BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHAULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dipengaruhi banyak faktor diantaranya keterampilan atau keahlian yang dimiliki,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat menimbulkan menurunnya motivasi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi topik yang menarik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB1 PENDAHULUAN. negara semakin lama semakin dekat. Dengan adanya hal tersebut maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersil,

BAB I LATAR BELAKANG. Seperti kita ketahui bahwa diregulasi, pengembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mesin pertumbuhan yang berkelanjutan dan tempat perkembangan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang. organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2006 KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA INDUSTRI PAKAIAN DI JL. DENAI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Maasalah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

ABSTRAK. Kata Kunci : Audit Internal, Sistem Manajemen Mutu. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup nya, untuk itu ada

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi (Mowday, 1982, dalam Sopiah, 2008). Dalam hal ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. maju. Mereka lebih tertarik pada negara-negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sehingga semua organisasi atau perusahaan yang bergerak di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memerlukan suatu pembagian tugas atau. pembagian kerja yang jelas. Masing-masing bagian yang membangun

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PELATIHAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. KOSOEMA NANDA PUTRA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya untuk senantiasa produktif sebab semangat keberadaan seorang

BAB I PENDAHULUAN. bekerja, waktu beribadah, waktu bermain, waktu belajar, dan tampaknya semua

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. strategi organisasi yaitu pada saat membuat perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi perlu disosialisasikan dan dikembangkan. Pengembangan budaya organisasi tercapai dalam rangka membangun organisasi atau perusahaan yang efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dari nilai-nilai budaya yang ada di suatu organisasi, menjadikan seorang karyawan akan bersikap profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Kekuatan yang mengandalkan nilai-nilai, komitmen, dedikasi, loyalitas, kompetensi yang tinggi dan hasrat yang kuat akan membantu mengembangkan kinerja karyawan. Semakin kuat budaya organisasi, semakin besar dominasi karyawan untuk maju bersama dengan perusahaan. Robbins dalam Sutrisno (2010) menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkatan bagaimana para karyawan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang kuat, yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi yang berbudaya kuat akan memiliki ciri khas tertentu sehingga dapat memberikan daya tarik bagi individu untuk bergabung. 1

Suatu budaya yang kuat merupakan perangkat yang sangat bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, karena membantu karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik, sehingga setiap karyawan perlu memahami budaya dan bagaimana budaya tersebut terimplementasikan. Budaya kuat memperlihatkan kesepakatan yang tinggi dikalangan anggota tentang apa yang harus dipertahankan oleh organisasi tersebut. Kesepakatan ini akan membina kohesifitas, kesetiaan, dan komitmen organisasional yang selanjutnya akan mengurangi kecenderungan karyawan untuk meninggalkan organisasi. Suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan perlu meningkatkan faktor kinerja organisasi dengan membentuk dan mengembangkan suatu budaya organisasi yang mendukung terciptanya komitmen karyawan. Dukungan manajemen melalui kemampuan pemimpin untuk menjadi inspirasi yang positif bagi para anggotanya juga sangat diperlukan. Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi perilaku orang lain, terutama bawahannya, untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Peran kepemimpinan dapat diartikan sebagai perilaku yang diatur dan diharapkan dari seseorang dalam posisi tertentu. Pemimpin di dalam organisasi mempunyai peranan, setiap pekerjaan membawa serta harapan bagaimana penanggung peran berperilaku. Fakta bahwa organisasi mengindentifikasi pekerjaan yang harus dilakukan dan perilaku peran yang diinginkan yang berjalan dengan seiring pekerjaan tersebut, juga mengandung arti 2

bahwa harapan mengenai peran penting dalam mengatur perilaku bawahan. Pemimpin dan karyawan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, saling melengkapi untuk membentuk suatu komitmen menuju visi dan misi yang sama dalam pencapaian kinerja. Komitmen dan keyakinan yang tinggi untuk mencapai organisasi harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang efektif harus mampu mengarahkan bawahan untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu juga harus memiliki keyakinan dan mampu meyakinkan bawahan bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Jika ada komitmen pasti ada jalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Tidak ada satupun organisasi yang tidak menginginkan komitmen dari karyawannya terutama yang memiliki kompetensi dan potensi untuk dikembangkan, dan yang mampu memberikan kontribusi bagi organisasi. Namun dalam prakteknya sering ditemukan bahwa mempertahankan loyalitas sumber daya manusia sangat sulit mengingat kondisi lingkungan persaingan yang semakin ketat. Komitmen karyawan diperlukan untuk menunjang proses berjalannya suatu organisasi. Karyawan dengan komitmen kerja yang tinggi cenderung menetap pada organisasi untuk jangka waktu panjang dan memberikan kontribusi pada produktivitas tingkat tinggi karyawan. Perusahaan ritel merupakan salah satu usaha yang sekarang ini banyak diminati oleh para pebisnis. Usaha tersebut dipercaya mampu memberikan banyak peluang bagi masyarakat dalam mencari pekerjaan, serta memberikan keuntungan perusahaan yang tidak sedikit dibandingkan dengan hanya membuka usaha biasa. 3

Pelayanan terbaik adalah kunci keberhasilan perusahaan ritel. Karyawan mencerminkan perusahaan melalui pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Peran karyawan sangatlah penting untuk pencapaian visi dan misi perusahaan. Karyawan yang didasari dengan nilai budaya suatu organisasi atau perusahaan dapat meningkatkan pencapaian hasil, peningkatan ini akan dicapai melalui komitmen karyawan. PT. Mitra Adiperkasa, Tbk sebagai perusahaan ritel mempunyai budaya organisasi yang kaitannya erat dengan pemberdayaan karyawan (Employee Empowerment), perusahaan dengan orientasi P.E.O.P.L.E. Kepercayaan perusahaan untuk memberikan kewenangan kepada karyawan, diharapkan mampu membantu karyawan untuk berkomitmen. Semakin kuat budaya organisasi, semakin besar dominasi karyawan untuk maju bersama dengan perusahaan. Budaya perusahaan dan dukungan manajemen menjadi salah satu faktor yang menentukan dalam kesuksesan organisasi jangka panjang. Berdasarkan hal tersebut penciptaan, pengenalan, dan pengembangan budaya organisasi kepada karyawan dalam perusahaan sangat diperlukan dalam rangka membangun perusahaan. Perusahaan menghargai dan mengenali kontribusi para karyawannya terhadap pencapaian pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan. Perusahaan selalu mencari cara dan inovasi baru untuk melatih dan mengembangkan para karyawannya, usaha ini dapat menciptakan nilai komitmen dalam diri karyawan terhadap perusahaan sehingga visi dam misi perusahaan dapat dicapai. 4

Menurut pandangan Manajer Quality Management, permasalahan yang terjadi di Corporate HR adalah : (1) Budaya organisasi tidak terlalu terlihat secara kasat mata, hal ini dikarenakan banyaknya variabel seperti gender, service periode, dan jenis serta beban pekerjaan, (2) Kurang kohesifnya gaya kepemimpinan menyebabkan karyawan menjadi bingung dan mungkin saja secara langsung ataupun tidak langsung menurunkan motivasi, (3) Ketidakstabilan komitmen dalam setiap karyawan baik secara umum ataupun secara khusus, contohnya karyawan rotasi secara lokasi dan tempat akan mengakibatkan kedekatan pribadi menjadi berkurang. Kurang cepatnya beradaptasi dengan perubahan menyebabkan komitmen menjadi bias dan distorsi. Fenomena yang terjadi di Corporate HR terkait dengan budaya organisasi yang belum diterapkan secara optimal, kepemimpinan yang cenderung berbeda tipe akibat ada banyaknya karyawan baru yang menjadi Leader. Komitmen karyawan terkait dengan masih dijumpai oknum pegawai yang tidak mempunyai komitmen terhadap tugas dan tanggungjawabnya sehingga dapat mengganggu pencapaian tujuan organisasi. Dari latar belakang penelitian diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen karyawan di Corporate HR. Dari penelitian tersebut penulis berniat untuk menulis sebuah skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Karyawan di Corporate HR (Studi pada PT. MITRA ADIPERKASA, Tbk). Sehubungan dengan judul penulisan penelitian ini, maka yang menjadi fokus penelitian disini 5

adalah mengenai bagaimana pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen karyawan di Corporate HR. Sebelumnya penelitian ini sudah diteliti oleh beberapa peneliti, seperti Nurjanah (2008), yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatan Kinerja Karyawan. Dalam penelitian ini lebih menekankan pada variabel (X 1 ) Gaya Kepemimpinan dan (X 2 ) Budaya Organisasi terhadap variabel (Y 1 ) Komitmen Organisasi dan (Y 2 ) Kinerja Karyawan serta menghasilkan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi, gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan kinerja karyawan, gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, serta budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen karyawan di Corporate HR? 2) Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap komitmen karyawan di Corporate HR? 6

3) Apakah budaya organisasi dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama mempengaruhi komitmen karyawan di Corporate HR? 1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen karyawan di Corporate HR. 2) Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen karyawan di Corporate HR. 3) Mengetahui pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen karyawan di Corporate HR. 1.3.2 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1) Corporate HR di PT. Mitra Adiperkasa Tbk, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan komitmen karyawan melalui budaya organisasi yang diterapkan dan melalui dukungan manajemen dalam hal kepemimpinan. 2) Bagi peneliti, untuk mengetahui dan memahami penerapan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap komitmen karyawan. 3) Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut. 7