IMPLEMENTASI PERATURAN BANK INDONESIA (PBI) DALAM KINERJA KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PERATURAN BANK INDONESIA (PBI) DALAM KINERJA KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE ( ) MUHAMAD IHSAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT BANK DANAMON DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PERIODE TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH (PERIODE )

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

Sri Pujiyanti Dr. Ir. E. Susi Suhendra, MS Universitas Gunadarma

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK JATIM (PERIODE )

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

Analisis Rasio Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Pada Bank Muamalat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN BANK (Studi Kasus PT. BNI (Persero), Tbk)

BAB II TEORI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK. bank, maupun OJK selaku pemilik otoritas dalam mengawasi bank. 1

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK SYARIAH (X) DAN BANK KONVENSIONAL (Z) TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA TBK.

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT.BANK DANAMON, TBK.

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISA CAMEL. PRAMESTI LESMANA FITRI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

METODE PENELITIAN. Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD BPR BKK KANTOR CABANG TIRTOMOYO TAHUN NASKAH PUBLIKASI

SUATU STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE CAMEL DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA BANK MUAMALAT INDONESIA, BANK SYARIAH MANDIRI, DAN BNI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009). Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia (LPPSI) Bank Indonesia tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar. Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tugas untuk mengelola uang dari masyarakat, memberikan pinjaman kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam kehidupan sekarang ini sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK INTERNASIONAL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL (STUDI PERBANDINGAN PADA BRI TBK & BTN TBK PERIODE )

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE TUGAS AKHIR

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PADA PT.BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk PERIODE DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

ANALISA TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Tedy Gunawan NPM ABSTRAK

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL PADA KELOMPOK BANK PERSERO BUDY UTAMA JURUSAN MANAJEMEN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan atau kondisi keuangan bank dan non keuangan bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Dengan Menggunakan Metode CAMEL (Study Pada Bank Muamalat Indonesia Periode )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO KEUANGAN DAN PERBANDINGANNYA DALAM SATU INDUSTRI BANK UMUM SYARIAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DI INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Perbedaan Capital Adequacy Ratio Kinerja Keuangan Sebelum Dan. Sesudah Krisis Keuangan Global 2008 PT. Bank Syariah Mandiri

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Capital Adequacy Ratio pada tahun 2009 sebesar 11,10% dinyatakan

STUDI KOMPARATIF KINERJA KEUANGAN METODE CAMEL PADA PT. BANK MANDIRI Tbk. dan PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

AKUNTABEL 15 (1),

ABSTRAK. Kata kunci: Bank, Kinerja Keuangan Bank, CAMEL. vi Universitas Kristen Maranatha

RANCANG BANGUN ANALISIS KESEHATAN FINANSIAL BANK SYARI AH GO PUBLIC DENGAN METODE CAEL (Studi Kasus Pada Bank Syari ah Mandiri Jakarta)

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PERATURAN BANK INDONESIA (PBI) DALAM KINERJA KEUANGAN PADA BANK MUAMALAT INDONESIA 1 Andi Desfiandi 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No.93 Bandar Lampung Indonesia 35142 Telp: (0721)-787214 Fax (0721) -700261 Email : Abstrac One way of performance measurement at syariah financial is by using PBI approach. The purpose of this research is to analyze the level of accounting performance of Muamalat Bank Used Bank Indonesia rules approach with measurement method is CAMEL approach during period of the year 2008 2012 Based on the research done at Muamalat Bank in 2008 until 2012 got HEALTH predicate, because CAMEL credit score obtained at 81 above (health minimum standard) was 100 in 2008, 95.63 in 2009, 91.26 in 2010, 100 in 2011 and 100 in 2012. Key words : Health Bank, Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity. Abstrak Salah satu cara pengukuran kinerja pada perbankan syariah yaitu dengan menggunakan pendekatan PBI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kinerja keuangan Bank Muamalat dengan menggunakan pendekatan peraturan bank Indonesia (PBI) dengan metode penilaiannya menggunakan pendekatan CAMEL selama periode tahun 2008-2012. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mendapat predikat SEHAT, karena nilai kredit CAMEL yang diperoleh berada diatas 81 (batas minimum sehat) yaitu sebesar 100 ditahun 2008, sebesar 95,63 di tahun 2009, sebesar 91,26 di tahun 2010, sebesar 100 di tahun 2011, dan sebesar 100 di tahun 2012. Kata Kunci : Kesehatan Bank, Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity. Informatics & Business Institute Darmajaya 115

I. LATAR BELAKANG Kegiatan dalam manajemen ini diantaranya adalah mengatur penarikan dan pengumpulan dana secara optimal, mengatur keseimbangan dana sendiri dan juga dana asing, menetapkan peraturan terkait dengan kebijaksanaan penyaluran tabungan dan penarikan kredit, menerapkan system kontrol yang bersifat represif dan prepentif, serta beberapa fokus kegiatan lainnya. Dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini bank dibagi menjadi dua, yaitu : bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan bank yang berdasarkan prinsip syariah. Beberapa badan usaha pembiayaan non-bank telah didirikan sebelum tahun 1992 yang telah menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusiinstitusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Pada saat ini produk bank syariah tidak hanya diminati oleh mereka yang Muslim tetapi non muslim juga hal ini dikarenakan beberapa kelebihan yang dimiliki bank syariah antara lain : fasilitas selengkap bank monvensional, Manajemen finansial yang lebih aman, berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah dimana Bank Syariah memberikan nisbah ( bunga simpanan) berdasarkan perkembangan finansial perusahaan. Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu bank yang melaksanakan prinsip syariah dalam kegiatan usahanya. Sebagai bank pertama murni syariah, Bank Muamalat berkomitmen untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya sesuai terhadap ketentuan syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok nusantara. Bank Muamalat Indonesia telah memprakarsai terbentuknya Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan lembaga keuangan syariah lain seperti asuransi syariah, koperasi syariah dan reksa dana syariah. Bank Muamalat Sebagai pelopor dalam industri perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lain tentu kesehatan Bank Muamalat Indonesia penting untuk 116 Informatics & Business Institute Darmajaya

diketahui oleh berbagai pihak untuk mengetahui kemampuan Bank Mualamat Indonesia dalam menjalankan bisnisnya. II. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain. Penelitian ini menurut analisis datanya termasuk penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menganalisis berbentuk angka. 3.2 Sumber Data sumber data dalam penelitian ini dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain), yaiu data yang diperoleh melalui media perantara, seperti internet, buku, arsip-arsip, dokumen dan literature. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari http://www.bi.go.id Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Bank Muamalat Indonesia. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi" (Sugiyono, 2011:118). Sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia periode 2008-2012. Tekhnik analisis data Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian ini dengan menggunakan Analisis kuantitatif yaitu dengan mencari rasio yang didapat dari perhitungan masing-masing faktor dan komponen berdasarkan metode CAMEL dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.9/1/PBI/2007 perihal Sistem Penilaian Tingkat kesehatan Bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsip syariah. 1. Rasio permodalan (capital) : x 100 Informatics & Business Institute Darmajaya 117

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor : 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, kriteria penilaian tingkat kesehatan terhadap hasil rasio untuk aspek permodalan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.5 Penilaian Aspek Permodalan Nilai kredit Predikat 8% Sehat 7,999% - 8% Cukup Sehat 6,5% - 7,999% Kurang Sehat 6,5% Tidak Sehat 2. Rasio kualitas aktiva produktif (KAP) Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor : 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, kriteria penilaian tingkat kesehatan terhadap hasil rasio untuk aspek aktiva produktif dapat dilihat pada tabel berikut ; Tabel 3.6 Penilaian Rasio Aktiva Produktif Nilai kredit Predikat < 10,35 % Sehat x 10,35 12,60 % Cukup Sehat 12,61 14,85 % Kurang Sehat >14,86 % Tidak Sehat 3. Rasio Manajemen Aspek manajemen pada penilaian kinerja bank dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan BI tetapi sesuai dengan data yang tersedia diproyeksikan dengan Net Profit Margin Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor : 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio untuk aspek rentabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Manajemen Nilai kredit Predikat >16,20 Sehat 13,20-16,20 Cukup sehat 10,20-13,20 Kurang sehat 0,00-10,20 Tidak sehat 4. Rasio rentabilitas (earning) : 118 Informatics & Business Institute Darmajaya

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor : 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, kriteria penilaian tingkat kesehatan bank terhadap hasil rasio untuk aspek rentabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.8 Penilaian aspek rentabilitas Niilai kredit Predikat 93,52% Sehat > 93,52% Cukupsehat 94,72% > 94,72% Kurang sehat 95,92% > 95,92 % Tidak sehat 5. Rasio likuiditas (liquidity) ; x 100% Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia Nomor : 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997, kriteria penilaian tingkat kesehatan terhadap hasil rasio untuk aspek aktiva factor likuiditas dapat dilihat pada tabel berikut ini Table 3.9 Penilain aspek likuiditas Nilai kredit Predikat < 94,75 % Sehat 94,75% - < 98,50% 98,50% - < 102,25% Cukup Sehat Kurang Sehat > 102,25% Tidak Sehat III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Pentingnya aspek permodalan, maka salah satu rasio yang digunakan dalam mengukur kecukupan modal adalah rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). Capital Adequeency Ratio (CAR) yaitu rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Informatics & Business Institute Darmajaya 119

Rasio CAR dapat dihitung dengan membandingkan antara Rasio Modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR),Sehingga CAR Bank Muamalat Indonesia selama tahun 2008-2012 adalah sebagai berikut : CAR bank muamalat Indonesia per 31 desember 2008 sebesar 10,80%, tahun 2009 sebesar 11,10%, tahun 2010 sebesar 13,22%, tahun 2011 sebesar 11,97% dan pada tahun 2012 sebesar 11,57%. hal ini menunjukkan dari tahun 2008-2012 rasio CAR Bank Muamalat Indonesia mengalami fluktuasi. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio CAR, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit rasio Capital Adequecy Ratio (CAR) pada Bank muamalat Indonesia tahun 2008-2012. Nilai kredit CAR Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2008 sebesar 109%, tahun 2009 sebesar 112%, tahun 2010 sebesar 133,2%, tahun 2011 sebesar 120,7%, dan pada tahun 2012 sebesar 116,7%. Oleh karena nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio CAR Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2008 sampai 2012 diakui sebagai 100. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio Permodalan pada tahun 2008-2012 menunjukkan nilai kredit CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% maka rasio yang dicapai Bank Muamalat Indonesia dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Dimana semakin besar rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) yang dimiliki oleh bank maka akan semakin baik hal ini dikarenakan bank mampu menyediakan modal dalam jumlah yang besar. Pembahasan Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Perhitungan nilai bersih masing-masing rasio CAMEL Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai berikut: Perhitungan Nilai Bersih Rasio CAMEL Bank Muamalat Indonesia Tahun 2008 Angka rasio CAR menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 120 Informatics & Business Institute Darmajaya

10.80%. Angka Rasio KAP menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 1,42%. Angka rasio NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 12,59%. Angka rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 78,94%. Angka rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya sebesar 32,64%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio CAMEL pada tahun 2008 menunjukkan nilai kredit rasio CAMEL 100, yang berdasarkan kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka rasio yang dicapai Bank Muamalat Indonesia dikategorikan dalam kelompok SEHAT Perhitungan Nilai Bersih Rasio CAMEL Bank Muamalat Indonesia Tahun 2009 Angka rasio CAR menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 11.10%. Angka rasio KAP menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 1,38%. Angka rasio NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 25,39%. Angka Rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 95,50%.. Angka Rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya sebesar 37,40%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai Informatics & Business Institute Darmajaya 121

rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio CAMEL pada tahun 2009 menunjukkan nilai kredit rasio CAMEL berada diantara 81 100 yaitu sebesar 95,63, yang berdasarkan kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka rasio yang dicapai Bank Muamalat Indonesia dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Perhitungan Nilai Bersih Rasio CAMEL Bank Muamalat Indonesia Tahun 2010 Angka rasio CAR menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 13.22%. Angka rasio KAP menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 1,50%. Angka rasio NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 78,94%. Angka rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 29,74%. Angka rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya sebesar 89,63%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio CAMEL pada tahun 2010 menunjukkan nilai kredit rasio CAMEL berada diantara 81 100 yaitu sebesar 91,26, yang berdasarkan kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka rasio yang dicapai Bank Muamalat Indonesia dikategorikan dalam kelompok SEHAT. 122 Informatics & Business Institute Darmajaya

Perhitungan Nilai Bersih Rasio CAMEL Bank Muamalat Indonesia Tahun 2011 Angka rasio CAR menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 11,97%. Angka rasio KAP menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 1,39%. Angka rasio NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 88,91%. Angka rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 30,18%.. Angka rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya sebesar 30,18%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio CAMEL pada tahun 2011 menunjukkan nilai kredit rasio CAMEL 100, yang berdasarkan kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka rasio yang dicapai Bank Muamalat Indonesia dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Perhitungan Nilai Bersih Rasio CAMEL Bank Muamalat Indonesia tahun 2012 Angka rasio CAR menunjukkan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko sebesar 11,57%. Angka rasio KAP menunjukkan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 1,09%. Angka rasio NPM menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya sebesar 10,28%. Angka rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar Informatics & Business Institute Darmajaya 123

30,18%. Angka rasio LDR menunjukkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya sebesar 34,74%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio bersih yang merupakan hasil perkalian nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh Nilai Bersih Rasio CAMEL. Nilai Rasio CAMEL ini menunjukkan predikat kesehatan bank tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan Rasio CAMEL pada tahun 2012 menunjukkan nilai kredit rasio CAMEL 100, yang berdasarkan kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia maka rasio yang dicapai Bank Muamalat Indonesia dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Penentuan Predikat Kesehatan Bank Muamalat Indonesia Menurut CAMEL Berdasarkan hasil perhitungan nilai bersih masing masing rasio tertera dalam tabel diatas terlihat penjumlahan nilai bersih keseluruhan aspek CAMEL pada tahun 2008 sebesar 100, pada tahun 2009 sebesar 95,63 pada tahun 2010 sebesar 91,26, pada tahun 2011 sebesar 100 dan pada taun 2012 sebesar 100. Berdasarkan kriteria penilaian tersebut maka hasil penilaian aspek CAMEL Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2008 2012 adalah SEHAT. Adapun manfaat dari penilaian tingkat kesehatan bagi Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang. 2) Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya. 3) Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis tingkat kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia selama tahun 2008 sampai 124 Informatics & Business Institute Darmajaya

dengan tahun 2012 dengan menggunakan pendekatan peraturan bank Indonesia (PBI) yang dalam penilaiannya menggunakan pendekatan CAMEL (Capital, asset, management, earning dan liquidity) dapat ditarik kesimpulan adalah tingkat kesehatan Bank Muamalat Indonesia periode 2008 sampai dengan 2012 seluruhnya mendapat predikat SEHAT karena nilai kredit CAMEL yang diperoleh berada diatas 81 (batas minimum sehat) yaitu sebesar 100 ditahun 2008, sebesar 95,63 di tahun 2009, sebesar 91, 26 di tahun 2010,sebesar 100 di tahun 2011, dan sebesar 100 di tahun 2012 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tersebut di atas, saran yang dapat disampaikan adalah: a. Bagi Perusahaaan Dalam rangka mempertahankan kesehatannya, hendaknya Bank Muamalat Indonesia terus memperkuat kegiatan usahanya agar jumlah asset yang dimiliki semakin meningkat, jumlah penyaluran dana dalam bentuk kredit maupun penempatan di bank lain semakin meningkat, serta meningkatkan laba yang diperoleh untuk tahun-tahun berikutny, meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan dapat menarik investor untuk menanam modal. b. Bagi peneliti lain Diharapkan penelitian selanjutnya mengambil rentan waktu periode yang lebih lama sehingga dapat mengetahui perubahan yang signifikan dari objek penelitian. Selain itu peneliti selanjutnya diharapkan dapat menilai aspek sensitivitas risiko pasar dan untuk aspek manajemen, diharapkan peneliti selanjutnya dapat menilai kesehatan bank dengan menggunakan standar ketentuan BI yaitu menggunakan kuisioner. DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafei. 2009. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. PT. Tazkia Cendekia, Jakarta. Arifin, Zainul. 2009. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Pustaka Alfabet. Jakarta. Budi Santoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta. Dendawijaya, Lukman. 2008. Manajemen Perbankan. cetakan ketiga, Ghalia Indonesia. Jakarta. Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Alfabeta, Bandung. Informatics & Business Institute Darmajaya 125

Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. jakarta. IAI.2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Kasmir, 2010. Analisis Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Kusuma, Yunanto Adi (2008). Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 2007 (dengan Pendekatan PBI No. 9/1/PBI/2007). Jurnal ekonomi islam Vol. II, No. 1, Juli 2008 Oktafrida, Anggraini. 2011. Penilaian Tingkat kesehatan Bank Dengan Mengguakan Metode Camel Pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Tahun 2006 2009. Skripsi. FE UNDIP, Semarang. Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. PT. Rineka Cipta Jakarta. Patrawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta Sumarti, 2007. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Syariah Mandiri Di Jakarta. Skripsi. FE UMS, Surakarta. Suwiknyo, Dwi. 2009. Analisis laporan keuangan Perbankan Syariah. Pustaka Pelajar, Yogyakarta Wahyudi, Muhammad. 2008. analisis perbandingan kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai tambah. Skripsi. FE UNS, Semarang. www.bi.go.id. tentang Statistik Perbankan Syariah, dan UU No. 10 tahun 1998, tentang perubahan terhadap UU No. 7 tahun 1992. www.muamalatbank.com. Unduh data laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia. 126 Informatics & Business Institute Darmajaya