BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
Keadaan Geografi dan Iklim BAB I KEADAAN GEOGRAFI DAN IKLIM

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) KABUPATEN ACEH TENGGARA

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

- q49. Nomor, Jl/ 17 / z.og Tanggal :8 Pebruari Alamat Telp./Faks. :- il" PENGUMUMAN. eolq1g Qqq!

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 5: BUKU PUTI SANITASI KOTA BANJARBARU 5.1 AREA BERESIKO SANITASI. Hal 5-1

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

3.1 Rencana Kegiatan Air Limbah

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

DAFTAR PESERTA PLPG RAYON 126 TAHUN 2014 YANG DIPANGGIL UNTUK MENGIKUTI UJIAN ULANG I

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Bab III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PUTUSAN NOMOR 152/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB V Area Beresiko Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

Deskripsi Program/ Kegiatan Sanitasi. Dinas PU Kabupaten Tapanuli Tengah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Proposal Peduli Sanitasi

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

5.1. Area Beresiko Sanitasi

KERANGKA KERJA LOGIS (KKL)

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI BAB 2

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

HASIL VERIFIKASI BERKAS PESERTA SERTIFIKASI GURU ijazah SKM pakta A1 SUBRAYON UNIVERSITAS HALU OLEO

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB II REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KABUPATEN BOMBANA LATAR BELAKANG

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

Bab 5: 5.1 AREA BERESIKO SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Jumlah Penduduk (orang) Bissappu 32, , Uluere 67, , Sinoa 43, ,81 3.

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROPINSI MALUKU

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

LAMPIRAN 5Deskripsi Program dan Kegiatan

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Arah Pengembangan Sanitasi

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Program PPSP 2015

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

Transkripsi:

BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI 2.1 PROFIL KABUPATEN BOMBANA 2.1.1 Kependudukan Profil Kependudukan kabupaten Bombana, memberikan gambaran jumlah dan kepadatan Penduduk tahun 2013 dan Proyeksi Jumlah Penduduk dari tahun 2015 hingga tahun 2019, Kepadatan Penduduk diperoleh dari Jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayah terbangun di masing-masing kecamatan Kabuaten Bombana. Beberapa Kecamatan di Kabupaten Bombana dikategorikan dalam wilayah perkotaan sesuai RTRW Kabupaten Bombana dan berdasarkan tingkat kepadatan. Tabel 2.1-1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2013 NO KECAMATAN LUAS ADMINI STRASI LUAS WILAYAH TERBANGUN* (Ha) PENDUDUK TAHUN 2013 JUMLAH KEPADATAN (JIWA) (JIWA/Ha) KET 1 Kabaena 10.357 10.357 2.985 0,3 PEDESAAN 2 Kabaena Utara 13.297 13.297 3.846 0,3 PEDESAAN 3 Kabaena Selatan 129 129 2.730 21,1 PEDESAAN 4 Kabaena Barat 3.993 3.993 7.850 2,0 PERKOTAAN 5 Kabaena Timur 16.727 16.727 7.178 0,4 PERKOTAAN 6 Kabaena Tengah 27.558 27.558 3.603 0,1 PEDESAAN 7 Rumbia 5.899 160 11.221 70,1 PERKOTAAN 8 Mata Oleo 10.853 10.853 6.382 0,6 PEDESAAN 9 Masaloka Raya 266 266 3.121 11,7 PEDESAAN 10 Rumbia Tengah 2.113 2.113 6.659 3,2 PERKOTAAN 11 Rarowatu 16.681 16.681 6.522 0,4 PEDESAAN 12 Rarowatu Utara 23.931 23.931 7.710 0,3 PEDESAAN 13 Lantari Jaya 28.501 28.501 7.878 0,3 PEDESAAN 1

NO KECAMATAN LUAS ADMINI STRASI LUAS WILAYAH TERBANGUN* (Ha) PENDUDUK TAHUN 2013 JUMLAH KEPADATAN (JIWA) (JIWA/Ha) KET 14 Mata Usu 456 456 1.325 2,9 PEDESAAN 15 Poleang Timur 10.155 10.155 9.543 0,9 PERKOTAAN 16 Poleang Utara 23.727 23.727 10.953 0,5 PEDESAAN 17 18 Poleang Selatan 15.920 Poleang Tenggara 134 15.920 134 6.917 0,4 PERKOTAAN 3.933 29,5 PEDESAAN 19 Poleang 11.539 11.029 14.958 1,4 PERKOTAAN 20 Poleang Barat 32.505 32.505 11.807 0,4 PEDESAAN 21 Tontonunu 13.114 13.114 5.502 0,4 PEDESAAN 22 Poleang Tengah 4.169 4.169 3.646 0,9 PEDESAAN Jumlah 272.024 265.775 146.269 Sumber :Buku Putih Sanitasi Kab.Bombana 2014 *diperoleh dari estimasi wilayah rencana terbangun NO Tabel 2.1-2 Proyeksi Jumlah Penduduk Menurut Kacamatan di Kabupaten KECAMATAN 1 Kabaena JUMLAH (JIWA) Bombana PER TUM BUH AN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 2015 2016 2017 2018 2019 2.985 3% 3.150 3.233 3.319 3.407 3.497 2 Kabaena Utara 3.846 3% 4.060 4.169 4.282 4.397 4.515 Kabaena 3 Selatan 2.730 1% 2.825 2.843 2.861 2.880 2.898 4 Kabaena Barat 7.850 3% 8.549 9.055 9.591 10.156 10.760 5 Kabaena Timur 7.178 3% 7.450 7.733 8.026 8.350 8.646 Kabaena 6 Tengah 3.603 4% 3.861 4.235 4.528 4.842 5.177 7 Rumbia 8 Mata Oleo 11.221 3% 12.109 12.710 13.341 14.003 14.697 6.382 1% 6.596 6.630 6.664 6.699 6.733 2

NO KECAMATAN 9 Masaloka Raya 10 Rumbia Tengah 11 Rarowatu 12 Rarowatu Utara 13 Lantari Jaya 14 Mata Usu 15 Poleang Timur 16 Poleang Utara JUMLAH (JIWA) PER TUM BUH AN JUMLAH PENDUDUK (JIWA) 2015 2016 2017 2018 2019 3.121 3% 3.283 3.358 3.435 3.514 3.594 6.659 3% 7.258 7.694 8.157 8.647 9.166 6.522 3% 6.907 7.114 7.328 7.548 7.774 7.710 3% 9.256 10.808 12.619 14.743 17.205 7.878 3% 8.785 9.529 10.335 11.210 12.158 1.325 3% 1.468 1.583 1.707 1.840 1.984 9.543 3% 10.107 10.411 10.725 11.048 11.380 10.953 3% 12.168 13.147 14.206 15.350 16.586 17 Poleang Selatan 6.917 3% 8.147 9.333 10.692 12.249 14.032 Poleang 18 Tenggara 3.933 3% 4.256 4.478 4.712 4.959 5.218 19 Poleang 20 Poleang Barat 21 Tontonunu 14.958 4% 15.092 16.443 17.003 175.818 18.719 11.807 3% 13.016 13.955 14.961 16.041 17.198 5.502 3% 6.775 8.115 9.716 11.636 13.935 22 Poleang Tengah 3.646 3% 3.837 3.928 4.022 4.117 4.215 Jumlah 146.269 158.955 170.504 182.230 353.454 210.087 Sumber : Buku Putih Sanitasi Kab.Bombana, 2014 3

Air Limbah Persampahan Drainase Air Limbah Persampahan Drainase MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2.1.2 Area Beresiko Area Beresiko Sanitasi, terdiri dari area Beresiko air limbah domestik, beresiko persampahan dan beresiko drainase yang diperoleh dari instrumen profil sanitasi Kabupaten Bombana, Area beresiko sanitasi kabupaten Bombana dapat dilihat dalam tabel berikut. Skor Risiko Sanitasi Skor Risiko Sanitasi No Kelurahan/Desa No Kelurahan/Desa A Kecamatan Kabaena I Kecamatan Lantari jaya 1 Desa Tirongkotua 1 1 1 1 Desa Lantari 2 1 1 2 Desa Rahadopi 1 2 1 2 Desa Pasare Apua 1 1 1 3 Desa Teomokoli 2 2 1 3 Desa Anugrah 1 1 1 4 Desa Rahampuu 2 2 1 4 Desa Lombakasi 1 1 1 B Kecamatan Kabaena Barat 5 Desa Langkowala 1 1 1 1 Desa Sikeli 4 3 2 6 Desa Rarongkeu 1 1 1 2 Desa Baliara 2 2 1 7 Desa Kalaero 1 1 1 3 Desa Baliara Kepulauan 2 2 1 8 Desa Watu-watu 1 1 1 4 Desa Baliara Selatan 1 1 1 9 Desa Tanabite 1 1 1 5 Desa Rahantari 1 1 1 J Kecamatan Poleang Timur C Kecamatan Kabaena Timur 1 Desa Teppoe 2 3 1 1 Desa Dongkala 2 2 1 2 Desa Bambaea 4 2 2 2 Desa Lambale 1 1 1 3 Desa Puulemo 1 1 1 3 Desa Tapuhaka 1 1 1 4 Desa Mambo 1 1 1 4 Desa Toli-toli 1 1 1 5 Desa Biru 2 2 2 5 Desa Bungi-bungi 1 1 1 K Kecamatan Poleang Utara 6 Desa Balo 1 1 1 1 Desa Rompu-rompu 1 1 1 7 Desa Wumbuburo 1 1 1 2 Desa Toburi 2 2 1 D Kecamatan Rumbia 3 Desa Tampabulu 3 3 3 1 Desa Kasipute 4 1 3 4 Desa Tanah Poleang 1 1 1 2 Desa Lantawonua 2 1 1 5 Desa Karya baru 1 1 1 3 Desa Doule 4 1 2 6 Desa Lawatuea 1 1 1 4 Desa Lampopala 4 2 4 7 Desa Pusuea 1 1 1 5 Desa Lameroro 4 1 2 8 Desa Wambarema 1 1 1 E Kecamatan Mata Oleo L Kecamatan Poleang Selatan 1 Desa Liano 1 2 1 1 Desa Batu Putih 1 1 1 2 Desa Pomontoro 1 2 1 2 Desa Kali Baru 1 1 1 4

Air Limbah Persampahan Drainase Air Limbah Persampahan Drainase MEMORANDUM PROGRAM SANITASI Skor Risiko Sanitasi Skor Risiko Sanitasi No Kelurahan/Desa No Kelurahan/Desa 3 Desa Laloa 1 2 1 3 Desa Waemputtang 2 3 1 4 Desa Hambawa 1 2 1 4 Desa Akacipong 1 1 1 5 Desa Pulau Tambako 2 1 1 5 Desa Laea 1 1 1 Kecamatan Poleang M 6 Desa Tajuncu 1 2 1 tengah 7 Desa Lora 3 2 2 1 Desa Mulaeno 2 1 1 8 Desa Toli-toli 1 1 1 2 Desa Paria 1 1 1 9 Desa Mawar 1 2 1 3 Desa Leboea 1 1 1 10 Desa B Sempe Indah 1 1 1 4 Desa Poleonro 1 1 1 F Kecamatan Kep. Masaloka Raya N Kecamatan Poleang 1 Desa Masaloka 3 2 1 1 Desa Boeara 1 1 1 2 Desa Masaloka Barat 2 2 1 2 Desa Kasabolo 1 2 1 3 Desa Masaloka Selatan 2 2 1 3 Desa Pokurumba 1 1 1 4 Desa Masaloka Timur 1 2 1 4 Desa Salosa 1 1 1 5 Desa Batu Lamburi 1 2 1 5 Desa Kastarib 1 2 1 G Kecamatan Rumbia Tengah 6 Desa Barangga 1 1 1 1 Desa Lampata 1 1 1 7 Desa Boepinang 4 3 2 2 Desa Tapuhahi 2 2 1 8 Desa Boepinang Barat 3 3 1 3 Desa Lauru 1 4 3 9 Desa Pallimae 1 1 1 4 Desa Kampung Baru 1 2 3 10 Desa Mattirowalie 1 1 1 5 Desa Poea 1 1 1 O Kecamatan Poleang barat H Kecamatan Rarowatu Utara 1 Desa Toari Buton 1 2 1 1 Desa Lantowua 1 1 1 2 Desa Timbala 1 1 1 2 Desa Watumentande 1 2 1 3 Desa Ranokomea 1 1 1 3 Desa Hukaea 1 2 1 4 Desa Rakadua 2 2 1 4 Desa Tunas Baru 1 1 1 5 Desa Lameo-Meong 2 3 1 5 Desa Tembe 1 2 1 6 Desa Babamolingku 1 2 1 6 Desa Aneka Marga 2 2 1 7 Desa Balasari 1 1 1 7 Desa Marga Jaya 1 1 1 8 Desa Pabbiring 1 2 1 8 Desa Wumbubangka 1 2 1 9 Desa Bulumanai 1 1 1 Sumber : Instrumen Profil Sanitasi Kab. Bombana 5

Peta 2.1-1 Peta Area Beresiko Air Limbah Domestik 6

Peta 2.1-2 Peta Area Beresiko Persampahan 7

Peta 2.1-3 Peta Area Beresiko Drainase 8

2.1.3 Zona Sistem Sanitasi Zona dan sistem Sanitasi merupakan gambaran mengenai zona serta sistem yang sesuai dalam pengelolaan sanitasi baik itu pengelolaan air limbah domestik, persampahan dan drainase. Penentuan zona dan sistem dilakukan dengan menggunakan instrumen profil sanitasi Kabupaten Bombana, berdasarkan data sekunder sanitasi, persepsi SKPD dan hasil studi EHRA kabupaten Bombana, sehingga menghasilkan rekomendasi zona dan sistem yang sesuai untuk suatu wilayah. Tabel 2.1-3 Zona Sistem Air Limbah No Kelurahan/ Desa Kode Kode Zona Kode Kode Zona Catatan No Kelurahan/ Desa Zona Penyesuaian Zona Penyesuaian Catatan 1 Desa Tirongkotua 50 Desa Lantari 2 Desa Rahadopi 51 Desa Pasare Apua 3 Desa Teomokoli 52 Desa Anugrah 4 Desa Rahampuu 53 Desa Lombakasi 5 Desa Sikeli 2 2-54 Desa Langkowala 6 Desa Baliara 55 Desa Rarongkeu 7 Desa Baliara 56 Desa Kalaero Kepulauan 8 Desa Baliara Selatan 57 Desa Watu-watu 9 Desa Rahantari 58 Desa Tanabite 10 Desa Dongkala 59 Desa Teppoe 11 Desa Lambale 60 Desa Bambaea 12 Desa Tapuhaka 61 Desa Puulemo 13 Desa Toli-toli 62 Desa Mambo 14 Desa Bungi-bungi 63 Desa Biru 9

No Kelurahan/ Desa Kode Zona Kode Zona Penyesuaian Catatan No Kelurahan/ Desa Kode Zona Kode Zona Penyesuaian 15 Desa Balo 64 Desa Rompurompu 16 Desa Wumbuburo 65 Desa Toburi 17 Desa Kasipute 2 2-66 Desa Tampabulu 18 Desa Lantawonua 1 2 Penyesuaian berdasarkan Lokasi 67 Desa Tanah Poleang Catatan 19 Desa Doule 2 2-68 Desa Karya baru 20 Desa Lampopala 2 2-69 Desa Lawatuea 21 Desa Lameroro 2 2-70 Desa Pusuea 22 Desa Liano 71 Desa Wambarema 23 Desa Pomontoro 72 Desa Batu Putih 24 Desa Laloa 73 Desa Kali Baru 25 Desa Hambawa 74 Desa Waemputtang 26 Desa Pulau Tambako 75 Desa Akacipong 27 Desa Tajuncu 76 Desa Laea 28 Desa Lora 77 Desa Mulaeno 29 Desa Toli-toli 78 Desa Paria 30 Desa Mawar 79 Desa Leboea 31 Desa B Sempe Indah 80 Desa Poleonro 32 Desa Masaloka 81 Desa Boeara 33 Desa Masaloka Barat 82 Desa Kasabolo 34 Desa Masaloka Selatan 83 Desa Pokurumba 35 Desa Masaloka Timur 84 Desa Salosa 10

No Kelurahan/ Desa Kode Kode Zona Kode Kode Zona Catatan No Kelurahan/ Desa Zona Penyesuaian Zona Penyesuaian Catatan 36 Desa Batu Lamburi 85 Desa Kastarib 37 Desa Lampata 86 Desa Barangga 38 Desa Tapuhahi 87 Desa Boepinang 39 Desa Lauru 1 2 Penyesuaian berdasarkan Lokasi 88 Desa Boepinang Barat 40 Desa Kampung Baru 2 2-89 Desa Pallimae 41 Desa Poea 90 Desa Mattirowalie 42 Desa Lantowua 91 Desa Toari Buton 43 Desa Watumentande 92 Desa Timbala 44 Desa Hukaea 93 Desa Ranokomea 45 Desa Tunas Baru 94 Desa Rakadua 46 Desa Tembe 95 Desa Lameo- Meong 47 Desa Aneka Marga 96 Desa Babamolingku 48 Desa Marga Jaya 97 Desa Balasari 49 Desa Wumbubangka 98 Desa Pabbiring 99 Desa Bulumanai 11

Peta 2.1-4 Peta Zona Air limbahpeta Zona Air limbah 12

Tabel 2.1-4 Zona Sistem Persampahan No Kelurahan/ Desa Kode Zona Kode Zona Penyesuaian Catatan No Kelurahan/ Desa Kode Zona Kode Zona Penyesuaian Catatan 1 Desa Tirongkotua 50 Desa Lantari 2 Desa Rahadopi 51 Desa Pasare Apua 3 Desa Teomokoli 52 Desa Anugrah 4 Desa Rahampuu 53 Desa Lombakasi Desa Sikeli Penyesuaian Desa Langkowala 5 3 1 berdasarkan Lokasi 54 6 Desa Baliara 55 Desa Rarongkeu 7 Desa Baliara Kepulauan 56 Desa Kalaero 8 Desa Baliara Selatan 57 Desa Watu-watu 9 Desa Rahantari 58 Desa Tanabite 10 Desa Dongkala 59 Desa Teppoe 11 Desa Lambale 60 Desa Bambaea 12 Desa Tapuhaka 61 Desa Puulemo 13 Desa Toli-toli 62 Desa Mambo 14 Desa Bungi-bungi 63 Desa Biru 15 Desa Balo 64 Desa Rompu-rompu 16 Desa Wumbuburo 65 Desa Toburi Desa Kasipute Penyesuaian Desa Tampabulu 17 3 3 berdasarkan Lokasi 66 18 Desa Lantawonua 1 1 67 Desa Tanah Poleang Desa Doule Penyesuaian Desa Karya baru 19 3 3 berdasarkan Lokasi 68 Desa Lampopala Penyesuaian Desa Lawatuea 20 3 3 berdasarkan Lokasi 69 Desa Lameroro Penyesuaian Desa Pusuea 21 3 3 berdasarkan Lokasi 70 22 Desa Liano 71 Desa Wambarema 23 Desa Pomontoro 72 Desa Batu Putih 24 Desa Laloa 73 Desa Kali Baru 25 Desa Hambawa 74 Desa Waemputtang 26 Desa Pulau Tambako 75 Desa Akacipong 27 Desa Tajuncu 76 Desa Laea 28 Desa Lora 77 Desa Mulaeno 29 Desa Toli-toli 78 Desa Paria 30 Desa Mawar 79 Desa Leboea 31 Desa B Sempe Indah 80 Desa Poleonro 32 Desa Masaloka 81 Desa Boeara 33 Desa Masaloka Barat 82 Desa Kasabolo 34 Desa Masaloka Selatan 2 1-83 Desa Pokurumba 35 Desa Masaloka Timur 84 Desa Salosa 36 Desa Batu Lamburi 85 Desa Kastarib 37 Desa Lampata 86 Desa Barangga 38 Desa Tapuhahi 87 Desa Boepinang Desa Lauru Penyesuaian Desa Boepinang Barat 39 1 3 berdasarkan Lokasi 88 Desa Kampung Baru Penyesuaian Desa Pallimae 40 2 3 berdasarkan Lokasi 89 41 Desa Poea 90 Desa Mattirowalie 42 Desa Lantowua 91 Desa Toari Buton 43 Desa Watumentande 92 Desa Timbala 44 Desa Hukaea 93 Desa Ranokomea 45 Desa Tunas Baru 94 Desa Rakadua 46 Desa Tembe 95 Desa Lameo-Meong 47 Desa Aneka Marga 96 Desa Babamolingku 48 Desa Marga Jaya 97 Desa Balasari 49 Desa Wumbubangka 98 Desa Pabbiring 99 Desa Bulumanai 13

Peta 2.1-5 Zona Sistem Persampahan 14

Peta 2.1-6 Peta Wilayah Genangan 15

2.1.4 Keuangan Daerah Keuangan Daerah memberikan gambaran mengenai kemampuan Keuangan Kabupaten Bombana dalam pendanaan Sanitasi, dengan cara melakukan proyeksi besaran pendanaan Sanitasi Kabupaten Bombana. Perkiraan Kemampuan Keuangan kabupaten Bombana telah tergambarkan dalam dokumen Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bombana, adapun ringkasannya dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 2.1-5 Proyeksi Besaran Pendanaan Sanitasi Kabupaten Bombana No Uraian 1 Perkiraan Belanja Langsung 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp) 2015 2016 2017 2018 2019 Total Pendanaan 399,780,581,554 451,752,057,156 510,479,824,586 576,842,201,782 651,831,688,014 2,590,686,353,091 18,333,978,273 29,517,705,020 47,523,505,082 76,512,843,182 123,185,677,523 295,073,709,081 15,991,223,262 18,070,082,286 20,419,192,983 23,073,688,071 26,073,267,521 103,627,454,123 Sumber: SSK kab. Bombana 2014 16

2.2 AIR LIMBAH 2.2.1 Permasalahan Mendesak Air Limbah Table 2.2-1 Permasalahan Mendesak Air limbah No Permasalahan Mendesak Aspek Teknis 1 Masih Rendahnya Akses layanan air limbah Domestik Masih terdapat 30% Warga yang masih Buang Air User interface Besar Sembarangan (BABS) disebabkan belum adanya akses jamban Masih terdapat 29% warga belum memiliki Pengumpulan tangkiseptik Masih terdapat 27% tangkiseptik warga suspek tidak aman Pengangkutan / Belum adanya layanan mobil Tinja namun sarana Pengaliran: IPLT saat ini sedang dalam proses pembangunan Pengolahan Akhir IPLT saat ini sedang dalam proses pembangunan Terpusat Daur Ulang / Belum ada Kegiatan Daur Ulang Pembuangan Akhir Aspek Non Teknis 2 Masih rendahnya pengetahuan dan pemahaman warga mengenai pengelolaan air limbah domestik yang sesuai standar teknis dan standar kesehatan 3 Belum adanya peraturan daerah (Perda atau Perbup) yang mengatur tentang pengelolaan air limbah domestic Belum adanya Perda pengelolaan air limbah domestik (perda yang mengatur teknis pengelolaan air limbah maupun perda retribusi) Belum optimalnya perda kelembagaan (belum ada sub bidang yang khusus menangani Air Limbah Domestik) Belum ada Dokumen perencanaan Air Limbah 4 Masih kurangnya Kapasitas lembaga (SKPD) dan SDM dalam pengelolaan Air limbah domestic 5 Belum adanya keterlibatan pihak swasta dan media dalam pengelolaan sanitasi Sumber : Bab 3 Buku Putih Sanitasi Kab Bombana, 2014 17

2.2.2 Sasaran dan Rencana Pengembangan Pembangunan Air Limbah Air Limbah Permukiman Tujuan Tabel 2.2-1 Tujuan dan Sasaran Air Limbah Domestik 1 Meningkatkan akses Layanan Air limbah Domestik bagi masyarakat sesuai standar pelayanan Minimum hingga tahun 2019 2 Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warga mengenai pengelolaan air limnbah domestik yang sesuai standar teknis dan standar kesehatan 3 Menyiapkan peraturan daerah yang mengatur pengelolaan air limbah domestik 4 Meningkatkan kapasitas SKPD dan sumber daya manusia dalam pengelolaan Air limbah domestik 5 Melibatkan media dan pihak swasta dalam pengelolaan sanitasi Sasaran 1 Mengurangi Warga yang masih BABS dari 30% menjadi 0% pada tahun 2019 2 Meningkatkan kepemilikan tangkiseptik warga dari 29% menjadi 58% pada tahun 2019 3 Menurunkan jumlah tangki septik suspek tidak aman dari 27% menjadi 0% pada tahun 2019 4 adanya Perda pengelolaan air limbah domestik (perda yang mengatur teknis pengelolaan air limbah maupun perda retribusi) pada tahun 2019 5 optimalnya perda kelembagaan (sub bidang yang khusus menangani Air Limbah Domestik) pada tahun 2019 6 adanya Dokumen perencanaan Air Limbah pada tahun 2016 7 Adanya sarana pengangkutan dan semi pengolahan akhir air limbah domestik pada tahun 2018 8 Adanya sub bidang khusus yang menangani Air Limbah Domestik tahun 2018 9 Meningkatkan SDM dalam bidang Pengelolaan Air Limbah Domestik pada tahun 2016 10 Adanya Media sosialisasi yang khusus yang membahas mengenai pengelolaan sanitasi 2016 11 Adanya keterlibatan pihak swasta/donor dalam pengelolaan Air Limbah pada tahun 2016 Sumber : SSK Kab. Bombana, 2014 18

Tabel 2.2-2 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Air Limbah Domestik No Sistem Cakupan layanan eksisting 2015 2016 Tahun 2017 2018 2019 A BABS 30% 25% 20% 15% 10% 0% B Sistem On-Site (setempat) 64% 67% 70% 73% 76% 80% 1 Cubluk dan Sejenisnya 35% 32% 30% 28% 25% 20% 2 Individual (Tangki Septik) 29% 35% 40% 45% 51% 58% C Sistem Komunal 6% 8% 10% 12% 14% 20% 1 MCK 6% 7% 7% 8% 8% 10% 2 MCK++ 0% 1% 1% 2% 2% 3,5% 3 IPAL Komunal 0% 1% 1% 2% 2% 3,5% 4 Tangki Septik Komunal 0% 1% 1% 2% 2% 3,5% D Volume Lumpur Tinja Terangkut 0% 0% 0% 0% 0% 0% Sumber : SSK Kab. Bombana, 2014 2.2.3 Kerangka Kerja Logis Air Limbah Keterangan Kerangka Kerja Logis (KKL) Air Limbah, merupakan Kerangka kerja yang menunjukkan keterkaitan antara Buku Putih dan SSK yang menghubungkan antara kondisi eksisting (permasalahan mendesak dan isu strategis), tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Program dan Kegiatan. Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) dapat dilihat di Lampiran dokumen MPS ini 19

2.2.4 Prioritas Pembangunan Air Limbah Tabel 2.2-3 Prioritas Program dan Kegiatan Air Limbah Domestik Score (dan bobot) Penerima Permasalahan Persepsi Propoor No. Program/Kegiatan Total manfaat mendesak Pokja Score 25% 25% 25% 25% Prioritas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 1 1 1 1 4 1 2 Sosialisasi dan Pengawasan kebijakan bidang lingkungan hidup 1 1 1 1 4 1 3 Peningkatan kemampuan aparat dalam pengelolaan air limbah 0,25 1 1 0,5 2,75 3 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1 STBM-Pemicuan Jamban Keluarga dan tangki septik 1 1 1 1 4 1 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 1 Penyediaan prasarana dan sarana air limbah-mck 1 1 1 1 4 1 2 Penyediaan prasarana dan sarana air limbah-mck ++ 0,75 1 1 1 3,75 2 3 Penyediaan prasarana dan sarana air limbah- TangkiSeptik Komunal 1 1 1 1 4 1 4 Penyediaan prasarana dan sarana air limbah-ipal Komunal 0,75 1 1 1 3,75 2 5 Pembangunan IPLT (Lanjutan) 1 1 1 1 4 1 20

2.3 PERSAMPAHAN 2.3.1 Permasalahan Medesak Persampahan Table 2.3-1 Permasalahan Mendesak Persampahan No Permasalahan Mendesak Aspek Teknis 1 masih rendahnya pengurangan sampah dari sumbernya 2 Masih Rendahnya Akses layanan persampahan User interface 98% (Hasil EHRA) pengolahan sampah rumah tangga belum memadai (dibakar, dikubur dibuang ke laut dll), (hanya 2% yang melakukan pengolahan sampah) Pengumpulan Setempat Hanya 6 % permukiman terlayani pengumpulan setempat (gerobak/motor sampah) Penampungan Sementara Hanya 5% warga yang membuang sampah ke TPS Belum ada fasilitas pengolahan sampah terpadu (TPST) Pengangkutan Layanan pengangkutan sampah baru mencapai 6%(melayani 3 kecamatan) (Data pengangkutan sampah Dinas Kebersihan) (Semi) Pengolahan Akhir Belum adanya pengetahuan dan kesadaran Terpusat (optional) warga mengenai 3R Belum ada kegiatan 3R dalam masyarakat TPA dan Daur Ulang Belum ada TPA Aspek Non Teknis 3 Belum adanya peraturan daerah (Perda atau Perbup) yang mengatur tentang pengelolaan Persampahan 4 Masih kurangnya Kapasitas lembaga (SKPD) dan SDM dalam pengelolaan Persampahan 5 Belum adanya keterlibatan pihak swasta dan media dalam pengelolaan sanitasi 21

2.3.2 Sasaran dan Rencana Pengembangan Pembangunan Persampahan Tabel 2.3-1 Tujuan dan Sasaran Persampahan Persampahan Tujuan Meningkatkan Akses layanan persampahan sesuai standar pelayanan Minimum 1 hingga tahun 2019 2 Meningkatkan Pengurangan sampah dari sumbernya hingga tahun 2019 Tersedianya peraturan daerah (Perda atau Perbup) yang mengatur tentang 3 pengelolaan Persampahan pada tahun 2016 Meningkatkan kapasitas lembaga (SKPD) dan SDM dalam pengelolaan Persampahan 4 sampai dengan tahun 2019 Adanya keterlibatan pihak swasta dan media dalam pengelolaan Persampahan pada 5 tahun 2016 Sasaran Meningkatkan Layanan Pengangkutan sampah dari 6% menjadi 54% Pada tahun 1 2019 2 Tersedianya Fasilitas TPST 8 unit Sampai dengan tahun 2019 3 Pengelolaan TPA pada tahun 2019 menggunakan system Controlled Land Fiil Meningkatkan pengolahan sampah rumah tangga dari 2% menjadi 20% Pada tahun 4 2019 5 Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai 3R 6 Adanya kegiatan 3R dalam masyarakat Adanya perda pengelolaan persampahan (perda yang mengatur teknis pengelolaan 7 persampahan maupun perda retribusi) pada tahun 2016 8 Adanya dokumen perencanaan persampahan pada tahun 2016 Meningkatkan kapasitas SDM dalam Pengelolaan persampahan sampai dengan tahun 9 2019 10 Meningkatkan Media sosialiasi terkait pengelolaan Persampahan hingga tahun 2019 Adanya pihak swasta (pihak diluar pemerintah) yang terlibat dalam pengelolaan 11 Persampahan pada tahun 2016 Sumber : SSK Kab. Bombana, 2014 22

Tabel 2.3-2 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Persampahan No Sistem Cakupan Layanan Eksisting (%) Jangka Pendek Cakupan Layanan % Jangka Menengah Jangka Panjang A Prosentase sampah yang terangkut 6% 15% 54% 78% 1 Penanganan Langsung 1% 5% 14% 28% 2 Penanganan Tidak Langsung 5% 10% 40% 50% B Dikelolah Mandiri oleh Masyarakat 94% 85% 46% 22% TOTAL 100% 100% 100% 100% Sumber : SSK Kab. Bombana, 2014 2.3.3 Kerangka Kerja Logis Persampahan Kerangka Kerja Logis (KKL) Persampahan, merupakan Kerangka kerja yang menunjukkan keterkaitan antara Buku Putih dan SSK yang menghubungkan antara kondisi eksisting (permasalahan mendesak dan isu strategis), tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Program dan Kegiatan. Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) dapat dilihat di Lampiran dokumen MPS ini 23

2.3.4 Prioritas Pembangunan Persampahan Tabel 2.3-3 Prioritas Program dan Kegiatan Persampahan Score (dan bobot) Penerima Permasalahan Persepsi No. Program/Kegiatan Pro-poor manfaat mendesak Pokja Total Score 25% 25% 25% 25% Prioritas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 1 Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan sampah 1 1 1 1 4 1 2 Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan 1 1 1 1 4 1 3 Bimbingan teknis persampahan 0,75 1 1 0,75 3,5 2 4 Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan 0,75 1 1 0,75 3,5 2 5 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan (3R) 1 1 1 1 4 1 6 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan a Pengadaan Armada Pengumpulan Setempat 1 1 1 1 4 1 b Pengadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 1 1 1 1 4 1 c Pengadaan Armada Pengangkutan Persampahan 1 1 1 1 4 1 d Pembangunan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah terpadu) 0,75 1 1 0,75 3,5 2 e Pembangunan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) 1 1 1 1 4 1 24

2.4 DRAINASE 2.4.1 Permasalahan Mendesak Drainase Tabel 2.4-1 Permasalahan Mendesak Drainase No Permasalahan Mendesak Aspek Teknis 1 Masih rendahnya layanan jaringan drainase User Interface masih adanya titik genangan seluas 48,21 Ha Penampungan/pengolahan awal Belum ada pengolahan awal Adanya kondisi drainase yang buruk dan tidak Pengangkutan/pengaliran sesuai standar teknis dibeberapa titik (hanya 25% Drainase dalam Kondisi baik) Aspek Non Teknis Belum adanya peraturan daerah (Perda atau Perbup) yang mengatur tentang 2 pengelolaan Drainase Belum adanya Perda pengelolaan Drainase (perda yang mengatur teknis pengelolaan Drainase maupun perda retribusi) Belum ada Dokumen perencanaan Drainase Masih kurangnya Kapasitas lembaga (SKPD) dan SDM dalam pengelolaan 3 Drainase Masih kurangnya SDM dalam bidang pengelolaan Drainase Rendahnya keterlibatan masyarakat dan pihak swasta dan media dalam 4 pengelolaan drainase Masih kurangnya keterlibatan Masyarakat dalam pengelolaan Drainase Masih kurangnya keterlibatan pihak Swasta dan kelompok peduli dalam pengelolaan Drainase Masih kurangnya Media dan kegiatan sosialisasi dalam pengelolaan Drainase 25

2.4.2 Sasaran dan Rencana Pembangunan Drainase Tabel 2.4-2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Drainase Drainase Tujuan 1 Meningkatkan layanan jaringan drainase Meningkatkan Kapasitas lembaga (SKPD) dan SDM dalam pengelolaan 2 Drainase Meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pihak swasta dan media dalam 3 pengelolaan drainase Sasaran 1 Mengurangi wilayah genangan dari 48,21 Ha Menjadi 0 Ha pada tahun 2019 2 Meningkatkan drainase kondisi baik dari 25% menjadi 50% pada tahun 2019 Adanya peraturan daerah (Perda atau Perbup) yang mengatur tentang 3 pengelolaan Drainase pada tahun 2016 4 tersedianya dokumen perencanaan drainase pada tahun 2016 5 Meningkatnya SDM dalam bidang Pengelolaan Drainase 6 Meningkatnya keterlibatan Masyarakat dalam pengelolaan Drainase Meningkatnya keterlibatan pihak Swasta dan kelompok peduli dalam 7 pengelolaan Drainase 8 Meningkatnya Media dan kegiatan sosialisasi dalam pengelolaan Drainase Sumber : SSK Kabupaten Bombana, 2014 Tabel 2.4-3 Rencana Pengembangan Jangka Menengah Drainase Luas Genangan (Ha) No Kecamatan Cakupan Layanan Eksisting (Ha) Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang 1 Kec. Poleang 7.12 0 7.12 0 Kel Boepinang barat 5.54 0 5.54 0 Kel Boepinang 1.58 0 1.58 0 26

Luas Genangan (Ha) No Kecamatan Cakupan Layanan Eksisting (Ha) Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang 2 3 Kecamatan Rumbiah Tengah 12.09 4.66 7.43 0 Kel Lauru 1.66 1.66 0 0 Kel Kampung Baru 10.43 3 7.43 0 Kecamatan Rumbiah 10.5 7.5 3 0 Kel. Lampopala 3.15 2 1.15 0 Kel Kasipute 2.5 2.5 0 0 Kel. Doule 2.85 1 1.85 0 Kel. Lantawonua 2 2 0 0 4 Kabaena Barat 10.5 0 10.5 0 Kel. Sikoil 5 0 5 0 Kel. Bailara Selatan 5.5 0 5.5 0 5 Kabaena Timur 8 0 8 0 Kel. Dongkala 4 0 4 0 Kel Lambala 4 0 4 0 Total 48.21 12.16 36.05 0 Sumber : SSK Kab. Bombana, 2014 2.4.3 Kerangka Kerja Logis Drainase Kerangka Kerja Logis (KKL) Drainase, merupakan Kerangka kerja yang menunjukkan keterkaitan antara Buku Putih dan SSK yang menghubungkan antara kondisi eksisting (permasalahan mendesak dan isu strategis), tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Program dan Kegiatan.Tabel Kerangka Kerja Logis (KKL) dapat dilihat di Lampiran dokumen MPS ini. 27

2.4.4 Prioritas Pembangunan Drainase Tabel 2.4-4 Prioritas Program dan Kegiatan Drainase Score (dan bobot) Penerima Permasalahan Persepsi Propoor No. Program/Kegiatan Total manfaat mendesak Pokja Score 25% 25% 25% 25% Prioritas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Penyusunan Perda tentang Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Sistem Drainase 1 1 1 0,75 3,75 1 2 Sosialisasi dan pengawasan Perda Pengelolaan Sistem Drainase 1 1 1 0,75 3,75 1 3 Program Pembangunan saluran drainase Primer 1 1 1 0,75 3,75 1 4 Program Pembangunan saluran drainase Sekunder 1 1 1 0,75 3,75 1 5 Program Pembangunan saluran drainase Tersier 1 0,75 0,75 1 3,5 1 6 Program rehabilitasi/pemeliharaan Drainase 0,75 0,75 0,75 0,75 3 1 28

29