HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MAN MODEL 1 MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB. 4 METODOLOGI PENELITIAN. dependen diambil secara bersamaan ketika penelitian dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

p. ISSN: e. ISSN: Jurnal Elektronik Sistem Informasi Dan Komputer VOL 1 No.2 Juli-Desember 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi pada jaman sekarang sangat pesat khususnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN. Proses pengambilan data dilakukan pada Oktober 2015 di SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

BAB V HASIL PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Sartika Tolingguhu NIM :

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Tunggulo wilayah kerja. Puskesmas Limboto barat Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK ABSTRAK

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi. Hal itu juga membuat kemajuan yang cukup signifikan. pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia.

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

BAB V HASIL PENELITIAN. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian terhadap Hubungan Penyuluhan Ibu

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.

deskriptif korelation yaitu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Klinik Herbal Insani Depok. Bulan Maret Di atas tanah seluas 280 m 2 dengan luas bangunan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP KATOLIKST. FRANSISKUS PINELENG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

Rina Indah Agustina ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Nia Aprindah Rau Sefti Rompas Vandri D.

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA POLI UMUM DI PUSKESMAS JEULINGKE KECAMATAN SYIAH KUALA TAHUN 2014.

Oleh : Rahayu Setyowati

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA)

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Kelas XI Tentang Penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MAN MODEL 1 MANADO Kurnia S. Mokodompit*,Chreisye K. F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lain, sehingga manusia perlu berkomunikasi, orang yang tidak berkomunikasi dengan orang lain akan terisolasi dari sosialnya pengaruh terisolasi akan menimbulkan depresi mental, perkembangan teknologi telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia, produk teknologi seperti telepon genggam sudah menjadi kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas. Telepon genggam telah menjelajahi di kalangan para pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan telepon genggam terhadap aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 Manado. Metode penelitian ini menggunakan metode cross sectional study. Populasi dalam penelitia ini adalah seluruh siswa kelas X dan kelas XI dengan sampel berjumlah 91 siswa metode pengambilan sampel simple random sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner dengan analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan CI= 95% dan a = 0.05 Hasil Penelitian menggunakan uji statistic chi-square untuk hubungan penggunaan telepon genggam terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh nilai (p= 0.048 < a = 0.05). Hasil statistik chi square menunjukan ada hubungan penggunaan telepon genggam terhadap aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 Manado dimana hasilnya nilai p adalah 0,048 < 0.05 nilai a dengan Ratio Prevalenci yaitu 1.6 dengan CI 95% yaitu 993-2.486. sehingga dari hasil uji statistik kebanyakan siswa dapat memanfaatkan telepon genggam pada saat aktivitas belajar di MAN Model 1 Manado. Kata Kunci : Penggunaan Telepon Genggam, Aktivitas Belajar Siswa 1

PENDAHULUAN Manusia ingin bersosialisasi atau berkomunikasi dengan manusia lain, agar mengetahui lingkungannya dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Rasa ingin tahu memaksa manusia perlu bersosilisasi atau berkomunikasi dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain akan terisolasi dari sosialnya. Pengaruhnya akan menimbulkan depresi mental sehingga akhirnya membawa manusia kehilangan keseimbangan jiwanya, dari kehidupan manusia komunikasi merupakan bagian kekal seperti bernafas, dimana manusia ingin hidup maka diperlukan komunikasi atau bersosilisasi sehingga banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Perkembangan teknologi tanpa di sadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia khususnya para pelajar, produk teknologi seperti telepon genggam sudah menjadi kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Penggunaan telepon genggam dimasyarakat saat ini sudah bukan menjadi hal yang aneh ataupun baru. (Ngalimun, 2015) Telepon genggam telah menjelajahi di kalangan anak-anak khususnya para pelajar. Sehingga banyak dijumpai para siswa membawa telepon genggam ke sekolah, dikarenakan tuntutan tren, sehingga hal tersebut bisa saja akan mengganggu aktivitas belajar siswa. Muhabbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar menegaskan, bahwa Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.(syah, 2013). Hasil observasi, siswa di SMA MAN Model 1 Manado sudah banyak menggunakan telepon genggam dalam situasi belajar atau istirahat, dalam situasi belajar banyak siswa menggunakan telepon genggam dalam kelas sehingga apa yang diajarkan oleh guru tidak di menggerti dan tidak terjadi aktivitas belajar yang baik, waktu istirahat kebanyakan siswa tidak bersosialisasi dengan teman-teman dikarenakan sibuk dengan telepon genggam masing-masing, sehingga dengan kejadian tersebut peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penggunaan 2

telepon genggam dengan aktivitas belajar siswa di SMA MAN Model 1 Manado. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional study (studi potong lintang). Penelitian ini dilakukan di MAN Model 1 Manado, di mulai pada bulan Mei 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang berjumlah 491 siswa dan kelas XI yang berjumlah 524 siswa dan jika ditotalkan seluruhnya adalah 1.015 siswa. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus dari Slovin (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai penggunaan telepon genggam dengan aktivitas belajar siswa MAN Model 1 Manado dan Laptop yang digunakan dalam pengolahan data. Setelah dilakukan pengolahan data, maka analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan program komputer yaitu SPSS. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat bertujuan untuk menyajikan data yang telah terkumpul dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi untuk masingmasing variabel yang diteliti yaitu hubungan penggunaan telepon genggam sebagai variabel independen dan Aktivitas Belajar Siswa di MAN Model 1 Manado sebagai variabel dependen dan analisis bivariat bertujuan untuk menganalisis terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. Dalam penelitian ini, analisis bivariate bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan telepon genggam dan aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 Manado dengan menggunakan uji statistic chi square (x²) dengan CI = 95% pada tinggat kesalahan 5% (α= 0,05). Hipotesis O (HO) ditolak jika nilai probability (p value) α dan HO diterima jika p value α. HASIL dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Analisis Univariat Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di MAN Jenis Kelamin n % Laki-laki 39 42.9 Perempuan 52 57.1 Total 91 100 Model 1 Manado Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden terhadap Penggunaan Telepon Genggam Kategori n % Penggunaan Telepon Genggam Baik 47 51.6 3

Tidak Baik 44 48.4 Total 91 100 Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Aktivitas belajar Kategori n % Aktivitas Belajar Siswa Baik Tidak Baik 49 42 53.8 46.2 Total 91 100 Analisis Bivariat Table 4. Hubungan Penggunaan Telepon Genggam dengan Aktivitas Belajar Siswa di MAN Model 1 Manado Hubungan penggunaan telepon genggam Kategori Aktivitas Belajar Siswa Total p RP CI Tidak Baik Baik n % n % n % Tidak baik 25 56.8 19 43.2 44 100 Baik 17 36.2 30 63.8 47 100 Total 42 46.2 49 53.8 91 100 B. PEMBAHASAN Penelitian tentang hubungan penggunaan telepon genggam dengan aktivitas belajar dilakukan pada siswa kelas X dan kelas XI dengan total populasi 1.015, pembagian responden disesuaikan dengan jumlah populasi dan sampel pada siswa kelas X ada 44 sampel daqn kelas XI ada 47 sampel dengan total 91 sampel responden. Pada penelitian ini yaitu responden yang 0.048 1.6 mempunyai telepon genggam, hasil penelitian di MAN Model 1 Manado menunjukan bahwa sebagian besar siswa yang menjadi responden adalah perempuan yang berjumlah 52 siswa (57.1%) sedangkan responden laki-laki ada 39 siswa (42.9%). 95% aktivitas 993- belajar siswa yaitu ada 25 siswa 2.486 Pada penelitian ini diketahui bahwa frekuensi responden dalam pemanfaatan telepon genggam yang dikategorikan baik ada 47 siswa (51.6%) yang dikategorikan tidak baik ada 44 siswa (48.4%), sedangkan frekuensi responden terhadap aktivitas belajar siswa yang dikategorikan baik ada 49 siswa (53.8%) tidak baik ada 42 siswa (46.2%), berdasarkan penelitian ini menunjukan bahwa dari 42 siswa penggunaan telepon genggam yang tidak baik terhadap (56.8%) dan responden penggunaan telepon genggam yang baik tapi tidak terhadap aktivitas belajar siswa yaitu ada 17 siswa (36.2%), sedangkan dari 49 responden yang kategori aktivitas belajar siswa yang tidak baik yaitu ada 19 siswa (43.2%) dengan penggunaan telepon genggam tidak baik namun kategori aktivitas belajar siswa baik sedangkan penggunaan telepon genggam baik dan aktivitas belajar siswa baik yaitu ada 30 siswa (63.8%) sehingga bila di totalkan hubungan penggunaan telepon genggam 4

tidak baik namun kategori aktivitas belajar baik yaitu 44 (100%) sedangkan hubungan penggunaan telepon genggam yang baik dan kategori aktivitas belajar baik yaitu 47 (100%). Hasil statistik chi square menunjukan bahwa ada hubungan penggunaan telepon genggam terhadap aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 Manado dimana hasilnya nilai p adalah 0,048 < 0.05 nilai a dengan Ratio Prevalenci yaitu 1.6 dengan CI 95% yaitu 993-2.486. sehingga dari hasil uji statistik kebanyakan siswa dapat memanfaatkan telepon genggam pada saat aktivitas belajar di MAN Model 1 Manado. KESIMPULAN 1. Penggunaan telepon di MAN Model 1 Manado lebih banyak siswa perempuan yang berjumlah 52 siswa (57.1%) sedangkan laki-laki ada 39 siswa (42.9%). Berdasarkan pemanfaatan telepon genggam yang dikategorikan baik ada 47 siswa (51.6%) yang dikategorikan tidak baik ada 44 siswa (48.4%), 2. Aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 manado sebagian besar siswa berprestasi sehingga karakteristik responden terhadap aktivitas belajar siswa yang dikategorikan baik ada 49 siswa (53.8%) tidak baik ada 42 siswa (46.2%). 3. Hubungan penggunaan telepon genggam dengan aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 manado menunjukan penggunaan telepon genggam tidak baik namun kategori aktivitas belajar baik yaitu 44 (100%) sedangkan hubungan penggunaan telepon genggam yang baik dan kategori aktivitas belajar baik yaitu 47 (100%). Dari hasil statistik chi square menunjukan bahwa ada hubungan penggunaan telepon genggam dengan aktivitas belajar siswa di MAN Model 1 Manado dimana hasilnya nilai p adalah 0,048 < 0.05 nilai a dengan Ratio Prevalenci yaitu 1.6 dengan CI 95% yaitu 993-2.486. SARAN 1. Penggunaan telepon genggam dikalangan pelajar harus mendapatkan perhatian lebih dari semua pihak, yaitu kepada para guru agar lebih memperharikan semua siswa yang membawa atau menggunakan telepon genggam di linkungan sekolah terlebih lagi di dalam kelas untuk menghindari penyalah gunaan telepon genggam pada saat aktivitas belajar di kelas, selain itu guru harus memberikan peringatan keras pada siswa yang 5

ketahuan memainkan telepon genggam pada saat aktivitas belajar di dalam kelas. 2. Bagi orang tua siswa agar dapat memperhatikan dalam penggunakan telepon genggam. Jangan sampai keseharian siswa hanya sibuk dengan memainkan telepon genggam sehingga lupa terhadap tugas dan kewajibannya untuk belajar dan orang tua harus mendampingi anak-anaknya ketika belajar di rumah karena hal tersebut sangat penting untuk terciptanya hubungan yang harmonis. 3. Bagi para siswa agar dapat lebih bijaksana menyikapi kemajuan teknologi telepon genggam dengan memanfaatkan sebagaimana fungsi telepon genggam. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahan. 2016. Belajar dan Pebelajaran. Bandung: Alfabeta Dewanti, T, C, Widada, Triyono. 2016. Hubungan Antara Keterampilan Sosial Dan Penggunaan Gadget Smartphone Terhadap Prestasi Belajar Siswa Negeri 9 Malang. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling. Vol 1 No 3 Hasana, N, & Kumalasari D. 2015. Pengunaan Handphone Dan Hubungan Teman Pada Perilaku Sosial Siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. Jurnal Pendidikan. Vol 2 No 1 Jamani, H, Arkanudin, Syarmiati. 2013. Perilaku Siswa Pengguna Handphone (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 4 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Tesis PMIS. Vol 1 No 2 Kogoya, D. 2015. Dampak Penggunaan Handphone Pada Masyarakat (Studi Pada Masyarakat Desa Piungun Kecamatan Gamelia Kabupaten Lanny Jaya Papua). Ejurnal Acta Diurna. Vol 6 No 4 Kursiwi. 2016. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Semester V (Lima) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatulah. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol 9 No 1 Manumpil, B, Ismanto, Y, Onibala, F. 2015. Hubungan Penggunaan Gadget dengan Tingat Prestasi Siswa di SMA Negeri 9 Manado. Ejurnal Keperawatan. Vol 3 No 2 Mubashiroh. 2013. Gadget, Penggunaan dan Dampak Pada Anak-Anak. Jurnal Ilmiah. Vol 1 No 2 6

Murni N, & Handayani Y. 2011. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Kebidanan di Poliklinik Kesehatan Mataram Tahun 2009/2010. Jurnal Keseharan Prima. Vol 5 No 1 Ngalimun. 2015. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Salman N. 2014. Dampak Penggunaan Handphone pada Anak Sekolah Dasar Negeri 006 Langgini Bangkinang Kecaanan Bangkinang Kabupaten Kampar. Jurnal Ilmiah. Vol 3 No 2 Sumbayak E. 2016. Dampak Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler Terhadap Otak Anak. Jurnal Kedokteran Meditek. Vol 22 No 59 Suryabrata S. 2015. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Syah M.2013 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawai Pers Tamsuri A, & Prakoso B. 2011. Hubungan Pengetahuan Tentang Dampak Pengguna Handphone Pada Kesehatan dengan Perilaku Pengunaan Handphone Pada Remaja. Jurnal Akademik Keperawatan. Vol 2 No 4 7