SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN PADA INKUBATOR ANAK AYAM MENGGUNAKAN ESP WEMOS DI BERBASIS IOT (STUDI KASUS PETERNAKAN AYAM Bpk..

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Rancang Bangun Sistem Pemberi Pakan Ayam Serta Monitoring Suhu dan Kelembaban Kandang Berbasis Atmega328

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: RANCANG BANGUN KOMPOR LISTRIK DIGITAL IOT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

A.Muhammad Syafar Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN Alauddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. unggas untuk mewujudkan beternak itik secara praktis. Dahulu saat teknologi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III. Metode Penelitian

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

I. PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

RANCANG BANGUN IOT TEMPERATURE CONTROLLER UNTUK ENCLOSURE BTS BERBASIS MICROCONTROLLER WEMOS DAN ANDROID

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 05, No. 2 (2017), hal ISSN : X

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PEMBUATAN SOFTWARE

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. a. Alarm main controller (kontrol utama sistem alarm)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan Analisis Kebutuhan Fungsi Analisis Kebutuhan Input

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGEMBANGAN PROTOTYPE PENGENDALI OTOMOTIS PADA INKUBATOR UNTUK AYAM MENGGUNAKAN ARDUINO UNO BERBASIS SMS

KARYA ILMIAH PROTOTYPE PENGONTROLAN LAMPU DENGAN ANDROID BERBASIS ARDUINO VIA WIFI

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI HOME AUTOMATION BERBASIS IP PADA PLATFORM ANDROID

PERBANDINGAN KINERJA MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL ON-OFF DAN KONTROL PWM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

ALAT PEMBERI PAKAN HEWAN PELIHARAAN MENGGUNAKAN PERANGKAT MOBILE

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM PENGAMANAN PINTU RUMAH BERBASIS Internet Of Things (IoT) Dengan ESP8266

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

MENGENAL WEMOS D1 MINI DALAM DUNIA IOT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4.1 Blok diagram program

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Prototipe Alat Pengontrol Lampu Rumah Berbasis Android Dan Arduino UNO

RANCANG BANGUN PENDINGIN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

PURWARUPA SISTEM MENYALAKAN DAN MEMATIKAN LAMPU RUANGAN BERBASIS ANDROID DENGAN WEMOS D1 MINI

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

RANCANG BANGUN SISTEM INKUBATOR PENETAS TELUR AYAM MELALUI PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN DENGAN KENDALI PID. Tugas Akhir

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada

Rancang Bangun Alat Penetas Telur Ayam Otomatis Dengan Metode PID (Proportional Integral Derivative) Berbasis Energy Hybrid

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU DAN KELEMBABAN UDARA PADA PENETAS TELUR AYAM BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 DILENGKAPI UPS

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

Transkripsi:

SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN PADA INKUBATOR ANAK AYAM MENGGUNAKAN ESP WEMOS DI BERBASIS IOT (STUDI KASUS PETERNAKAN AYAM Bpk.. WUWUS) Achmad Fauzi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama Surabaya Email : Achmad.fauzi666@gmail.com Dengan semakin majunya ilmu teknologi saat ini dan meningkatnya jumlah konsumsi terhadap daging ayam. Ayam dapat dikatakan berkualitas dan sehat ditandai dengan terjaganya suhu kandang ayam yang stabil dan mendapatkan asupan makanan yang cukup dan tepat waktu. Oleh karena itu, dalam pembuatan alat ini peneliti menggunakan mikrokontroler ESP Wemos D1, Sensor suhu (DHT11). Pengembangan alat ini sangat berguna sekali bagi para peternak ayam, karena dapat membantu melakukan kontrol suhu kandang anak ayam (incubator) dengan penghangat dan pendingin melalui gadget via aplikasi yang dapat di akses dari gadget yang sedang di gunakan. Pengontrolan suhu hangat dilakukan dengan menggunakan dimmer untuk mengatur panas pada 2 buah lampu dan pengontrolan suhu dingin menggunakan kipas blower 1 buah yang terhubung ke relay sebagai saklar otomatis semua output alat dan kegiatan alat dapat di lihat melalui smarthphone Android atau iphone yang sedang digunakan. Kata kunci : Wemos D1, Inkubator, DHT11, Sensor Suhu, Blynk, Smartphone I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini Teknologi semakin berkembang dan mengalami kemajuan pesat. Saat ini teknologi komputer sangat berpengaruh terhadap segala ruang lingkup kehidupan, karena teknologi komputer dimanfaatkan untuk membantu mengolah suatu pekerjaan menjadi lebih mudah. Peternakan ayam mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, baik dalam skala peternakan kecil (peternakan rakyat) maupun dalam skala besar. Jumlah produksi ayam akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah konsumsi terhadap daging ayam. Dengan semakin majunya ilmu teknologi saat ini dan meningkatnya jumlah konsumsi terhadap daging ayam. Ayam dapat dikatakan berkualitas dan sehat ditandai dengan terjaganya suhu kandang ayam yang stabil dan mendapatkan asupan makanan yang cukup dan tepat waktu. Oleh karena itu, dalam pembuatan alat ini peneliti menggunakan mikrokontroler ESP Wemos D1, Sensor suhu (DhT11). Pengembangan alat ini sangat berguna sekali bagi para peternak ayam, karena dapat membantu melakukan kontrol suhu kandang anak ayam (incubator) dengan penghangat dan

pendingin melalui gadget via aplikasi yang dapat di akses dari gadget yang sedang di gunakan. Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di peternakan ayam bahwa anak ayam yang baru menetas berusia 1 7 hari harus mendapatkan suhu ideal, yaitu 29 37 oc di dalam inkubator. Jangka waktu anak ayam berada di incubator selama 2 minggu sampai anak ayam bisa di pindahkan ke kandang biasa. dalam mempertahankan suhu dalam incubator peternak harus memastikan secara terus menerus agar suhu dalam incubator ideal. dari hasil observasi ini peneliti ingin membuat suatu system yang dapat memudahkan peternak dalam mengontrol suhu di dalam incubator agar tetap stabil tanpa harus bolak balik ke tempat incubator. B. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang dirumuskan di atas, maka program ini bertujuan untuk: 1. Membuat sistem yang dapat mempermudah peternak ayam dalam mengontrol suhu pada incubator anak ayam. 2. Membuat sistem dengan konsep iot yang dapat di akses melalui smartphone C. Manfaat Penelitian 1. Penggunaan alat ini akan mempermudah proses pembudidayaan anak ayam dengan menggunakan teknologi terkini dan dapat meminimalisir ketidak efektifan pekerjaan. 2. Dapat melakukan control dengan jarak jauh melalui gadget yang digunakan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut : 1. Bagaimana cara mempermudah kontrol suhu incubator di peternakan ayam? 2. Bagaimana cara memadukan system iot di peternakan ayam? E. Batasan Masalah Mengingat permasalahan yang sangat luas, maka dalam penulisan skripsi ini perlu adanya pembatasan masalah, yaitu : 1. Sistem menggunakan mikrokontroller esp wemos d1 2. Sistem di kontrol dengan smartphone 3. Lampu yang digunakan lampu bohlam dan menggunakan blower udara 4. Sistem ini digunakan dalam kondisi ideal 5. Dalam menjalankan sistem ini dibutuhkan koneksi internet 6. Sistem menggunakan bohlam 5 watt 2 buah. 7. Tidak membahas finansial sistem II. TINJAUAN PUSTAKA A. Inkubator Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu yang dipakai untuk

mikroba dan menghangatkan bayi yang lahir prematur. Alat ini dilengkapi dengan tombol pengatur suhu waktu untuk memudahkan pengaturan suhu yang dikehendaki. B. IoT IoT semakin berkembang seiring dengan perkembangan mikrokontroler, module yang berbasiskan Ethernet maupun wifi semakin banyak dan beragam dimulai dari Wiznet, Ethernet shield hingga yang terbaru adalah Wifi module yang dikenal dengan ESP8266. ESP8266 adalah wifi module dengan output serial TTL yang dilengkapi dengan GPIO, dengan harga sekitar 80 ribu rupiah wifi module ini dapat dipergunakan secara standalone maupun dengan mikrokontroler tambahan untuk kendalinya. Ada beberapa jenis ESP8266 yang dapat ditemui dipasaran, namun yang paling mudah didapatkan di Indonesia adalah type ESP-01,07,dan 12 dengan fungsi yang sama perbedaannya terletak pada GPIO pin yang disediakan. C. Mikrokontroler Microcontroller sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil sehingga microcontroller dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Microcontroller sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih. E. Blynk Blynk adalah sebuah platform dengan ios dan Android aplikasi untuk mengontrol Arduino, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet. Blynk sebagai dashboard digital di mana anda dapat membangun sebuah antarmuka grafis untuk proyek anda hanya dengan menarik dan menjatuhkan widget. F. Arduino IDE 1.80 Arduino IDE, yaitu software yang beroperasi di komputer. Menurut situs http://www.arduino.cc perangkat lunak ini mereka sebut sebagai Arduino Software. Dalam software arduino digunakan sebuah konsep yang disebut sketchbook, yaitu tempat standar untuk menampung program (sketch). Sketch yang ada pada sketchbook dapat dibuka dari menu File > Sketchbook atau dari tombol open pada toolbar. Ketika pertama kali menjalankan arduino development environment, sebuah direktori akan dibuat secara otomatis untuk tempat penyimpanan sketchbook. III. METODE PENELITIAN A. Persiapan 1. Rancangan pembuatan wadah ( incubator ) Tujuan dari pembuatan yang terbuat dari mika yaitu agar temperature panas dari lampu bohlam akan

menyebar kesegala sudut ruang incubator. Gambar 1. Mika 2. Rancangan pembuatan lampu penghangat. Membuat rangkaian lampu penghangat wadah dengan menyusun alat-alat yang sudah disediakan seperti yang sudah dijelaskan diatas B. Alat dan Bahan 1 Mika 2 Wemos D1 R2 3 Servo 4 Dimer / Potensiometer 5 Relay 5 Volt 6 Kipas DC 5 Volt 7 Lampu Bohlam 5 Volt 8 PCB 9 Solder dan Timah 10 DHT11 11 Gergaji 12 Smartphone 13 Router (Internet) C. Diagram Blok Gambar 2 Penghangat Inkubator 3. Rancangan pembuatan pendingin. Membuat rangkaian pendingin ini digunakan saat suhu udara ruangan terlalu panas dan pendingin berfungsi untuk menetralkan suhu ruangan. Gambr 4. Diagram Blok Pada diagram blok system ini, terdapat Penghangat (Bohlam), Sensor Suhu dan Kelembaban, Pendingin (Blower), Mikrokontroler dan Smartphone. Microcontroller berfungsi sebagai inti dari system itu sendiri, dan smartphone sebagai output system yang tentunya terhubung melalui internet. D. Diagram Blok Kontrol Gambar 3 Pendingin Inkubator Gambar 5. Diagram Blok Kontrol

Pada gambar diatas menunjukkan bagaimana system akan bekerja. yaitu dengan adanya dua seting point yang pertama adalah Suhu dan yang kedua adalah Kelembaba, lalu kedua set point tersebut di kelolah oleh mikrokontroller yang berfungsi sebagai otak dari system ini dan di teruskan ke dua output hardware berupa kipas atau blower sebagai pendingin dan lampu sebagai pemanas dan semua output akan di terima oleh system (Inkubator). E. Diagram Alir Wemos Gambar 7. Diagram Alir Smartphone Gambar diagram alir diatas adalah untuk aplikasi penampil output dan penggerak hardware system pada smartphone, pada diagram alir di atas menjelaskan bahwa pada aplikasi yang berada di smartphone ini bias sebagai penampil output hardware (Sensor) dan sebagai penggerak hardware. G. Design Interface Gambar 6. Diagram Alir Wemos Gambar diagram alir atau flowchart pada system yang akan di buat, dimulai dari strart lalu input perintah jika suhu belum stabil atau terlalu dingin dan terlalu panas maka lampu atau blower akan menyala sehingga suhu menjadi stabil lalu output tertera di smartphone. F. Diagram Alir Smartphone Gambar 8. Design Interface Pada gambar 3.9 di atas adalah design interface pada system incubator anak ayam dengan grafik untuk memonitor suhu dan kelembaban tiap jam,

hari minggu atau tiap bulan dan dengan penampil suhu dan penampil kelembaban yang ada dalam ruangan incubator. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tegangan Lampu 1 Lampu 2 AC (Listrik PLN) Menyala Menyala Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian sistem yang dilakukan adalah mikrokontroler WEMOS D1, Sensor DHT11, Lampu, Servo, Relay, Blower, Dimmer dan Aplikasi Blynk. A. Pengujian Hardware Pengujian hardware dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja alat yang telah dibuat, mencakup pengujian terhadap sensor pendukung hingga pengujian alat secara keseluruhan. Pengujian ini meliputi : 1. Pengujian rangkaian DHT11 2. Pengujian rangkaian Relay. 3. Pengujian rangkaian Wemos D1. 4. Pengujian rangkaian Servo. 5. Pengujian rangkaian Dimmer. 6. Pengujian rangkaian Blower. 1 Pengujian Sensor DHT 11 Tabel 1 pengujian DHT11 Lampu Suhu Kelembaban 1 Lampu 32 Celcius 41% 2 Lampu 34 Celcius 42% 2 Pengujian Lampu Bohlam Tabel 2. Pengujian Bohlam 3 Pengujian Dimmer Tabel 3. Pengujian Dimmer Kondisi Dimmer Low High Kondisi Lampu Meredup Terang Dari data table 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa saat kondisi dimmer pada posisi low. Maka lampu akan meredup karena arus yang keluar dari listrik ke lampu dihambat oleh dimmer dan jika dimmer dalam posisi high, maka lampu akan menyala terang. 4 Pengujian Servo Motor Tabel 4 Pengujian Servo Servo High Low 5 Pengujian Relay Tabel 5 Data Relay Relay Relay Channel Channel 1 2 LED relay 1 Dimmer Memutar Diam LED relay 2 High Low High Low Low High Low High

Pada hasil data yang diperoleh di tabel 5 dapat disimpulkan bahwa jika salahsatu channel relay dalam keadaan On, maka lampu di channel akan menyala dan relay dalam keadaan On and begitupun sebaliknya. 6 Pengujian Blower Tabel 6. Pengujian Blower Relay Blower Kondisi Kipas On On Memutar Off Off Diam Dari hasil data yang diperoleh pada tabel 6, di simpulkan bahwa jika relay dalam kondisi On, maka kipas akan menyala dan baling baling kipas akan memutar, dan akan diam jika relay dalam kondisi Off Pada pengujian yang dilakukan di gambar 9 diketahui bahwa Output dari sensor DHT 11 yaitu suhu dan kelembaban beserta grafik sudah bisa terintegrasi dengan Blynk, ini bisa diartikan bahwa mikrokontroller dengan Blynk sudah tersambung, Tombol D4 dan D3 terhubung dengan relay 2 channel sebagai saklar otomatis system dan slider terhubung dengan servo sebagai penggerak dimmer. 8 Pengujian Alat Secara Keseluruhan 7 Pengujian Blynk Gambar 10 Pengujian Inkubator Pada gambar 10 terlihat bahwa Inkubator dan ruangan alat terpisah bertujuan agar tidak terlalu repot saat implementasi alat karena anak ayam bisa menggapai lalu memakan atau terbulat kabel jika di gabung dengan ruang incubator Gambar 9. Pengujian Blynk V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sensor Suhu dan kelembaban DHT11 dapat mendeteksi dan bekerja dengan baik. Dengan adanya 2 bohlam pada ruangan maka suhu hangat dapat menyebar ke seluruh ruangan dan sensor DHT dapat memberikan output melalui Blynk secara realtime, hal ini

menunjukkan bahwa system kontrol suhu ruangan pada incubator anak ayam ini bisa di implementasikan pada peternakan ayam dan dapat membantu para peternak agar mudah dalam kontrol anak ayam menggunakan system ini karena mudah dan dapat di akses melalui smartphone yang digunakan karena sudah berbasis iot. Saran Untuk pengembangan selanjutnya, diberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Penggunaan system ini harusnya menggukan arus listrik AC semua sehingga hanya membutuhkan 1 tegangan. Karena pada penelitian ini menggunakan lampu dengan arus AC dan Blower dengan arus DC sehingga kurang efisien di sector tegangan input. 2. Untuk kedepannya menggunakan 2 buah atau lebih sensor DHT sehingga lebih akurat dalam mengukur suhu yang berada dalam ruangan Desi, Adi. 2014. Smart Farming. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Raditiya Prihandanu, Agus Trisanto, Yetti Yuniati. 2015. Model Sistem Kandang Ayam Closed House Otomatis Menggunakan Omron Sysmac CPM1A 20-CDR-A-V1. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Rajab. 2014. Fertilitas Dan Daya Tetas Telur Ayam Kampung Pada Lokasi Asal Telur Dan Kapasitas Mesin Tetas Berbeda. Ambon: Universitas Pattimura. Wemos.cc DAFTAR PUSTAKA Adzastya Haruta, dkk. 2013. Pengoptimalan Sistem Kerja Di Peternakan Ayam Dengan Menggunakan Sensor Air Sebagai Indikator Debit Air Pada Tempat Minum Air Ayam. Malang: Universitas Ma Chung. Aji Ridhamuttaqin, dkk. 2013. Rancang Bangun Model Sistem Pemberi Pakan Ayam Otomatis Berbasis Fuzzy Logic Control. Lampung: Universitas Lampung. Arduino.cc Artanto dan Dian. 2012. Interaksi Arduino Dan Labview. Jakarta: PT Elex Media. Komputindo.