, 2013

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB II TINJAUAN BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan. bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan dan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai melalui pendidikan dan pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung kepada anggota organisasinya. Apabila organisasi dapat mengelola

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah kota Malang mengharapkan supaya semua pegawai negeri tak

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

ESENSI HUKUMAN DISIPLIN BAGI PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN WONOGIRI T E S I S

EVALUASI KURIKULUM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN SOFT COMPETENCY PELAKSANA KEMENTERIAN KEUANGAN:

BAB 1 PENDAHULUAN. agar memilki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran, tanggung

BAB I PENDAHULUAN. dalam tugasnya melayani masyarakat yang semakin kompleks. Kecamatan Koto

BAB I PENDAHULUAN. memacu bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk meningkatkan sumber daya

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepuasan dalam bekerja atau kepuasan kerja yang merupakan sikap

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi para anggotalah yang menentukan keberhasilannya. Dalam suatu organisasi

VISI, MISI, TUJUAN, RENCANA STRATEGI DAN KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil sebagai salah satu unsur Aparatur Negara mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menemukan kebutuhan dan harapan karyawan. Dengan demikian, ada permintaan

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Bandung mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang giat-giatnya

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan peningkatan

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

MODUL PROSEDUR DAN PELATIHAN KERJA. Miftakhul Farida Susanti

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Prestasi kerja individu pegawai sangat penting dalam mencapai tujuan

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA MANADO)

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu asset sebuah organisasi yang paling berharga dan penentu kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu organisasi untuk mampu mengelola sumber daya manusia dengan kinerja yang optimal. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas membutuhkan motivasi dari dalam diri pegawai dan dukungan seperti pendidikan dan pelatihan (Diklat). Motivasi kerja adalah dorongan upaya dan keinginan di dalam diri manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilakunya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam lingkup pekerjaannya. Motivasi ini mendasari/melatarbelakangi perilaku seseorang. Motivasi terbentuk karena adanya kebutuhan, keinginan, dan dorongan untuk bertindak demi tercapainya kebutuhan atau tujuan. Sebagai individu, seorang karyawan akan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya salah satunya dengan bekerja. Di dalam bekerja secara sadar ia akan menetapkan tujuan bekerja dan berusaha untuk memenuhinya sehingga pada gilirannya berupaya untuk menjadikan dirinya bermanfaat bagi organisasi dengan menghasilkan kinerja yang tinggi (Armiaty dan Zakhyadi, 2014).

Setiap kegiatan yang dilakukan manusia, dilandasi oleh sebuah motivasi tertentu. Motivasi ini menggerakkan manusia untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya. Jika motivasi ini tinggi, maka energi yang dihasilkannya akan tinggi. Sebaliknya jika motivasinya rendah maka energi yang dihasilkannya akan rendah pula (Hendriani dan Fitri, 2014). Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatannya. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arah yang dikehendaki organisasi. Oleh karena itu, harus diarahkan dan lebih konsisten dengan tujuan ke dalam sasaran organisasi. Pegawai negeri sipil dalam organisasi memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan mencapai tujuan organisasi. Sebagaimana dalam Undang-undang nomor 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian pasal 3 dikatakan: Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan pembangunan.

Pegawai negeri sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia, aparatur negara yang mempunyai peranan untuk menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Adapun sosok pegawai negeri sipil yang diharapkan dalam upaya perjuangan mencapai tujuan nasional adalah pegawai negeri sipil yang memiliki kompetensi dan penuh kesetian dan ketaatan kepada pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan bermoral, bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara, abdi masyarakat, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa (Meitaningrum, et al, 2013). Sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000, yang antara lain menyatakan bahwa: Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetian pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan pegawai negeri sipil melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) jabatan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan pegawai negeri sipil secara menyeluruh. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang sumber daya manusia ini sanggup menunjang dan memuaskan keinginan pegawai. Peningkatan pengetahuan dan skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan, pendidikan dan motivasi dari pimpinan.

Pelatihan dan pendidikan akan memberikan kesempatan bagi pegawai mengembangkan keahlian dan kemampuan baru di dalam bekerja agar apa yang diketahui akan dikuasai saat ini maupun untuk masa mendatang dapat membantu pegawai untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan, keahlian sedangkan dengan motivasi akan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menyalurkan ego individu dan memperkuat komitmen pegawai pada organisasi. Penilaian kinerja pegawai adalah penting dan sangat berpengaruh dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan pegawai pada suatu organisasi. Aktivitas ini dapat memperbaiki keputusan atasan dan memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang kegiatan mereka. Jadi pada dasarnya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk peningkatan penguasaan akan keterampilan dan pengetahuan karyawan atau dalam upaya peningkatan kinerja (Sinaga, 2014). Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang merupakan sebuah instansi pemerintah dalam tingkatanya yang terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia dan produktivitas pegawai. Pegawai sebagai sumber daya aparatur merupakan salah satu modal organisasi, yang menempati posisi strategis dan peran dominan dalam membawa BKPSDM mencapai tujuannya. Tujuan BKPSDM hanya akan terwujud apabila didukung oleh aparatur yang handal dan profesional. Demikian penting dan strategisnya peran pegawai ini, menuntut diselenggarakannya manajemen sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah, sehingga mereka dapat memberikan

kontribusi positif bagi kemajuan dan efektivitas BKPSDM, (BKPSDM Kota Padang). Pada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat), terlihat adanya ketidakmerataan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi pegawai, bagi pendidikan dan pelatihan kepemimpinan maupun diklat tekhnis dan fungsional lainnya. Bahkan kadangkala ditemui ada pegawai yang sudah sering mengikuti diklat dan ada juga pegawai yang belum pernah mengikuti diklat sama sekali. Ditambah lagi dengan adanya syarat-syarat masa kerja dan kepangkatan serta jabatan seseorang untuk bisa mengikuti diklat. Hal ini menyebabkan semakin sempitnya kesempatan bagi pegawai untuk mengikuti diklat. Kondisi tersebut tentunya akan menyebabkan tidak meratanya pengembangan karir pegawai, karena terbatasnya kemampuan dan syarat-syarat tertentu untuk menduduki suatu jabatan. Tabel 1.1 Jumlah Pegawai BKPSDM Yang Pernah Mengikuti Diklat No. Nama Diklat Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti 1. Diklat PIM IV 6 Orang 2. Diklat PIM III 3 Orang 3. Diklat PIM II 1 Orang 4. Diklat Pra Jabatan 58 Orang 5. Diklat Tekhnis & Fungsional 9 Orang Sumber : BPKSDM Kota Padang, 2017 Ada beberapa hal yang mempengaruhi diklat terhadap pengembangan karir di lingkungan Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. 1). Intensitas program-program diklat, baik diklat tekhnis maupun diklat fungsional bagi pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang semakin menurun, hal ini disebabkan semakin terbatasnya

dana yang tersedia pada APBD untuk pelaksanaan program-program diklat. 2). Masih rendahnya pengetahuan dan terbatasnya wawasan pegawai untuk bekerja secara profesional agar bisa meneyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. 3). Kebanyakan materi pelatihan yang dilaksanakan masih menitikberatkan pada keterampilan dan keahlian di bidang pelaksanaan tugas, dan untuk diklat-diklat yang dikhususkan bagi perubahan sikap dan etos kerja yang tinggi sangat terbatas. Berdasarkan pengamatan dan pemantauan yang dilihat di lapangan pada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang masih ditemui beberapa kondisi-kondisi yang mengambarkan masih belum teraturnya pengembangan karir pegawai. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fenomenafenomena yang berkembang di lapangan yaitu: a). Pemerataan pengembangan karir yang masih belum dinikmati bagi pegawai yang selevel dan seangkatan, b). Masih terdapat pegawai yang bertahun-tahun selalu berada pada posisi dan jabatan yang sama, c). Sering tertundanya karir pegawai akibat dari menumpuknya pangkat yang sudah tinggi pada suatu level yang masih adanya pegawai yang lebih senior yang belum dipromosikan pada jabatan yang lebih tinggi, d). Tidak seimbangnya jumlah jabatan yanga ada dengan potensi sumber daya manusia yang tersedia yang memenuhi syarat untuk menduduki suatu jabatan, dalam arti formasi jabatan yang akan diisi sangat sedikit bila dibandingkan dengan memenuhi syarat untuk jabatan tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh Motivasi, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang.

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. b. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. c. Bagaimana pengaruh motivasi, pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : a. Untuk menganalisa pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. b. Untuk menganalisa pengaruh pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. c. Untuk menganalisa pengaruh motivasi, pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. 1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu: a. Bagi Penulis. Penelitian ini adalah sebagai konsekuensi awal dalam menerapkan ilmu yang didapatkan secara teoritis selama perkuliahan kedalam bentuk yang lebih nyata, selain itu juga berguna bagi pengembangan wawasan, peningkatan pemahaman dan memperluas pengalaman peneliti. b. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam analisis mengenai unsur personality (dalam bentuk motivasi), serta unsur pengembangan eksternal melalui pendidikan dan pelatihan. Dan diharapkan kajian dalam tesis ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi peneliti-peneliti lainnya yang berminat di bidang ilmu tersebut. c. Bagi Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang. Hasil penelitian ini kiranya bisa sebagai sumber informasi dan bahan masukan untuk memajukan organisasi dalam rangka menentukan langkahlangkah kebijakan pengelolaan sumber daya manusia kedepannya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya mengkaji pengaruh motivasi, pendidikan dan pelatihan (Diklat) terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh pegawai negeri sipil yang masih aktif bekerja pada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kota Padang yaitu sebanyak 58 (lima puluh delapan) orang.

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari lima bab, yang merupakan sebuah sistem yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain. Sistematika penulisan tesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN LITERATUR Bab ini berisikan pembahasan teori dalam penelitian. Dalam hal ini mencakup teori motivasi, pendidikan pelatihan (Diklat) dan kinerja, penelitian terdahulu, serta kerangka konseptual penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tata cara penelitian secara tekhnis, seperti desain penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, tekhnik pengumpulan data, defenisi operasional dan variabel penelitian, instrumen penelitian dan pengujian instrumen, tekhnik analisis data dengan menggunakan SPSS versi 16. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Merupakan bab pembahasan hasil penelitian secara komprehensif. Dengan terlebih dahulu menjabarkan deskripsi responden, membahas

pengujian data, hasil pengujian hipotesis yang dilengkapi analisis ilmiah terhadap output penelitian berdasarkan hasil pengolahan data SPSS. BAB V PENUTUP Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini, implikasi penelitian, keterbatasan yang merupakan kelemahan-kelemahan dalam penelitian, serta saran yang direkomendasikan untuk berbagai pengambilan kebijakan, serta peneliti berikutnya terkait topik ini.