Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PASIEN DM DENGAN KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET KHUSUS DI RS STELLA MARIS MAKASSAR

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.

TINGKAT KECEMASAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI JIWA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta. Kecamatan

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

berkembang akibat peningkatan kemakmuran di Negara bersangkutan akhir-akhir ini banyak disoroti. Peningkatan perkapita dan perkembangan gaya hidup

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, kepatuhan, diet DM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

DAFTAR PUSTAKA. Andarmoyo, S Keperawatan Keluarga Konsep, Teori, Proses dan Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah peningkatan jumlah kasus diabetes melitus (Meetoo & Allen,

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG DIET DIABETES MELLITUS DENGAN KEPATUHAN PELAKSANAAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS. Nasrul Hadi Purwanto, S.Kep.

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPATUHAN DALAM PERAWATAN PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD dr. R. SOEDJATI PURWODADI

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya. Dari data-data yang ada dapat

BAB I PENDAHULUAN. manifestasi berupa hilangnya toleransi kabohidrat (Price & Wilson, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua negara tak terkecuali Indonesia. Penyakit ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut badan organisasi dunia World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO)

Fajarina Lathu INTISARI

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kesehatan manusia pada abad 21. World Health. Organization (WHO) memprediksi adanya kenaikan jumlah pasien

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS HAID PADA MAHASISWI PRODI D III KEBIDANAN TINGKAT II STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENYAKIT GASTRITIS DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis

BAB I PENDAHULUAN. mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes mellitus tipe 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Kisi-kisi kuesioner perilaku pencegahan hipoglikemia pasien DM. Variabel Parameter Kode soal Pernyataan. 1. Minum obat dan. penyuntikan insulin

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh gangguan sekresi insulin, penggunaan insulin atau keduanya(ada,

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH PASIEN DENGAN DIABETES MELITUS DI RS GATOEL MOJOKERTO

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KLIEN DIABETES MILITUS DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI DM

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikendalikan atau dicegah (diperlambat). Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TRUCUK I KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat pendapatan tinggi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kronis menjadi masalah kesehatan yang sangat serius dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

Transkripsi:

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang mana penderitanya tidak dapat mengendalikan tingkat gula dalam darah. Setiap penderita diabetes mellitus umumnya mengalami rasa cemas terhadap segala hal yang terjadi berhubungan dengan diabetesnya misalnya cemas akan timbulnya komplikasi akibat diabetes mellitus, cemas terhadap gula darah yang tinggi, dan lain sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan hormon counter-insulin (yang kerjanya berlawanan dengan insulin) lebih aktif, akibatnya glukosa darahpun akan meningkat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengeidentifikasi tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Sample yang di ambil adalah 9 responden yaitu penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba pada bulan Nopember - Desember. Data penelitian menggunakan kuisioner menurut skala HARS yang diberikan pada responden dengan tabulasi, analisa dan persentase. Hasil : Hasil analisa data secara keseluruhan didapatkan bahwa tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba adalah sebagian besar mengalami cemas ringan yaitu 9 orang (, % ), cemas sedang orang (, % ) dan sebagian kecil mengalami cemas berat yaitu orang (, % ). Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba sebagian besar mengalami kecemasan ringan. KATA KUNCI : Kecemasan, penderita diabetes mellitus. PENDAHULUAN Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit kronis yang paling sering ditemukan di abad ke- ini. Terkena diabetes mellitus kadang membuat orang menjadi cemas, panik, dan takut terhadap keluhan-keluhan yang dirasakan (Tandra, ). Hidup yang tenang tanpa dibayang-bayangi kecemasan adalah salah satu kunci utama menuju kesehatan dan kebahagiaan. Tetapi sebaliknya, bila hidup selalu dibayangi kecemasan maka gerbang menuju ketentraman dan kesehatan semakin tertutup. Kecemasan memang faktor yang dapat membuat seseorang menjadi rentan dan lemah, bukan hanya

secara mental tetapi juga fisik (Sustrani, ). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut laporan statistik dari Internasional Diabetes Federation (IDF) tahun, Saat ini sudah ada juta orang di dunia yang mengidap diabetes mellitus dan pada tahun diperkirakan akan ada juta orang terkena diabetes mellitus. Di Amerika Serikat angka kematian akibat diabetes mellitus mencapai. orang per tahun (Tandra, ). Menurut survey World Health Organization (WHO) tahun, di Indonesia penderita diabetes mellitus mengalami kenaikan dari 8, juta jiwa pada tahun menjadi sekitar, juta jiwa pada tahun (Sudoyo, ). Sedangkan di Jawa Timur diperkirakan minimal ada. orang penderita diabetes mellitus (Tjokroprabowo, ). Menurut data dari Puskesmas Ngawi Purba pada bulan September- Oktober didapatkan 8 penderita diabetes mellitus. Dan berdasarkan dari hasil kuesioner terhadap penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi pada Nopember didapatkan orang tidak mengalami cemas, orang mengalami cemas ringan, dan orang mengalami cemas sedang dalam menghadapi penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang mana penderitanya tidak dapat mengendalikan tingkat gula dalam darah. Adanya riwayat keturunan, obesitas, usia, stres merupakan faktor resiko utama seseorang menderita diabetes mellitus. Setiap penderita diabetes mellitus umumnya mengalami rasa cemas terhadap segala hal yang terjadi berhubungan dengan diabetes mellitusnya misalnya cemas akan timbulnya komplikasi akibat diabetes mellitus, cemas terhadap gula darah yang tinggi, dan lain sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan hormon counterinsulin (yang kerjanya berlawanan dengan insulin) lebih aktif, akibatnya glukosa darahpun akan meningkat. Tetapi kadang kadar gula darah yang rendah juga bisa menimbulkan kecemasan, rasa lapar, dan gemetaran. Sebenarnya kesembuhan diabetes mellitus tergantung pada penderitanya dalam mengontrol kadar gula darah agar selalu dalam keadaan normal. Makin buruk kontrol gula darah, makin mudah penderita mengalami komplikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan pencegahan diabetes mellitus yang benar antara lain melakukan olahraga, diet diabetes mellitus, mengikuti pengobatan medis, dan kurangi kegemukan. Penderita diabetes tidak perlu khawatir lagi bila kadar gula darah terkontrol dengan baik karena akan mengurangi resiko terkena komplikasi dan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mencari tahu tingkat kecemasan penderita Diabetes Melitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kab. Ngawi. BAHAN DAN METODE Berdasarkan tujuan penelitian desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif yaitu memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kini (Nursalam, ). Penelitian dilakukan pada bulan Nopember Desember di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi. Pada penelitian ini populasinya adalah penderita diabetes mellitus yang berkunjung di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi dengan jumlah 9 orang pada bulan Nopember - Desember. Sample dalam penelitian ini adalah Penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas yang memenuhi kriteria : menderita diabetes, berada di tempat saat penelitian, dan bersedia diteliti sejumlah 9 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Variabel pada penelitian ini adalah tingkat kecemasan penderita diabates mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba.

Data tingkat kecemasan penderita diabetes dapat didefinisikan sebagai Kecemasan: Perasaan khawatir yang tidak jelas terhadap suatu penyebab, Penderita : Orang yang terkena penyakit atau cedera dan memerlukan pengobatan, Diabetes mellitus : Suatu penyakit dimana kadar gula didalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan adekuat. Dengan parameter berdasarkan skala HARS item yaitu perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur, gangguan kecerdasan, perasaan depresi, gejala somatik, gejala sensorik, gejala kardiovaskuler, gejala pernafasan, gejala gastrointestinal, gejala urologi, gejala otonom, perilaku sewaktu wawancara. Kriteria penilaian kecemasan dibedakan menjadi kategori yang masing-masing mempunyai nilai yaitu sampai mulai dari tidak ada gejala sampai semua gejala ada. Kemudian nilai didapatkan dari jumlah keseluruhan jawaban dengan nilai < = Tidak cemas, = cemas ringan, = cemas sedang, 8 = cemas berat dan - = panik. HASIL Karakteristik Responden Dari hasil penelitian terhadap 9 responden didapatkan hampir setengahnya berusia - tahun yaitu 9 orang (,%), dan sebagian kecil berusia - tahun yaitu sebanyak orang (,%). Dari hasil penelitian terhadap 9 responden didapatkan hampir setengahnya pendidikan SD yaitu sebanyak orang (,%) dan sebagian kecil pendidikan tidak sekolah yaitu sebanyak orang (,8%). Mayoritas responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 9 orang (,%) dan sebagian kecil bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak orang (,%). Sebanyak 9 orang (,%) mengalami tingkat kecemasan ringan dan sebagian kecil kecemasan berat yaitu sebanyak orang (,% ) Tabel. Distribusi frekuensi responden penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Desember Karakteristik responden Usia - - Pendidikan Tidak sekolah SD SLTP SLTA Pekerjaan Ibu rumah tangga Wiraswasta Swasta Petani PNS Pekerjaan Tidak cemas Cemas ringan Cemas sedang Cemas berat Panik Frekuensi 9 8 9 8 9 Persentase (%),,9,,,,,8,,,, %, %, %, %, %,,,

Tabulasi silang antara usia dengan kecemasan penderita diabetes Tabel. Tabulasi silang antara usia dengan tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Desember No Kelompok Kecemasan usia Ringan % Sedang % Berat % - -,,,,,,8 8,, 8, 8,,,, Jumlah 9 Tabulasi silang antara pendidikan dengan kecemasan penderita diabetes mellitus Tabel. Tabulasi silang antara pendidikan dengan tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Desember No Kelompok Kecemasan pendidikan Ringan % Sedang % Berat % Tidak sekolah SD SMP SMA,8,,, 8,,,,, Jumlah 9 Tabulasi silang antara pekerjaan dengan kecemasan penderita diabetes mellitus Tabel. Tabulasi silang antara pekerjaan dengan tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Desember No Kelompok Kecemasan pekerjaan Ringan % Sedang % Berat % IRT Wiraswasta Swasta Petani PNS,,8,,,,9 8,,,,, Jumlah 9 Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak terjadi pada penderita usia - tahun yaitu cemas ringan responden (,% ), cemas sedang responden ( 8,% ), dan cemas berat responden (,% ) sedangkan kecemasan yang paling kecil pada penderita usia - tahun yaitu cemas ringan responden (, % ), cemas sedang responden (, % ) dan cemas berat ( % ) dan pada penderita usia - tahun yaitu cemas ringan responden (, % ), cemas sedang ( % ) dan cemas berat responden (, % ) Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak

terjadi pada penderita yang berpendidikan SD yaitu cemas ringan responden (,% ), cemas sedang responden ( 8, % ), dan cemas berat responden (,% ) sedangkan kecemasan yang paling kecil pada penderita yang tidak berpendidikan yaitu cemas ringan responden (,8 % ), cemas sedang ( % ) dan cemas berat responden (, % ). Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat kecemasan yang paling banyak terjadi pada penderita dengan pekerjaan wiraswasta yaitu cemas ringan responden (,8% ), cemas sedang responden ( 8, % ), dan cemas berat ( % ) sedangkan kecemasan yang paling kecil pada penderita dengan pekerjaan PNS yaitu cemas ringan responden (,% ), cemas sedang ( % ) dan cemas berat ( % ). BAHASAN Tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 9 responden sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 9 orang (, % ), Dari 9 responden hampir setengahnya berusia - tahun yaitu 9 orang (, % ), karena semakin cukup umur seseorang tersebut maka semakin berpengalaman dalam memecahkan suatu masalah sehingga mereka dapat lebih mudah mengatasi suatu kecemasan, sesuai teori Widayatun ( ) yang menyatakan bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Sedangkan menurut Notoatmodjo ( ) pada usia yang semakin tua maka seseorang semakin banyak pengalamannya sehingga pengetahuannya semakin bertambah. Karena pengetahuannya banyak maka seseorang akan lebih siap dalam menghadapi sesuatu (Tabel ). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 9 responden sebagian kecil mengalami kecemasan berat yaitu sebanyak responden (, % ). Dari 9 responden hampir setengahnya berpendidikan SD yaitu sebanyak orang (, % ).Seseorang berpendidikan rendah kemungkinan kurang memiliki kemampuan yang cukup sehingga mereka kurang mampu menggunakan koping yang efektif. Selain itu orang yang berpendidikan rendah kemungkinan mereka juga kurang pengetahuan yang mempengaruhi pola pikir seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah. Sesuai dengan teori Brower ( 99 ) yang dikutip oleh Nursalam ( ) yaitu faktor pendidikan seseorang sangat menentukan kecemasan seseorang, seseorang dengan pendidikan tinggi akan lebih mampu mengatasi, menggunakan koping pendidikan yang efektif dan kontitutif daripada seseorang dengan pendidikan rendah (Tabel ). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 9 responden sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 9 orang (, % ). Dari 9 responden sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 9 orang (, %), mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk bekerja sehingga biasanya kurang memperhatikan masalah kesehatan, mereka lebih cenderung memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari. Sesuai dengan teori Poerwodarminto (999) yang menyatakan bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Seseorang yang mempunyai pekerjaan yang penting dan memerlukan aktivitas yang prima dan banyak memakan waktu makan akan lebih mementingkan pekerjaan tersebut daripada kepentingan lainnya (Tabel ). KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilaksanakan terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh yaitu Tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus di

Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi dari 9 responden didapatkan sebagian besar mengalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 9 responden (,% ). Setelah mengkaji hasil hasil penelitian di atas peneliti menyarankan hal hal antara lain : Diharapkan penderita diabetes mellitus untuk lebih dekat lagi dengan dunia kesehatan dan lebih mengerti didalamnya. Dan adanya saling keterbukaan antara perawat dan penderita diabetes mellitus, sehingga tidak timbul rasa kecemasan lebih lanjut. Serta dengan adanya penelitian ini diharapkan Puskesmas semakin bak dalam memberikan pelayanan bukan hanya pengobatan masalah fisik tetapi juga pengobatan masalah psikis khususnya kecemasan yang di alami penderita diabetes mellitus. RUJUKAN. Admin, (). Diabetes Mellitus, http://www.medicastore.com. Diunduh tanggal November, pukul. WIB.. Arikunto, Suharsimi, (). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.. Hawari, Dadang, (). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Edisi I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.. Hidayat, A. Aziz Alimul, (). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika.. Hoetomo M. A, (). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Mitra Pelajar. Wirnata, Made, (9). Cemas Bikin Anda Rentan Diabetes. http://wirnursing.blogspot.com/9//kecema san-pada-penyakit-dm.html. Diunduh pada tanggal Desember. Pukul 9. WIB.. Notoadmodjo, Soekidjo, (). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Asdi Mahasatya. 8. Nursalam, Siti Pariani, (). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Infomedika. 9. Setiadi, (). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Jilid I. Yogjakarta : Graha Ilmu.. Stuart, Gail W, (). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi. Jakarta : EGC.. Sudoyo, Aru W, dkk, (). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Jakarta : FKUI.. Suhaemi, mimin, (). Etika Keperawatan Aplikasi Pada Praktek. Jakarta : EGC. Sustrani, Lanny, dkk, (). Diabetes. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.. Suyono, Slamet, dkk, (). Pelaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : FKUI.. Tandra, Hans, (). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.. Tjokroprawiro, Askandar, dkk, (). Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga University Press.