BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Kabupaten Karimun merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau.Kabupaten Karimun merupakan sebuah kabupaten kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil.terdapat dua pulau terbesar di Kabupaten Karimun yang menjadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat dan tempat pemukiman penduduk.dimana kedua pulau terbesar tersebut adalah Pulau Karimun dan Pulau Kundur. Kabupaten Karimun berada diantara Kota Batam, Singapura, Malaysia, Provinsi Kepulauan Riau serta Riau.Hal ini menyebabkan Kabupaten Karimun sangat strategis sebagai tempat untuk kegiatan perekonomian serta berbagai kegiatan lainnya yang dapat menunjang untuk kemajuan Kabupaten Karimun itu sendiri. Adapun wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karimun yaitu : sebelah utara berbatasan dengan Singapura dan Semenanjung Malaysia, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kateman Kabupaten Indra Giri Hilir, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis dan kecamatan Kuala Ampar Kabupaten Pelalawan, sebelah Timur berbatasan dengan Kota Batam. Perkembangan Kabupaten Karimun dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan terutama dalam bidang infrastruktur.peningkatan didalam bidang struktur dapat dilihat dari pembangunan wilayah Coastal Area.Pembangunan Coastal Area ini dimaksudkan untuk meningkatkan sektor perekonomian dan wisata.
Pembangunan Jembatan Leho yang terletak di Kecamatan Tebing Kabupaten Karimun bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan Karimun dengan Bandara Sei Bati. Pembangunan Jembatan Leho ini di rencanakan dengan bentuk Strukur Pelengkung (Arch Bridge) dan merupakan salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun. Selain untuk menghubungkan Kota Karimun dengan Bandara Sei Bati, jembatan ini di design untuk menjadi Landmark bagi Kabupaten Karimun I.2 Latar Belakang Jembatan secara umum adalah konsruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai,laut, danau, saluran irigasi, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lainnya. Perkembangan zaman sangat mempengaruhi perkembangan teknologi dalam suatu Negara.Begitu juga dalam pembangunan jembatan juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan.dewasa ini pembangunan jembatan tidak hanya ditinjau dari segi strukturalnya saja tetapi dari segi estetika juga menjadi perhatian khusus.hal ini diharapkan agar jembatan tersebut dapat menjadi ikon bagi suatu Negara atau daerah. Latar belakang dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis perbandingan balok pelengkung pada jembatan Leho mengacu pada metode perhitungan AISC 2010-LRFD dengan metode perhitungan ASD.Pembangunan jembatan di Kabupaten Karimun di rencanakan menggunakan struktur pelengkung. Adapun maksud dari pemerintah Kab.Karimun merencanakan Jembatan dengan struktur pelengkung agar jembatan tersebut diharapkan dapat
menjadi landmark dari Kab.Karimun dan menjadi sarana transportasi yang dapat menghubungkan kota Karimun dengan Bandara Sei Bati. I.3 Permasalahan 1. Bagaimana menganalisa gaya-gaya dalam yang terjadi pada elemen lengkung pada jembatan leho (Momen, Lintang, Normal)? 2. Bagaimana perbedaan hasil gaya-gaya dalam elemen lengkung pada jembatan leho yang dianalisa secara linear (SAP 2000 v 14) berdasarkan pembebanan dan kombinasi pembebanan yang terjadi? 3. Bagaimana menganalisis perbandingan elemen pelengkung pada jembatan menggunakan metode perhitungan AISC 2010-LRFD dengan ASD? I.4 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menentukan pembebanan yang terjadi pada jembatan leho, menganalisa jembatan pelengkung saat menerima gaya-gaya dalam yang terjadi. Perhitungan gaya-gaya dalam ini dipengaruhi oleh pembebanan yang terjadi.perhitungan gayagaya dalam struktur atas jembatan pelengkung ini dilakukan dengan menggunakan program SAP 2000 v 14.Mengetahui perbandingan gaya-gaya dalam yang dihasilkan dengan menggunakan analisa secara linier pada program SAP 2000 v 14 berdasarkan pembebanan yang terjadi.untuk menganalisis perbandingan elemen pelengkung menggunakan peraturan yang mengacu kepada metode perhitungan AISC 2010-LRFD dengan metode ASD. I.5 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini mengarah pada tujuan yang relevan dengan judul tugas akhir dan dengan keterbatasan pengetahuan, literature-literatur yang digunakan serta
jurnal yang dimiliki, maka perlu dilakukan batasan-batasan masalah agar diperoleh hasil yang memadai.batasan masalah dilakukan untuk menghindari penelitian yang terlalu luas dan karena terbatasnya waktu. Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini menitikberatkan pada beberapa hal yaitu : 1. Analisa yang dilakukan hanya pada struktur atas jembatan 2. Hanya menganalisa bagian elemen pelengkung pada jembatan Leho tipe pelengkung. 3. Perhitungan gaya-gaya dalam mengunakan program SAP 2000 v 14 4. Tidak meninjau struktur bawah jembatan 5. Perhitungan pembebanan jembatan mengacu pada RSNI T-02-2005 tentang pembebanan jembatan 6. Metode perhitungan AISC 2010-LRFD dan metode ASD digunakan dalam perhitungan struktur baja. 7. Type jembatan menggunakan Type lengkung (Arch). 8. Bentang jembatan yang ditinjau yaitu 67,5 meter. 9. Data bahan sesuai dengan spesifikasi jembatan yang ada I.6 Metode Penelitian Dalam penyelesaian tugas akhir ini penyaji mengambil data-data dengan metode penelitian kepustakaan atau studi literature dan pengambilan data primer dari instansi terkait.pengambilan data primer dapat berupa dimensi jembatan pelengkung, spesifikasi mutu jembatan.setelah diperoleh data-data baik yang berasal dari studi literature maupun yang didapat dari instansi terkait ataupun
pelaksana proyek maka dilakukan pengolahan data.pada pengolahan data dilakukan perhitungan pembebanan jembatan berdasarkan peraturan yang digunakan di Indonesia yaitu RSNI T-02-2005 tentang pembebanan jembatan.setelah pembebanan selesai maka pengerjaan model struktur menggunakan program SAP 2000 v 14.2.2 dengan menginput dimensi jembatan, profil baja yang digunakan dan mutu baja itu sendiri. I.7 Sistematika Penulisan Untuk penyajian bahasan yang diteliti, tugas akhir ini dibagi atas 5 (lima) bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memuat gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan sebagai tugas akhir, berupa penjelasan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisannya. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN Berisi tentang penjelasan umum mengenai pengertian jembatan, jenis-jenis jembatan, manfaat dari penggunaan jembatan pelengkung. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Membahas tentang penjelasan mengenai pengumpulan data-data perencanaan jembatan pelengkung baja, langkah-langkah dalam menganalisa perhitungan pembebanan jembatan, melakukan pemodelan analisa struktur dengan menggunakan program SAP 2000 v 14.2.2. BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang tahapan/proses perhitungan gaya-gaya dalam yang terjadi. Perbandingan antara analisa yang dihasilkan menggunakan program SAP 2000 v
14 berdasarkan pembebanan yang terjadi serta berisi analisis perbandingan batang tekan pada bagian elemen pelengkung jembatan menggunakan metode perhitungan ASD dengan metode perhitungan AISC 2010-LRFD. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Memuat tentang kesimpulan yang diperoleh dari proses perencanaan dan saransaran mengenai tindakan yang ditempuh agar hasil yang diperoleh berikutnya lebih maksimal