Perancangan Alat Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Rangkaian DC Chopper Berbasis Komputer

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL LAMPU OTOMATIS BERBASIS WEB

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

KENDALI LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89S51

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

Rancang Bangun Sistem Kontrol Lampu Otomatis Berbasis Web

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

PENGANTAR ELEKTRONIKA DAYA

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini, alat yang berhubungan dengan elektronika daya sangat diperlukan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

Bab IV Pengujian dan Analisis

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

APLIKASI PEMBANGKIT PWM UNTUK MENGENDALIKAN KIPAS PADA DESKTOP KOMPUTER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN PEMUTUS ALIRAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR FAHRI MAHYUZAR

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konversi energi dari cahaya matahari menjadi energi listrik dilakukan oleh

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Perancangan Alat Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Rangkaian DC Chopper Berbasis Komputer Yusmartato Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara Jl. SM. Raja Teladan, Medan Abstrak Pengaturan kecepatan motor dc banyak dilakukan dengan cara, seperti kontaktor, relay, dan modulasi lebar pulsa pengendalian kecepatan motor dalam teknologi elektronika menggunakan teknik pengoperasian modulasi lebar pulsa dengan mengendalikan penyulutan sudut phasa listrik, dapat mempermudah pengendalian kecepatan putaran motor. Dengan terjadinya perubahan penyulutan sudut phasa, maka terjadi perubahan tegangan. Perubahan tersebut menggakibatankan perubahan kecepatan putaran motoe sehingga diharapkan menghasilkan produksi yang optimal. Energi listrik yang menghasilkan motor dc shunt sangat dipengaruhi oleh kecepatan putaranya. Dengan kata lain, maka motor harus mampu mempertahankan kecepatan putaranya sehingga energi listirk yang dihasikan motor dc shunt tetap stabil. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat mengendalikan putaran motor berbasis mikrokontroller AT89S51 agar motor dc shunt tetap fokus mempertahankan kecepatan putanya. Kata Kunci: Pengaturan, Kecepatan, Motor DC Shunt, AT89S51, Komputer Pendahuluan Kebutuhan energi adalah mutlak bagi kehidupan manusia salah satu bentuk energi yang paling banyak yang digunakan adalah energi gerak, energy dapat diperoleh dari berbagai sumber misalnya bahan bakar,cahaya matahari,dan panas bumi. Energi tersimpan berupa bahan bakar dapat diubah menjadi energi gerak maupun energi panas, dalam industri penggunaan energi gerak sangat banyak di temukan misalnya pada motor-motor. Motor merupakan suatu alat pengubah energi listrik menjadi energi gerak dalam bentuk putaran energi, gerak motor di gunakan untuk menghasilkan suatu proses industri misalnya menggiling atau mencetak dalam menggendalikan besar energy yang di keluarkan oleh motor adalah dengan menggendalikan kecepatanya. Pada kesempatan ini penulis mendapatkan ide cemerang untuk merancang suatu system kendali kecepatan motor yang dilengkapi dengan computer yaitu alat pengatur kecepatan motor dc shunt mengunakan mikrokontroler yang mengatur sinyal-sinyal dc chopper atau sinyal dc terputusputus,sebagai input system di gunakan computer atau laptop yang di program dengan bahasa pemograman basis 6,0. Karena rating dari motor dc ditentukan oleh pemanasan, arus armature maksimum yang diijinkan adalah sekitar konstan selama rentang kecepatan. Ini berarti bahwa pada saat ini dinilai, torsi keluaran motor dc ini berbanding terbalik dengan kecepatan, dan motor dc memiliki konstantenaga kuda kemampuan selama rentang kecepatan. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. Karakteristik kecepatan motor DC tipe shunt adalah : Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah). Tinjauan Pustaka Motor dc shunt Kontrol putaran motor diperoleh dengan memperlemah shunt-arus medan dari motor dc untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi torsi output untuk angker yang diberikan saat ini. Rangkaian DC Chopper Salah satu aplikasi elektronika daya adalah converter DC-DC atau yang lazim disebut DC Chopper. Converter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle rangkaian control Chopper nya. Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 25

ISSN : 2502-3624 DC Chopper digunakan untuk mengubah sumber tegangan dc yang tetap menjadi tegangan dc yang variable yang mengatur kondisi on-off ( duty cycle ) rangkaian dc Chopper melalui rangkaian control PWM, komponen yang digunakan untuk menjalakan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch ( solid state electronic switch ) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. DC Chopper (Pengubah daya DC - DC) Ada dua macam cara pengolahan daya: tipe linier dan tipe peralihan (switching). Tergantung dari jenis aplikasinya, masing masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun dalam perkembangannya, tipe peralihan nampak semakin terlihat kepopulerannya terutama karena kelebihannya dalam mengubah daya secara jauh lebih efisien dan pemakaian komponen yang ukurannya lebih kecil. Dalam bab ini, akan dibahas beberapa metodologi yang termasuk dalam tipe peralihan, khususnya yang digunakan untuk mengubah daya DC-DC. Yusmartato, Perancangan Alat Pengaturan... divariasikan dengan menempatkan saklar berkecepatan tinggi antara sumber dan beban. Aplikasi DC Chopper Chopper DC menggunakan tiga komponen utama untuk menciptakan kemampuan kecepatan variabel pada baterai 12 volt yang digerakkan oleh motor. Rangkaian DC chopper digambarkan seperti Gambar 2. Gambar 2. Rangkain aplikasi DC chopper Gambar 1. Rangkain pengelola DC-DC Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi besarannya sesuai dengan permintaan pada beban. Daya masukan dari proses DC-DC tersebut adalah berasal dari sumber daya DC yang biasanya memiliki tegangan masukan yang tetap. Pada dasarnya, penghasilan tegangan keluaran DC yang ingin dicapai adalah dengan cara pengaturan lamanya waktu penghubungan antara sisi keluaran dan sisi masukan pada rangkaian yang sama. Komponen yang digunakan untuk menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain adalah switch (solid state electronic switch) seperti misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO. Secara umum ada dua fungsi pengoperasian dari DC Chopper yaitu penaikan tegangan dimana tegangan keluaran yang dihasilkan lebih tinggi dari tegangan masukan, dan penurunan tegangan dimana tegangan keluaran lebih rendah dari tegangan masukan. MOSFET memungkinkan arus dari baterai untuk melewatinya, tapi bila memungkinkan arus melewatinya diatur oleh gelombang pulse modulasi (PWM). The PWM menciptakan kacangkacangan, dan bagian tinggi pulsa ini menyalakan MOSFET. Semakin lama MOSFET diaktifkan, semakin cepat motor berputar. Jadi, dengan memvariasikan bagian tinggi, biasanya disebut sebagai siklus, adalah mungkin untuk mengubah kecepatan motor. Siklus dikontrol oleh sebuah potensiometer yang berfungsi sebagai tuas. Karena sifat dari motor dan karakteristik induktansi, sebuah dioda freewheeling memungkinkan motor untuk terus beroperasi bahkan ketika itu tidak menggambar setiap arus dari motor. Mikrokontroller AT89S51 Mikrokontroller, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau pengendali yang berukuran kecil ( mikro ) sebelum mikrokontroller ada telah terlebih dahulu muncul apa yang disebut mikroprosesor. Bila dibandingkan dengan mikroprosesor,mikrokontroller jauh lebih unggul alasannya adalah sebagai berikut: Tersedia I/O I/O dalam mikrokontroller sudah tersedia bahkan untuk AT89S51 ada 32 jalur I/O, sementara pada mikroprosesor dibutuhkan IC tambahan untuk menangani I/O tersebut ( PPI 8255 ). Memori internal Memori merupakan media untuk menyimpan program dan data hingga mutlak harus da,mikroprosesor belum memiliki memori internal sehingga memerlukan IC memori eksternal. DC Chopper adalah sebuah piranti yang mengubah Dengan kelebihan-kelebihan tersebut ditambah tegangan sumber arus searah (DC) yang tetap lagi dengan harganya yang relative murah menjadi tegangan DC variabel yang dapat 26 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016

sehingga terjangkau, banyak pengemar elektronika yang kemudian beralih ke mikrokontroller. Namun demikian meski memiliki berbagai kelemahan mikroprosesor tetap digunakan sebagai dasar dalam belajar mikrokontroller, dengan memiliki dasar pengetahuan yang cukup tentang mikrokontroller pada saat belajar mikrokontroller kita akan dapat lebih cepat dan dapat memahaminya dengan lebih sempurna. Inti kerja mikroprosesor dan mikrokontroler adalah sama yaitu sebagai pengendali atau pengontrol utama suatu rangkaian, aplikasi mikrokontroller juga tidak terlalu sulit asalkan sudah mengerti dasar elektronika,dasar pemograman,dan gemar elektronika. AT89S51 merupakan produk ATMEL, memiliki fitur sebagai berikut: 1. Kompatibel dengan MCS-51 2. 4 Kbyte memori program yang dapat ditulis hingga 1000 kali 3. 0 Kecepatan clock -33 Mhz 4. 128 byte memori RAM internal 5. 32 Jalur input-output ( 4 buah port parallel I/O ) 6. 2 Timer atau counter 16 bit 7. 2 Data pointer 8. 6 Interrupt ( 2 timer, 2 counter, 1 serial, dan 1 riset ) 9. ISP ( In System Programmable ) 10. Port serial full-duplex Metode Penelitian Metode yang digunakan 1. Metode yang digukan dalam proses penelitian atau rancangan dalam metode riset dan penggembangan yaitu meneliti dan menggembangkan suatu objek yang menjadi bahan pembahasan. 2. Merancang, mengguji dan menyempurnakan suatu rancangan hingga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Lokasi penelitian Sebagai lokasi pendukung penelitian dan rancangan dilakukan dilabolatorium Mesin-mesin UISU, dimana merupakan satu-satunya lokasi yang menyediakan alat-alat pendukung dalam proses penelitian dan perancangan. Bahan dan alat yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam perancangan: 1. 1 unit computer atau laptop 2. 1 motor dc shunt 3. 1 buah trafo daya ( step down ) 4. 1 unit rangkaian controller 5. Transistor-transistor 6. Kapasitor 7. Diode penyearah 8. 1 kabel perantara ( interples computer ) 9. Bahan-bahan pendukung seperti kabel,timah dan sebagainya Sedangkan alat yang digunakan dalam proses perancangan yaitu: a. Alat-alat ukur seperti voltmeter, ampermeter, osiloskop dan sebagainya b. Alat-alat pertukagan seperti mesin bor, gergaji, toolset dan sebagainya Teknik penggumpulan data 1. Mencari dan mempersiapkan data-data mentah maupun informasi yang berkaitan dengan rancangan sebagai bahan kajian dan ajuan dalam proses perancangan 2. Melakukan pendataan setelah rancangan selesai melalui penggukuran-penggukuran dan pengujian yang dilakukan 3. Menganalisa data-data hasil penggukuran dan membandingkan dengan data-data yang diperoleh standarisasi untuk mencari error dari system yang dirancang Diagram Blok Rangkaian Gambar 3. Diagram blok sistem kerja pengaturan kecepatan Motor DC shunt Menggunakan Rangkaian DC Chopper Keterangan sistem kerja rangkaian Gambar 3 adalah gambar diagram blok sistem yang dirancang, dari diagram dijelaskan proses input dan output. Input sistem adalah masukan kecepatan motor yang diinginkan oleh penguna atau pemakai. Input ini melalui sebuah perangkat komputer yang berfungsi sebagai interface pulsa dengan sistem. Blok berikutnya adalah converter RS 232 yang berfungsi sebagai perentara komputer dengan mikrokontroller. Kemudian pada blok mikrokontroller berfungsi sebagai pembentuk sinyal dc chopper yaitu pulsa-pulsa pwm untuk mengendalikan kecepatan motor dimana pulsapulsa keluaran mikrokontroller dikuatkan oleh sebuah penguatan arus yaitu mosfet output pada penguatan digunakan untuk mengendalikan motor berdasarkan kecepatan yang diinginkan. Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 27

ISSN : 2502-3624 Analisa Dan Pembahasan Data dari hasil pengukuran output dari beberapa jenis rangkaian pada alat pengatur kecepatan motor dc shunt mengunakan rangkaian dc chopper yang dikendalikan oleh komputer dapat dijelaskan sebagai berikut : Pengukuran Pin-Pin IC Mikrokontroller Mikrokontroller dalam rancangan ini berfungsi sebagai pengatur sinyal Dc Chopper yaitu pulsapulsa untuk mengendalikan kecepatan motor, mikrokontroller yang digunakan pada rancangan ini adalah AT89S51. Mikrokontorller akan mengeluarkan pulsa kerangkaian penguat agar motor dapat digerakan input dari mikrokontroller adalah pada masukan botserial yang diberikan oleh sebuah komputer yaitu berupa data serial yang berisi informasi kecepatan motor yang diinginkan oleh penguna. Tabel 1. Hasil pengukuran IC AT89S51 Yusmartato, Perancangan Alat Pengaturan... Pengujian Secara Keseluruhan Dalam pengujian keseluruhan ini kita dapat mengetahui bagaimana bentuk gelombang dari pengaturan Kecepatan motor dc shunt yang dikendalikan oleh komputer. Dari hasil pengujian ini kita dapat mengetahui sistem kerja dari pada alat tersebut. Analisa Dan Pengukuran Pulsa DC Chopper Pulsa FWM sebagai Ic Chopper diperlihatkan pada gambar berikut : Kecepatan Amplitudo I Untuk mengukur suatu tegangan DC maka osiloskop diatur untuk menampilkan suatu jejak berkas sinar. Langkah berikutnya adalah mengaatur garis acuan dan hal ini dilukiskan dalam Gambar 4. Saklar pemilih masukan diletakkan dalam posisi GND dan pengatur  VERT SHIFT untuk menepatkan jejak berkas sinar terhadap  garis tengah. Kaki Pin Volt Kaki Pin Volt 1 0 21 1,71 2 0 22 1 3 0 23 1 4 0 24 0 5 0 25 0,70 6 0 26 1 7 0 27 0 8 0 28 0 9 0 29 0 10 4,96 30 1 11 4,96 31 0 12 0 32 1 13 0 33 1,70 14 0 34 1,75 15 0 35 1,74 16 0 36 1,77 17 0 37 1,76 18 0 38 1,72 19 0 39 1,75 20 0 40 1,8 Tabel 1, merupakan hasil pengukuran pin-pin mikrokontroller yang berguna untuk menguji apakah rangkaian ic mikrokontroller telah bekerja dengan baik atau tidak. Pengukuran IC Maxim 232 Rangkaian intervel adalah rangkaian yang berfungsi sebagai perentara yaitu antara muka komputer dengan mikrokontroller, rangkaian yang disebut diatas adalah rangkaian ic ments 232 rangkaian bekerja mengkonversikan sinyal level TTL ke sinyal level RS 232 dan sebaliknya, agar komunikasi komputer dengan mikrokontroller dapat dilakukan. Gambar 4.Mengatur Garis Acuan Pada Osiloskop Apabila garis acuan sudah ditempatkan maka kemudian pindahkan saklar pemilih masukan ke posisi DC. Dengan demmikian ini menghubungkan tegangan masukan ke masukan CRO. Tegangan DC akan ditampilkan sebagai sebuah garis lurus karena garis ini adalah suatu tegangan yang konstan dan posisi garis akan tergantung pada besarnya tegangan DC. Saklar VOLT/DIV dalam posisi 2 V/DIV dan jejak berkas sinar tampak kirakira 2,4 cm ( 2,4 kotak = 2,4 cm). T on = 1x5ms = 5ms T off = 9x5ms = 45ms Gambar 5 adalah gambar hasil pengujian ke- I Gambar 5. Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-1 menggunakan osiloskop 28 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016

Kecepatan Amplitudo II T on = 2x5ms = 10ms T off = 8x5ms = 40ms Gambar 6 adalah gambar Hasil Pengujian ke- II Kecepatan Amplitudo V T on = 5x5ms = 25ms T off = 5x5ms = 25ms Gambar 9 adalah gambar Hasil Pengujian ke- V Gambar 6.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-2 menggunakan osiloskop Kecepatan Amplitudo III T on = 3x5ms = 15ms T off = 7x5ms = 35ms Gambar 7 adalah gambar Hasil Pengujian ke- III Gambar 9.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-5 menggunakan osiloskop. Kecepatan Amplitudo VI T on = 6x5ms = 30ms T off = 4x5ms = 20ms Gambar10 adalah gambar Hasil Pengujian ke- VI Gambar 7.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke -3 menggunakan osiloskop Kecepatan Amplitudo IV T on = 4x5ms = 20ms T off = 6x5ms = 30ms Gambar 8 adalah gambar Hasil Pengujian ke- IV Gambar10.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-6 menggunakan osiloskop Kecepatan Amplitudo VII T on = 8x5ms = 40ms T off = 2x5ms = 10ms Gambar 11 adalah gambar Hasil Pengujian ke- VII Gambar 8.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-4 menggunakan osiloskop. Gambar 11.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-7 menggunakan osiloskop Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 29

ISSN : 2502-3624 Kecepatan Amplitudo VIII T on = 9x5ms = 45ms T off = 1x5ms = 5ms Gambar 12 adalah gambar Hasil Pengujian ke VIII Yusmartato, Perancangan Alat Pengaturan... mengirim data dari kecepatan yang di inginkan ke rangkaian pengendalian melalui Inter Ples RS 232 data tersebut. Kemudian di baca oleh Mikrokontroller dan di perifikasi menjadi suatu bentuk pulsa untuk mengendalikan motor, dengan mengatur lebar pulsa kecepatan motor dapat diatur dan di kendalikan. Makin besar lebar pulsa AIGH makin cepat motor berputar dan sebaliknya makin kecil pulsa AIGH makin lambat motor berputar. Kesimpulan Gambar 12.Hasil Pengukuran Pulsa DC Chopper kecepatan ke-8 menggunakan osiloskop Pengujian Kecepatan Motor Pengukuran kecepatan motor yang diatur melalui komputer dari speed 1 sampai ke speed 8 dari hasil pengukuran terlihat perbedaan kecepatan yang signifikan antara speed 1 sampai ke speed 8. Tabel 2. Hasil pengukuran kecepatan motor Hasil pengukuran Tahap Speed ( rpm ) 1 2073 2 2560 3 2736 4 2837 5 2908 6 2965 7 3038 8 3083 Tabel 2, merupakan hasil pengukuran kecepatan motor yang berguna untuk menguji apakah apakah kecepatan motor telah bekerja secara maksimal. Pembahasan Rancangan DC Motor Shunt yang dikendalikan melalui computer dapat digambarkan seperti diagram berikut dimana system merupakan suatu system kendali kecepatan putaran berdasarkan pengaturan lebar pulsa atau umumnya disebut dc chopper. System terdiri dari sebuah computer dan seperangkat rangkaian penggendali yaitu rangkaian control digital, aliran proses system control kecepatan dimulai dari sent pein yang diberikan oleh user melalui sebuah computer yaitu besar kecepatan yang di inginkan kemudian computer 1. Pengaturan kecepatan sebuah motor dc shunt pada rancangan ini menggunakan konsep dc chopper yaitu pulsa-pulsa yang di berikan pada motor dengan demikian sinyal kendali ke motor berbentuk diskrip ( tidak kontinyu ) makin besar pulsa yang di berikan oleh motor makin cepat putaran motor. 2. Metode pengendali dengan dc chopper merupakan metode pengendalian yang paling efesien Karena rugi-rugi disipasi daya yang terjadi pada kendali kontitu dapat di hilangkan dengan demikian efesien pengunaan daya lebih oktimal. 3. System control menggunakan visi pada umumnya di gunakan pada industri-industri besar yang membutuhkan otomatisasi system kelistrikan pulsanya mengatur kecepatan computer dari ruangan operatot atau ruang control., Daftar Pustaka Astu pudjamarsa, 2001, Mesin Konversi Energi, edisi revisi. Kadir Abdul, 1980, Mesin Arus Searah, penerbit Djambatan. Milkman & Halkias, 1990, Prinsip-Prinsip Elektronika, Erlangga, Jakarta. Wasito,S, 1987, Elektronika, PT Elekmedia Komputindo, Jakarta. Zuhal, 1993, Dasar Teknik Listrik Dan Elektronika Daya, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. http://electrical.arifhidayatullah.com/2011/10/dcchopper-pengubah-daya-dc-dc.html. 30 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016 31