BAB I PENDAHULUAN. digambarkan oleh Allah subhanahuwata aladalam Al-Qur an sesuai. firmannya pada surat Al-Mu min ayat 67 sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat sekitar 7-10 % anak berkebutuhan khusus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan dambaan setiap orang tua dan orang tua harus lebih memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cerebral palsy (CP). CP merupakan kelainan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerebral palsy (CP). CP merupakan gangguan kontrol terhadap fungsi motorik

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menetap selama hidup, tetapi perubahan gejala bisa terjadi sebagai akibat. dalam kelompok CP (Hinchcliffe, 2007).

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak adalah kondisi Cerebral Palsy (Rosenbaum, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. membesarkan anak tersebut. Perintah kepada kedua orang tua untuk menjaga dan

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. progresif, tetapi perkembangan tanda-tanda neuron perifer akan berubah akibat. maturasi serebral (Mahdalena, Shella. 2012).

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat non progresif yang terjadi pada proses tumbuh kembang. CP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rosenbaum dkk, palsi serebral adalah gangguan permanen gerakan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pada anak dengan hambatan tumbuh kembang. Pembangunan. tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. otak yang menghambat tumbuh kembang anak. Brunner dan Suddarth mengartikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju ke sesuatu yang lebih baik (Ghianovan, 2014). Sama halnya

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI

Disusun oleh: AYUNINGTYAS SITADESI SETIAWAN J

PELAKSANAAN NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY DIPLEGI TYPE SPASTIK DI PNTC KARANGANYAR PUBLIKASI ILMIAH

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC ATHETOID QUADRIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR

PENGARUH PEMBERIAN HOME PROGRAM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL DUDUK PADA ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI NASKAH PUBLIKASI

MANFAAT METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK ATHETOID HEMIPLEGI DEXTRA DI PNTC KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Masa tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting. Banyak faktor

Naskah Publikasi. Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi.

BAB I PENDAHULUAN. yang abnormal, gerakan tak terkendali, dan kegoyangan saat. dengan sifat dari gangguan gerakan yaitu spastic, athetoid,

LAPORAN STATUS KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dikenalkan pada anak. menyikapi fenomena perilaku anak ( Gleen doman, 2005 )

DIPLEGI. Diajukan. Jurusan Fisioterapi. Oleh : DYAH PUTRIANI J FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari

Dr. Soeroyo Machfudz, Sp.A(K), MPH Sub.bag Tumbuh Kembang/Ped. Sosial INSKA RS. Hermina / Bag. IKA FK-UII Yogyakarta

FARDHANA ADI SUSILO J

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL

PENAMBAHAN HIDROTERAPI PADA NEURODEVELOPMENT TREATMENT (NDT) TERHADAP GROSS MOTOR ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGISPASTIK DI PUSAT REHABILITASI YAKKUM

BAB I PENDAHULUAN. telah diamanahkan Allah SWT untuk menjalani proses kehamilan. Proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertambahan jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Topografi: Letak gangguan di otak Etiologi: Penyebab dan saat terjadinya gangguan

Karina Eka Ratnasari, Nur Susanti Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan

Studi Pengaruh Desain Peralatan Postural pada Efisiensi Aktivitas dan Kestabilan Postur Pada Anak dengan Cerebral palsy

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Menyelesaikan Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI UNTUK PENDERITA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Noviana Martiana, 2013

PENATALAKSANAAN BOBATH EXERCISE PADA KONDISI CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA

PENGARUH NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) DAN MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI

PENATALAKSANAAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGIA DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi anak yang menderita autism dan Attention Deficit

BAB I PENDAHULUAN. atau dewasa. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA ANAK CEREBRAL PALSY DENGAN KONDISI CONGENITAL TALIPES EQUINO VARUS MENGGUNAKAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN PASKA STROKE NON HEMORAGIK DEKSTRA STADIUM AKUT

Disusunoleh : WIWIT JATMIKO J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU YOGYAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni. Dengan

BAHASAN SEKITARNYA YANG MERUPAKAN DASAR ADANYA GERAK DARI GERAK SISTEM OTOT TULANG TUBUH FUNGSIONAL LOKAL / KESELURUHAN

BAB I PENDAHULUAN. mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak yang mengakibatkan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN STROKE HEMORAGE DEXTRA DI RSUD PANDANARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Pergerakan yang dilakukan baik secara volunter maupun

Florentina Natalia Pareira J

Ada beberapa bentuk metode atau tipe latihan yang dapat diaplikasikan oleh pasien stroke diantaranya adalah :

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN ABSTRAK ISI HALAMAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

Keywords: neuro developmental treatment, sensory integration, down syndrome

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meninggal sebelum usia lima tahun didominasi oleh kelahiran prematur dan kelahiran bayi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kelainan berupa kecacatan bentuk dan atau fungsi tubuh. Salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ulfah Saefatul Mustaqimah,2013

PELAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI ATAKSIA DI PEDIATRIC NEURODEVELOPMENTAL THERAPY CENTRE (PNTC) KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Volume 2, No. 1 : 56 71, Maret 2014

MENGAJARKAN BAHASA DAN KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. serebelum sehingga menyebabkan keterbatasan aktivitas. 1, 2

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN PENDEKATAN NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIC DIPLEGI DI PNTC KARANGANYAR

PENGARUH TERAPI MUSIK RELAKSASI TERHADAP TINGKAT SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU PANTI 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan suatu anugerah yang Tuhan berikan untuk orangtua.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut biasanya sudah memikirkan dan merencanakan banyak hal dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah transisi epidemiologi, dimana masih tingginya jumlah kejadian

BAB I PENDAHULUAN. Brachial Plexus (pleksus brachialis) adalah pleksus saraf somatik yang

Oleh: RADEN RORO AYU BUDI PITARI J

PENGARUH AROMATERAPI DALAM RUANG SNOEZELEN TERHADAP KONTROL SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA

BAHAN KULIAH PERKEMBANGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KE 5 PPS-PLB. Dr.Mumpuniarti, M Pd

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan dan efisiensi. Dengan kata lain, harus memiliki kontrol yang

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DELAY DEVELOPMENT DI YAYASAN PENDIDIKAN ANAK CACAT

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI DI YAYASAN SAYAP IBU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus pembunuh nomor tiga di dunia. Stroke menjadi salah satu penyakit

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA CEREBRAL PALSY MONOPLEGI UPPER EXTREMITY SINISTRA DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada konsep paradigma menuju Indonesia sehat 2010, tujuan. pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. pada batita merupakan kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang optimal yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak mengalami proses tumbuh kembang yang dimulai sejak dari dalam kandungan, masa bayi, dan balita. Setiap tahapan proses tumbuh kembang anak mempunyai ciri khas tersendiri, sehingga jika terjadi masalah pada salah satu tahapan tumbuh kembang tersebut akan berdampak pada kehidupan selanjutnya.tidak semua anak mengalami proses tumbuh kembang secara wajar sehingga terdapat anak yang memerlukan penanganan secara khusus. Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh Allah subhanahuwata aladalam Al-Qur an sesuai firmannya pada surat Al-Mu min ayat 67 sebagai berikut: Artinya: Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkannya kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu, (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahaminya. 1

2 Dari penjelasan ayat diatas bahwa proses kejadian individu mengalamitahapan dan dinamika sejak dalam kandungan hingga lahir dan juga anak akan mengalami tumbuh kembang dari hanya bermain di tempat tidurnya sampai bisa bermain dan mengenal dunia luar dengan berjalan di jalan Allah seperti digambarkan oleh Allah subhanahuwata ala dalam Al- Qur an sesuai firmannya pada surat An-nisa ayat 100 sebagai berikut: Artinya: Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul- Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dari penjelasan ayat diatas bahwa anak akan mengalami tumbuh kembang dan akan memulai kehidupannya di dunia luar dengan berjalan atau berhijrah di jalan Allah subhanahuwata ala.menurut Widodo (2008), proses tumbuh kembang pada anak tidak lepas dari pengaruh neurosensomotorik. Hal ini dikenal dalam bentuk perkembangan dan selanjutnya berpengaruh terhadap motorik dan volunternya. Maka sangat penting untuk memperhatikan semua aspek yang mendukung maupun

3 mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Masalah kesehatan anak yang sering kita hadapi dalam praktik sehari-hari, seperti Delay Development (DD), Autism, DownSyndrome, dan juga Cerebral Palsy (CP). Cerebral Palsy (CP) adalah sekelompok gangguan permanen pada perkembangan gerakan dan postur tubuh karena keterbatasan aktivitas yang dikaitkan dengan gangguan tidak progresif yang terjadi pada otak janin atau bayi yang berkembang. Gangguan motorik dengan gangguan otak yang sering disertai gangguan sensasi, presepsi, kognitif, komunikasi, dan perilaku (Kim, 2016). Prevalensi kejadian Cerebral Palsy(CP) di Indonesia sebanyak 0,6-5,9 dalam 1000 kelahiran dan 0,6-2,4 dalam 1000 anak pra sekolah. Berdasarkan klasifikasi CP antara lain 75% adalah spastik, 25% athetosis, 5% adalah rigid, 10% adalah ataksia, dan lainnya adalah campuran (Randi, 2013). Saat ini angka kejadian CP di Negara-negara maju tetap tinggi sekitar dua dari setiap 1000 kelahiran hidup, bahkan ada kecenderungan bertambah meskipun terdapat kemajuan di bidang obstetric dan perawatan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) (IDAI, 2010). Sedangkan Prevalensi CP menurut Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) pada anak umur 24-59 bulan pada tahun 2010 sebesar 0,09% dari total angka kelahiran di Indonesia. Barnes (2013), mengemukakan klasifikasi CP paling tinggi adalah spastik yaitu 70%, sedangkan ataksia (10%), dan campuran (10%). Dalam

4 jumlah anggota badannya dapat digolongkan menjadi beberapa tipe yaitudiplegi, hemiplegi dan quadriplegi. Diplegi adalah paralisis yangmenyertai semua anggota gerak tetapi biasanya anggota gerak atas lebihrendah dibandingkan dengan anggota gerak bawah. Permasalahan yangsering dialami oleh penderita CP spastic diplegi adalah adanya gangguandistribusi tonus postural (spastisitas) terutama pada kedua tungkainya,adanya gangguan keseimbangan yang menyebabkan penderita mengalami gangguanfungsional salah satunya yaitu Gross Motor berdiri. Fisioterapi pada kasus CP berperan dalam memperbaiki postur,mobilitas postural, kontrol gerak dan mengajarkan pola gerak yang benar. Pedekatan yang telah dikembangkan untuk masalah CP adalahdengan metode Neuro Developmental Treatment (NDT). NDT merupakan intervensi yang paling sering digunakan untukanak-anak dengan gangguan perkembangan terutama pada kasus CP.Metode NDT pertama kali dikembangkan oleh seorang fisioterapis yaituberta Bobath dan dr. Kerel Bobath di akhir tahun 1940-an, untukmemenuhi kebutuhan orang-orang dengan gangguan gerak. PendekatanNDT berfokus pada normalisasi otot hypertone atau hypotone. Teknikyang digunakan adalah Stimulasi, Inhibisi, dan Fasilitasi. Selain itundt adalah metode terapi yang populer dalam pendekatan intervensipada bayi dan anak-anak dengan disfungsi neuromotor (Fadil, 2013).

5 Menurut Kim (2016) pada jurnalnya yang berjudul Effect of Combined Adeli Suit and Neuro Developmental Treatment in Children With Spastic Cerebral Palsy With Gross Motor Function Classification System Level I and II, pemberian Neuro Developmental Treatment sangat efektif dalam meningkatkan fungsi motorik kasar pada anak Cerebral Palsy spastik, sedangkan gabungan Neuro Developmental Tratment dan adeli suit efektif tidak hanya pada motorik kasar anak tetapi juga pola berjalan anak. Tubuh kembang anak salah satu yang terpenting adalah berdiri karena proses anak sebelum berjalan yaitu berdiri, Pada anak Cerebral Palsy sapstik diplegi mengalami permasalahan pada saat berdiri karena terjadi gangguan distribusi tonus postural dan gangguan keseimbangan yang menyebabkan anak susah untuk berdiri dan anak mengalami tumbuh kembang yang terlambat. Melihat dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul tentang pengaruh Neuro Developmental Treatment (NDT) terhadap kemampuan Gross Motor berdiri pada anak Cerebral Palsy (CP) spastik diplegi dengan menggunakan alat ukur Gross Motor Fuction Measure (GMFM). B. Rumusan masalah Apakah ada pengaruh Neuro Developmental treatment (NDT) terhadap kemampuan Gross Motor berdiri pada anak Cerebral Palsy (CP) spastik diplegi?

6 C. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh Neuro Developmental Treatment (NDT) terhadap kemampuan Gross Motor berdiri pada anak Cerebral Palsy (CP) spastik diplegi. D. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Menambah ilmu pengetahuan tentang pengaruh Neuro Developmental Treatment (NDT) terhadap kemampuan Gross Motor berdiri pada anak Cerebral Palsy (CP) spastik diplegi. 2. Manfaat Praktis Menambah wawasan fisioterapis dalam menangani anak Cerebral Palsy sapstik diplegi. 3. Manfaat Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat Neuro Developmental Treatment (NDT) terhadap kemampuan Gross Motor berdiri pada anak Cerebral Palsy (CP) spastik diplegi.