LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 106 Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa atau Sebutan Lain, dipandang perlu membentuk Organisasi Lembaga Ketahanan masyarakat Desa dan Kelurahan atau sebutan lain; b. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf a diatas, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1994 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Palu (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3555); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3337); 1
6. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden; 7. Keputusan Presiden Nomor 49 Tahun 2001 tentang Penataan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Atau Sebutan Lain. Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PALU TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Palu; 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah; 3. Pemerintahan adalah penyelenggaraan Pemerintah Daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut Asas Desentralisasi; 4. Kepala Daerah adalah Walikota Palu; 5. Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa selanjutnya disingkat LKMD atau sebutan lain adalah wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Pemerintah Kelurahan dalam menampung dan mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dibidang Pembangunan; 6. Kelurahan adalah Wilayah kerja lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten dan / atau Daerah Kota dibawah Kecamatan. 7. Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT atau sebutan lain adalah Lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka Pelayanan Pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Desa dan Kelurahan; 2
8. Rukun Warga selanjutnya disingkat RW atau sebutan lain adalah Lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Desa dan Kelurahan. BAB II BENTUK DAN NAMA LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN Pasal 2 (1) Dikelurahan di bentuk LKMD atau sebutan lain selaku mitra kerja Pemerintah Kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Desa dan Kelurahan berdasarkan musyawarah masyarakat; (2) LKMD atau sebutan lain bersama Pemerintah Kelurahan merencanakan Pembangunan, menggerakan prakarsa dan partisipasi masyarakat serta menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat untuk mengembangkan ketahanan masyarakat di Kelurahan. Pasal 3 (1) Penggunaan nama LKMD atau sebutan lain ditetapkan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat; (2) Masyarakat Desa dan Kelurahan dapat menggunakan nama LKMD atau sebutan lain sesuai kesepakatan masyarakat dengan melakukan penyesuaian. BAB III SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 4 (1) Susunan Organisasi LKMD atau sebutan lain sebagai berikut : a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Wakil Bendahara g. Seksi seksi 3
(2) Kelengkapan seksi seksi kelengkapan sebagaimana yang dimaksud ayat (1) sebagai berikut : a. Seksi Keagamaan b. Seksi Keamanan, Ketentraman dan Ketertiban c. Seksi Kesehatan dan Kebersihan d. Seksi Pemuda dan Olah Raga e. Seksi Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga f. Seksi Ekonomi dan Koperasi g. Seksi Pengembangan Budaya dan Kesenian h. Seksi Bantuan Sosial Kemasyarakatan (3) Susunan Organisasi LKMD atau sebutan lain sebagaimana pada ayat (1) dan (2) Pasal ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Desa dan Kelurahan berdasarkan musyawarah masyarakat; (4) Bagan Susunan Organisasi LKMD atau sebutan lain sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) Pasal ini terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Tata Kerja Pasal 5 Dalam pelaksanaan tugas, LKMD atau sebutan lain menerapkan Prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik dalam lingkungan masing masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas tugasnya. Bagian Ketiga Syarat-syarat Pengurus Pasal 6 Anggota Pengurus LKMD atau sebutan lain terdiri dari Pemuka pemuka masyarakat antara lain Pemuka Adat, Agama, Pendidik / Cendikiawan, Pemuda dan Perempuan serta unsur unsur lain didalam masyarakat dengan syarat syarat sebagai berikut : a. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 dan Pemerintah Republik Indonesia; c. Berkelakuan baik, jujur, adil, cakap, berwibawa dan penuh pengabdian kepada masyarakat; d. Penduduk Kelurahan setempat dan bertempat tinggal tetap; e. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian untuk bekerja dan membangun masyarakat kelurahan. 4
Bagian Keempat Tata Cara Pembentukan Pengurus Pasal 7 (1) Calon Anggota Pengurus diajukan oleh masing masing Ketua RT / RW atau sebutan lain; (2) Pemilihan Ketua dan / atau anggota pengurus dilakukan secara musyawarah dan mufakat dalam rapat khusus untuk itu; (3) Ketua dan / atau anggota pengurus terpilih diajukan kepada Kepala Kelurahan untuk mendapatkan persetujuan; (4) Pengaturan lebih lanjut mengenai tekhnis pembentukan pengurus ditetapkan oleh Kepala Kelurahan; (5) Masa bakti pengurus LKMD atau sebutan lain ditetapkan berdasarkan kesepakatan masyarakat. Bagian Kelima Kedudukan Tugas Dan Fungsi Pasal 8 (1) LKMD atau sebutan lain dalam kedudukannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini adalah mitra kerja Pemerintahan Kelurahan; (2) LKMD atau sebutan lain dalam kedudukannya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagai motor penggerak Pembangunan. Pasal 9 LKMD atau sebutan lain mempunyai tugas : a. Menyusun rencana pembangunan yang partisipatif; b. Menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat; c. Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan; d. Mengembangkan Visi dan Misi untuk mewujudkan masyarakat sejahtera dan mandiri. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugasnya, LKMD atau sebutan lain mempunyai fungsi : a. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan Masyarakat Desa dan Kelurahan; b. Pengkoordinasian perencanaan pembangunan; c. Pengkoordinasian perencanaan Lembaga Kemasyarakatan; d. Perencanaan kegiatan pembangunan secara partisipatif dan terpadu; e. Penggalian dan pemanfaatan sumberdaya kelembagaan untuk pembangunan di Desa dan Kelurahan. 5
BAB IV HUBUNGAN KERJA Pasal 11 (1) Hubungan LKMD atau sebutan lain dengan Pemerintah Kelurahan dalam bentuk kerjasama menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan pembangunan partisipatif dan berkelanjutan; (2) Hubungan LKMD atau sebutan lain dengan Lembaga atau Organisasi kemasyarakatan lainnya, RT atau sebutan lain, dan RW atau sebutan lain, bersifat konsultatif dan kerjasama yang saling menguntungkan; (3) Hubungan LKMD atau sebutan lain antar Kelurahan bersifat kerjasama dan saling membantu setelah mendapat persetujuan dari Pemerintah Kelurahan. BAB V SUMBER DANA Pasal 12 Sumber dana LKMD atau sebutan lain, dapat diperoleh dari : a. Bantuan Pemerintah Kelurahan; b. Bantuan Pemerintah Kota; c. Bantuan Pemerintah Provinsi; d. Bantuan Pemerintah; e. Bantuan lainnya yang sah. BAB VI KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 13 Kewenangan, Hak dan Kewajiban LKMD atau sebutan lain ditetapkan oleh Kepala Daerah. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 (1) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa / Kelurahan (LKMD) di Kelurahan yang sudah ada dan telah berperan, tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sambil menyesuaikan dengan berlakunya Peraturan Daerah ini; (2) Lembaga lembaga masyarakat lainnya yang akan dibentuk ditetapkan oleh Kepala Daerah. 6
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, segala ketentuan Peraturan Perundang undangan yang bertentangan dan / atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini, diadakan penyesuaian. Pasal 16 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pasal 17 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Palu. Disahkan di Palu pada tanggal 27 Juni 2001 WALIKOTA PALU, Ttd + Cap Diundangkan di Palu pada tanggal 27 Juli 2001 SEKRETARIS DAERAH KOTA PALU Ttd Ir. MAULIDIN LABALO, S.Sos PEMBINA TINGKAT I NIP. 010 110 453 H. BASO LAMAKARATE LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 SERI D NOMOR 4 Disalin sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA PALU Ttd R. NOLLY MUA, SH PEMBINA NIP. 570 006 277 7
PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 32 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT DESA DAN KELURAHAN I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka upaya pemantapan penyelenggaraan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sesuai amanah Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka turut ambil bagian dalam proses pelaksanaan dan pengawasan Pembangunan sebagai konsekwensi logis dalam era globalisasi dan era keterbukaan. Era pasar bebas ASEAN pada Tahun 2003 semakin tidak dapat dihindari, Wilayah ASEAN akan menjadi ajang persaingan pemasaran produk produk Negara ASEAN. Pada saat itu Wilayah ASEAN menjadi seolah tanpa batas bagi arus barang, jasa, modal, maupun tenaga kerja dari Negara Anggotanya. Situasi tersebut tentu saja akan amat mempengaruhi keadaan masyarakat, baik di kota terlebih lagi di desa. Menghadapi hal hal tersebut di Tingkat Desa / Kelurahan harus ada lembaga yang diharapkan dapat berperan sebagai motor penggerak dalam pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan ketahanan, kekuatan dan ketangguhan masyarakat. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d 8 Pasal 9 point d : Cukup Jelas : Yang dimaksud dengan Visi dan Misi Lembaga Kemasyarakatan adalah : - Visi yaitu Mewujudkan Masyarakat Desa / Kelurahan yang sejahtera dan mandiri; - Misi : 1. Meningkatkan mutu sumber daya manusia baik rohani maupun jasmani; 2. Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kehidupan Perkonomian dan Sosial Budaya Masyarakat; 3. Mengembangkan kegiatan kegiatan Ekonomi Produktif yang mendukung peningkatan Pemuda serta Masyarakat; 4. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat yang penuh rasa kebersamaan dan kesetiakawanan dengan semangat gotong royong, saling menghargai seperti masyarakat madani yang dicita citakan. Pasal 10 s/d 17 ; Cukup jelas. 8