BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jalan Wates-Yogya KM 02, Kecamatan Pengasih,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Pasar Niten yang beralamat di Jalan Raya Bantul Km 5 Kabupaten Bantul.

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran , yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan di Kepolisian Resort

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. (LKY). Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 28 Oktober 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Untuk mendeskripsikan Kinerja Guru MAN Model Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Kulon Progo dikarenakan badan ini

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN

Pendapat lain menurut Sugiyono (2010, hlm. 50) bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau tulisan lisan dari orang-orang dan perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan pendekatan deskriptif (deskriptif kualitatif). Menurut Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN. yang saat ini terjadi. Di dalam penelitian deskriptif terdapat upaya

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamatkan di Tegal Gentan, Margoagung, Seyegan, Sleman. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 97 Jadi,

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153), Metode

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2009:15) mengemukakan bahwa: peneliti menjadi sosok kunci dalam pembuatan instrumen penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. koordinasi antara Polisi Lalu Lintas dengan Dinas Perhubungan dan Satuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

54 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2017 di SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan, Magelang Utara. B. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifatsifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

55 Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan data dengan gabungan, analisis data bersifat induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010:15). Penelitian ini lebih menekankan pada pengungkapan makna yang terkandung di dalam deskripsi data tersebut, karena itu penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. C. Subjek Penelitian Pengambilan subjek penelitian ditentukan secara purposive. Purposive sendiri mempunyai arti disengaja, yang artinya bahwa pengambilan subjek dilakukan berdasarkan adanya tujuan tertentu yang ingin dicapai bukan didasarkan pada sistem strata, sistem random maupun sistem yang lainnya. Purposive merupakan teknik penentuan subjek penelitian dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan subjek. Sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu. Oleh karena itu, subjek yang diteliti akan ditentukan langsung dan berkaitan dengan masalah dan tujuan dari penelitian.

56 Oleh karenanya agar tidak sangat subyektif, peneliti harus punya latar belakang pengetahuan tertentu subjek yang dimaksud agar benar-benar bisa mendapatkan subjek yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan penelitian (memperoleh data yang akurat). Subjek dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dengan tujuan untuk memperoleh subjek yang memiliki karakteristik yang dikehendaki. Subjek penelitian ditentukan secara purposive dengan kriteria pertimbangan sebagai berikut. 1. Pejabat sekolah yang terlibat dalam pembuatan kebijakan aturan yang berlaku di SMP Negeri 13 Kota Magelang. 2. Guru sekolah yang menangani/menanggulangi penyimpangan perilaku yang dilakukan siswa di SMP Negeri 13 Kota Magelang. 3. Guru sekolah yang berwenang menerapkan kebijakan tata tertib peraturan yang dibuat untuk ditaati siswa di SMP Negeri 13 Kota Magelang. 4. Pelaku perilaku menyimpang siswa di SMP Negeri 13 Kota Magelang. Jadi yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah; a. Satu orang Kepala sekolah. b. Satu orang Guru Bimbingan Konseling (BK). c. Satu orang Guru Pkn yang menjabat juga sebagai Waka (Wakil Kepala) Kesiswaan d. Dua orang siswa pelaku perilaku menyimpang di SMP Negeri 13 Kota Magelang.

57 D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara. Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi langsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu wawancara yang menggunakan panduan pokok-pokok masalah yang diteliti. Dalam hal ini pewawancara terikat oleh suatu fungsi bukan saja sebagai pengumpul data relevan dengan maksud penelitian yang telah dipersiapkan, serta ada pedoman yang memimpin jalannya Tanya jawab. Dengan adanya pedoman atau panduan pokok-pokok masalah yang akan diselidiki akan memudahkan dan melancarkan jalannya wawancara. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian tentang Peranan Sekolah dalam Menanggulangi Perilaku Menyimpang Siswa di SMP Negeri 13 Kota Magelang dengan pokok bahasan tersebut peneliti menyusun daftar pertanyaan yang diajukan kepada subjek peniltian.

58 Sehingga dapat diketahui secara terperinci lewat wawancara bagaimana peranan sekolah yang telah dilakukan untuk menanggulangi perilaku menyimpang siswa yang terjadi di SMP Negeri 13 Kota Magelang. 2. Dokumentasi Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun fil. Sehingga studi dokumentasi merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan cara menganalisis data-data tertulis dalam dokumen seperti catatan harian, transkrip, surat kabar, buku dan media cetak lainnya. Selain itu juga bisa didapat dari film atau foto. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang SMP Negeri 13 Magelang yang meliputi dasar tujuan berdirinya yang informasi tersebut sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah, keadaan jumlah guru, keadaan jumlah siswa, prestasi siswa, dan data bentuk kasus perilaku menyimpang siswa, teknik dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari hasil wawancara.

59 Dokumentasi yang didapat mengenai penelitian yang berjudul Peranan Sekolah dalam hal menanggulangi perilaku menyimpang siswa ini ialah Data tentang daftar pelanggaran dari buku jurnal selama periode 2015-2016 yang didapat dari Waka (Wakil Kepala) kesiswaan dan kemudian dibuat kedalam grafik penelitian agar dapat diketahui apakah perilaku menyimpang di sekolah tersebut mengalami kenaikan atau penurunan. Kemudian data daftar tata tertib peraturan yang harus ditaati yang diberikan juga oleh Waka (Wakil Kepala) kesiswaan. Dokumentasi foto serta rekaman suara yang meliputi proses wawancara. E. Validasi Data Validasi data penelitian ini menggunakan teknik Cross check. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah pemeriksaan keabsahan data atau validitas data. Untuk mencapai kredibilitas penelitian kualitatif. Teknik Cross check adalah data yang digunakan karena dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data ganda pada obyek yang sama (Bungin, 2011: 95-96). Pengertian ini diterapkan pada saat ingin mengetahui Peranan Sekolah Dalam Menanggulangi Perilaku Menyimpang yang dilakukan SMP Negeri 13 Kota Magelang untuk memperoleh data yang valid, maka perlu memperdalam hasil penelitian dengan menanyakan secara langsung kepada pihak yang terkait.

60 Dalam hal ini adalah Kepala Sekolah, Guru Pendidikan Kewarganegaraaan dan Guru BK (Bimbingan Konseling) dan pelaku perilaku menyimpang yaitu siswa SMP Negeri 13 Kota Magelang. Hasil tersebut dapat di cross check melalui hasil penelitian yang termasuk dalam rangka mengetahui saran dan prasaran yang diberikan, dapat ditempuh dengan membandingkan dengan hasil wawancara secara terus menerus hingga hasilnya dapat dipercaya. Dengan mengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti. Sehingga membandingkan data wawancara dengan data yang diperoleh dari dokumen. F. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data Induktif. Analisis induktif ini digunakan untuk menilai dan menganalisis data yang telah difokuskan tentang peranan sekolah dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa. Analisis induktif ini peneliti gunakan dengan cara menganalisis hal-hal yang khusus untuk selanjutnya ditarik kesimpulan yang objektif.

61 berikut. Adapun langkah-langkah yang diambil dalam menganalisis data adalah sebagai 1. Reduksi Data. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Jadi data yang digunakan dari data wawancara dan dokumentasi merupakan data mentah yang masih acak-acakan dan komplek. Untuk itu peneliti melakukan penelitian data yang relevan dan bermakna untuk menyajikan dengan cara memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah dan memilih data yang mampu menjawab permasalahan penelitian. 2. Unitarisasi dan Kategorisasi. Data yang telah disederhanakan dan dapat dipilih tersebut kemudian disusun secara sistematis kedalam unit-unit sesuai dengan sifat masing-masing data dengan menonjolkan hal-hal yang pokok dan penting. Dari unit-unit data dipilah-pilah kembali dan dikelompokkan sesuai kategori yang ada sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas dari hasil penelitian. 3. Penyajian Data. Pada tahap ini peneliti menyajikan data yang telah direduksi kedalam laporan secara sistematik. Data disajikan dalam bentuk narasi berupa informasi mengenai peranan sekolah dalam menanggulangi perilaku menyimpang siswa, dan faktor

62 pendorong dan penghambat dalam proses menanggulangi perilaku menyimpang terhadap siswa. 4. Menarik Kesimpulan Dengan meneliti kembali tujuan yang ingin dicapai, maka data yang telah dikumpulkan ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode induktif untuk memperoleh data yang objektif. Kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi dengan cara melihat kembali pada reduksi data maupun penyajian data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari permasalahan peneliti.