III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Bulan Juli 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai Maret 2012 bertempat di

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

II. BAHAN DAN METODE

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2014 di Laboratarium Budidaya. Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai denganseptember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

BAB III BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2013 bertempat di

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perikanan, Program Studi

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

BAB 4. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada 15 Juni 15 Juli 2013 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksananakan pada bulan Juli September 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI 2.1 Metode Penelitian Karakterisasi Sifat Biokimia dan Fisiologi A. hydrophila Uji Postulat Koch

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012, di Balai

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

II. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

BAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Januari 2016 di UD.

Lampiran 1. Perhitungan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Koi Pada Penelitian Pendahuluan.

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

Transkripsi:

22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013, bertempat di Laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Penelitian Alat-alat yang digunakan adalah Akuarium ukuran 40 x 30 x 35 cm 3 sebanyak 12 buah, instalasi aerasi, kain kasa, termometer, DO meter, ph meter, timbangan digital, scoop net, alat tulis, ember plastik, selang sipon, penggaris, kertas label. Bahan yang digunakan adalah benih ikan nila berukuran 2-3 cm dengan bobot rata-rata 1-1,5 g sebanyak 200 ekor (stok benih ikan nila dari lokasi yang sama, yaitu dari pembudidaya nila komersil di wilayah Wayhui Bandar Lampung), air tawar, gula pasir (kandungan karbon 42.39%) dan air buangan budidaya lele dumbo. C. Rancangan Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri atas satu kontrol dan tiga perlakuan yang masing-masing tiga kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah:

23 1. Perlakuan A (kontrol) = 100 % pelet 2. Perlakuan B = penambahan bioflok 5 ml / liter air + pelet 3. Perlakuan C = penambahan bioflok 10 ml / liter air + pelet 4. Perlakuan D = penambahan bioflok 15 ml / liter air + pelet Denah pengacakan akuarium: A2 C3 D1 A3 C1 D2 B1 C2 A1 D3 B2 B3 Gambar 4. Denah pengacakan akuarium. Model linear yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji Annova yang digunakan adalah sebagai berikut : Yij = µ + τi + ij i : Perlakuan A, B, C, D j : Ulangan 1, 2, dan 3 Yij : Nilai pengamatan dari penambahan bioflok dengan dosis yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan dan survival rate (SR) ikan nila pada ulangan ke-j µ : Nilai tengah umum τi : Pengaruh penambahan bioflok dengan dosis yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan dan survival rate (SR) ikan nila

24 ij : Pengaruh galat percobaan pada penambahan bioflok dengan dosis yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan ikan nila dan survival rate (SR) pada ulangan ke-j D. Prosedur Penelitian 1. Pembuatan Bioflok Pada pembuatan bioflok, dimasukan 25 liter air buangan budidaya lele dumbo ke dalam akuarium ukuran 60 x 40 x40 m 3, kemudian ditambahkan gula pasir ke dalam air buangan budidaya lele dumbo tersebut sebanyak 5.357 g perliter air buangan lele dumbo hingga jumlah C/N menjadi 15 kemudian diberi aerasi kuat, penambahan gula pasir dilakukan setiap 5 hari. 2. Pelaksanan Percobaan 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang akan digunakan berupa akuarium berukuran 40 x 30 x 35 cm 3 dengan jumlah 12 unit. Akuarium dibersihkan dan dikeringkan selama dua hari kemudian disusun dan diberi label. Selanjutnya akuarium diisi air tawar sebanyak 25 liter dan masing-masing akuarium diberi aerasi selama 24 jam. Setelah akuarium siap, maka benih ikan nila dimasukan ke dalam akuarium tersebut dengan jumlah 15 ekor setiap akuarium. Kondisi benih ikan nila yang digunakan dalam keadaan sehat yaitu secara morfologi benih ikan nila tidak terdapat luka di bagian tubuhnya dan ikan dapat berenang aktif. Sebelum dimasukan ke dalam akuarium benih ikan nila direndam dalam larutan garam sebanyak 5 ml/l selama 5 menit untuk menghilangkan ektoparasit yang mungkin menempel.

25 2.2 Pemeliharaan Ikan Uji Penelitian ini dilakukan selama 40 hari, dengan tahap awal 15 ekor benih ikan nila dimasukan pada masing-masing akuarium dan ditambahkan bioflok pada masingmasing akuarium sesuai perlakuan yang sudah ditentukan. Kepadatan bioflok dijaga agar selalu tetap hingga akhir pemeliharaan, untuk mengetahui kepadatan bioflok pada media pemeliharaan maka dilakukan pengukuran kepadatan bioflok setiap 3 hari sekali. Jika kepadatan bioflok meningkat dari jumlah yang ditentukan maka dilakukan pengenceran ( Sopian et al., 2011). Benih ikan nila diberi pakan sebanyak 3 kali sehari pada pukul 09.00, 13.00 dan 16.00 WIB dengan FR 5%. Untuk menjaga kualitas air saat pemeliharaan ikan uji, maka penyiponan dilakukan pada perlakuan A (kontrol) jika air sudah terlihat mulai kotor dan apabila kondisi air pemeliharaan sudah tidak layak untuk pemeliharaan maka dilakukan pergantian air kurang lebih hingga 30%. Rumus Penambahan Bioflok Penambahan bioflok pada media budidaya dihitung dengan rumus ( Sopian et al., 2011). Y (liter) = D A xv M Y = Volume bioflok yang ditambahkan (liter) D = Kepadatan bioflok yang diinginkan (ml/l) A = Kepadatan bioflok pada wadah pemeliharan (ml/l)

26 M = Kepadatan bioflok pada media produksi bioflok (ml/l) V = Volume wadah pemeliharaan larva (liter) 2.3 Pengukuran kualitas air Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian meliputi suhu, ph dan DO yang dilakukan setiap 3 hari sekali dan uji amoniak pada awal dan akhir pemeliharaan. 3. Pengambilan Data 3.1 Pertumbuhan Mutlak Pertumbuhan mutlak dihitung dengan menggunakan rumus (Effendi, 1997): Keterangan: W Wt Wo = pertumbuhan mutlak = bobot atau panjang akhir biota dalam selang waktu tertentu = bobot atau panjang awal biota 3.2 Laju Pertumbuhan Harian (LPH) Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus (Purnomo, 2012): GR Wt Wo t

27 GR : Laju pertumbuhan harian (g/hari) Wt : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t (g) Wo : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 (g) t : Waktu pemeliharaan (hari) 3.3 Kelangsungan Hidup (SR) Kelangsungan hidup (SR) adalah tingkat perbandingan jumlah ikan yang hidup dari awal hingga akhir penelitian. Kelangsungan hidup dapat dihitung dengan rumus (Purnomo, 2012) : SR : Kelangsungan hidup (%) Nt : Jumlah ikan akhir (ekor) No : Jumlah ikan awal (ekor) E. Analisis Data Pengaruh perlakuan terhadap parameter pengamatan dianalisis dengan mengunakan analisis ragam (Anova), dengan selang kepercayaan 95%. Apabila hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut Duncan.