BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah Agent of Development yang perannya sangat dibutuhkan dalam perkembangan perekonomian. Keberdayaan wanita dibidang ekonomi adalah salah satu indikator kesejahteraan. Saat kaum wanita menjadi kaum terdidik, mempunyai hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat. Setiap wanita harus memiliki kemandirian secara ekonomi agar dirinya punya kuasa dan posisi dalam hubungan domestik, keluarga dan lingkungan sosial. Menurut Linda partisipasi wanita dalam pertumbuhan ekonomi yang sangat penting itu tidak hanya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dikalangan perempuan, tetapi juga untuk mengurangi angka kemiskinan, mewujudkan pembangunan, perdamaian dan keamanan (Linda, 2012). Berdasarkan anggapan Tilly dan Scott didalam Kemalasari (2004), bahwa keluarga merupakan tempat produksi, pusat dari aktivitas ekonomi dan tempat untuk membangun kehidupan baru. Seorang wanita yang telah menikah memiliki kontribusi dalam segala aspek kehidupan keluarga, selain itu juga memegang peranan dalam rumah tangganya. Ekonomi merupakan suatu yang berkaitan dengan individual atau bersama-sama dalam menggunakan sesuatu yang mereka butuhkan sedangkan keluarga adalah satuan keakraban yang merupakan tempat adanya kerja sama ekonomi dan banyak mempunyai fungsi untuk berkehidupan, bersosialisasi atau mendidik anak dan menolong, jadi bisa dikatakan bahwa ekonomi keluarga
adalah tentang upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan dengan melalui aktivitas-aktivitas oleh seseorang yang bertanggung jawab dalam kebutuhan dan kebahagian bagi kehidupannya. Partisipasi wanita dalam pembangunan ekonomi tidak hanya untuk menurunkan tingkat kemiskinan dikalangan perempuan tetapi sebagai pondasi yang kokoh dan disektor lain. Dalam pertumbuhan ekonomi wanita bisa menambahkan pendapatan mereka pada sector kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan keluarga. Mereka bisa bekerja di sektor primer (agraris), sektor sekunder (industri) dan sektor jasa (tersier). Dan pada umumnya mereka yang bekerja di sektor industri dan jasa adalah mereka yang memiliki kualitas tingkat kualitas kehidupan yang baik di lihat dari segi pendidikannya. Sedangkan mereka yang bekerja di sektor primer adalah golongan yang kurang maju dalam perekonomiannya, hal ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor pendidikan mereka yang rendah sehingga kualitas pekerjaan yang mereka dapat masih dalam tarif yang sederhana. Pemenuhan kebutuhan pendidikan anak merupakan implementasi dari kesejahteraan. Pendidikan anak akan terpenuhi dengan baik jika kondisi sosial ekonomi keluarga termasuk kategori sejahtera. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, terutama bagi kehidupan anak sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan pada anak merupakan bekal bagi anak untuk menghadapi masa depan, oleh karena itu para orangtua harus memperhatikan pendidikan anakanya (Wahyu asri, 2013). Dengan dampak positif dalam kehidupan ekonomi keluarga, pendidikan menjadi hal utama apalagi bagi seseorang wanita. Karena pada zaman dahulu wanita sangat terikat dengan nilai-nilai tradisional yang mengakar ditengah-tengah masyarakat. Sehingga jika ada wanita yang berkarir untuk mengembangkan keahliannya diluar
rumah, maka mereka dianggap telah melanggar tradisi sehingga mereka dikucilkan dari pergaulan masyarakat dan lingkungannya. Dengan demikian mereka kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri ditengah-tengah masyarakat. Sejalan dengan perkembangan zaman, kaum wanita dewasa ini khususnya mereka yang tinggal dikota besar cenderung untuk berperan ganda bahkan ada yang multi fungsional karena mereka telah mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri sehingga jabatan dan pekerjaan penting di dalam masyarakat tidak lagi di monopoli oleh kaum laki-laki. Sudah tentu hal itu akan berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan sosial, baik positif maupun negatif (Talita, 2010). Sebagian besar wirausaha masyarakat di daerah Sumatera Barat adalah pengusaha kecil atau golongan ekonomi lemah. Adapun jenis usaha mereka umunya bergerak pada industri aneka dalam bentuk industri rumah tangga. Saat ini banyak ditemui sentra-sentra kerajinan rumah tangga inipun sudah sampai ke negara tetangga seperti Malaysia. Tingginya partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi di Sumatera Barat salah satunya disebabkan sistem keakraban yang dianut, yaitu sistem matrilineal. Sistem ini menempatkan pihak perempuan dalam posisi yang sentral sehingga peranan wanita dalam kehidupan sosial ekonomi cukup mendapat tempat. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Taner (dalam Ranti, 2008), yang menyatakan bahwa sentralisasi peranan wanita Minang tidak hanya terbatas pendidikan anak, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga melalui penguasaan benda-benda ekonomi seperti sawah dan ladang. NO Kecamatan Sulaman Indah Bordir Anyaman
Unit Usaha Tena ga Kerja Unit Usah a Tenaga Kerja Unit Usaha Tenaga Kerja 1 Batang anai - - 6 35 - - 2 Lubuk Alung - 4 3 11 - - 3 Sintuk Toboh - - 4 16 14 27 Gadang 4 Ulakan Tapakis - - 10 98 32 61 5 Nan Sabaris 1 7 4 79 12 24 6 2 x 11 Kayu - - - - - 47 Lingkung 7 Enam Lingkung 1 5 5 15 29 31 8 2 x 11 Kayu Tanam - - - - - - 9 VII Koto Sungai - 2 13 75 15 - Sarik 10 Patamuan 1 7 2 29-13 11 Padang Sago - - 1 20 - - 12 V Koto Kampung 1 11 7 85 6 - Dalam 13 V Koto Timur 1 3 5 66 - - 14 Sungai Limau 2 9 8 31 - - 15 Batang Gasan - 3 1 4 - - 16 Sungai Geringging - - 1 5 - - 17 IV Koto Aur Malintang 2 7 7 14 - - Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa unit usaha bordir yang paling banyak di Nagari Ulakan Tapakis, berjumlah 10 Unit usaha. Di nagari ulakan tapakis bekerja dalam sandang sudah menjadi pekerjaan yang banyak di tekuni wanita Minang, bahkan pekerjaan tersebut telah dijadikan sebagai sumber pendapatan alternatif guna kelangsungan rumah tangganya. Sejak kecil wanita Minang selalu diajari keterampilan menjahit. Bahkan dulu penguasaan keterampilan menjahit dan memasak menjadi ukuran penilaian martabat wanita di mata laki-laki dan keluarganya bila ingin menjadikannya isteri. Awalnya pekerjaan keterampilan sandang hanya merupakan pengisi waktu luang bagi perempuan dan mereka mengerjakannya untuk keperluan sendiri dan berorientasi pasar. Namun lama kelamaan kegiatan tersebut berkembang mengikuti
permintaan pasar sehingga dijadikan sebagai salah satu mata pencarian yang dapat menunjang perekonomian keluarganya (Ranti, 2008). Wanita muslimah tidak dibatasi oleh islam dalam berekonomi, bahkan Sayyidah Siti Khadijah tetap berdagang dalam kehidupan sehariharinya.wanita muslimah di Nagari Ulakan Tapakis banyak menjadi wanita pekerja dalam meningkatkan pendapatan atau kebutuhan keluarganya. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peran Wanita Muslimah Dalam Menunjang Perekonomian Keluarga ( Studi Kasus Wanita Pengusaha Industri Bordir di Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat).
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraiang diatas, maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peran wanita dalam pengelolaham keuangan keluarga dan meningkatkan kebutuhan terutama pendidikan dalam menunjang perekonomian keluarga di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana peran wanita ibu pengrajin bordir dalam pengelolahan keuangan dalam suatu keluarga di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman. 2. Untuk mengetahui bagaiman cara meningkatkan kebutuhan pendidikan ibu pengrajin bordir di Nagari Ulakan Kecamtan Ulakan Tapakis Kabupaten Padang Pariaman.
1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan teori maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan melahirkan teori pemenuhan ekonomi keluarga melalui wanita muslimah di Nagari Ulakan dalam menunjang perekonomian keluarga sehingga terciptanya keluarga sejahtera. 2. Manfaat Praktis Menemukan manajemen keuangan keluarga yang sesuai bagi wanita muslimah nagari ulakan. 3. Masukan untuk pemerintah daerah dalam memberdayakan wanita dalam ekonomi.