PENYEMPURNAAN PERMENDAG NO. 20/M- DAG/PER/5/2009 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN JASA

dokumen-dokumen yang mirip
Menteri Perdagangan Republik Indonesia

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN BARANG BEREDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SORONG,

RENCANA KERJA T.A 2018 DIREKTORAT PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN JASA

2 Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tent

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamba

KEBIJAKAN PENGAWASAN BARANG BEREDAR YANG SNI NYA DIBERLAKUKAN SECARA WAJIB

DIREKTORAT TERTIB NIAGA DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 634/MPP/Kep/9/2002

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 74/Permentan/OT.140/12/2007 TENTANG PENGAWASAN OBAT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53/M-DAG/PER/8/2012 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN WARALABA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 t

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA METROLOGI LEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN, PENERTIBAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

2015, No Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2013, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indone

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53/M-DAG/PER/12/2010??/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pengangkatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdaga

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN UJI MUTU OBAT PADA INSTALASI FARMASI PEMERINTAH

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA PELUMAS SECARA WAJIB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Pe

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI,

II. TATA CARA PENGADUAN.

Jakarta, 29 Januari 2018

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 0027 TAHUN 2005 TENTANG

2016, No Kartu Tanda Pengenal Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 28/Menhut-II/2010 TENTANG PENGAWASAN PEREDARAN BENIH TANAMAN HUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No mendukung percepatan pengembangan pembangunan dan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus, perlu mendelegasikan kewenangan penerbitan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA KACA LEMBARAN SECARA WAJIB

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamb

JAKARTA, 19 SEPTEMBER

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 21/M-DAG/PER/6/2008 T E N T A N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOP SURAT BKPM TENTANG SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG (SIUPL) SEMENTARA KEPALA BKPM

BUPATI TUBAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : E

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

M E M U T U S K A N : : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA 19/M-IND/PER/5/2006 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 TENTANG PUPUK ORGANIK, PUPUK HAYATI DAN PEMBENAH TANAH

2014, No Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Ke

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BENGKULU PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN TERNAK SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tepung Terigu. Standar Nasional. Makanan. Pemberlakuan.

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Kep

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PENYEMPURNAAN PERMENDAG NO. 20/M- DAG/PER/5/2009 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN JASA Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa DIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN Direktorat Jenderal KEMENTERIAN Perlindungan PERDAGANGAN KonsumenR.I dan Tertib Niaga, 2013 Kementerian Perdagangan R.I.

LATAR BELAKANG PENYEMPURNAAN Bahwa Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pengawasan Barang Dan/Atau Jasa pada perkembangannya sekarang ini dirasakan kurang memadai sebagai dasar hukum untuk melakukan pengawasan barang beredar dan jasa hal tersebut dikarenakan beberapa pengaturan mengenai pengawasan yaitu distribusi barang, barang yang dilarang, diatur tata niaganya dan barang dalam pengawasan telah diatur didalam UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan kemudian terkait dengan kewenangan pengawasan barang beredar dan jasa oleh Kabupaten/Kota sudah tidak lagi memiliki kewenangan di bidang pengawasan berdasarkan UUNo. 23 Tahun 2014, maka berdasarkan hal tersebut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 perlu untuk disempurnakan dan diatur kembali Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen 2

Substansi Perubahan Permendag No. 20 Tahun 2009 Ruang Lingkup Ruang lingkup pengawasan meliputi: barang dan/atau jasa yang beredar di pasar; barang yang dilarang beredar di pasar; barang yang diatur tata niaganya; perdagangan barang-barang dalam pengawasan; dan distribusi. Lama Ruang lingkup meliputi parameter sebagai berikut: a. Untuk Barang: Standar; Label dalam Bahasa Indonesia; Petunjuk penggunaan dalam Bahasa Indonesia; Jaminan pelayanan purna jual; Cara menjual; Pengiklanan; dan/atau Klausula baku. b. Untuk Jasa: Standar; Jaminan dan/atau garansi yang disepakati dan/atau diperjanjikan; Pengiklanan; Cara menjual; dan/atau Baru Klausula baku 3

Kewenangan Pengawasan kewenangan pengawasan terhadap barang dan/atau jasa Kewenangan pengawasan barang beredar dan/atau Jasa dilaksanakan oleh: Menteri Perdagangan di seluruh Wilayah NKRI. Menteri melimpahkan kepada Direktur Jenderal PDN, untuk melakukan pembinaan, koordinasi, dan pelaksanaan pengawasan di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Dirjen Melimpahkan kepada Direktur PPBJ Gubernur, untuk melakukan koordinasi dan pengawasan sesuai dengan wilayah kerjanya; Bupati/Walikota, kecuali Provinsi DKI Jakarta, untuk melaksanakan pengawasan sesuai dengan wilayah kerjanya Menteri di seluruh wilayah NKRI. Gubernur mempunyai wewenang untuk melakukan Pengawasan di wilayah kerjanya. Menteri mendelegasikan kewenangan Pengawasan kepada Direktur Jenderal. Direktur Jenderal melakukan pembinaan terhadap pengawasan barang beredar dan/atau jasa baik di pusat maupun daerah. Dirjen PKTN mendelegasikan kewenangan Pengawasan kepada Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa di seluruh wilayah Republik Indonesia. Gubernur mendelegasikan kewenangan Pengawasan kepada Kepala Dinas yang bertanggung jawab dibidang perdagangan

Pelaksanaan Pengawasan Pelatihan PPBJ Pelaksanaan Pelatihan petugas Pengawas Barang Beredar dan jasa diselenggarakan oleh Pusat dan/atau Daerah Pelaksanaan Pelatihan PPBJ dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Penyelenggaraan pelatihan PPBJ oleh Kementerian Perdagangan diikuti oleh pegawai/pejabat pusat dan provinsi yang dibiayai dengan APBN. Pengangkatan dan pemberhentian PPBJ merupakan kewenangan Direktur Jenderal PKTN PPBJ dapat diberhentikan dari jabatannya karena: diberhentikan sebagai pegawai negeri sipil; tidak lagi bertugas di bidang perdagangan atau perlindungan konsumen; atau atas permintaan sendiri secara tertulis.

TATA CARA PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU JASA Pengawasan Khusus adalah pengawasan yang dilakukan berdasarkan tindak lanjut dari Pengawasan Berkala, dan informasi dari sumber lainnya yang terkait dengan barang beredar. 1. Pengawasan Khusus adalah pengawasan yang dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan adanya : Pengaduan dari masyarakat, LPKSM, Pelaku Usaha dan/atau Asosisia Pelaku Usaha. Informasi melalui media cetak, media elektronik media lainnya; atau informasi lain tentang isu atas Barang beredar dan/atau Jasa beredar di pasar yang diperlukan tindak lanjut. 2. Pengawasan secara terpadu sebagaimana dilaksanakan berdasarkan program dan/atau adanya permasalahan barang beredar yang memerlukan penanganan yang efektif, sinergis, terkoordinasi dan melibatkan instansi teknis terkait dengan membentuk Tim Terpadu Pengawasan Barang. 6

Pengambilan Sampel Barang Cara Pengambilan Sampel terkait Standar Mutu pada Pengawasan Berkala Pengambilan sampel barang melalui pembelian di pasar secara acak. Pengambilan sampel barang secara acak dilakukan di pasar untuk jenis barang yang sama di satu kabupaten/kota pada 3 (tiga) pengecer. Cara Pengambilan Sampel terkait Standar Mutu pada Pengawasan Berkala Pengambilan Sampel secara sengaja (purposive sampling) melalui pembelian di pasar. pengambilan sampel Barang dilakukan terhadap Barang dengan merek, jenis/tipe, ukuran dan kode produksi yang sama sebanyak 1 (satu) Gugus Sampel sesuai kebutuhan uji laboratorium. 7

PENAMBAHAN OBJEK YAITUPENCANTUMAN PETUNJUK PENGGUNAAN (MANUAL) DAN KARTU JAMINAN GARANSI PURNA JUAL DALAM BAHASA INDONESI Objek pengawasan Ketersedian petunjuk penggunaan dalam Bahasa Indonesia. Kesesuaian keterangan pada petunjuk penggunan dengan spesikfikasi, merek merek, jenis, tipe dan/atau model produk. Pencantuman nomor pendaftaran pada petunjuk penggunan, pada kartu jaminan dan kemasan Kelengkapan keterangan atau informasi pada petunjuk penggunaan sesuai label yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan. 8

TINDAK LANJUT PENGAWAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU JASA PPBJ dalam melaporkan hasil Pengawasan dapat mencantumkan rekomendasi berupa: Larangan untuk tidak memperdagangkan barang dan/atau jasa. Penarikan barang dan/atau jasa dari peredaran. Pencabutan perijinan di bidang perdagangan. dan/atau Penyidikan oleh PPNS-PK. Kepala Unit Kerja melakukan rekapitulasi hasil pengawasan yang dilakukan oleh PPBJ, PPNS-PK dan/atau PNS yang ditugaskan. Kepala Unit Kerja di daerah melaporkan hasil rekapitulasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Gubenur dan tembusan kepada Direktur Jenderal. Direktur Pengawasan melaporkan hasil rekapitulasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Direktur Jenderal. 9

TINDAK LANJUT PENGAWAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU JASA Kewajiban Pelaku usaha wajib memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh PPBJ, PPNS-PK dan/atau PNS yang ditugaskan dalam rangka klarifikasi. Pemusnahan Barang Yang Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Terhadap pelaku usaha yang barangnya dilarang di perdagangkan dan ditarik dari peredaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) pelaku usaha wajib memusnahkan barang dimaksud. Pemusnahan barang tersebut dapat disaksikan oleh Kepala Unit Kerja, PPBJ dan/atau PPNS-PK. Segala biaya dalam rangka pemusnahan barang menjadi tanggung jawab pelaku usaha. 10

TINDAK LANJUT PENGAWAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU JASA Pemusnahan Barang Yang Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Terhadap pelaku usaha yang barangnya dilarang di perdagangkan dan ditarik dari peredaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) pelaku usaha wajib memusnahkan barang dimaksud. Pemusnahan barang tersebut dapat disaksikan oleh Kepala Unit Kerja, PPBJ dan/atau PPNS-PK. Segala biaya dalam rangka pemusnahan barang menjadi tanggung jawab pelaku usaha. 11

TINDAK LANJUT PENGAWAN BARANG BEREDAR DAN/ATAU JASA Dalam hal diperlukan dalam pelaksanaan pengawasan, PPNS-PK dapat melakukan tindakan pengamanan terhadap barang yang diduga tidak sesuai ketentuan agar tidak diperdagangkan dengan menempatkan garis pembatas dan/atau stiker yang menandakan bahwa barang sebagaimana dimaksud merupakan Barang Dalam Pengawasan pada barang, kemasan yang berada di suatu lokasi, tempat penyimpanan atau di tempat penyimpanan lainnya. Tindakan pengamanan dan pembukaan garis pembatas dan/atau stiker pengamanan dituangkan dalam berita acara pengamanan yang ditandatangani oleh PPNS-PK dan pelaku usaha serta disaksikan paling sedikit oleh 2 orang saksi. 12

BARANG HASIL PENGAWASAN Dalam pelaksanaan pengawasan dilakukan penyimpanan 1 (satu) unit sampel barang yang digunakan sebagai informasi kepada konsumen dan pelaku usaha terkait hasil pengawasan. Dalam hal sampel barang Digunakan sebagai barang bukti dalam proses Penegakan Hukum disimpan dan dapat dimusnakan setelah proses hukum selesai. Apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan barang harus dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apabila sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, barang dapat disimpan maksimal 2 (dua) tahun. 13

TERIMA KASIH DIREKTORAT PENGAWASAN BARANG BEREDRA DAN JASA DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA, KEMENTERIAN PERDAGANGAN R.I. 14