BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

2015 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

2015 PENGARUH HABITUASI, MEDIA SOSIAL DAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP KESADARAN LINGKUNGAN SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil enelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh beberapa

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Upaya pemerintah dalam menanamkan kembali nilai-nilai karakter (luhur) dilatar

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tasya Fildzah Shabrina, 2016

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam Undang-undang nomor 20 tahun

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wini Oktaviani, 2015

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

2015 PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR TANDA PENGHARGAAN/PRESTASI YANG DITERIMA PADA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MALANG PERIODE NOVEMBERTAHUN 2016 S/D NOVEMBER TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

BAB I PENDAHULUAN. nasional sedang menggalakan pendidikan berbasis karakter. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi pada era globalisasi saat ini menjadi pilar-pilar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lunturnya rasa solidaritas. Hampir setiap hari orang disibukkan dengan kegiatan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini arus globalisasi telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia secara menyeluruh termasuk Indonesia. Masyarakat sekarang ikut dimanjakan oleh kemudahan-kemudahan globalisasi, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi (IPTEK). Dampak teknologi (IPTEK) baik secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi sikap dan perilaku manusia pada lingkungan sekitarnya. IPTEK dalam masyarakat globalisasi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif harus dapat dikembangkan sehingga dapat membantu kehidupan masyarakat secara kondusif. Namun sebaliknya, dampak negatif dari globalisasi tentunya harus dikurangi dan sedapat mungkin harus dapat dicegah agar tidak terjadi. Dilihat dari sisi negatifnya sekarang, banyak masyarakat yang cenderung bersifat konsumtif, memiliki pemikiran yang bermental instant, terdapat penurunan moral, sikap ketidak pedulian antar perilaku sesama warga, dan kurangnya rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar, menjadi contoh kecil dari sisi negatif yang ada. Beberapa dampak negatif ketidak pedulian terhadap lingkungan dapat terjadi dikarenakan pencemaran udara oleh kendaraan bermotor, kurangnya lahan terbuka hijau dan juga kebiasaan membuang sampah sembarangan yang memang sudah menjadi rahasia umum (Iskandar, 2013, hlm 194). Senada dengan yang disampaikan dalam bertita Harian Berita Pagi Online, bahwa rasa kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar masih kurang terlihat, seperti masih ada yang melakukan tindakan membuang sampah sembarangan, mencorat-coret ataupun merusak tempat umum, dan juga pencemaran udara akibat kendaraan bermotor atau kebakaran lahan yang sekarang ini marak terjadi. Untuk disalah satu kota di Indonesia seperti kota Palembang pun, masih sangat minim pengawasan akan tindakan 1

2 membuangsampah.(http://beritapagi.co.id/2015/10/21/imbauansetengahsetenga hkominfosoalsampahhtml yang diakses Rabu, 21 Oktober 2015). Pada bulan September 2015 terdapat beberapa contoh antara lain, banyaknya kebakaran lahan yang membuat pulau Sumatera dikepung kabut asap yang berkepanjangan. Sehingga banyak masyarakatnya terkena penyakit, kabut asap pun melumpuhkan infrastruktur perekonomian warga dan juga mengganggu jalannya pembelajaran peserta didik disekolah diakibatkan kabut asap, hal ini menjadi bukti bahwa kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepedulian lingkungan. Melihat keadaan yang terjadi sekarang ini, masyarakat lebih rentan mengeksploitasi alam demi keuntungan pribadi, hal ini tentunya berakibat fatal bagi masyarakat untuk kelangsungan hidup. Sehingga apapun yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungan, dampaknya akan kembali kepada manusia itu sendiri, dan sampai sekarang dapat dilihat secara jelas bahwa masih kurangnya rasa kepedulian untuk merawat dan memelihara lingkungan oleh sebagian masyarakat. Kenyataan sekarang yang ada, masih banyak masyarakat yang tidak peduli dan tidak menghargai lingkungan. Tingkah laku seperti merusak lingkungan, korupsi, dan juga konflik yang tengah terjadi dewasa ini, pada dasarnya kurang dilakukannya suatu pengenalan nilai-nilai dengan baik di keluarga. Oleh karena itu, kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia dapat terjadi karena tidak adanya penanaman nilai-nilai luhur pada banyak keluarga. Banyak anggota dan tokoh di masyarakat yang tidak peduli dengan masalah lingkungan. Hal ini terjadi karena kurang pedulinya keluarga mereka ketika masih anak-anak pada lingkungan (Iskandar, 2014, hlm. 227). Maka dari itu, menanamkan sikap kepedulian tehadap lingkungan kepada generasi muda Indonesia sedini mungkin menjadi hal yang sangat penting. Hal tersebut dapat dipupuk dari lingkungan keluarga terlebih dahulu. Dimana pendidikan dalam keluarga menjadi komponen penting yang tugasnya menanggulangi problema-problema yang dihadapai individu di dalam dunia yang penuh dengan tantangan serta tekanan. Dan jikalau tujuan ini telah

3 tercapai diharapkan individu dapat memperkaya dan mengembangkan dirinya untuk mencapai kebahagian dan pada waktu yang sama dapat memelihara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Hutabarat, 1973, hlm. 9). Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga menjadi komponen yang penting dan utama dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter kepada setiap generasi muda, dan hal tersebut dimulai dalam pendidikan di keluarga. Selain dari lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan turut serta menjadi wahana pembelajaran dalam menumbuhkan sikap kepedulian terhadap lingkungan bagi setiap anak. Pendidikan juga menjadi wadah mengembangkan pola pikir dan membentuk sikap peserta didik. Serta dapat menjadi jalan untuk memberikan pengetahuan, dan juga dapat membentuk sikap dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang diinginkan (Hamzah, 2013, hlm. 13). Oleh karena itu, dalam lingkungan pendidikan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dan memiliki andil yang besar dalam membentuk sikap kepedulian terhadap lingkungan antara lain PKn. Dimana PKn dianggap mampu untuk merubah cara pandang dan perilaku warga negara dalam mengelola krisis yang ada di lingkungannya. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Parker, dkk (dalam Winataputra & Budimansyah, 2007, hlm. 1) mengemukakan bahwa pendidikan kewarganegaraan perlu diwujudkan dalam bentuk...a curriculum geared to the development of world citizens who are capale of dealing with the crises yakni seperangkat kurikulum yang diarahkan pada pengembangan warga dunia yang mampu mengelola krisis. Sikap kepedulian terhadap lingkungan ini dapat diindikasikan sebagai salah satu bentuk sikap dari warga negara yang baik, sehingga dapat kita diketahui juga bahwa warga negara yang baik ialah warga negara yang dapat mematuhi dan juga dapat melaksanakan hukum dan juga semua peraturan dan perundang-undangan, dengan rasa penuh tanggung jawab, tidak merusak lingkungan, tidak mencemari lingkungan, tidak mencemari air dan udara disekitar serta dapat memelihara serta memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab (Azis dalam Azis dan Sapriya, 2011, hlm 312).

4 PKn juga menjadi salah satu mata pelajaran yang diusungkan agar dapat membentuk karakter warga negara yang baik dan juga peduli terhadap lingkungan, serta terintegrasi dalam mata pelajaran PKn. Sebagaimana karakter yang dikembangkan oleh Kemendiknas (2011, hlm. 3) terdiri atas Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab. Jadi, dapat diketahui bahwa PKn juga memahami tentang karakter dari sikap kepedulian peserta didik terhadap lingkungan. Pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter juga menanamkan kebiasaan tentang hal kepedulian terhadap lingkungan. Untuk dapat membentuk peserta didik yang berkarakter dapat dilakukan dengan memberikan pengalaman positif yang sebanyak-banyaknya kepada peserta didik melalui pendidikan yang ada di sekolah. Pengalaman positif peserta didik tersebut dapat diaplikasikan dari salah satu program yang diusung oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia yaitu program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Yang mana Program Adiwiyata Mandiri ini terintegrasi dalam setiap mata pelajaran salah satunya mata pelajaran PKn. Program Adiwiyata berkenaan dengan kepedulian lingkungan dan terintegrasi ke dalam seluruh mata pelajaran yang ada di SMP Negeri 13 termasuk pendidikan kewarganegaraan. Dan untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata, keempat komponen tersebut adalah; 1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan 2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan 3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif 4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

5 Penghargaan yang diberikan kepada sekolah yang telah berhasil memenuhi empat komponen program Adiwiyata yang diberikan dapat berupa piagam, piala dan atau bentuk lainnya. Ada beberapa jenis dan bentuk penghargaan yaitu : a. Sekolah Adiwiyata kabupaten/kota mendapat penghargaan dari Bupati/Walikota, bentuk penghargaan berupa piagam dan piala b. Sekolah Adiwiyata propinsi mendapatkan penghargaan dari Gubernur, bentuk penghargaan berupa piagam dan piala c. Sekolah Adiwiyata nasional mendapatkan penghargaan piagam dari Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan piala dari Menteri Lingkungan Hidup. d. Sekolah Adiwiyata Mandiri mendapatkan penghargaan piagam dari Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan piala dari Menteri Lingkungan Hidup, yang diserahkan oleh Presiden Oleh karena itu, diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam delapan standar pengelolaan pendidikan. Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah. Program ini dibuat oleh pemerintah untuk mewujudkan warga sekolah yang memiliki kepedulian dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2012). Salah satu sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adiwiyata mandiri tahun 2015 adalah SMP Negeri 13 Palembang. Kekhasan yang dimiliki dari SMP Negeri 13 Palembang dalam mengelola lingkungan yang ada

6 disekitarnya, membuat sekolah tersebut mendapat penghargaan Adiwiyata Mandiri. SMP Negeri 13 ini pun tidak semata-mata langsung mendapat julukan program Adiwiyata Mandiri, tetapi sebelumnya mereka merintis terlebih dahulu sejak tahun 2013. Bermula dari Adiwiyata Kota dan Provinsi yang didapat oleh SMP Negeri 13 dan berlanjut ke Adiwiyata Nasional. Dimana untuk Adiwiyata Nasional ini sendiri SMP Negeri 13 harus membina setidaknya sepuluh sekolah binaan dengan rentan waktu satu setengah tahun agar dapat mencapai Adiwiyata Mandiri. Sebagaimana dengan studi pendahuluan awal di sekolah tersebut, SMP Negeri 13 telah membina 16 sekolah binaan dalam rentan waktu dua tahun. Adapun sekolah binaannya tersebut antara lain, SDN 1, SDN 6, SDN 23, SDN 30,SDN 33, SDN 114, SDN 157, SD Kartika II, MIN 1, SMPN 5, SMPN 6, SMPN 12, SMPN 39, MTs N 1, SMAN 9 dan SMAN 12 yang ada dikota Palembang. SMP Negeri 13 ini juga menyusun tim Adiwiyata sekolah untuk melakukan pembinaan dua kali dalam satu bulan ke sekolah binaan. Dengan cara mengkaji kondisi lingkungan hidup sekolah, kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah, sarana prasarana, membuat rencana kerja, melaksanakan rencana kerja sekolah, melakukan pemantauan dan evaluasi. Tim ini juga terdiri dari guru dan komite sekolah yang ditetapkan melalui SK Kepala Sekolah. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai Bagaimana Peran Program Adiwiyata Mandiri Melalui Pembelajaran PKn dalam Meningkatkan Kepedulian Lingkungan Peserta Didik (Studi Kasus di SMP Negeri 13 Kota Palembang). B. Identifikasi Masalah Penelitian 1. Mulai berkurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, sehingga hilangnya rasa kepedulian dalam merawat dan memelihara lingkungan yang ada disekitar. 2. Kurangnya peran serta dari masyarakat untuk menjaga lingkungan, khususnya pada generasi muda saat ini yang masih perlu pembinaan

7 dalam lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan untuk menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan. 3. Kurangnya penanaman mengenai karakter, salah satunya karakter terhadap kepedulian lingkungan kepada peserta didik. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Program Adiwiyata Mandiri di sekolah dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik? 2. Bagaimana implementasi Program Adiwiyata Mandiri melalui pembelajaran PKn dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik? 3. Bagaimana kepedulian lingkungan peserta didik melalui pembelajaran PKn? 4. Bagaimana kendala dan upaya implementasi Program Adiwiyata Mandiri melalui pembelajaran PKn dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik? D. Tujuan Penelitian Secara umum, tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peran dari program Adiwiyata Mandiri dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik. Adapun tujuan penelitian ini secara khusus antara lain: 1. Mendeskripsikan program Adiwiyata Mandiri di sekolah dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik 2. Menganalisis implementasi Program Adiwiyata Mandiri melalui pembelajaran PKn dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik 3. Menganalisis kepedulian lingkungan peserta didik melalui pembelajaran PKn

8 4. Mendeskripsikan kendala dan upaya implementasi Program Adiwiyata Mandiri melalui pembelajaran PKn dalam meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik. E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian 1. Segi Teori Penelitian ini diharapakan akan dapat memberikan sumbangan pemikiran ataupun bahan kajian terhadap pengembangan ilmu Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga memperkuat bidang keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan karakter kepedulian lingkungan peseta didik SMP. 2. Segi Kebijakan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu sumbangsih berupa deskripsi dari suatu proses yang dapat meningkatkan kepedulian lingkungan pada peserta didik sebagai tindak lanjut dari kesepakatan yang dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional dan Kementrian Lingkungan Hidup demi mewujudkan perilaku peserta didik yang peduli terhadap lingkungan. Salah satu cara yang diemban oleh pemerintah untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan peserta didik dengan mengikut sertakan setiap sekolah pada Program Adiwiyata. 3. Segi Praktik Selain memberikan manfaat dari segi teori, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi praktik bagi beberapa pihak berikut: 1. Pada guru mata pelajaran PKn, agar dapat menelaah secara praktis dari Program Adiwiyata Mandiri melalui pembelajaran PKn dalam

9 meningkatkan kepedulian lingkungan peserta didik yang mana, pembelajaran PKn yang terintegrasi pada Program Adiwiyata Mandiri. 2. Guru pada umumnya, memberi motivasi kepada setiap peserta didik untuk melakukan dan membiasakan diri mereka agar selalu peduli terhadap lingkungan yang ada disekolah dan sekitarnya. 4. Segi Isu dan Aksi Sosial Secara isu dan aksi sosial pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak berikut: 1. Pada pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam mempertahankan serta meningkatkan program mengenai lingkungan. 2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan sehingga menjadi warga negara yang baik. 3. Pemerhati Pendidikan, penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan untuk mengkaji tentang kepedulian lingkungan peserta didik sehingga dapat terwujud lingkungan yang bersih, sehat dan juga indah. F. Struktur Organisasi Tesis Berikut sistematika penulisan yang disajikan penulis dengan berpedoman pada kerangka penulisan karya ilmiah. Bab I, berisikan kajian pendahuluan yang dibagi dalam bentuk sub bab sebagai berikut: A. Latar Belakang Penelitian, B. Identifikasi Masalah Penelitian, C. Rumusan Masalah Penelitian, D. Tujuan Penelitian, E. Manfaat/Signifikasi Penelitian. Bab II, pada bagian ini akan mengkaji secara mendalam mengenai kajian pustaka yang berisi gambaran (deskripsi), analisis dan rekonseptualisasi dari

10 penulis yang bersumber dari pendapat para ahli. Bab kajian pustaka ini terdiri dari beberapa sub bab berikut: A. Tinjauan Mengenai Pendidikan Kewarganegaraan (PKn); (1) Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), (2) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), (3) Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), (4) Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), (5) Komponen dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). B. Kepedulian Lingkungan; (1) Peduli Lingkungan Dalam Konteks PKn, (2) Keterkaitan Peduli Lingkungan dalam PKn, (3) Tujuan Peduli Lingkungan. C. Adiwiyata. (1) Sejarah Adiwiyata, (2) Pengertian Program Adiwiyata, (3) Prinsip Dasar dan Komponen Adiwiyata; D. Kepedulian Peserta Didik Terhadap Lingkungan, E. Peran Adiwiyata Mandiri dalam Pembelajaran PKn, F. Penelitian Terdahulu. Bab III, merupakan bagian tentang metode penelitian. Dalam bab ini, metodelogi penelitian akan diuraikan dalam beberapa sub bab berikut: A. Desain Penelitian, B. Lokasi dan Subjek Penelitian, C. Definisi Operasional, D. Pengumpulan Data, E. Analisis Data, dan F. Uji Keabsahan Data. Bab IV, yang merupakan inti dari penelitian ini, dalam bab nya ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari beberapa sub bab yaitu: A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian, B. Deskripsi Hasil Penelitian, C. Pembahasan Hasil Penelitian. Bab V, merupakan bab penutup yang terdiri dari sub bab yaitu, A. Simpulan (1) Simpulan Umum, (2) Simpulan Khusus, yang akan menyajikan uraian singkat mengenai hasil dan pembahasan penelitian dalam bentuk rekonseptualisasi penulis. B. Implikasi dan C. Rekomendasi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya.