BAB I PENDAHULUAN. sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam suatu usaha secara menyeluruh untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bangka, Singkep dan Belitung merupakan penghasil timah terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dihampir semua bidang membuat masyarakatnya nyaman. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian memegang

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok industri kecil memiliki peran strategis dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai sebagai salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lahan permukiman, jalan, industri dan lainnya. 1. hukum pertanahan Indonesia, negara berperan sebagai satu-satunya

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu tantangan pembangunan di Indonesia saat ini adalah mengatasi

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri

BAB III METODE PENELITIAN

Historiografi. (Jakarta: PT Gramedia.1985) Hal Wawancara dengan Adi Waluyo, 40. tahun peteni etnis Jawa desa Rami Mulya, 29 Desember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat Banten terdapat dua tipe kepemimpinan tradisional yang samasama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dalam penulisan ini khususnya properti.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

PERANAN PERKEBUNAN KARET JALUPANG TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT CIPEUNDEUY KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar, dimana kondisi pusat kota yang demikian padat menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai langkah, prosedur atau

2015 KEHID UPAN MASAYARAKAT BAD UY LUAR D I D ESA KANEKES KABUPATEN LEBAK BANTEN

2014 ANALISIS LOKASI SEKOLAH DI KECAMATAN PARONGPONG KAB. BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. arah perubahan struktural desa-kota diharapkan dapat berlangsung secara seimbang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2016 KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU BERD ASARKAN JUMLAH PEND UD UK D I KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMED ANG

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan ekonomi, pendidikan dan teknologi di Indonesia adalah kecenderungan seseorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UU 15/1997, KETRANSMIGRASIAN. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 15 TAHUN 1997 (15/1997) Tanggal: 9 MEI 1997 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita pelajari sejarah perekonomian Indonesia sejak masa awal Orde

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri merupakan unsur pokok dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi yang penting. Keberadaannya yang sebagian besar di daerah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode dan teknik

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah utama penduduk pedesaan, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlahan menjadi lebih baik dan stabil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiwi Kartiwi, 2014 Perkembangan kehidupan petani bunga hias desa Cihideung Kecamatan Parongpong tahun

BAB I PENDAHULUAN. hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari pembangunan yang terjadi pada sektor lainnya. Tidak hanya mementingkan salah satu sektor saja. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang melaksanakan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang yang giat dimajukan adalah pada bidang ekonomi. Pembangunan ini dilaksanakan tidak hanya pada perkotaan namun juga pada pedesaan. Pembangunan yang dilakukan pemerintah guna meningkatkan pada sektor pertanian dan industri. Hal ini terlihat ketika pada tahun 1980-an Indonesia pernah menjadi negara swasembada pangan. Karena seperti kebanyakan negara berkembang, sebagian besar penduduk bermata pencahariannya dalam sektor pertanian serta sektor lainnya seperti perikanan dan peternakan. Semakin banyak tingkat pertambahan penduduk dan makin banyaknya angkatan kerja membuat kesempatan kerja makin sempit. Hal ini membuat pemerintah harus berpikir untuk meluaskan lapangan kerja baru yaitu pada sektor yang lain yaitu industri. Sumitro Djojohadikusumo dalam bukunya Indonesia Dalam Perkembangan Dunia : Kini dan Masa Depan, menjelaskan bahwa : Pada asasnya ada dua cara untuk meluaskan kesempatan kerja, yaitu : 1. Pengembangan Industri, terutama jenis industri yang bersifat padat karya (labour-intensive) yang menyerap secara relatif banyak tenaga kerja dalam proses produksi (labour absortive) dan 2. melalui proyek pekerjaan umum 1

seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan, jembatan dan sebagainya (Djojohadikusumo, 1977:3-4). Sumitro Djojohadikusumo pun menjelaskan bahwa penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan produktivitas di sektor-sektor kegiatan yang semakin meluas akan menambah pendapatan bagi banyak penduduk yang bersangkutan. Pembangunan adalah suatu bentuk respon manusia terhadap lingkungannya, baik itu menyangkut lingkungan sosial maupun lingkungan alamnya. Pembangunan berarti usaha sadar dan mendasar manusia yang dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dan hasilnya dapat dinikmati secara lebih layak oleh masyarakat. Salah satu bentuk pembangunan yang terjadi di negara kita adalah pembangunan industri baik dalam bentuk industri dasar, hilir, maupun besar. Industrialisasi merupakan bagian integral dari pemulihan serta pertumbuhan perekonomian Indonesia. Industrialisasi menciptakan jenis peranan yang kompleks dan menekankan pada berbagai ragam keahlian yang diperlukan dalam proses-proses industri. Industrialisasi secara perlahan-lahan dapat mengubah struktur sosial yang ada di masyarakat misalnya nilai sikap, pemikiran, kepercayaan dan pola tingkah laku di dalam kelas sosial yang berada dengan kelas sosial lainnya. Perkembangan industri menyebabkan daerah-daerah yang dahulunya tidak mengenal industri sebagai lapangan kehidupan, sekarang kemungkinan tumbuh menjadi daerah industri dengan segala akibat yang dapat menimbulkan perubahanperubahan. Pertumbuhan daerah industri pada dasarnya selain membawa teknologi industri ke dalam suatu masyarakat agraris tersebut. Di lain pihak membawa pula 2

tenaga-tenaga kerja yang berasal dari beraneka ragam suku bangsa, kebudayaan dan agama. Kehadiran teknologi industri pada masyarakat agraris membawa perubahanperubahan pada pola kehidupan masyarakat setempat. Industri merupakan sektor yang penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia karena pertumbuhan sektor ekonomi suatu negara didorong oleh pertumbuhan pada sektor industri. Pertumbuhan yang berhasil dari sektor industri merupakan usaha-usaha pemerintah untuk penanaman modal asing agar menginvestasikan modalnya di Indonesia. Dengan berdatangannya modal yang ditanamkan di Indonesia, maka hal tersebut membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia. Thee Kian Wie dalam bukunya yang berjudul Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan : Beberapa pendekatan Alternatif, menjelaskan bahwa Pada hakekatnya terdapat hubungan fungsional antara produksi dan tenaga kerja. Dengan demikian setiap perubahan kegiatan produksi akan mengubah kuantitas tenaga (Kian Wie, 1981 : 56). Dibukanya lapangan pekerjaan baru sejalan dengan didirikannya kawasan industri maka makin meningkatnya urbanisasi yang bertujuan untuk memperbaki kehidupan ekonomi. Proses urbanisasi tidak dapat dipisahkan dari pembangunan suatu negara. Urbanisasi selalu bertambah sejalan dengan makin sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada di desa. Para pendatang datang ke kota guna merubah nasib. Wilayah yang menjadi tujuan dari arus urbanisasi tersebut salah satunya adalah Bekasi yang memiliki banyak kawasan industri. Bekasi selain terkenal dengan banyaknya kawasan industri, Bekasi juga d ikenal dengan banyaknya perumahan. 3

Kawasan industri yang menampung banyak perusahaan ini menjadi magnet bagi para pengembang perumahan di Bekasi untuk membangun perumahan. Alasannya karena semakin banyak perusahaan, semakin banyak pula karyawan yang membutuhkan perumahan untuk para pekerjanya yang bekerja di kawasan industri. Kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri. Perusahaan kawasan industri wajib menyediakan lahan industri siap pakai dan bangunan siap pakai. Sehingga Bekasi selain terkenal dengan kota industri, Bekasi juga terkenal dengan kota perumahan. Penelitian ini akan dilaksanakan di kawasan industri Jababeka yang terdapat Kecamatan Cikarang Kabupaten Bekasi. Kawasan industri Jababeka ( Jakarta, Banten, Bekasi) merupakan kawasan industri yang terkenal di Bekasi. Kawasan industri Jababeka terdiri dari 2 kawasan, yaitu Jababeka I dan Jababeka II. Jababebka II merupakan pengembangan dan perluasan dari Jababeka I. Lokasi keduanya dipisahkan oleh jalan industri yang melintas mulai dari Terminal Cikarang hingga kawasan EJIP. Dari arah Jakarta, Jababeka I terletak di sisi kiri, sedangkan Jababeka II terletak di sisi kanan. Kawasan industri Jababeka di Cikarang barangkali dapat dijadikan contoh sukses dari pengembangan kawasan industri. Di atas lahan seluas lebih dari 1.000 hektare tersebut saat ini telah berdiri sekitar 1.030 pabrik, dengan skala perusahaan mulai dari kecil, menengah hingga besar. Total karyawan perusahaan mencapai lebih dari 150.000 orang. Populasi penduduk di perumahan yang ada mencapai lebih dari 4

10.000 KK. Tidak heran bila itu menjadi pasar tersendiri bagi Jababeka untuk mengembangkan properti lainnya seperti perumahan, trade center, apartemen, dll. Jababeka diketahui mengantongi izin mengembangkan area seluas 3.000 hektare. Sebagian dari lahan tersebut telah dikembangkan menjadi sejumlah proyek perumahan dan kawasan industri di antaranya Kawasan Industri Jababeka seluas 1.580 hektare. Di dalam kawasan ini terdapat banyak sekali pabrik-pabrik yang dapat menampung lapangan pekerjaan. Pabrik-pabrik didalamnya tidak hanya memproduksi makanan saja, namun peralatan-peralatan elektronik, obat-obatan dan lain-lainnya. Selain ditempati oleh perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil, Jababeka juga terkenal dengan universitas yang bergerak pada bidang IT dan Industri. Penelitian ini dilakukan di daerah Cikarang yang merupakan lokasi dari kawasan industri Jababeka. Cikarang merupakan salah satu Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi. Cikarang ini yang pada awalnya merupakan wilayah yang mayoritas penduduknya adalah petani, kemudian mengalami perubahan dengan adanya pembangunan kawasan industri Jababeka yang didalamnya banyak dibangun perusahaan-perusahaan besar yang dapat memperluas lapangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan banyaknya pendatang ke wilayah Cikarang dan mengakibatkan kenaikan tingkat urbanisasi ke wilayah Cikarang. Ada beberapa alasan mengapa penulis tertarik untuk mengkaji perkembangan kawasan industri Jababeka dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Bekasi khususnya masyarakat Cikarang diantaranya adalah karena, 5

sepengetahuan penulis belum ada yang menulis tentang kawasan industri Jababeka dan dampaknya terhadap kehidupan sosial ekonomi bagi masyarakat Cikarang khususnya di jurusan pendidikan sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kedua, Penulisan mengenai kawasan industri di Bekasi masih kurang, khususnya mengenai kawasan industri seperti kawasan industri Jababeka dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat belum ada yang menulisnya secara khusus, baik dalam buku maupun skripsi. Padahal melihat fenomena yang ada Bekasi merupakan wilayah tapal batas yang didalamnya banyak akan kawasan industrinya yang menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga penulis tertarik untuk menuliskannya dalam bentuk skripsi. Ketiga, Bekasi yang merupakan wilayah yang banyak kawasan industrinya membuat banyak kaum urbanisasi berlomba-lomba datang ke Bekasi untuk mencari pekerjaan. Karena banyaknya pendatang, maka hal ini menimbulkan persaingan para pendatang dengan warga yang tinggal di sekitar kawasan industri, sehingga membuat penulis ingin mengkaji lebih jauh bagaimana perubahan sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat sekitar kawasan Jababeka karena dengan adanya industri maka akan menimbulkan perubahan-perubahan, termasuk perubahan sosial ekonomi. Selain perubahan sosial ekonomi, dengan adanya kawasan industri Jababeka apakah menimbulkan suatu konflik antara masyarakat pendatang dengan masyarakat asli. Suatu masyarakat akan mengalami goncangan budaya jika menghadapi lingkungan baru yakni lingkungan industri karena membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Berbagai lembaga masyarakat akan terpengaruh misalnya hubungan kerja, stratifikasi. 6

Kurun waktu yang dipilih oleh penulis dalam kajian ini adalah tahun 1989-2002. Dalam kurun waktu selama 11 tahun industri ini mengalami pasang surut sehingga dapat dilihat dinamika kemajuan dan kemunduran, perubahan sosial, dan mobilitas sosial yang semakin jelas. Pada tahun 1989 kawasan industri ini berdiri dan melihat perkembangannya sampai tahun 2000. Pemilihan pembatasan penelitian sampai tahun 2000 adalah melihat bagaimana perkembangan kawasan industri tersebut setelah Indonesia mengalami reformasi pada tahun 1998, dimana negara Indonesia kemudian mengalami krisis moneter karena belum stabilnya arena politik yang berimbas pada sektor ekonomi yang pada saat itu mengalami kemerosotan. Namun pada tahun 2000 juga, kawasan industri Jababeka ini membangun suatu kawasan perumahan. Ini membuktikan bahwa ketika banyak kawasan industri yang limbung terkena krisis moneter, namun Jababeka berani membangun suatu kawasan perumahan. Agar pengkajian terhadap aspek sosial-ekonomi semakin menyeluruh maka penulis juga menggunakan konsep-konsep sosialekonomi. Hal ini diambil mengingat bahwa dalam suatu perkembangan kawasan industri yang di bangun pada suatu wilayah yang pada awalnya merupakan wilayah yang mayoritas pertanian, maka dengan adanya kawasan industri ini mengakibatkan perubahan yang terjadi pada masyarakat. Perubahan yang terjadi pada masyarakat ini tidak hanya pada perubahan sosial budaya saja namun juga dari bidang ekonomi sehingga pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah interdisipliner. Dengan pendekatan ini, selain penggunaan 7

konsep-konsep dalam ilmu sejarah, juga dipergunakan konsep-konsep ilmu sosial lainnya seperti sosiologi, antropologi dan ekonomi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis berkeinginan untuk mengkaji lebih jelas mengenai perkembangan kawasan industri Jababeka dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Bekasi, dalam sebuah skripsi yang berjudul Perkembangan Kawasan Industri Jababeka dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Cikarang Kabupaten Bekasi 1989-2000. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, permasalahan utama yang menjadi pokok kajian penulisan ini adalah Bagaimana Perkembangan Kawasan Industri Jababeka dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Cikarang Kabupaten Bekasi 1989-2000?. Secara rinci rumusan masalah penulisan ini, ialah: 1. Apa yang melatarbelakangi wilayah Cikarang dijadikan lokasi kawasan industri Jababeka? 2. Bagaimana perkembangan kawasan industri Jababeka pada tahun 1989-2000? 3. Bagaimana dampak pembangunan kawasan Industri Jababeka terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Cikarang Kabupaten Bekasi? 8

1.3 Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan penulisan ini ialah Untuk Mengetahui Perkembangan Kawasan Industri Jababeka dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Cikarang Kabupaten Bekasi 1989-2000?. Secara rinci tujuan penulisan ini, ialah: 1. Untuk mengetahui latarbelakang wilayah Cikarang dijadikan lokasi kawasan industri Jababeka. 2. Untuk mengetahui perkembangan kawasan industri Jababeka pada tahun 1989-2000. 3. Untuk mengetahui dampak pembangunan kawasan Industri Jababeka terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Cikarang Kabupaten Bekasi. 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode historis dengan pendekatan interdisipliner. Seperti yang dijelaskan oleh Prof. Dr. H. Ismaun dalam sebuah buku yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah, metode sejarah biasanya dibagi atas empat kelompok kegiatan yakni: 1. Heuristik, yaitu suatu usaha mencari dan menemukan sumber sejarah. Secara sederhana, sumber-sumber sejarah itu dapat berupa: sumber benda, sumber tertulis dan sumber lisan. Secara lebih luas lagi, sumber sejarah juga dapat dibeda-bedakan ke dalam sumber resmi formal dan informal. Selain itu dapat diklasifikasikan dalam sumber primer dan sumber sekunder. 9

2. Kritik atau analisis, yaitu usaha menilai sumber-sumber sejarah. Semua sumber dipilih melalui kritik eksternal dan internal sehingga diperoleh faktafakta yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Fungsi dari proses ini adalah untuk mengetahui apakah sumber-sumber yang diperoleh itu relevan atau tidak dengan permasalahan yang penulis kaji. 3. Interpretasi atau penafsiran, yaitu sebagai usaha memahami dan mencari hubungan antar fakta sejarah sehingga menjadi kesatuan yang utuh dan rasional. Penafsiran tidak dapat dipisahkan dari analisis. 4. Historiografi atau penulisan sejarah, yaitu proses penyusunan hasil penelitian yang telah diperoleh sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk skripsi, sehingga dihasilkan suatu tulisan yang logis dan sistematis, dengan demikian akan diperoleh suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini, teknik-teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Studi kepustakaan. Langkah awal penulisan skripsi ini ialah dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis yang menunjang penelitian ini. Maka setelah itu diperoleh data-data yang dapat dibandingkan dengan sumber yang ada dilapangan. 2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan atau dengan mengamati secara langsung untuk mendapatkan informasi atau sumber yang sesuai dengan permasalahan penelitian. 10

3. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan interview secara langsung. Teknik wawancara ini berhubungan dengan penggunaan sejarah lisan Sejarah lisan (oral history), ingatan lisan (oral reminiscence) yaitu ingatan tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh orang-orang yang diwawancara oleh sejarahwan (Helius Sjamsuddin, 1994:78). 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian dari skripsi yang akan dibuatnya serta memaparkan beberapa permasalahan yang akan diperoleh dari data-data temuan dilapangan. Selain itu, bab ini juga memuat rumusan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori. Bab ini merupakan bab yang berisikan mengenai penjelasan tentang buku-buku, konsep-konsep dan teori yang dibahas yang akan menjadi penunjang dalam penulisan skipsi ini. Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini menjelaskan mengenai metode yang akan dipakai dalam penelitian dan teknik penelitian yang seperti apa yang akan digunakan penulis dalam penelitian. Bab IV Kawasan Industri Jababeka dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Cikarang Kabupaten Bekasi 1989-2000. Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai kawasan industri Jababeka 11

dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat Cikarang. Pada bab IV ini terdapat empat sub bab. Sub bab yang pertama membahas tentang gambaran umum keadaan masyarakat Cikarang seperti keadaan geografis dan administratif, dan gambaran umum mengenai keadaan penduduk setempat. Sub bab kedua membahas tentang keadaan masyarakat sebelum adanya industri. Sub bab ketiga membahas tentang perkembangan kawasan industri Jababeka yang terdiri dari latar belakang pemilihan lokasi di wilayah Cikarang, kemudian membahas tentang perkembangan kawasan industri Jababeka dari awal berdirinya pada tahun 1989-2000. Sub bab keempat membahas tentang dampak kawasan industri Jababeka terhadap keadaan sosial ekonomi masyarakat Cikarang. Bab V Penutup. Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang didapatkan penulis tentang hal yang telah ditelitinya dalam penulisan skripsi tersebut. 12