BAB I PENDAHULUAN. melalui utusan-nya Nabi Muhammad saw. Ajaran-ajaran islam tertuang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kekuatan terbesar sebagai media imajinasi. 1. dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia dalam segala ruang lingkup kehidupannya, tidak memandang

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan, melalui media

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. ulama, yakni fardlu ain dan juga fardlu kifayah yang sistem. keterampilan. Dan hal itu tidak dimiliki oleh semua umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Telah jelas bahwa dakwah menyeru manusia menuju Allah SWT adalah

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sesama manusia, yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia secara individual menjadi manusia yang berakhlakul karimah,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui Rasul-Nya. dalam Al Quran maupun dalam Al Hadits yang diantaranya berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah. Hal ini di mungkinkaan karena adanya berbagai media (Channel) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah

PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. dievaluasi secara terus menerus oleh para pengemban dakwah dalam rangka. tepat sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

SITI MEGAWATI NIM:

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. mereka sekaligus pengantar menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. 1 Untuk itulah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengetahuan dan sikap yang benar. Berawal dari hadirnya Baginda

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang matang, baik yang menyangkut materinya, tenaga pelaksananya, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. berdakwah ajaran agama dapat dilestarikan dan tidak akan hilang. Karena

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam merupakan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah.maju mundurnya

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan

BAB IV ANALISIS SIARAN MIMBAR AGAMA ISLAM TVRI STASIUN PUSAT JAKARTA. A. Analisis Materi Siaran Mimbar Agama Islam TVRI Stasiun Pusat

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. hal yang berbeda, meskipun keduanya mempunyai kemiripan untuk. komunikasi dan dakwah, maka komunikator selaku dai bisa dengan tepat

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu yang penting dalam Islam, segala usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti jalan lurus yang telah digariskan oleh Allah SWT sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Demikianlah seterusnya. Hingga Islam masuk ke indonesia pun juga

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN ! "#" $ "%&

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi setiap manusia dalam aktivitas komunikasi antara sesama mereka. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dakwah merupakan suatu amanah yang diembankan kepada

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KATA PENGANTAR. mencurahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Prinsip-prinsip Pemahaman Qaulan dalam Al-Qur an sebagai Komunikasi Pendidikan Akhlak pada Anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

Khutbah Jum'at. Melanjutkan Spirit Qurban dalam Kehidupan. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. sedang bentuk kata kerja atau fi ilnya adalah da a yad u yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern merupakan dunia yang tanpa batas dan dunia yang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG BLOG SEBAGAI MEDIA DAKWAH

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

RETORIKA KHUTBAH. Di dalam al-quran, Allah berfirman :

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan berbagai metode dan media yang bersumber pada Al-Qur an, Seperti dalam firman Allah Swt, yang berbunyi;

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Allah adalah Maha Pencipta makhluk (al-khaliq). Allah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. menuju kepada jalan kebaikan, memerintahkan yang ma ruf dan mencegah

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat dalam semua segi kehidupan secara menyeluruh sehingga. terwujud khairul ummah ( Enjang AS dan Aliyudin, 2007 : 3 ).

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan melalui utusan-nya Nabi Muhammad saw. Ajaran-ajaran islam tertuang dalam Al-qur an dan Sunnah, berupa petunjuk-petunjuk, perintah-perintah dan larangan-larangan demi kebaikan manusia. Itulah sebabnya agama yang diterima disisi Allah hanyalah islam. 1 Islam merupakan agama yang sempurna dan menyeluruh tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, juga mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan mengatur hubungan manusia dengan sesamanya yang diturunkan kepada baginda Rasulullah saw untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia karena islam itu membawa rahmat bagi seluruh alam bila diterapkan ditengah-tengah umat manusia. Oleh karena itu mengemban dakwah islam adalah misi yang agung dan mulia untuk kesejahteraan umat manusia bahagia dunia akhirat bagi yang mengikuti dengan penuh kesungguhan dan menyeluruh. 2 Sebagai pemeluk islam telah jelas bahwasanya diperintahkan oleh Allah swt. Untuk berdakwah. Yang mana dakwah sendiri dalam bahasa 1 Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, (Bogor: LPKAI Cahaya Salam, 2010), hal. 17 2 N. Faqih Syarif H, Kiat Dahsyat Jadi Da i Hebat, (Surabaya: Pustaka Kaiswaran, 2010), hal. 6

2 Al-qur an terambil dari kata دعا يدعو دعوة yang secara lughowi (etimologi), berarti menyeru atau memanggil. 3 Adapun dari tinjauan aspek terminologis, pakar dakwah Syekh Ali Mahfuz mengartikan dakwah dengan mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk Allah swt, menyeru mereka pada kebiasaan yang baik dan melarang mereka dari kebiasaan buruk supaya mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat. 4 Dakwah pada hakekatnya adalah mengajak atau menyeru ummat menuju jalan Allah SWT. Dan mencegah pada hal yang menuju kemungkaran. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Ali imron ayat: 104 Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dalam ayat diatas, terdapat kata amar ma ruf nahi munkar secara lengkap. Ayat diatas mengandung beberapa pengertian: 1. Hendaklah ada di antara kamu sekelompok umat. 2. Yang tugas atau misinya menyeru kepada kebaikan. 3. Yaitu menyuruh pada yang ma ruf dan mencegah dari yang mungkar dan 4. Merekalah yang berjaya dan orang-orang yang beruntung. 3 A. Ilyas Ismail, Prio Hotman, Filsafat Dakwah rekayasa membangun agama dan peradaban Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hal. 27 4 Ibid, hal.28

3 Sementara ayat 110 dari surat ali-imran mengandung kalimat yang mirip dengan ayat tadi, yang bunyi-nya dapat dibaca demikian: 5 Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Ayat diatas terdapat dua pengertian yang dapat ditarik. Pertama, kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia; kedua, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang munkar serta beriman kepada Allah. 6 Sebagaimana sudah jelas bahwa Allah memerintahkan untuk menyeru pada yang makruf dan mencegah pada yang mungkar. Dan itu sudah menjadi tugas juru dakwah atau Da i untuk dapat menyampaikan dan mengemas, membuat packaging yang menarik serta indah, sebagaimana dalam sebuah hadits yang telah di diriwayatkan oleh imam At-Tabrani, Rasulullah saw. Bersabda : sesungguhnya Allah maha Indah dan mencintai Keindahan. tidak salah jika dinyatakan, bahwa diantara identitas utama seorang muslim adalah sebagai pribadi yang suka, cinta, respek dengan keindahan, baik dalam keindahan pemilihan kata 5 Asep Kusnawan, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Pustaka Bani Quraisy, 2004 ), hal. 27 6 Ibid, hal.28

4 maupun keindahan dalam gaya bahasa. Dalam pandangan saya, bagian dari mencintai keindahan adalah saat berkomunikasi, berinteraksi, bertemu, atau menyampaikan tausiyah, ide, dan berkata-kata. Dalam arti, muslim yang baik ia akan senantiasa memperhatikan agar derasan kata yang keluar adalah indah memikat penuh makna. Makadari itu dikatakan bahwa identitas seorang da i, selain dibutuhkan kemapanan pada ilmuilmu syar i, juga dituntut kemampuan mumpuni dalam retorika dakwah dan komunikasi yang memikat bagi ummat. Dengan begitu maka dakwah yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah diterima oleh masyarakat 7 Dengan kata lain bahwa untuk menarik perhatian mad u tanpa membuat terlena adalah dengan cara memilih kata-kata yang menarik dalam mengolah pesan. Selain itu penggunaan bahasa dan pemilihan katakata (Diksi) memungkinkan Da I memperoleh kefasihan yang memukau. Dan ketepatan pemilihan kata akan memudahkan mad'u memahami isi pesan ceramah dan terjadilah efektifitas dakwah. Bila pembicara berpidato dengan baik, pendengar jarang menyadari manipulasi daya tarik motif yang digunakan, tidak mengetahui organisasi dan sistem penyusunan pesan, tidak pula mengerti teknik-teknik pengembangan pokok bahasan. Tetapi setiap pendengan mengetahui pasti pembicara yang baik selalu pandai dalam memilih kata-kata. Jadi kata-kata bukan saja dapat mengungkapkan, tetapi juga memperhalus dan bahkan 7 Ust. Taufiqur Rahman,, PANTAU-pantun tausiyah, (Jakarta: Haqeina Media, 2014) hal. 3

5 menyembunyikan kenyataan, selain itu kata-kata juga dapat mencerminkan tingkah laku dan struktur sosial pembicara. Glenn R. Capp dan Ricard Capp, Jr. Merumuskan ketentuan-ketentuan retorika itu sebagai berikut: bahasa lisan harus menggunakan kata-kata yang jelas, tepat dan menarik. 8 Pada realita saat ini, sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari tidak sedikit orang yang amat sulit mengungkapkan maksudnya karena adanya kebingungan dalam menggunakan kata-kata dan bahasa. Disamping itu pula Juga sering menjumpai da I yang menyampaikan materi hanya itu-itu saja, dimana pun tempatnya ketika bertausiyah, materi juga kata-kata yang disampaikan kepada mad u hanya itu saja tanpa adanya variasi kata atau pemilihan kata. Makadari itu agar seorang Da i tidak terjadi pada masalah seperti itu, karena sorang da i harus kaya akan kata, makna dan bahasa dan Da I juga harus mengetahui bagaimana pentingnya peranan pemilihan kata dalam komunikasi sehari-hari dan berpidato. Salah satu faktor keberhasilan dakwah adalah bagaimana da I mengolah pesan sehingga mudah diterima oleh mad u. diantara cara mengolah pesan adalah memilih kata dan bahasa yang mudah difahami oleh mad u yang dihadapai, memilih kata-kata yang sopan, menyesuaikan dengan momentum acara. Gaya bahasa juga termasuk dalam pembahasan 8 Jalaluddin Rakhmat, Retorika Modern Pendekatan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012) hal. 46

6 diksi. Gaya bahasa yang dimiliki seorang da I juga menggambarkan karakteristik da I tersebut. Jika gaya bahasa yang digunakan santun dan tidak bertele-tele juga menyesuaikan dengan bahasa mad u akan menunjukkan kredibilatas da I yang mumpuni dan patut menjadi panutan. Makadari itu penulis ingin meneliti tentang diksi dalam pesan dakwah. Sebagaimana di dalam al-qur an banyak dijelaskan bahwa prinsip pemilihan kata dalam berkomunikasi, agar tercipta komunikasi yang efektif. Diantaranya Qoulan Ma rufa (perkataan yang baik) QS. An-Nisa, 4;5. Qoulan Sadida (perkataan yang benar, mengandung kejujuran) QS. Al-Ahzab 33;70. Qoulan Baligha (perkataan yang berbekas dijiwa) QS. An-Nisa ; 4:63. Qulan Kariman (Perkataan yang mulia) QS. Al-Isra ; 17:23. Qoulan Maisura (perkataan yang pantas) QS. Al-Isra, 17:28. Qoulan Layyina (perkataan yang lemah lembut) QS. Thaha, 20: 44. Beberapa prinsip diksi dalam komunikasi yang terdapat dalam Al-Qur an inilah yang menunjukkan pentingnya memperhatikan pemilihan kata dalam komunikasi khususnya untuk kegiatan dakwah billisan. Demikian juga halnya dalam Rutinitas Yasin dan Tahlil, yang terdiri dari Jama ah ibu-ibu dengan aktif membaca yasin & tahlil, namun tak kalah pentingnya, disamping yasin dan tahlil yang ibu-ibu baca namun terdapat siraman rohani yang menjadi acara inti dalam rutinitas tersebut. KH. Suep Thoyyib yang menyampaikan tausiyah juga sebagai tuntunan dan panutan.

7 Dunia dakwah telah lama digeluti oleh KH. Suep Thoyyib yang gemar senyum ini. Baik orang yang dikenal maupun yang belum dikenal, beliau selalu tebarkan senyum. Dakwahnya di cintai ummat karena bahasanya yang sederhana juga mudah dimengerti oleh mad u. KH. Sueb Thoyyib ini termasuk Kiai yang sangat gaul sekali, bahkan tidak hanya itu, sosok da i tawadhu dan humoris ini karena didalam dakwah beliau sampaikan dengan kemasan kata-kata yang begitu indah, kemudian bahasa yang begitu mudah untuk dipahami mad u. Setelah cukup lama melintang didunia dakwah, berbagai daerah kususnya di Surabaya hingga pelosok desa disinggahi. Begitu derasnya lautan dakwah beliau demi menjemput hidayah ilahi. Hingga sekarang sejumlah acara religi juga dalam rutinitas yasin dan tahlil sering ia hiasi dengan kemasan kata-kata yang menarik. Demikian pula beberapa pengajian di sejumlah masjid-masjid daerah Surabaya menjadi langganan siraman rohaninya. Dalam kesibukanya, ia terus berupaya memenuhi undangan dakwah diberbagai daerah, hingga pelosok-pelosok kota tercinta seperti di Tuban. Selain dunia dakwah yang KH. Sueb Thoyyib tekuni, beliau pun mencurahkan waktunya untuk mengajar di pesantren Tahfidz dan Tilawatil Qur an Thoyyib Fatah, yang pengasuhnya adalah beliau sendiri. Di dalam acara rutinitas yasin dan tahlil, KH. Sueb Thoyyib ini dalam menyampaikan pesan dakwah diiringi dengan keindahan kata-kata

8 yang menuntun, kemudian dengan bahasa yang begitu gaul, terkadang menggunakan bahasa jawa, bahasa madura, bahasa arab, bahasa inggris juga bahasa anak-anak muda sekarang. serta nyanyian-nyanyian yang begitu menuntun. karena apa yang beliau sampaikan itu dikemas dengan bagus, tidak bertele-tele dan bahasanya menyesuaikan terhadap mad u. sehingga menjadikan suasana pengajian yang dilakukan lebih segar, jama ah pun terhibur juga apa yang dirasakan oleh Jama ah itu terasa berbeda. 9 Maka dari itu setelah mengamati fenomena yang ada dalam acara rutinitas yasin dan tahlil itu terutama tausiyah yang disampaikan oleh KH. Sueb Thoyyib tersebut, penulis sangat tertarik untuk meneliti. Dan penulis merumuskan judul Diksi Dalam Pesan Dakwah KH. Sueb Thoyyib Dalam Pengajian Rutin Yasinan dan Tahlilan di Ampel Surabaya B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan fenomena dakwah diatas, maka peneliti memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang akan diangkat dalam penelitian sebagai berikut: Bagaimana Tanda dan Makna Diksi Dalam Pesan Dakwah KH. Sueb Thoyyib Dalam Pengajian Rutin Yasinan dan Tahlilan di Ampel Surabaya? 9 Ust. Taufiqur Rahman, PANTAU-pantun tausiyah, (Jakarta: Haqeina Media, 2014) hal. 4

9 C. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui tantang Tanda dan Makna Diksi dalam Pesan Dakwah KH. Sueb Thoyyib Dalam Acara Rutinitas Yasin dan Tahlil di Ampel Surabaya. D. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis a. Diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan yang sangat berharga untuk mengembangkan kualitas dan kreatifitas di bidang komunikasi dalam proses dakwah khususnya untuk mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. b. Diharapkan dapat menambah kajian keilmuan dakwah dan referensi pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, c. Diharapkan dapat menjadi literatur baru bagi para da i guna menambah wawasan yang berkaitan dengan keilmuan dakwah. 2. Secara Praktis a. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Lembaga UIN Sunan Ampel Surabaya terutama pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk mengembangkan program-programnya.

10 b. Sebagai karya ilmiah dalam upaya mengembangkan potensi peneliti serta untuk memenuhi salah satu tugas dan syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana stara satu (S1). E. DEFINISI KONSEP Pada definisi konseptual ini, peneliti menjelaskan tentang makna konsep yang ada dalam judul penelitian ini, yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan pada pembahasan selanjutnya. Pemilihan konsep yang tepat mempunyai perspektif yang baik untuk mencapai kesuksesan penelitian dan agar peneliti tidak multi tafsir terhadap permasalahanmasalahan yang akan peneliti bahas. 1. Diksi (Pilihan kata) Diksi atau pemilihan kata adalah bagian dari retorika, dimana diksi berfungsi untuk mengungkapkan ide seorang da i dengan tepat sesuai dan ekonomis. Diksi atau pemilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapanungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk

11 menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. 10 2. Pesan Dakwah Dalam Ilmu Komunikasi pesan dakwah adalah message, yaitu simbol. Dalam literature bahasa arab, pesan dakwah disebut maudlu adda wah istilah ini lebih tepat dibanding dengan istilah materi dakwah / maddah adda wah, karena istilah ini bisa menimbulkan kesalah fahaman sebagai logistic dakwah. 11 Penulis akan meneliti tentang diksi pesan dakwah seorang da i retorik, maka dakwah disini adalah dakwah billisan yaitu ceramah. Jadi dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang tanda dan makna diksi dalam pesan dakwah KH. Sueb Thoyyib dalam acara rutinitas yasin dan tahlil. 3. KH. Sueb Thoyyib KH. Sueb Thoyyib adalah seorang pendakwah. Pendakwah adalah orang yang melakukan dakwah. Ia disebut juga da i. Dalam ilmu komunikasi pendakwah adalah komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan komunikasi (massage) kepada orang lain. Karena dakwah bisa melalui tulisan, lisan, perbuatan, maka penulis keislaman, 10 Gorys Keraf,. Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka utama, 1996), hal. 24. 11 Moh. Ali Azi. Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2009), hal 318.

12 pencerahan islam, muballigh, guru mengaji, pengelola, panti asuhan islam dan sejenisnya termasuk pendakwah. 12 4. Yasin dan Tahlil Adalah suatu rutinitas yasin dan tahlil oleh santriwan dan santriwati juga bapak dan ibu-ibu, yang mana dalam rutinitas tersebut sosok KH. Sueb Thoyyib atau lebih dikenal dengan kiai bonek menyampaikan tausiyah dan mengajak ummat untuk ke jalan yng lebih baik. Rutinitas ini dilakukan setiap hari kamis di Sukodono Ampel Surabaya. F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan gambaran umum dari penelitian ini. Berisi pendahuluan tentang masalah yang melatar belakangi penulisan skripsi ini. Juga berisi alasan mengapa peneliti tertarik untuk meneliti Diksi Dalam Pesan Dakwah KH. Sueb Thoyyib (kiai bonek). Rumusan masalah yang menjadi fokus kajian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika pembahasan. BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN Bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu kerangka teoritik dan penelitian terdahulu yang relevan. Dalam sub bab kerangka teoritik akan dibahas mengenai Diksi Dalam Pesan Dakwah KH. Sueb Thoyyib dalam 12 Ibid, hal. 216

13 acara rutinitas Yasin dan Tahlil. Fokusnya pada isi pesan dakwah, serta mengkajinya dengan pendekatan analisis semiotik. Dan pada sub bab penelitian terdahulu yang relevan akan dijelaskan persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan penulis lakukan. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat secara rinci tentang metode dan langkah-langkah penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, setting penelitian, sumber data, pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan tahap penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan dipaparkan setting penelitian secukupnya agar pembaca mengetahui sasaran penelitian tersebut, kemudaian penyajian data yaitu berisi tentang jawaban atas rumusan masalah penelitian berdasarkan data yang dihasilkan selama penelitian. Selanjutnya dipaparkan temuan penelitian yang merupakan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan yang merupakan jawaban lapangan dari permasalahan, saran-saran serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.