BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia menunjukkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

PENGARUH PEMBIAYAAN MUSYARAKAH, MUDHARABAH DAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

1. PENDAHULUAN. meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Winarno (2008)

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank bersangkutan (Frianto, 2012:71).

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Hal ini terbukti. Inggris (Ismal, 2012). Menurut Antonio (2001), bank syariah muncul

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. beranggapan bahwa bank syariah belum memiliki perbedaan yang esensial dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Berdasarkan indikator-indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. (Studi Kasus PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam. terutama guna membiayai investasi perusahaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia menunjukkan bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan satu-satunya sistem yang dapat diandalkan. Perbankan syariah merupakan salah satu sistem perbankan lain yang lebih tangguh karena menawarkan prinsip keadilan dan keterbukaan. Perbankan syariah yang dilaksanakan di atas prinsip yang berbeda dengan perbankan konvensional kenyataannya lebih terbukti mampu bertahan pada saat krisis sekalipun. Saat ini, sistem perbankan syariah lebih berkembang dan menjadi alternatif menarik bagi kalangan, perusahaan sebagai pelaku bisnis, akademisi sebagai penyedia sumber daya manusia, dan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Jasa perbankan yang ditawarkan oleh bank syariah pada umumnya untuk menghimpun dan menanamkan dana dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito berjangka. (Oktriani, 2011) Prinsip operasional bank syariah terdapat ciri khusus, yaitu pemilik dana menyimpan dan menanamkan dananya di bank syariah tidak dengan motif untuk mendapatkan bunga. Bank syariah sama halnya dengan bank konvensional berfungsi untuk mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan atau pemberian kredit, namun terdapat perbedaan mendasar dalam tujuan utama dan sistem pemberian imbalan. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, finansial, komersial, dan investasi sesuai kaidah syariah.bank syariah menggunakan sistem bagi hasil, sedangkan bank konvensional menggunakan sistem bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang diberikan kepada nasabah yang bertujuan bagi pencapaian keuntungan setinggi-tingginya (profit maximization). (Arifin, 2012:2)

Prinsip bagi hasil merupakan karakteristik dasar perbankan syariah, prinsip syariah terbukti mampu bertahan dan memiliki kinerja yang lebih baik serta konsisten dalam menjalankan fungsi intermediasinya.jasa pembiayaan yang diberikan bank syariah jauh lebih beragam daripada jasa pembiayaan yang diberikan oleh bank konvensional.jasa perbankan syariah secara alamiah merujuk pada dua kategori kegiatan ekonomi, yaitu produksi dan distribusi. Pada kategori produksi difasilitasi melalui skema bagi hasil yaitu mudharabah. Pembiayaan ini diberikan untuk membantu nasabah debitur yang memerlukan modal untuk suatu usaha atau proyek. Sedangkan kegiatan distribusi manfaat hasil-hasil produk dilakukan melalui skema jual beli (murabahah). PT Bank Mandiri Syariah yang didirikan pada tahun 2000, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 9/19/PBI/2008 adalah merupakan akad penghimpunan dan penyaluran dana bagi bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran pembiayaan yang ada pada PT. Bank Mandiri Syariah, terdapat dua produk utama yang dijalankan oleh bank dalam penyaluran pembiayaan, yaitu pembiayaan dengan prinsip jual beli (murabahah) dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah). (Yoso,2000:17) Dengan diperolehnya pendapatan dari pembiayaan yang disalurkan, diharapkan profitabilitas bank akan membaik, yang tercermin dari perolehan laba yang meningkat. Oleh karena itu, pengelolaan pembiayaan akan sangat mempengaruhi profitabilitas yang diterima bank syariah. Pembiayaan mudharabah dan murabahah dalam jumlah besar dapat membawa hasil yang menguntungkan bagi pihak bank, jika penyaluran pembiayaan tersebut dalam pengembaliannya berjalan dengan lancar. Akan tetapi pembiayaan mudharabah pada Bank Mandiri selama 5 tahun menunjukkan kenaikan dan penurunan yang signifikan dibandingkan murabahah dan profitabilitas seperti dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 1.1 Pembiayaan mudharabah, Murabahah dan Profitabilitas 2008-2012 4.000.000 3.500.000 2,25 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 2,18 2,23 2,21 1,95 ROA Murabahah Mudharabah 500.000 443.355 462.263 629.465 0 550,452 636,928 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri (diolah kembali) Grafik 1.1 menujukkan pendapatan pembiayaan Mudrabahah, pada tahun 2008-2009 tidak menunjukkan pendapatan yang berarti, sedangkan penurunan pendapatan mudharabah terjadi tahun 2010 dan mengalami peningkatan kembali tahun 2012. Kenaikan murabahah tidak diikuti oleh pendapatan murabahah, sedangkan profitabilitas meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan murabahah. Adapun gejala-gejala yang terjadi pada kondisi penurunan mudharabah disebabkan oleh ketidaklancaran dalam kerja sama antara Bank Syariah Mandiri dengan nasabah dalam melakukan kegiatan usaha, seperti disalurkan pada petani, peternak dan usaha kecil menengah (UKM). Faktor lain yang menyebabkan penurunan karena jika nilai investasi Mudharabah turun sebelum usaha dimulai karena rusak, hilang, atau factor lain yang bukan kelalaian pihak pengelola dana, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai kerugian dan mengurangi saldo investasi Mudharabah. (journal.unsil.ac.id, pengaruh pembiayaan yang disalurkan dan pembiayaan bermasalah terhadap bagi hasil simpanan mudharabah)

Berdasarkan hal tersebut maka penulis terdorong untuk mengatahui, mempelajari dan meniliti lebih lanjut apakah pendapatan bagi hasil mudhrabah dan jual beli murabahah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. Salah satu sumber pendapatan bank syariah yaitu berasal dari pendapatan mudharabah dan murabahah, maka penelitian ini penulis akan lebih fokus pada pendapatan bagi hasil mudharabah dan jual beli murabahah. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul: Pengaruh Pendapatan Mudharabah Dan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Mandiri Syariah Periode 2008-2012. 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pendapatan mudharabah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri,Tbk. 2. Apakah pengaruh pendapatan mudharabah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri,Tbk. 3. Apakah pendapatan mudharabah dan Murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri,Tbk 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data memperoleh data serta informasi yang diperlukan mengenai pendapatan mudharabah dan murabahah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri sehingga dapat diketahui pengaruh pendapatan bagi hasil mudharabah terhadap tingkat profitabilitas pada Bank Syariah Mandiri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah pendapatan bagi hasil mudharabah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri,Tbk.

2. Untuk mengetahui apakah pendapatan mudharabah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri,Tbk. 3. Untuk mengetahui apakah pengaruh mudharabah dan Murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri,Tbk 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi pihak bank syariah dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam rangka mengoptimalkan pendapatan mudharabah dan murabahah sehingga dapat tercapai tingkat prfitabilitas yang maksimal. 2. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, umumnya mengenai dunia perbankan, khususnya mengenai bank syariah dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lainnya serta bahan masukan atau referensi guna menambah informasi. 3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengethuan tentang bank syariah. Khususnya penerapan prinsip mudharabah dan murabahah sehingga dapat membendingkan antara teori yang dipelajari dengan fakta yang terjadi di lapangan. 1.5 Kerangka Pemikiran Bank yang berbasis Islam dikembangkan atas dasar tidak memperbolehkan pemisahaan antara masalah duniawi dan agama. Dasar tersebut mengharuskan kepatuhan terhadap syariah bagi semua aspek kehidupan yang tidak mencakup ibadah saja, tetapi juga salah satunya transaksi bisnis yang harus sesuai dengan perinsip syariah.

Strategi pembangunan harus dilakukan dengan pijakan yang kuat, dimulai dengan memaksimalkan bidang-bidang ekonomi yang dijalankan baik di bidang keuangan perbankan, ekspor-impor, koperasi pembinaan usaha kecil maupun di bidang perdagangan umum dan industri. Semua potensi ekonomi tersebut perwujudannya dilakukan melalui pendanaan yang kuat, adapun sumbernya didapatkan dari dalam negeri dan luar negeri.dana yang diperoleh dari sumber tersebut harus dikelola secara profesional agar distribusinya dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut, salah satu sektor penting yang berperan dalam pengelolaan dana dan turut mendorong perekonomian adalah sektor perbankan. Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir (2002:2) bank diartikan sebagai: Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.dari pengertian tersebut mencerminkan dua peran bank baik sebagai financial intermediate maupun institute of economic development. Sebagai perantara keuangan (financial intermediate), bank melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan. Melalui penghimpunan dana, bank membayar bunga kepada masyarakat atau nasabah penyimpan. Selanjutnya bank menyalurkan dana tersebut (sebagian besar) dalam bentuk kredit/pembiayaan kepada masyarakat yang defisit dana. Melalui penyaluran dana (pembiayaan) bank memperoleh pendapatan bunga/bagi hasil. Penilaian aspek penghimpunan dan penyaluran dana merupakan kinerja keuangan yang berkaitan dengan peran bank sebagai lembaga intermedasi. Berdasarkan uraian di atas, kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, rentabilitas, profitablitas, serta likuiditas.

Menurut Nazir dan Hassanudin (2004:56) bank umum sebagai berikut: Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berdasarkan pengertian di atas, bank umum memiliki dua sistem yaitu: 1. Sistem konvensional (berdasarkan bunga: kredit). 2. Prinsip Syariah (tanpa bunga/bagi hasil: pembiayaan). Dalam operasionalnya, bank konvensional memberikan kredit kepada peminjam atau debitur, sedangkan bank dengan prinsip syariah memberikan pembiayaan. Dalam pembiayaan yang dilakukan bank akan mengandung risiko kredit/pembiayaan seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko tingkat bunga, dan lain-lain. Untuk dapat menentukan tingkat risiko tersebut, bank dapat melihat laporan keuangannya. Definisi laporan keuangan menurut Simamora (2000:21), adalah: Laporan keuangan adalah laporan yang mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan tingkat risiko kredit/pembiayaan. Untuk menentukan tingkat risiko kredit perusahaan harus menganalisis laporan keuangannya. Analisis laporan keuangan dijelaskan oleh Hanafi dan Halim (2003:5), sebagai berikut: Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan perusahaan.tingkat kesehatan bank merupakan unsur terpenting dalam penilaian kualitas suatu bank. Menurut Susilo,Triandaru, Santoso(2000: 22) mendefinisikan tingkat kesehatan bank, sebagai berikut: Kesehatan bank sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan

mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2000 : 35), Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas menunjukan tingkat keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya. Untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan dengan melakukan berbagai alat analisis, tergantung dari tujuan analisisnya. Analisis profitabilitas memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dan sejauh mana efektivitas pengelolaan perusahaan. Menurut Susilo, dkk (2000: 22) alat ukur atau indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank, sebagai berikut: Alat ukur atau indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank meliputi permodalan, kualitas aset, profitabilitas, manajemen dan aspek lainnya. Begitu luasnya cakupan kesehatan suatu bank dalam melaksanakan aktivitas usahanya, maka ada beberapa indikator yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank yaitu meliputi permodalan, kualitas aset, rentabilitas/profitabilitas, manajemen bank, dan aspek lainnya. Ketentuan mengenai kesehatan bank lebih jelasnya diatur dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang perbankan, di mana aturan mengenai kesehatan bank tersebut mencakup dana sampai dengan penggunaan dan penyaluran dana. Kualitas aset (aktiva) merupakan salah satu hal terpenting di dalam menentukan tingkat kesehatan bank. Aset bank terbagi menjadi dua jenis yaitu aktiva produktif dan aktiva non produktif. Menurut Nazir dan Hassanuddin (2004:33), aset adalah: Aset merupakan salah satu faktor dari komponen penilaian tingkat kesehatan bank yaitu menilai kualitas aktiva produktif. Menurut Antonio(2001:37), aset adalah: Aset adalah sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat ekonomi lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset yang lain, yang haknya didapat oleh bank Islam sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.aset digunakan sebagai alat untuk penilaian kualitas aktiva produktif.salah satu aktiva produktif dalam bank adalah

kredit atau pembiayaan. Pembiayaan digunakan sebagai indikator dalam menilai tingkat kesehatan bank. Aktiva produktif menurut Susilo, dkk (2000:74), sebagai berikut: Aktiva produktif adalah suatu aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai fungsinya, sehingga kredit atau pembiayaan merupakan salah satu aktiva produktif.aktiva produktif merupakan aktiva yang dimiliki bank yang digunakan untuk memperoleh penghasilan, salah satu aktiva produktif diantaranya adalah kredit atau pembiayaan. Menurut Susilo, dkk (2001: 10) Bank Syariah adalah bank yang dalam aktifitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu bagi hasil dan jual beli.prinsip dasar yang melandasi kegiatan usaha perbankan syariah diantarana prinsip jual beri dan bagi hasil. Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Yang termasuk ke dalam prinsip jual beli yaitu pembiayaan murabahah. Menurut Muhammad dan Suwiknyo (2009: 42-43), murabahah adalah menjual barang dengan harga jual sebesar harga perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan harga perolehan barang tersebut kepada pembeli. Yang termasuk prinsip bagi hasil diantaranya pembiayaan murabahah. Menurut Muhammad dan Suwiknyo (2009: 158), mudharabah/muqaradah adalah suatu bentuk kerjasama antara banksyariah selaku pemilik modal (shahibul/ robbul maal) dengan pengusaha selaku pengelola usaha (mudharib) dimana bank memberikan seluruh pembiayaan suatu usaha. Sedangkan menurut Susilo, dkk ( 2000 ; 114 ) mudharabah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh pendapatan ataupun keuntungan. Pendapatan atapun keuntungan tersebut dibagi berdasarkan nisbah yang telah disepakati diawal akad.

Keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan (berupa nisbah/ratio) diantara keduanya, namun bila mengalami kerugian (oleh karena risiko suatu usaha operasional/business risk), risiko sepenuhnya ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut tidak disebabkan oleh kelalaian/kesalahan pengelola. Menurut Harahap (2001: 35), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas menunjukkan tingkat keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya. Untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan dengan melakukan berbagai alat analisis, tergantung dari tujuan analisisnya.analisis profitabilitas memberikan bukti pendukung mengenai kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dan sejauh mana efektivitas pengelolaan perusahaan. Alat-alat analisis yang sering digunakan untuk analisis profitabilitas adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas yang meliputi : 1. ROA (Return On Asset) adalah merupakan alat ukur untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan dalam memperoleh laba dari operasi perusahaan. Laba operasi yang digunakan untuk mengkur ROA adalah laba sebelum pajak. 2. ROE (Return On Equity) adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengkur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal itu sendiri. 3. Rasio Biaya (beban) operasional adalah merupakan perbandingan antara biaya (beban) operasional dan pendapatan operasional. 4. NPM (Net Profit Margin) adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Pada penelitian ini penulis akan menghitung tingkat profitabilitas dengan menggunakan tolak ukur ROA. Menurut Dendawijaya (2005;118) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh kentungan (laba) secara keseluruhan semakin besar ROA maka akan

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Besarnya pendapatan bagi hasil akan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank syariah. Semakin besar pendapatan bagi hasil mudharabah dan murabahah maka peluang perolehan laba bersih juga akan besar dan tentunya tingkat perofitabilitas bank pun akan meningkat, begitu sebaliknya semakin kecil pendapatan mudharabah dan murabahah maka laba bersih akan berpeluang menjadi kecil dan tentunya tingkat profitabilitas bank pun akan menjadi kecil dengan pertimbangan besarnya peningkatan beban lebih besar dibandingkan peningkatan pendapatan. Pendapatan bagi hasil mudharabah (x1) Pendapatan jual beli mudharabah (x2) Profitabilitas (ROA) (y) Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran 1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung ke perusahaan yaitu dengan melakukan penelitian dengan pengumpulan data keuangan ke pojok bursa Widyatama dan pengambilan data keuangan di website www.syariahmandiri.co.id untuk mendapatkan laporan tahunan (annual report) perusahaan guna memperoleh data sekunder berupa laporan keuangan selama 5 tahun yaitu periode 2008-2012.