BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia, sehingga memegang. pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hasil berpikir yang paling penting dan mendukung masa adalah bahasa. Dengan. kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi (SK) : 13. Memahami pembacaan cerpen (KD) : 13.1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berperan dalam. menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis dan logis pada peserta didik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. satu kesatuan, merupakan catur-tunggal, (Dawson dalam Tarigan 2005: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulis. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai mahluk sosial membutuhkan bahasa sebagai alat

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kemampuan dasar berbahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat maupun bangsa. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dan

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

2015 KEEFEKTIFAN TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE BERMEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi. Sebagai alat interaksi sosial peranan bahasa besar sekali. Hampir tidak ada kegiatan manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, perdagangan, keagamaan, dan sebagainya. Bahasa telah memudahkan dan memperlancar semua kegiatan itu dengan baik. Begitu pula melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Bahasa juga memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat-istiadat, kebudayaan serta latarbelakangnya masing-masing. Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi, saat ini pembelajaran bahasa Indonesia telah mencakup seluruh aspek kebahasaan. Peserta didik dituntut mampu berkomunikasi secara efektif, selalu menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi formal, memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat, serta mampu membanggakan bahasa Indonesia sebagai budaya Indonesia. Dengan begitu, siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan disertai rasa bangga terhadap budayanya sendiri. 1

2 Kegiatan aspek berbahasa ada empat yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Aspek-aspek keterampilan berbahasa sangat berkaitan erat satu dengan lainnya. Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, pengajaran membaca sama pentingnya dengan keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis. Menurut Tarigan (2008:7), Membaca adalah suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Membaca memiliki beberapa tujuan, fungsi, dan kegunaan. Tujuan utamanya adalah memahami ide, kemampuan menangkap makna bacaan secara utuh dalam karya tulis. Sehubungan dengan membaca, dalam Kurikulum 2013 banyak sekali materi yang berhubungan dengan aspek keterampilan membaca. Salah satunya adalah membaca pemahaman untuk menganalisis teks. Tarigan (2008:58) berpendapat bahwa membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami: 1. standar- standar atau norma-norma kesastraan (literary standards); 2. resensi kritis (critical review); 3. drama tulis (printed drama); 4. pola-pola fiksi (patterns of fiction). Artinya membaca pemahaman merupakan dasar bagi para pembaca untuk menganalisis makna, baik makna tersurat maupun makna tersirat dalam sebuah teks secara mendalam. Makna tersurat adalah maknanya tertulis di teks sedangkan makna tersirat, maknanya tersembunyi di teks. Makna terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah makna piktorial. Makna piktorial adalah makna yang

3 berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca yang sering muncul ketika mendengar atau membaca suatu ekspresi. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa kegiatan membaca meliputi kemampuan memahami secara efektif. Membaca tidak cukup hanya mampu melisankan apa yang ada di dalam tulisan, tetapi juga mampu memahami makna bacaan tersebut. Kegiatan membaca dengan tingkat pemahaman yang tinggi dapat diterapkan salah satunya melalui membaca cerpen. Cerpen adalah suatu bentuk prosa fiksi yang mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan pengalaman. jumlah katanya sekitar 500-5.000 kata dan ketika dibaca hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Para siswa SMA kebanyakan saat ini, beranggapan bahwa pembelajaran menganalisis makna dalam sebuah teks adalah pembelajaran yang sangat membosankan dan beranggapan bahwa menganalisis merupakan kegiatan yang cukup sulit. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator sepatutnya memotivasi siswa dalam pembelajaran menganalisis, terutama menganalisis makna. Untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran menganalisis, diantaranya guru di tuntut untuk menggunakan metode atau model pembelajaran yang tidak membuat siswa jenuh dalam belajar. Salah satu metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dalam mengembangkan aspek keterampilan membaca tersebut yaitu dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Siswa memerlukan metode pembelajaran yang baru dan lebih menarik agar siswa

4 tertarik untuk menganalisis. Menganalisis bisa menjadi menarik apabila dilakukan secara bersama-sama. Oleh karena itu, penulis memilih metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pembelajaran Menganalisis Makna Piktorial dalam Teks Cerpen dengan Menggunakan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Batujajar. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah adalah semua bentuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Identifikasi masalah merupakan titik tertentu yang memperlihatkan ditentukannya masalah penelitian oleh peneliti ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk, (keterhubungan, dampak, sebab akibat dari lainnya), serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi oleh peneliti. Adapun masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. pentingnya peran guru untuk meningkatkan motivasi dan mengembangkan kemampuan siswa; b. banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, karena sebagian besar beranggapan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia sulit dan membosankan; c. rendahnya kemampuan membaca siswa; dan

5 d. tidak adanya inovasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran, sehingga pembelajaran tersebut tidak berjalan lancar dan membosankan. Hasil identifikasi masalah diatas dapat diangkat beberapa permasalahan yang saling berkaitan dengan lainnya, dan pada umumnya mendeteksi, melacak, menjelaskan aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan. 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah sebaiknya konsisten atau paling tidak relevan dengan latar belakang masalah. Rumusan masalah hendaknya memuat variabel-variabel yang akan diteliti dan teridentifikasi dengan jelas serta diperkirakan ada alternatif penyelesaiannya. Menurut Sugiyono (2013:56), Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Artinya rumusan masalah sebaiknya mudah untuk dikembangkan menjadi sebuah instrumen pengumpulan data dari variabel yang bersangkutan. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batujajar? b. Mampukah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batujajar menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen dengan tepat?

6 c. Efektifkah metode Cooperative Integrated Reading and Composition digunakan dalam pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batujajar? Jadi, dapat disimpulkan rumusan masalah berbentuk pernyataan dimaksudkan agar penulis dapat memfokuskan penelitian kepada pencarian jawaban ilmiah. Satu hal yang harus diperhatikan, rumusan masalah tersebut hendaknya jelas sehingga tidak terbuka peluang terjadinya salah tafsir. 1.4 Tujuan Penelitian Setiap penelitian pasti mempunyai tujuan. Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang, identifikasi masalah dan rumusan masalah. Adapun tujuan yang hendak penulis capai, yaitu: 1. untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen; 2. untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batujajar dalam pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen dengan tepat; dan 3. untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition dalam pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Batujajar. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran empiris tentang sifat, motivasi, kemampuan dan keberhasilan siswa dalam belajar.

7 1.5 Manfaat Penelitian Selain memiliki tujuan yang terarah, penelitian ini mempunyai manfaat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman berharga dan saran upaya meningkatkan kemampuan penulis dalam melaksanakan praktik penelitian di lapangan mengenai laporan pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). 2. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih metode pembelajaran. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai metode alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran keterampilan berbahasa. 3. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat memberikan suatu pengalaman bagaimana penggunaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen. 4. Bagi peneliti lanjutan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pemikiran dasar bagi peneliti lanjutan. Sehingga, peneliti selanjutnya dapat lebih mengembangkan penelitiannya mengenai pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen de-

8 ngan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat penelitian bertujuan untuk mengetahui kegunaan penelitian dilihat dari berbagai pihak yang ikut serta dalam proses penelitian. 1.6 Definisi Operasional Definisi operasional terutama diperlukan dalam menyusun rencana penelitian. Definisi ini menunjukkan apa yang akan dilakukan untuk mengukur suatu konsep sehubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, istilahistilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah suatu cara, proses dalam belajar untuk menjadikan siswa memperoleh kepandaian dari yang dipelajari. 2. Menganalisis adalah mengkaji sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara rinci dan mendalam. 3. Makna piktorial adalah makna suatu kata yang berhubungan dengan perasaan pendengar atau pembaca. Perasaan muncul segera setelah mendengar atau membaca kata-kata yang kurang pantas seperti yang berhubungan dengan kotoran, kematian, dan cacat badan. 4. Cerpen adalah suatu bentuk karangan dalam bentuk prosa fiksi dengan ukuran yang relatif pendek, yang bisa selesai dibaca dalam sekali duduk, artinya tidak memerlukan waktu yang banyak.

9 5. Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah metode pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok, pokok pikiran atau, tema sebuah wacana/kliping. Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menganalisis makna piktorial dalam teks cerpen dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan sekaligus membina kemampuan siswa dalam menganalisis bahan bacaan yang dibacanya.