PENGARUH DAFTAR PERUSAHAAN TERHADAP PERMODALAN KOPERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Memperoleh. Oleh : Nanda Permana C

BAB I PENDAHULUAN. kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

KEWENANGAN PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ATAS TANAH HAK MILIK DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA DAN PENGADILAN AGAMA SURAKARTA

25 TAHUN. Memperoleh. Oleh : C

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN NGAWI DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI PERTANAHAN

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

TANGGUNGJAWAB PENERBIT DAN PERCETAKAN DALAM MELINDUNGI HAK CIPTA PENGARANG BUKU PADA CV MEDIATAMA COLOMADU

WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN (Studi Tentang Akibat Hukum Dari Perusahaan Yang Tidak Melakukan Daftar Perusahaan Di Kota Pekalongan )

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang saat ini

PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DALAM TRANSAKSI PADA DERIVATIVES MARKET DI ASIA TRADE POIN FUTURE SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan keberadaan anak sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT CITA DEWI COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR

PRAPERADILAN SEBAGAI UPAYA KONTROL BAGI PENYIDIK DALAM PERKARA PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan usia muda merupakan perkawinan yang terjadi oleh pihak-pihak

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI KESEHATAN DI PT.BUMIDA SURAKARTA

LEMBAGA KEUANGAN JASA SYARIAH

KAJIAN PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PEGADAIAN KABUPATEN WONOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

PENGGUNAAN CEK SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DAN PERMASALAHANNYA DI PT BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut dipergunakan dalam upaya memperoleh data yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, dinamis dan sangat prospektif dan penuh dengan persaingan

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi perbankan yang tidak sehat diturunkan melalui Bank Indonesia sebagai Bank

PERANAN NOTARIS DALAM PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS. (Studi di Kantor Notaris Sukoharjo) S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

SKRIPSI PENGINGKARAN PUTUSAN PERDAMAIAN OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI SINAR MENTARI KABUPATEN KARANGANYAR

SKRIPSI KEDUDUKAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN DAN PENCABUTAN TESTAMENT (SURAT WASIAT)

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. permasalahannya semakin lama semakin komplek, seiring dengan. perkembangan dan kemajuan masyarakat. Dan semakin maju masyarakat

PERJANJIAN PENGADAAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

Oleh : IWAN BAYU AJI NIM : C

METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga ( Rumah Tangga ) yang bahagia

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Aliran sumber daya jenis ini entah dipakai atau tidak, terus menerus ada dan. diperbaharui ini dapat mengakibatkan kerugian.

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

SKRIPSI PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR ( STUDI KASUS DI DEALER ASLI MOTOR KLATEN )

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I. Tuhan telah menciptakan manusia yang terdiri dari dua jenis yang berbedabeda

BAB I PENDAHULUAN. penyimpanan dan peminjaman dana kepada anggota koperasi dengan tujuan

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

TINJAUAN HUKUM PENYELESAIAN PERKARA PEMBATALAN AKTA HIBAH. (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta)

III. METODE PENELITIAN. dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : Pendekatan secara yuridis normatif adalah penelitian hukum yang

GADAI DAN HAK KEBENDAAN TINJAUAN YURIDIS GADAI SEBAGAI HAK KEBENDAAN UNTUK JAMINAN KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN

III. METODE PENELITIAN HUKUM. menganalisisnya. Untuk itu, diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. modal yang sehat, transfaran dan efisien. Peningkatan peran di bidang pasar

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan hukum adalah sudah tentu pertama-tama, bahwa manusia juga

Transkripsi:

PENGARUH DAFTAR PERUSAHAAN TERHADAP PERMODALAN KOPERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhamamdiyah Surakarta Disusun oleh : WAHYU KURNIANTO C 100.030.158 NIRM : 0350.027 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 0

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha di Indonesia bermacam-macam jenisnya seiring dengan semakin banyaknya dibidang usaha, maka banyak para pengusaha mendirikan perusahaan. Pihak pemerintah yang mempunyai tugas membuka peluang usaha bagi masyarakat juga berkewajiban melindungi masyarakat dalam melaksanakan usahanya. Untuk itu Pemerintah menerbitkan Undangundang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan diundangkan tanggal 1 Pebruari 1982. Dalam ketentuan Undang-undang tersebut setiap perusahaan wajib mendaftarkan dengan istilah Daftar Perusahaan. Daftar perusahaan sangat penting, karena di dalamnya memuat beberapa data informasi yang dapat dijadikan sebagai identitas dan dasar legalitas dalam kegiatan melaksanakan aktivitas badan usaha bersangkutan. Daftar Perusahaan berisikan dengan: 1. Kedudukan perusahaan, 2. Solvabilitas (kemampuan membayar) dan kemampuan bertanggungjawab pada akibat-akibat perbuatan hukum dari perusahaan yang bersangkutan; 3. Pemberian, pencabutan, dan penggantian pemberian kuasa; 4. Kebangsaan pemilik pribadi, para sekutu, para pe megang saham.

2 Daftar Perusahaan memuat peraturan-peraturan yang mewajibkan semua perusahaan baik perusahaan nasional maupun asing dan juga badan usaha yang melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. Koperasi merupakan salah satu badan usaha dalam hal ini organisasi ekonomi yang berwatak social dan sebagai wadah bagi mereka berekonomi lemah. Status koperasi sebagai salah satu bentuk perusahaan, maka harus memiliki Daftar Perusahaan. Daftar Perusahaan dalam koperasi berguna untuk mendapatkan legalitas hukum. Legalitas dalam koperasi merupakan akar dari berkembangnya usaha yang sah sehingga usaha lebih maju dan kesejahteraan anggota tercapai optimal. Ini berbeda dengan kegiatan/perkumpulan/lembaga usaha lain yang tidak berbadan usaha/berbadan hukum, misal Gotong Royong. Beberapa perbedaan Koperasi dengan Gotong Royong, menurut Revrisond Baswir, antara lain: 1. Koperasi a. Memunyai kedudukan sebagai badan hukum; b. Mempunyai aturan tertulis, yaitu anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan ketentuan-ketentuan lain yang dianggap perlu demi kelangsungan usaha koperasi; c. Hubunan antar anggota bersifat lugas dan obyektif; d. Mempunyai cara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan usaha yang rasional, berkelanjutan dan teratur; e. Bersifat dinamis dan peka terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Gotong Royong a. Bukan merupakan, badan hukum; b. Biasanya tidak mempunyai aturan-aturan tertulis; c. Hubungan antar anggota cenderung didasarkan atas pertimbangan tenggang rasa; d. Bertindak secara spontan, sporadis (kadang-kadang) dan tidak teratur; e. Cenderung bersifat statis (tetap) dan tradisional. 1 1 Revrisond Baswir. 1997, Koperasi Indonesia, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Halaman 7.

3 Koperasi dengan gotong royong walaupun berbeda tetapi saling mempengaruhi karena bentuk kerja sama gotong royong merupakan faktor pendukung yang penting sekali bagi pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan koperasi di Indonesia. Benih kerja sama secara gorong royong tersebut yang sering pula diistilahkan koperasi social, sudah lama dikenal sebagai pembawaan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat pedesaan. Sedangkan pasal 25 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 menyebutkan bahwa: "Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi". Pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa setiap anggota koperasi dapat mengembangkan kegiatan bisnis atas nama dan persetujuan koperasi serta harus dipertanggungjawabkan di dalam Rapat Anggota. Dengan demikian dapat diartikan bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk mengembangkan koperasi, namun jika disalahgunakan dapat diproses secara hukum. Koperasi sebagai salah satu bentuk usaha bersama, pasti tidak lepas dari permasalahan. Permodalan merupakan menjadi salah satu masalah dalam koperasi, hal ini disebabkan pada umumnya anggota koperasi berasal dari masyarakat yang mempunyai tingkat ekonomi lemah. Azas koperasi bersifat kekeluargaan yang mengarah kepada kesejahteraan bersama seiring membuat masyarakat yang berpenghasilan tinggi kurang

4 cocok dengan bentuk koperasi. Mereka lebih cenderung untuk mendirikan badan usaha lain seperti PT. Firma maupun CV yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungkan yang jelas dan cepat. Permasalahan permodalan ini akan lebih besar bila koperasi tidak berbadan hukum. Faktor keanggotaan juga menjadi permasalahan yang harus dihadapi koperasi. Kenyataan dewasa ini menunjukkan, koperasi belum memiliki kemampuan menjalankan peranan secara efektif. Kemampuan menjalankan peranan secara efektif itu merupakan tanggungjawab semua anggota koperasi. Koperasi di indonesia pada umumnya dibentuk dari suatu kelompok masyarakat yang mempunyai profesi sama, atau pada lokasi yang sama, seperti: koperasi unit desa, koperasi pengemudi transportasi umum (angket, bus, taksi, dan lain-lain), koperasi pegawai, koperasi guru, dan lain-lain. Mereka lebih cenderung ahli dalam bidang pekerjaannya, namun kurang ahli di bidang perkoperasian. Beberapa peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha perkoperasian, namun dibiarkan begitu saja. Masyarakat masih menilai bahwa koperasi merupakan suatu perkumpulan yang mengusahakan pemenuhan kebutuhan bagi anggotanya. Kebutuhan tersebut dapat berupa barang maupun uang melalui usaha simpan pinjam. Mereka belum berpikir untuk mengembangkan usaha yang bersifat menguntungkan (profit oriented). Dasar berpikir mereka dipengaruhi oleh "perkumpulan gotong royong" yang lebih banyak bersifat membantu baik tenaga, uang dan material. Sistem Daftar Perusahaan yang

5 merupakan salah satu bentuk pembenahan pemerintah dibidang perkoperasian mengarahkan bahwa koperasi merupakan salah satu wadah resmi berbadan hukum. Dengan status ini maka koperasi dapat digunakan untuk pengembangan usaha diberbagai bidang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Masalah lain ditemukan di lapangan, bahwa masyarakat kebanyakan masih ragu akan pertanggung jawaban pengurus koperasi terhadap kegiatan usaha yang dijalankan. Keraguan ini berhubungan adanya fenomena-fenomena di lapangan di dapatkan bahwa kepengurusan beberapa badan usaha atau koperasi menyalahgunakan wewenang atas bantuan pinjaman dari Pemerintah. Hal ini terjadi karena koperasi yang terbentuk bukan merupakan prakarsa dari anggota sendiri, mereka tidak mengetahui aktivitas yang dilakukan pengurus. Berdasarkan syarat-syarat pendirian koperasi harus melalui prosedur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Wajib Daftar Perusahaan merupakan syarat untuk mendapatkan legalitas hukum kegiatan usaha suatu perusahaan termasuk koperasi. Legalitas hukum tersebut juga dapat dijadikan kekuatan hukum dalam menjalankan kegiatan usaha perkoperasian. Jika pada suatu saat ada permasalahan yang menyangkut perusahaan atau koperasi tersebut, maka setiap orang yang terlibat di dalam permasalahan tersebut mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab terhadap segala resiko yang ada. Dengan

6 demikian setiap orang yang terlibat berhak menuntut dan dapat dituntut secara hukum. Berdasarkan beberapa fenomena yang telah digambarkan di atas, dan dilihat dari tujuan adanya wajib Daftar Perusahaan, diharapkan masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya dapat lebih mengetahui manfaat koperasi dan mampu mengembangkan bidang usaha perkoperasian. Bidang usaha yang dikembangkan diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan anggotanya tetapi lebih jauh mampu mensejahterakan kehidupan anggota masyarakat sekitarnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh khususnya yang berkaitan dengan pengaruh Daftar Perusahaan terhadap permodalan koperasi, maka skripsi ini berjudul: "PENGARUH DAFTAR PERUSAHAAN TERHADAP PERMODALAN KOPERASI DI KABUPATEN KARANGANYAR". B. Pembatasan Masalah Penulis dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan waktu, tenaga, biaya, maka tidak mungkin seluruh faktor dan permasalahan yang ada diteliti semua. Penulis membatasi masalah yang ada agar dalam kajian/pembahasan tidak membias dan lebih terfokus pada masalah tertentu. Pembatasan masalah pada penelitian ini adalah: "Pengaruh Wajib Daftar Perusahaan terhadap Permodalan Koperasi".

7 C. Perumusan Masalah Penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan wajib Daftar Perusahaan pada Koperasi? 2. Bagaimana pengaruh wajib Daftar Perusahaan terhadap permodalan koperasi? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif Tujuan obyektif penelitian ini adalah: a. Mengetahui pelaksanaan wajib Daftar Perusahaan pada koperasi b. Mengetahui bagaimana pengaruh wajib Daftar Perusahaan terhadap permodalan koperasi 2. Tujuan Subyektif Tujuan subyektif pada penelitian ini adalah: a. Menyusun skripsi untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Mempertajam penalaran dan pengembangan Ilmu Hukum dalam ruang lingkup Hukum Perdata, khususnya berkaitan dengan pengaruh wajib Daftar Perusahaan terhadap permodalan koperasi. c. Melatih cara berpikir kritis dan obyektif terhadap permasalahan yang memerlukan kajian dan analisis bersifat ilmiah.

8 E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini digunakan untuk sumber data dan informasi yang dipercaya dan dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah sebagai bahan menambah ilmu pengetahuan di bidang ilmu Hukum khususnya Hukum Perdata. b. Sebagai acuan untuk pembelajaran dan pembuatan karya ilmiah khususnya yang berkaitan dengan wajib Daftar Perusahaan dan pengaruhnya terhadap permodalan koperasi. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumber kajian bagian yang berkepentingan, terutama bagi praktisi hukum. F. Metode Penelitian Penelitian adalah merupakan kegiatan ilmiah guna menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara metodologis, berarti dengan menggunakan metodemetode yang bersifat ilmiah, sedangkan sistematis bearti sesuai dengan pedoman atau aturan yang berlaku untuk karya ilmiah. Oleh karena itu di dalam melakukan penelitian diperlukan metode atau cara-cara tertentu untuk mencari dan menemukan kebenaran ilmiah sebagai suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan serta menguji kebenaran dari suatu kebenaran.

9 Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Medode Pendekatan Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis yaitu mengadakan pendekatan ke obyek yang diteliti dengan membandingkan antara peraturan yaitu undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan pengaruhnya terhadap permodalan koperasi di kabupaten Karanganyar. 2. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan oleh penulis adalah : a. Kantor pelayanan terpadu kabupaten Karanganyar yang menerbitkan tanda daftar perusahaan di wilayah kabupaten Karanganyar. b. Koperasi-koperasi di Kabupaten Karanganyar sebagai sample koperasi berdasarkan bidang-bidang usaha yang dijalankan. 3. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif adalah penelitian yang dimaksud untuk memberikan data yang diteliti dapat berupa manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya 2. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah: 2 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta UI Press. 1981. Hal 10.

10 a. Sumber data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian dengan cara survey langsung ke lapangan dan pihak-pihak yang terkait dalam hal ini kantor pelayanan terpadu kabupaten karanganyar dan koperasikoperasi di kabupaten karanganyar. b. Data Sekunder Sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan/literature. Bahan kepustakaan tersebut berupa buku-buku, peraturan perundangundangan dan sumber lain yang dapat melengkapi dan mendukung penelitian. Data sekunder terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: (1) data bersifat individual, (2) data bersifat public, (3) data hokum sekunder 3. 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi semacam percakapan untuk memperoleh informasi 4. Disini penulis mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab dengan informan yang banyak mengetahui tentang masalah yang diteliti. Dengan ini penulis mengadakan wawancara dengan pegawai kantor koperasi di kabupaten karanganyar. 3 J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal. 14. 4 S. Nasution, Metode Research, Jakarta. Bumi Aksara. 2001. Hal. 21.

11 b. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku peraturan perundang-undangan dan sumber kepustakaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian 5. 6. Metode Analisis Data yang telah terkumpul di olah, dianalisis dan dibahas selanjutnya dibuat suatu kesimpulan. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Prof. Abdulkadir Muhammad bahwa : "Penelitian bersifat kualitatif adalah menilai gejala atau fakta yuridis yang diteliti tidak menggunakan angka tetapi cukup menggunakan standar mutu atau yang dinyatakan dengan katakata" 6. Hasil analisis dari penelitian yang penulis lakukan dan sesuai data di lapangan bahwa wajib. Daftar perusahaan mempengaruhi permodalan koperasi, apalagi koperasi yang kekurangan modal. Modal tersebut berupa pinjaman pada bank. Bank memberikan pinjaman apabila koperasi tersebut sudah terdaftar dengan bukti sah dari kantor pendaftaran perusahaan yang berupa tanda daftar perusahaan (TDP). G. Sistematika Skripsi Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan penulisan penelitian, maka garis besar dapat digunakan sistematika penulisan sebagai berikut: 5 Hilman. Hadi Kusuma, Perbuatan Kertas Kerja Skripsi Hukum, Bandung, Mandar Maju. 1991. Hal. 80. 6 Abdul Kadir Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya.

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Pembatasan Masalah C. Perumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Metodologi Penelitian G. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum tentang Daftar Perusahaan 1. Pengertian Daftar Perusahaan 2. Arti Penting Daftar Perusahaan a. Arti penting bagi Pengusaha b. Arti penting bagi Pemerintah c. Arti penting bagi Masyarakat 3. Perusahaan yang Wajib di Daftarkan 4. Surat Izin Usaha Perdagangan B. Tinjauan Umum Tentang Koperasi 1. Pengertian Koperasi 2. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi 3. Jenis-jenis Koperasi 4. Organisasi Koperasi 5. Pengembangan Bidang Usaha Koperasi 6. Perijinan Koperasi

13 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Bagaimana Pelaksanaan Wajib Daftar Pada Koperasi 2. Bagaimana Pengaruh Wajib Daftar Perusahaan Terhadap Permodalan Koperasi B. Pembahasan 1. Bagaimana Pelaksanaan Wajib Daftar Pada Koperasi 2. Bagaimana Pengaruh Wajib Daftar Perusahaan Terhadap Permodalan Kopersi BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN