BAB V PEMBAHASAN. A. Implementasi pembiayaan Qardhul Hasan pada Baitul Maal wa Tamwil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Baitul Maal wa Tamwil (BMT) selalu berupaya untuk. sehingga tercipta pemerataan ekonomi untuk semua kalangan.

BAB I PENDAHULUAN. kajiannya. Lebaga ini berdiri berdasarkan SK Rektor No.Un.3/Kp.07.6/104/2007 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI PEDAGANG KECIL DI PASAR KLIWON TENTANG PEMANFAATAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT FASTABIQ CABANG KUDUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Profil Lembaga / Gambaran Umum BMT. Sebagaimana telah dipaparkan bahwa BMT merupakan balai usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB IV. A. Analisis Penerapan Referensi dalam Pembiayaan Mud{a<rabah di Koperasi. Penerapan referensi yang dilakukan di Koperasi BMT Nurul Jannah

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

A. Praktik Akad Murabahah dan Wakalah di KJKS BMT Bahtera

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB V PEMBAHASAN. A. Implementasi Minimalisasi Risiko Pembiayaan Murabahah Di Bank. Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB V PEMBAHASAN. A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah di LKS ASRI. Tulungagung dan BMT HARUM Tulungagung

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. syari ah yang paling sederhana yang saat ini banyak muncul di Indonesia bahkan hingga

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan. sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB I PENDAHULUAN. jasa dalam skala industri kecil, menengah sampai besar dengan peraturan pelayanan yang

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB V PEMBAHASAN. A. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. prinsip yaitu dengan prinsip al-ijarah dan prinsip al-qardh.

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat, dana

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Akad Pembiayaan Musyarakah pada BMT Surya Asa Artha

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

A. Analisis Mekanisme Angsuran Usaha Kecil dengan Infaq Sukarela pada Bantuan Kelompok Usaha Mandiri di Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan sinyal positif, termasuk Baitul Maal wat Tamwil (BMT) sebagai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah pada KSPPS Tunas. Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal muamalah, selain hubungan sesama manusia yang bersifat keduniaan juga

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BMT merupakan pelaku ekonomi baru dalam kegiatan perekonomian nasional yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah. BMT melakukan fungsi

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. Dari hasil wawancara langsung yang peneliti lakukan pada karyawan BMT

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PSAK 109 TAHUN 2008 TERHADAP PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Sedangkan bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktifitasnya

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB I PENDAHULUAN. fikih tersebut. Implementasi fikih ini terjadi pula pada fikih muamalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA SEMARANG UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO. A. Program Pelaksanaan BAZNAS Kota Semarang dala Pendayagunaan

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul maal wat tamwil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB V PEMBAHASAN. dengan bantuan software SPSS 16.,0 for windows, maka akan dibahas tentang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial atau CSR (corporate social responsibility) berorientasi pada profit atau keuntungan semata.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Implementasi pembiayaan Qardhul Hasan pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Pahlawan Tulungagung. Implementasi pembiayaan Qardhul Hasan pada BMT Pahlawan sesuai dengan definisi Al-Qardh pada teorinya Asiyah 94, pada BMT Pahlawan setelah pembiayaan disalurkan maka anggota memiliki kewajiban untuk mengembalikan angsurannya. Ketentuan mengangsurnya ditetapkan pada akad yang telah ditandatangi sebelum pencairan dana. Meskipun sudah ditetapkan namun dalam hal mengangsur pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Pahlawan masih bersifat fleksibel maksudnya bisa dianggsur tanggal berapapun setiap bulannya dan apabila mengalami keterlambatan mengagungsur juga tidak dikenai denda oleh pihak BMT Pahlawan. Hal tersebut juga didukung oleh Wardi 95 yang mendefinisi Al-Qardh dengan titik tekan pada kemampuan. Artinya pengembalian pinjaman dalam pembiayaan Qardhul Hasan benar-benar melihat kemampuan dari si peminjam. Kita juga mengatahui bahwa kategori peminjam untuk pembiayaan Qardhul Hasan memang diutamakan kaum duafa. Jika anggota pembiayaan Qardhul Hasan memang tidak mampu mengembalikan maka pihak lembaga juga tidak boleh memaksa untuk dikembalikan. 94 Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Teras, 2014), h.239 95 Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amazah), h. 273 98

99 Dalam analisa penulis yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Bapak Nyadin selaku manajer BMT Pahlawan bahwa pelaksanaan pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Pahlawan sudah dilakukan sesuai dengan pedoman pembiayaan. Dalam menjalankan pembiayaan Qardhul Hasan BMT Pahlawan berlandaskan pada Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 245 96. Dari ayat ini jelas Allah memberikan pilihan kepada kita sebagai manusia yang berjiwa sosial untuk membantu sesama muslim dalam hal meringankan beban hidupnya dengan memberi pinjaman dilandasi niat yang ihklas. Dalam ayat tersebut Allah menjanjikan akan memberikan atau melipatgandakan apa yang telah kita berikan kepada orang lain. Prinsip ini digunakan oleh BMT Pahlawan untuk memberikan pinjaman Qardhul Hasan kepada anggotanya. Selanjutnya terkait implementasi pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Pahlawan peneliti memperoleh informasi dari Bapak Nyadin selaku manager BMT Pahlawan melalui wawancara bahwa ada kategori tertentu anggota yang menerima pembiayaan Qardhul Hasan diantaranya kaum duafa, fakir miskin, anak sekolah, orang sakit dan pembangunan masjid. Hal ini diperkuat oleh Rais dan Hasanudin 97 yang sudah dibahas di bab landasan teori. Pada dasarnya Qardhul Hasan merupakan pinjaman sosial yang diberikan secara benevolent tanpa ada pengenaan biaya apapun kecuali modal aslinya. Namun sejalan dengan perkembangan dunia ekonomi keuangan dan perbankan, pinjaman sosial ini tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya administrasi 96 Kementrian Agama RI Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan syariah, Al-qur an dan Terjemahnya, (PT. Sinergi Pustaka Indonesia. 2012), h.50 97 Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqh Muamalah dan Aplikasinya pada Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: LP UIN, 2011), h. 152

100 seperti: biaya materai, notaris, dan lain-lain sehingga biaya tersebut menjadi tak terhindar. Biaya-biaya administrasi tersebut merupakan faktor penunjang dimana tidak tercantum dalam nash. Oleh karenanya para ulama mengambil intrespestasi dari Al-Quran dan Al Hadist yaitu apabila suatu kewajiban tidak sempurna kecuali setelah pemenuhan faktor tertentu, maka pemenuhan faktor tersebut menjadi wajib adanya. Tahapan selanjutnya dari proses pembiayaan adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon pemohon pembiayaan. Di BMT Pahlawan Tulungagung persyaratan untuk melakukan pembiayaan Qardhul Hasan adalah menyetorkan fotokopi KK dan KTP. Persyaratan pembiayaan ini disampaikan juga oleh penulis dalam bab penelitian terdahulu yang ditulis Azizah 98. Dalam tulisannya Meutika mengungkapkan bahwa persyaratan untuk pembiayaan Qardhul Hasan adalah melampirkan a. Fotokopi KTP suami dan istri b. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) c. Fotokopi Kartu Nikah d. Fotokopi rekening listrik Persyaratan memang hal yang wajib dipenuhi oleh pemohon pembiayaan, namun mengenai persyaratan juga tergantung oleh lembaga masing-masing. Setelah melakukan pengajuan, maka BMT Pahlawan Tulungagung akan melakukan survey yang dilakukan oleh bagian pembiayaan. Dalam 98 Meutika Azizah, Penerapan Fungsi Sosial (Charity) pada Baitul Maal Wat Tamwil dengan Cara Bntuan Modal dengan Sistem Al-Qardhul Hasan (Benelovent Loan) (Studi Kasus di BMT Harapan Kita Bantul, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta: 2010

101 melakukan survey diharapkan BMT Pahlawan Tulungagung mengetahui kondisi sebenarnya dari pemohon pembiayaan sehingga nanti proses penggunaan dan pengembalian dana Qardhul Hasan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam survey ini nantinya yang menentukan iya dan tidaknya pencairan dana Qardhul Hasan dapat dilaksanakan. Di BMT Pahlawan sendiri pada proses survey ini juga menentukan apakah nantinya pemohon pembiayaan akan diminta untuk menyerahkan jaminan atau tidak jika permohonan pembiayaannya dikabulkan meskipun dalam kategori pembiayaan Qardhul Hasan. 99 Prinsip analisis pembiayaan yang dilakukan BMT Pahlawan adalah prinsip 5C yaitu character, capacity, capital, collateral dan condition of economy. Analisis ini didukung oleh teori Asiyah 100 yang sudah dipaparkan di bab landasan teori. Analisis pembiayaan bertujuan untuk menilai kelayakan pemohon serta untuk menghindari tidak terbayarnya pembiayaan. Karakter merupakan faktor utama yang dilihat pada saat melakukan survey. Jika karakrtnya baik pasti akan bertanggungjawab dengan pembiayaan yang dilakukan sehingga pinjaman yang diberikan lembaga akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan. Dalam melakukan pembiayaan pastinya ada kendala yang dialami oleh BMT Pahlawan termasuk dalam memberikan pembiayaan Qardhul Hasan. Kendala yang pasti terjadi adalah gagal bayar, jadi dalam 99 Wawancara dengan Bapak Nyadin Manajer Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Pahlawan Tulungagung, tanggal 15 Maret 2017 100 Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Teras, 2014), h.80

102 memberikan pembiayaan ternyata BMT Pahlawan banyak menemukan anggota pembiayaan yang tidak bisa mengembalikan pinjamannya. Banyak faktor penyebabnya diantaranya anggota menyepelekan tanggungjawabnya untuk mengembalikan pinjamannya. Karena mereka mengatahui jika dalam pembiayaan Qardhul Hasan apabila tidak bisa mengembalikan maka tidak ada sangsi yang diberikan kepada anggota pembiayaan. Bahkan kebanyakan dari pembiaaayaan Qardhul Hasan tidak menggunakan jaminan. 101 Kendala seperti ini juga ditemukan oleh Zuhrian 102 dalam penelitiannya kendala lain yang dialami adalah adanya nasabah yang bermasalah karena dananya habis dipakai dan tidak dapat mengembalikan. Faktor tersebut diatas menjadi penghambat bagi BMT dalam menyalirkan dana, karena Qardhul Hasan tidak menggunakan profit atau bagi hasil, dan dana Qardhul Hasan yang dikembalikan akan dipinjamkan lagi kepada anggota lain. Sumber dana Qardhul Hasan di BMT Pahlawan berasal dari infaq anggota BMT Pahlawan. Karena bersifat dana sosial maka pengelolaannya harus benar-benar diperhatikan. Disinilah dituntut supaya manajemen Baitul Maal wa Tamwil ditata secara profesional. Mengenai sumber dana Qardhul Hasan diperkuat oleh teori Asiyah 103. Dijelaskan juga dalam bukunya bahwa sumber dana Qardh juga berasal dari pendanaan non halal 101 Wawancara dengan Bapak Nyadin Manajer Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Pahlawan Tulungagung, tanggal 15 Maret 2017 102 Ahmad Aidi Rachman Zuhryan, Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan dalam Perspektif Ekonomi Syariah di BMT Al-Hasanah Sekampung Lampung Timur, Program Studi Perbankan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma arif Metro Lampung: 2013 103 Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Teras, 2014), h.243

103 yang diperoleh oleh bank syariah. Dana non halal yang dimaksud diperoleh dari anggota lain berupa denda atau pinalty sehingga dapat dimasukkan dalam dana halal. B. Dampak pembiayaan Qardhul Hasan pada Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Pahlawan Tulungagung. Dari hasil wawancara terhadap manager BMT Pahlawan Bapak Nyadin, BMT Pahlawan merupakan lembaga keuangan syariah yang menggunakan pembiayaan Qardhul Hasan yang tentunya bertujuan untuk meningkatkat taraf ekonomi dan kesejahteraan. 1. Dampak pembiayaan Qardhul Hasan dalam bidang ekonomi anggota BMT Pahlawan. Dampak ini dirasakan oleh anggota pembiayaan yang diantaranya berprofesi sebagai pedagang. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan penerima pembiayaan diperoleh informasi bahwa dengan adanya pembiayaan Qardhul Hasan maka pedagang tersebut bisa menambah koleksi dagangan di warungya sehingga keuntungan yang diperoleh dari penjualannya pun juga meningkat. Hasil ini didukung oleh teorinya Asiyah 104 pada bab landasan teori bahwa pembiayaan dalam tingkat mikro bertujuan untuk memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi yaitu menghasilkan laba usaha. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak mampu memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Demikian dalam konteks 104 Binti Nur Asiyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta: Teras, 2014), h.5

104 bisnis, seberapapun hebatnya kemampuan seseorang dia tidak mungkin bisa mengembangkan bisnisnya tanpa bantuan dan keterlibatan orang lain dalam perjalanan usahanya. 2. Dampak pembiayaan Qardhul Hasan dalam bidang pendidikan anggota BMT Pahlawan Pembiayaan Qardhul Hasan memberikan dampak terhadap pendidikan. Dengan mendapatkan pembaiayaan Qardhul Hasan dari BMT Pahlawan anggota pembiayaan dapat melanjutkan pendidikan bahkan sampai senjang S2. Hal ini sama seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Wardani 105 dimana pembiayaan Qardhul Hasan yang disalurkan oleh Yayasan Dana Sosial Al Falah Jember mampu meningkatkan pendidikan untuk masyarakat Jember. Upaya peningkatan mutu pendidikan memang terus dilakukan oleh berbagai pihak dan pendekatan. Upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran betapa pentingnya pendidikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan watak bangsa untuk kemajuan masyarakat dan bangsa. Harkat dan martabat suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Dalam rangka peningkatan, mengupayakan kepada pokok tujuan yaitu peningkatan taraf pendidikan, serta akses kedalam sumber-sumber 105 Ary Kusuma Wardani, Analisis Pengelolaan Dana Qardhul Hasan Pada Lembaga Amil Zakat (Studi Kasus Interpretive Pada Yayasan Dana Sosial Al-Falah Cabang Jember), Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Jember: 2016

105 kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi, lapangan kerja dan pasar. Masukan berupa pemberdayaan ini menyangkut pembangunan sarana dan prasarana dasar baik fisik seperti irigasi, jalan, listrik, maupun sarana sosial lainnya seperti sekolah dan fasilitas pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat lapisan paling bawah, serta ketersediaan lembaga-lembaga pendanaan, pelatihan, dan pendidikan keterampilan bagi masyarakat yang banyak terkonsentrasi di pedesaan sebagai penduduk yang kurang berdaya. 3. Dampak pembiayaan Qardhul Hasan dalam bidang kesehatan anggota BMT Pahlawan Setelah menerima pembiayaan Qardhul Hasan, masyarakat merasa senang karena bisa memperoleh fasilitas kesehatan yang lebih baik. Hasil penelitian ini didukun oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azizah 106. Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembanguanan ekonomi serta memiliki peranan yang penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Peningkatan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam Pengukuran Indeks pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari 106 Meutika Azizah, Penerapan Fungsi Sosial (Charity) pada Baitul Maal Wat Tamwil dengan Cara Bntuan Modal dengan Sistem Al-Qardhul Hasan (Benelovent Loan) (Studi Kasus di BMT Harapan Kita Bantul, Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta: 2010

106 badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kondisi umum kesehataan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat, tenaga kesehatan, peralatan kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Pahlawan Tulungagung dapat memberikan dampak bagi perekonomian anggota serta memberdayakan anggota karena setelah mendapatkan pembiayaan Qardhul Hasan, anggota BMT Pahlawan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan dengan baik sehingga kehidupan keluarga maupun ekomominya juga lebih baik.