PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 7 TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 06

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

P E R A T U R A N D A E R A H

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 15

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN BLORA PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 12B Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG BUPATI PATI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI B

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 2 TAHUN 2016

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 18 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 18 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

B U P A T I W O N O S O B O PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 10 TAHUN 2011

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA PIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2009 NOMOR 14 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2014

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR : 1 TAHUN 2013 TENTANG POKOK PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PERUSAHAAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI E.5

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Transkripsi:

1 PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 7 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BREBES KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN ( PD. BPR BKK) BANJARHARJO, PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN (PD. BKK) BREBES DAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) PUSPA KENCANA KABUPATEN BREBES DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES, Menimbang : a. bahwa Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Banjarharjo, Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes merupakan pelaku ekonomi dalam perekonomian daerah yang berdasarkan demokrasi ekonomi yang mempunyai peranan penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat ; b. bahwa untuk mendukung upaya dari Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Banjarharjo, Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes tersebut maka Pemerintah Kabupaten Brebes perlu menambah penyertaan modal ; c. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan ( PD BPR BKK ) Di Propinsi Jawa Tengah, Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Di Propinsi Jawa Tengah dan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 8 Tahun 2001 Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Puspakencana Brebes menjadi kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes untuk memberikan tambahan modal kepada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Banjarharjo ;

2 Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat ; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Brebes kepada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Banjarharjo, Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42) ; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387) ; 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3472) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1998 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790) ; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4283) ; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247) ; 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ; 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ;

3 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 11. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi Dan Akuisisi Bank (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 61, Tambanhan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3840) ; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Di Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E Nomor 5) ; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 31 Tahun 2000 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kabupaten Brebes (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2000 Seri D Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 5 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 31 Tahun 2000 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Kabupaten Brebes (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2001 Seri D Nomor 19) ; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 8 Tahun 2001 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Puspakencana Brebes (Lembaran Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2001 seri D nomor 35). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BREBES dan BUPATI BREBES

4 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BREBES KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN (PD. BPR BKK) BANJARHARJO, PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN (PD. BKK) BREBES DAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) PUSPAKENCANA KABUPATEN BREBES BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan ; 1. Daerah adalah Kabupaten Brebes ; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah ; 3. Bupati adalah Bupati Brebes ; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Brebes ; 5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah yang disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah yang bertindak selaku Bendahara Umum Daerah dan Pemegang Kas Daerah ; 6. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Puspakencana Brebes disingkat PD. BPR Puspakencana Brebes adalah Bank milik Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes yang modal seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan ; 7. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Banjarharjo yang disingkat PD. BPR BKK Banjarharjo adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan Banjarharjo ; 8. Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Brebes yang disingkat PD. BKK Brebes adalah Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan Brebes ; 9. Penyertaan Modal adalah setiap usaha atau pemanfaatan modal daerah oleh perusahaan / pihak ketiga dengan suatu imbalan tertentu ; 10. Dewan Pengawas adalah Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati yang berwenang untuk melakukan pengawasan atas pemanfaatan atau penggunakan dana penyertaan modal ; 11. Kas Umum Daerah adalah penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Kepala Daerah untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah ; 12. Modal Dasar adalah nilai saham maksimum yang dapat dikeluarkan oleh Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Banjarharjo Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes ; 13. Modal Disetor adalah kewajiban penyertaan modal yang telah dipenuhi oleh masingmasing Pemilik atau Pemegang Saham ; 14. Laba bersih adalah laba perusahaan yang telah dikurangi pajak ; 15. Deviden adalah pembagian laba yang disetor kepada pemilik saham ; 16. Expansi adalah upaya meningkatkan atau menambah volume atau jumlah terutama pada bidang-bidang tertentu. BAB II

5 MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 ( 1 ) Penyertaan Modal sebagai salah satu bagian dari sumber pendapatan daerah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dimaksudkan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah disegala bidang serta dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat ; ( 2 ) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) bertujuan : a. Meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat pengguna jasa PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes ; b. Meningkatkan jumlah jaringan pelayanan PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes khususnya terhadap masyarakat yang sampai saat ini belum terjangkau ; c. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan sebagai kelengkapan dalam operasional dalam rangka peningkatan pelayanan kepada nasabah PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes yang disesuaikan kebutuhan. ( 3 ) Untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut ayat ( 1 ) diatas Penyertaan Modal Daerah dilaksanakan dengan prinsip keuntungan ; ( 4 ) Penyertaan Modal Daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip keuntungan dimaksudkan bahwa Penyertaan Modal Daerah diarahkan untuk memberikan nilai tambah dari usaha PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes berupa deviden. BAB III PENYERTAAN MODAL Pasal 3 ( 1 ) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal kepada PD. BPR BKK Banjarharjo sampai dengan Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 3.070.000.000,- (Tiga milyar tujuh puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut : a. Tahun Anggaran 1997 sampai dengan Tahun Anggaran 2000 Rp. 89.652.000,- b. Tahun Anggaran 2001 Rp. 95.000.000,- c. Tahun Anggaran 2002 Rp. 110.000,000,- d. Tahun Anggaran 2003 Rp. 107.174.000,- e. Tahun Anggaran 2004 Rp. 250.000.000,- f. Tahun Anggaran 2005 Rp. 180.000.000,- g. Tahun Anggaran 2006 Rp. 1.231.312.000,- h. Tahun Anggaran 2007 Rp. 1.006.862 000,-

6 ( 2 ) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal kepada PD. BKK Brebes Kabupaten Brebes sebesar Rp. 7.220.000.000,- (Tujuh milyar dua ratus dua puluh juta rupiah) yang merupakan setoran modal dengan perincian sebagai berikut : a. Tahun Anggaran 1997 sampai dengan Tahun Anggaran 2000 Rp. 643.643.537,- b. Tahun Anggaran 2001 Rp. 165.000.000,- c. Tahun Anggaran 2002 Rp. 410.000.000,- d. Tahun Anggaran 2004 Rp. 704.000.000,- e. Tahun Anggaran 2005 Rp. 610.000.000,- f. Tahun Anggaran 2006 Rp. 1.606.443.733,- g. Tahun Anggaran 2007 Rp. 990.000.000,- h. Tahun Anggaran 2008 Rp. 2.090.912.730,- ( 3 ) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal kepada PD. BPR Puspakencana Brebes sampai dengan Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 7.000.000.000,- (Tujuh milyar rupiah) dengan rincian sebagai berikut : a. Tahun Anggaran 1978 sampai dengan Tahun Anggaran 1997 Rp. 766.315.000,- b. Tahun Anggaran 1998 sampai dengan Tahun Anggaran 2000 Rp. 540.680.000,- c. Tahun Anggaran 2001 Rp. 1.693.005.000,- d. Tahun Anggaran 2002 Rp. 1.000.000.000,- e. Tahun Anggaran 2003 Rp. 1.000.000.000,- f. Tahun Anggaran 2005 Rp. 1.000.000.000,- g. Tahun Anggaran 2006 Rp. 1.000.000.000,- ( 4 ) Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) adalah kewajiban dari Pemerintah Daerah selaku pemegang saham PD. BPR BKK Banjarharjo dan PD. BKK Brebes Kabupaten Brebes yang merupakan bagian dari 49 % ketentuan setoran modal dari modal dasar ; ( 5 ) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal kepada PD. BPR BKK Banjarharjo mulai Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.1.830.000.000,- (Satu milyar delapan ratus tiga puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut : a. Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap I ; b. Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 610.000.000,- (Enam ratus sepuluh juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap II ; c. Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 620.000.000,- (Enam ratus dua puluh juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap III.

7 ( 6 ) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal kepada PD. BKK Brebes Kabupaten Brebes terhitung mulai Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 7.485.515.272,- (Tujuh milyar empat ratus delapan puluh lima juta lima ratus lima belas ribu dua ratus tujuh puluh dua rupiah) dengan rincian sebagai berikut: a. Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu milyar lima ratus juta rupiah) untuk memperluas jaringan opersional dan / atau expansi kredit tahap I ; b. Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 1.520.000.000,- (Satu milyar lima ratus dua puluh juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap II ; c. Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 1.450.000.000,- (Satu milyar empat ratus lima puluh juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap III ; d. Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 1.600.000.000,- (Satu milyar enam ratus juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap IV ; e. Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 1.415.515.272,- (Satu milyar empat ratus lima belas juta lima ratus lima belas ribu dua ratus tujuh puluh dua rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap V. ( 7 ) Pemerintah Daerah melakukan Penyertaan Modal kepada PD. BPR Puspakencana Brebes terhitung mulai Tahun Anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah) dengan rincian sebagai berikut : a. Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah), untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap I ; b. Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah), untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap II ; c. Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 650.000.000,- (Enam ratus lima puluh juta rupiah), untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap III ; d. Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap IV ; e. Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 550.000.000,- (Lima ratus lima puluh juta rupiah) untuk memperluas jaringan operasional dan / atau expansi kredit tahap V. ( 8 ) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada PD. BPR BKK Banjarharjo sampai dengan Tahun Anggaran 2013 menjadi sebesar Rp. 4.900.000.000,- (Empat milyar sembilan ratus juta rupiah), kepada PD. BKK Brebes Kabupaten Brebes sampai dengan Tahun Anggaran 2015 menjadi Rp. 14.700.000.000,- (Empat belas milyar tujuh ratus juta rupiah) dan kepada PD. BPR Puspakencana Brebes sampai dengan Tahun Anggaran 2015 menjadi sebesar Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah). Pasal 4

8 ( 1 ) Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat ( 4 ) dapat dilaksanakan setiap tahun anggaran dengan tetap mempertimbangkan keadaan kemampuan keuangan daerah dan Kebijakan Umum Anggaran ; ( 2 ) Kebijakan Umum Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) adalah kebijakan dibidang keuangan dan pembangunan daerah untuk melanjutkan, menunda, menghentikan dan / atau mengurangi jumlah anggaran penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat ( 5 ), ( 6 ) dan ayat ( 7 ). BAB IV TATA CARA PENYERTAAN MODAL Pasal 5 ( 1 ) Penyertaan Modal Daerah pada PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes dilaksanakan dengan cara menggunakan Anggaran Pengeluaran Pembiayaan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah yang diinvestasikan kepada PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes ; ( 2 ) Tata cara pengeluaran keuangan dan pertanggung jawaban untuk penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) dilaksanakan berdasarkan Peraturan Perundang undangan ; ( 3 ) Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) akan di alokasikan dalam Pos Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Brebes dan dicatat dalam Neraca PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes. BAB V BAGI HASIL LABA / KERUGIAN Pasal 6 ( 1 ) Jika PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes memperoleh keuntungan atas usahanya, maka sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 2 ayat ( 4 ) Pemerintah Daerah berhak untuk memperoleh bagian imbalan berupa bagi hasil keuntungan atas penyertaan modal Pemerintah Daerah pada PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes ; ( 2 ) Bagi hasil keuntungan dan Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) menjadi hak Pemerintah Daerah yang diperoleh selama Tahun Anggaran Perusahaan PD. BPR BKK Banjarharjo, PD. BKK Brebes dan PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes berupa deviden ; ( 3 ) Penentuan bagi hasil keuntungan dari penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ) untuk PD. BPR BKK Banjarharjo dan PD. BKK Brebes disesuaikan dengan Peraturan Perundang-undangan dari laba bersih setelah dikurangi pajak penghasilan dibagikan kepada pemegang saham secara proporsional dengan prosentase modal disetor dan 40% (empat puluh persen) dari laba bersih PD. BPR Puspakencana Kabupaten Brebes diberikan kepada pemerintah Kabupaten Brebes ;

9 ( 4 ) Bagi hasil atas keuntungan sebagaimana di maksud pada ayat ( 3 ) disetorkan ke Kas Daerah Pemerintah Daerah. Pasal 7 ( 1 ) Apabila terjadi kerugian maka tidak ada kewajiban setoran deviden kepada pemegang saham termasuk Pemerintah Kabupaten Brebes ; ( 2 ) Kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena kebijakan baru dari pemerintah pusat tentang aturan mengenai lembaga keuangan yang dipersamakan atau sebab lain. BAB VI LAPORAN PENYERTAAN MODAL Pasal 8 ( 1 ) Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (PD. BPR BKK) Banjarharjo, Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes berkewajiban membuat laporan Penyertaan Modal yang disusun setiap ada setoran penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Brebes ; ( 2 ) Laporan Penyertaan Modal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) disampaikan kepada Bupati. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 ( 1 ) Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati ; ( 2 ) Peraturan Pelaksanaan atas Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lambat 1 ( satu ) tahun sejak Peraturan Daerah ini di tetapkan. Pasal 10 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Brebes. Ditetapkan di Brebes pada tanggal, 24 Maret 2011 BUPATI BREBES, WAKIL BUPATI Cap ttd

10 AGUNG WIDYANTORO Diundangkan di Brebes Pada tanggal 24 Maret 2011 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BREBES Cap ttd, Ir. HERU PRATISTO Pembina Utama Muda NIP. 19551024 198209 1 001 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES TAHUN 2011 NOMOR 7 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BREBES KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAMATAN ( PD. BPR BKK) BANJARHARJO, PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT KECAMATAN (PD. BKK) BREBES DAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) PUSPA KENCANA KABUPATEN BREBES I. UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Pelaksanaan investasi daerah haruslah bertujuan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial dan / atau manfaat lainnya serta memberikan manfaat bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Dalam rangka mendukung upaya tersebut maka Pemerintah Kabupaten Brebes perlu untuk melakukan penyertaan modal kepada, Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan(PD. BPR BKK) Banjarharjo,Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Brebes dan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Puspakencana Kabupaten Brebes. Penambahan penyertaan modal digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam upaya mendukung operasional, meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan jumlah jaringan pelayanan yang belum menjangkau masyarakat. secara keseluruhan. Kemudian diharapkan penambahan penyertaan modal kepada perusahaan daerah dapat memperkuat struktur permodalan sehingga menjadi kuat, kokoh dan mandiri dengan demikian mampu bersaing dengan lembaga lain dan mampu memberdayakan potensi ekonomi masyarakat. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3

11 Ayat ( 1 ) Ayat ( 2 ) Ayat ( 3 ) Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Pasal 6 Ayat ( 1 ) Ayat ( 2 ) Ayat ( 3 ) Pasal 7 Ayat ( 1 ) Ayat ( 2 ) Yang dimaksud dengan sebab lain adalah adanya kejadian diluar kebiasaan. Contoh adanya Bencana Alam Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10