BAB I PENDAHULUAN STRATEGI LOW BUDGET DALAM PRODUKSI FILM DOKUMENTER KONTROVERSI MAJELIS GABUNGAN DALAM SYIAR ISLAM KOTA METROPOLITAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TEKNIK PRODUKSI

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Indonesia merupakan agama terbesar di dunia. Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV PENUTUP. sebuah karya film. Tanpa manajemen yang diterapkan pada sebuah produksi

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter SENJANG ini, peneliti ingin

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.


BAB I PENDAHULUAN. Berita (Hard News), Hiburan dan Informasi. Jika kita ingin membuat sebuah

Skripsi Aplikatif STRATEGI LOW BUDGET DALAM PRODUKSI FILM DOKUMENTER KONTROVERSI MAJELIS GABUNGAN DALAM SYIAR ISLAM KOTA METROPOLITAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB III STRATEGI DAN KONSEP

Perjanjian Aqabah I. Pada tahun ke-12 kenabian, bertepatan dengan tahun 621 M, Nabi. Muhammad saw. menemui rombongan haji dari Yatsrib.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb

Menjaga Hak-Hak Orang Yang Sudah Tua

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB II KERANGKA ATAU DASAR PEMIKIRAN

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

UNIVERSITAS INDONESIA JURNAL DHIRGO KUSUMO ADI

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI Teknis Produksi

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan komunikasi dalam film Harmony ini, peneliti ingin

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tersebut bisa terjadi pada siapa saja, dalam hubungan komunikasai

BAB V EVALUASI. Gambar 5.1 Final Cut Pro

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

LAPORAN DAUROH RAMADHAN RAMADHAN 1435 H

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dalam hal perpindahan kekuasaan atau kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa saat ini, telah menjadi bagian penting dalam hidup. keseharian masyarakat. setiap orang pasti pernah menonton televisi,

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia yakni al-qur'an dan al-hadits yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB III TEKNIK PODUKSI. dibuat adalah peneliti ingin menyampaikan kepada masyarakat tentang

PROGRAM ACARA SIARAN & DESKRIPSI PRO 1 RRI TANJUNGPINANG 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

BAB 1 PENDAHULUAN. sinematografi, memanfaatkan pencahayaan dan lensa serta sense of art yang

BAB 5 EVALUASI. Gambar 5.1 Editing imovie

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. membuat menarik suatu gambar tayangan program. hiburan diwaktu luang (leasure pleasure) konsisten dengan pandangan dimana

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat, baik di rumah, madrasah maupun di masyarakat. diberi bimbingan dan petunjuk-petunjuk yang benar agar anak-anak terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan seni film mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

Bab 34 Bagaimana Cara Dicabutnya Ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ORNAMEN MASJID AGUNG BAITURRAHMAN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisai ini, media merupakan suatu alat yang tidak pernah lepas dari

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB 1 PENDAHULUAN. orang-orang yang berdzikir itu pada firman Allah berikut,

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, maka penulis mengarahkan penelitian ini pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB 1 PENDAHULUAN. baik secara perorangan maupun antar kelompok. Komunikasi juga terbagi menjadi

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMAAH MAJELIS AL-MUQORROBIN KENDAL TERHADAP PENGGUNAAN PARABAHASA DAN GERAKAN TANGAN DALAM DAKWAH HABIB MUHAMMAD FIRDAUS

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tayangan STRATEGI LOW BUDGET DALAM PRODUKSI FILM DOKUMENTER KONTROVERSI MAJELIS GABUNGAN DALAM SYIAR ISLAM KOTA METROPOLITAN 1.2 Latar Belakang Islam merupakan sebuah agama yang memiliki umat terbesar di dunia tidak terkecuali di Indonesia, islam adalah agama yang diamanahkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhmmad SAW untuk didirikan dan disebarkan bagi umatnya. Negara Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk mayoritas memeluk agama islam. Islam merupakan agama penyempurna dari agama yang telah ada sebelumnya. Islam di Indonesia masuk dan disebarkan melalui para wali wali Allah yang diberikan amanah untuk menyebarkan islam keseluruh wilayah di Indonesia. Wali wali Allah saat itu dikenal dengan sebutan wali songo yang berarti sembilan wali. Dalam penyebarannya mereka memiliki cara yang berbeda beda setiap walinya. Ada yang menggunakan wayang sebagai alat dalam menyampaikan dakwahnya dan ada pula yang seperti sunan kali jaga yang menggunakan syair lagu lir ilir yang dalam setiap bait lagunya memiliki arti seruan untuk menjalankan shalat lima waktu. 1

Dalam penyebarannya saat ini penyebaran akan ajaran ajaran dan nilai nilai islam di Indonesia disebarkan atau dibawakan oleh para wali wali Allah yang memiliki garis keturunan langsung dengan Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan sebutan Habib. Sebutan Habib dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah Az-Zahra yaitu Husain dan Hasan dan Ali bin Abi Thalib. Habib kini menjadi sebuah fenomena dalam penyebaran nilai nilai islam serta ajaran ajaran islam di indonesia, para habib melalukan dakwah keberbagai tempat dengan maksud memberikan pengetahuan pengetahuan mengenai ajaran ajaran islam yang dengan mudah dapat diterima dengan masyarakat. Syiar dalam islam merupakan sebuah tindakan atau upaya untuk menyampaikan dan memperkenalkan berbagai hal dalam islam. Syiar dapat pula di ibaratkan sebagai cara untuk menyampaikan sebuah pesan untuk keseluruhan masyarakat. Syiar dapat berupa tauladan, tauziah, dakwah, kesenian atau semacamnya. Syiar diagungkan sebagai merealisasikan bentuk rasa takwa, seperti dikatakan dalam firmannya: "Demikianlah (perintah Allah) barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati". Para habib saat ini melakukan penyebaran akan ajaran-ajaran islam dengan dakwah ke berbagai tempat tempat dan waktu di seluruh wilayah Indonesia. Habib yang terdapat di Jakarta memiliki cara tersendiri dalam penyampaian akan nilai islam dan ajaran ajaran islam. Mereka para habib ini terlibat dalam sebuah

majelis yang semuanya tersusun dalam sebuah kegiatan majelis yang dimiliki setiap para habib dan disetiap bulannya. Mereka berkumpul dalam satu wadah majelis yang disebut majelis gabungan. Majelis gabungan merupakan gabungan dari delapan majelis taklim yang tersebar di seluruh wilayah di Jakarta yang terkumpul menjadi satu sehingga diberi nama majelis gabungan. Majelis gabungan ini diadakan satu kali dalam setiap bulannya, yang meliputi Majelis Ro biul Anwar, Majelis Warotsatul Musthofa, Majelis Hayyun Fi Qulubina, Majelis Al-Bahjah, Majelis Ahbabul Musthofa, Majelis Al-Akhyar, Majelis Raudhotul Musthofa, dan Majelis Al- Mi rat. Dalam pelaksanaannya masing-masing majelis taklim dipimpin oleh seorang Habib. Dengan membuat majelis dimaksudkan dalam penyebarannya didirikan sebuah majelis merupakan sebuah tempat untuk wasdah masyarakat dalam menimba ilmu dan nilai yang terkandung dalam islam. Tercatat peranan para Habib di Indonesia dalam menyampaikan dakwah melalui majelis taklim, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsy (kwitang). Beliau adalah perintis berdirinya pertama majelis taklim di tanah air, yang di kenal dengan Majelis Taklim Kwitang. Majelis ini berdiri tahun 1940, dalam dakwahnya majelis ini dipimpin oleh tiga habib yang dikenal sebagai tiga serangkai yaitu Habib Ali bin Husein Al-Attas (Bungur),Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsy (kwitang), dan Habib Salim bin Ahmad bin Jindan. Yang menjadikan titik awal terciptannya majelis di seluruh Indonesia. 1 1 Abdul Qadir Umar Mauladawilah. 17 Habaib Berpengaruh di Indonesia, Pustaka Bayan, Jakarta, 2008. Hal 76

Dalam pembuatannya film merupakan karya seni yang dicipatakan melalui asas sinematografi yang direkam dalam bentuk pita. Film dokumenter merupakan hasil interpretasi pembuatnya mengenai kenyataan tersebut. Film terdiri dari unsur naratif dan sinematik, unsur ini adalah bahan dasar membentuk seni film. Dahulu film hanya mengandalkan satu sekuens, film tidak lagi hanya sebuah sekuens tapi terdiri dari gabungan shot yang disambungn demi kesinambungan cerita ataupun untuk motif lainnya. 2 Dalam pembuatannya film dokumenter Kontroversi Majelis Gabungan Dalam Syiar Islam Kota Metropolitan ini merupakan film dokumenter dengan jenis dokumenter kontradiksi dengan penuturan naratif dimana tipe ini bersifat radikal dan kritis dalam mengupas sebuah permasalahan. Dalam produksinya film ini menggunakan wawancara untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai opini publik, dan menggunakan biaya rendah yang sering dikenal dengan Low Budget, segala sesuatu yang dibutuhkan saat perencanaan, pengambilan gambar hingga tahap penyelesaian menggunakan alat yang telah ada sesuai yang ditentukan dengan keuangan yang dimiliki. Dalam film ini yang menjadi objek adalah Habib, film yang bercerita mengenai opini masyarakat tentang seorang habib, silsilah keturunannya, serta perjuangan dakwah habib dan dampak yang diberikan dari setiap dakwah yang diberikan kepada jamaahnya. Film yang berlatar belakang atas pandangan masyarakat mengenai bagaimana seorang habib dalam perjuangannya menyiarkan syiar islam, 2 Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdiyana, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2007, hal 148

kurangnya pemahaman masyrakat terhadap seorang habib sehingga timbulnya pandangan atau opini yang berbeda-beda setiap individunya, dimana habib tidak hanya lebih dari seorang ustad. Serta seorang habib dimana habib merupakan seorang ahli agama bergaris keturunan Nabi Muhammad dan berbangsa Yaman, asumsi bahwa yang dimiliki Habib dikarenakan berasal garis keturunannya. Sehingga memungkinkan setiap atau seorang habib memiliki nilai lebih dalam setiap penyampaian pesan atau dakwahnya. Film Kontroversi Majelis Gabungan Dalam Syiar Islam Kota Metropolitan ini bertujuan untuk dapat meluruskan pandangan masyarakat akan asumsi seorang habib, menjelaskan kepada masyrakat mengenai seorang habib sehingga masyarakat dapat mengetahui dan mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Serta mengetahui bagaimana habib berjuang penyebarkan syiarnya. Film dokumenter Kontroversi Majelis Gabungan Dalam Syiar Islam Kota Metropolitan yang menjadikan penulis seorang produser dalam film ini karna penulis ingin dapat memperdalam, mempelajari seperti dan bagaimana sebuah bidang produser sehingga dapat menjadikan gambaran nyata bagi penulis jika nanti penulis menjadi seorang sineas, karena dalam prakteknya untuk dapat menjadi sebuah produser dalam sebuah film diperlukan sebuah pengalaman. Dan penulis ingin dapat lebih mendalami praktek keseluruhan atas segala produksi mulai dari peliputan dan pengeditan karena dalam setiap produksi produser tidak hanya bergerak dalam pra produksi saja melain meliputi keseluruhan atas setiap produksi. Serta bagaimana cara mengemas film menjadi film yang menarik untuk ditonton. Sebagai produser dalam film ini penulis ingin memberikan sebuah film

dengan maksud memberikan informasi atau wawasan baru mengenai fenomena habib dan majelis. Film dokumenter ini berdurasi kurang lebih 23 menit, dengan judul Kontroversi Majelis Gabungan Syiar Islam Kota Metropolitan yaitu menceritakan tentang peranan Habib dan Majelis taklim dalam mensyiarkan agama islam di kota metropolitan Jakarta, dengan berbagai kontroversi yang ada di masyarakat. 1.3 Jenis Tayangan Dokumenter Kontradiksi, dimana tipe ini mampu mengulas secara lebih kritis dan radikal dalam mengupas sebuah permasalahan. Memiliki sebuah visi dan menuju sebuah inovasi. 1.4 Kegunaan Tayangan Kegunaan tayangan dokumenter sebagai sebuah film yang memberikan sebuah informasi yang nyata serta meluruskan pandangan masyrakat mengenai seorang habib, perjuangan dakwah habib dan dampak yang diberikan dari adanya majelis taklim di jakarta. secara informatif dalam penyampaian pesan pada film dokumenter. Bagi penulis tayangan ini mampu sebagai sebuah dorongan motivasi dalam membuat karya film dokumenter dengan tema religi. 1.5 Target Audience a. Usia : Remaja (13-17 tahun) Dewasa (18-35 tahun)

Orang tua (36-65 tahun) b. Jenis kelamin : Pria dan wanita c. Status sosial ekonomi : B dan C 1.6 Target Biaya Produksi Dalam pembuatan film dokumenter ini target biaya produksi meliputi pembiayaan sebagai berikut : Item Unit Per Unit Total Notes No Rp Rp Pra Produksi 1 Kunjungan ke Narasumber 3 45.000 135.000 Makanan kue 2 Konsumsi 3 20.000 60.000 Konsumsi Selama Riset 3 Bohlam Lighting 1 150.000 150.000 Beli Sub Total 345.000 Produksi Perlengkapan 1 Kamera Digital SLR 2 100.000 200.000 Sewa 2 Kabel Roll 1 Punya Sendiri 3 Tripod camera 1 Punya Sendiri 4 Baterai 2 Punya Sendiri 5 Konsumsi saat shooting 3 50.000 150.000 Makan+Minum 6 Lighting LED 2 200.000 400.000 Sewa Sub Total 750.000 Paska Produksi 1 Prosesing Edit 3 20.000 60.000 Makan+Minum 2 Transfering Master Sendiri 3 Copy Master Sendiri 4 Burning 3 15.000 45.000 DVD R Sub Total 105.000 Lain lain 1 Cover DVD 3 10.000 30.000 2 Tempat DVD 3 15.000 45.000 3 Kaset DVD 3 5.000 15.000 4 Biaya dan lain-lain 200.000 Sub Total 290.000

TOTAL SEMUA 1.490.00 1.7 Lokasi Produksi 1. Acara Majelis Gabungan di Cidodol Jakarta Selatan. 2. Acara Majelis Gabungan di Meruya Jakarta Barat. 3. Majelis Robi ul Anwar pimpinan Habib Muhammad Bin Hasan Bin Thohir di Cengkareng Jakarta Barat 4. Kediaman Habib Muhammad bin Hasan Bin Thohir di Tanah Abang, Jakarta Pusat. 5. Kediaman Habib Bagir bin Alwi bin Yahya di Kebon Jeruk Jakarta Barat. 6. Kediaman Ustad Hisyam Al-Burhani, di Basmol, Cengkareng Jakarta Barat. 7. Konvoi Jamaah Majelis Gabungan. 8. Masjid Keramat Luar Batang, Makan Al-Habib Husein bin Abu Bakar Al- Aydrus. Bandengan - Jakarta Utara. 9. Masjid Manarul Amal, Meruya - Jakarta Barat