BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 39 SERI E

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 15

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 18 SERI E

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI C

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 9 SERI E

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2013

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

Satuan Kerja : Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 16

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 2 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 2

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 03 TAHUN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGHAPUSAN PIUTANG RETRIBUSI DAERAH YANG SUDAH KEDALUWARSA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 52 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 21 TAHUN 2016

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 SERI A PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI P URWOREJ O N O M O R : 27 TAHUN 2006 T E N T A N G PADA KOPERASI, USAHA K ECIL DAN MENENGAH KABUPATEN P U R W O R E J O TAHUN ANGGARAN 2006

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 63 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 930 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI UNTUK PINJAMAN BERGULIR BAGI PENGUSAHA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA, Menimbang : a. bahwa agar penyaluran Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara berjalan lancar, tertib dan tepat sasaran, maka dipandang perlu ditetapkan petunjuk pelaksanaan penyaluran dana dimaksud; b. bahwa untuk maksud tersebut di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara RI Tahun 1950 Nomor 42);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1950 (Berita Negara RI Tahun 1950 Nomor 59); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578); 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2002 Nomor 49 Seri A); 11. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 900/19 Tahun 2005 tentang Penunjukan Bank Pembangunan Daerah/BPD Jateng Cabang Banjarnegara sebagai Penyimpan Uang di Bawah Penguasaan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara; 12. Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 900/401Tahun 2006 tentang Pembentukan Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI UNTUK PINJAMAN BERGULIR BAGI PENGUSAHA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN BANJARNEGARA. Pasal 1 KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. 2. Bupati adalah Bupati Banjarnegara 3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banjarngara yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. 5. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 6. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Rencana Kerja dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja, program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. 8. Bank pelaksana adalah Bank Jateng yang berdasarkan kesepakatan kerjasama ditunjuk untuk melakukan penyaluran Dana Bergulir dengan sistem Chanelling Agent. 9. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. 10. Dana Investasi Pinjaman Bergulir adalah dana yang bersumber dari APBD Pemerintah Kabupaten yang dialokasikan dalam bentuk pinjaman Kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk kepemilikan Hak Pakai Kios/Los kepada pedagang pasar Kota Banjarnegara melalui Bank Jateng Cabang Banjarnegara sebagai Bank Pelaksana. 11. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selanjutnya disingkat UMKM adalah Usaha Kecil di Kabupaten Banjarnegara yang dibiayai melalui program dana investasi pinjaman bergulir yang dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. 12. Pedagang Pasar Kota Banjarnegara adalah Pengusaha UMKM yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten yang berhak mendapatkan/memperoleh pinjaman dana investasi bergulir dalam bentuk Kepemilikan kios/los Pasar Kota Banjarnegara. 13. Pinjaman Investasi Kepemilikan Hak Pakai Kios/Los adalah Dana Bergulir yang disalurkan pada para pedagang dalam bentuk pinjaman investasi kepemilikan hak pakai kios/los melalui mekanisme chanelling agent Bank Pelaksana. 14. Pasar Kota Banjarnegara adalah bangunan gedung pasar yang dibangun secara swadaya dengan dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten.

Pasal 2 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara adalah untuk membantu kepemilikan Hak Pakai Kois/Los para pedagang Pasar Kota Banjarnegara selaku pengusaha Usaha Mikri Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk pinjaman dengan jangka waktu panjang serta bunga rendah. (2) Tujuan Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara adalah untuk : a. Meningkatkan sarana dan prasarana pasar sebagai pusat perekonomian daerah yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah; b. Mempercepat para pedagang dalam memperoleh kepemilikan hak pakai kios/los; c. Membantu UMKM dalam meningkatkan dan mengemban usahanya; d. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan pedagang Pasar Kota Banjarnegara. Pasal 3 SASARAN PENERIMA Sasaran penerima Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Pedagang lama eks pasar sayur, pasar joglo, terminal angkutan pedesaan yang telah menghuni dan memiliki hak pakai/sewaw kios/los sebagai prioritas;

b. Pedagang kaki lima eks pasar pagi dan pedagang lama yang belum memiliki hak pakai/sewa pakai sebagai prioritas kedua setelah pedagang lama; c. Memiliki usaha produktif yang dapat mengembangkan usahanya dan menopang angsuran pinjaman; d. Telah mendapatkan rekomendasi kepemilikan hak pakai kios/los dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Banjarmnegara. Pasal 4 PEMBENTUKAN TIM DAN PENUNJUKAN PPTK (1) Dalam pelaksanaan Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara perlu dibentuk Tim Koordinasi, Tim Pelaksana dan Pengelola Kegiatan ( TPPK ) serta ditunjuk PPTK (2) Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari : a. Bupati Banjarnegara : Penanggung Jawab b. Wakil Bupati Banjarnegara : Wakil Penanggung Jawab c. Sekretaris Daerah : Ketua d. Pemimpin PT Bank Jateng Cabang Banjarnegara : Wakil Ketua e. Kepala DPKD Kabupaten Banjarnegara : Sekretaris f. Kabag Hukum dan Organisasi Setda Kab Banjarnegara : Anggota g. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjarnegara : Anggota h. Kabid Pajak dan Retribusi Daerah pada DPKD Kab Banjarnegara : Anggota

i. Kabid Anggaran dan Perbendaharaan pada DPKD Kabupaten Banjarnegara : Anggota j. Kepala UPTD Pasar Wilayah I : Anggota k. Kepala Pasar Kota Banjarnegara : Anggota (3) Tim Pelaksana dan Pengelola Kegiatan (TPPK) sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari : a. Kepala DPKD Kab. Banjarnegara : Penanggung Jawab I b. Pimpinan PT. Bank Jateng Cabang Banjarnegara : Penanggung Jawab II c. Kabid Pajak dan Retribusi Daerah pada DPKD Kab Banjarnegara : Ketua d. Wakil Pimpinan PT Bank Jateng Cabang Banjarnegara : Wakil Ketua I e. Kasi Akutansi pada Bidang Akutansi dan Verifikasi pada DPKD Kabupaten Banjarnegara : Wakil Ketua II f. Kasi Retribusi Daerah pada Bidang Pajak dan Retribusi Daerah pada DPKD Kab. Banjarnegara : Sekretaris g. Kasubag Umum pada Bagian TU DPKD Kab. Banjarnegara : Bendahara h. Kasi Penyaluran Kredit PT Bank Jateng Cabang Banjarnegara : Koord. Pemasaran Kredit i. Kepala Kantor Kas Pasar Kota PT. Bank Jateng Cabang Banjarnegara : Koord. Penarikan Kredit j. Staf DPKD Kabupaten Banjarnegara : Staf Administrasi (4) PPTK sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh Kepala DPKD.

(5) Kepala DPKD bertanggung jawab terhadap kelancaran pengelolaan pelaksanaan Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara (6) Kepala DPKD mengangkat petugas penarik kredit Chanelling untuk penarikan dan penagihan kredit kepada para debitur Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara. Pasal 5 SUMBER DANA, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN (1) Sumber dana Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (2) Seluruh jasa Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara merupakan pendapatan daerah yang harus disetor ke Kas Daerah secara bruto 100 %. (3) Pembagian Jasa Dana Investasi sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah sebagai berikut : a. 50 % sebagai pendapatan daerah; b. 25 % sebagai Pendapatan Bank Pelaksana; c. 25 % seabagai Biaya Operasional Pengelolaan Dana Investasi Untuk Pinjaman Bertgulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara. (4) Pendapatan Bank Pelaksana dan Biaya Operasional sebagaimana dimaksud ayat (3) huruf b dan c dianggarkan dalam APBD dan proses pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

(5) Apabila ada kegiatan yang tidak terlaksana pada anggaran yang bersangkutan, maka dana dimaksud dianggarkan kembali pada tahun anggaran berikutnya. (6) Pengelolaan biaya operasional sebagaimana dimaksud ayat (4) adalah sebagai berikut : a. Kepala DPKD menyusun Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD) untuk kegiatan Pengelolaan Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara yang isinya sebagaiberikut : a) Perkiraan/prediksi penerimaan jasa Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara selama 1 (satu) tahun (bulan Januari s/d Desember) ditambah tunggakan jasa periode sebelumnya; b) Biaya operasional yaitu 25 % dari prediksi jasa untuk Bank Pelaksana dan 25 % untuk operasional pengelolaan Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara b. Apabila proporsi pendapatan jasa tidak mencukupi untuk Bagian Bank Pelaksana dan Biaya Operasional, maka kekurangannya dapat didukung dari APBD. c. Biaya Operasional sebagaimana dimaksud huruf a point b) yang digunakan untuk : 1) Keperluan yang sifatnya wajib : a) Pelaksanaan kegiatan pencairan kredit; b) Gaji Kolektor termasuk tunjangan lainnya; c) Operasional harian; d) Honorarium Tim dan Biaya rapat koordinasi.

2) Keperluan yang sifatnya sebagai pendukung operasional yaitu pengadaan/pemeliharaan sarana dan prasarana kerja. Apabila memungkinkan digunakan untuk pembelian kendaraan dinas roda dua dan roda empat. 3) Uang perangsang sebesar Rp. 100,00 ( seratus rupiah ) / debitur bagi petugas kolektor kredit yang melakukan penarikan dan penagihan angsuran berdasarkan jumlah debitur yang ditarik dengan lancar. 4) Undian berhadiah bagi para pedagang yang pembayaran angsurannya lancar. (7) Besarnya gaji dan tunjangan lainnya bagi petugas kolektor kredit disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah (8) Pengelolaan keuangan Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara oleh PT. Bank Jateng Cabang Banjarnegara yang diatur dalam bentuk kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan PT Bank Jateng Cabang Banjarnegara Pasal 6 MEKANISME PENYALURAN (1) Mekanisme Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara adalah melalui tahapan sebagai berikut : a. Persiapan; b. Permohonan pinjaman. c. Verifikasi dan penilaian usaha; d. Pencairan dan pembayaran angsuran kredit; e. Pembinaan, monitoring dan evaluasi.

(2) Tahap persiapan sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf a adalah : a. Pembentukan Tim TPPK; b. Sosialisasi tentang Penyaluran Dana Investasi untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara oleh Tim TPPK; c. Inventarisasi ( pendataan ) calon pemakai/pembeli kios/los pasar; d. Pembukaan rekening Penampung/Chanelling agent, rekening angsuran pokok pinjaman, rekening bunga pinjaman, dan rekening operasional TPPK; e. Pengadaan sarana dan prasarana kerja oleh Pemerintah Kabupaten. (3) Tahap permohonan pinjaman sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b adalah : pedagang mengajukamn permohonan kepada TPPK ( Kepala DPKD ) dengan dilampiri : a. Foto copy Identitas pemohon / KTP suami istri 3 lembar; b. Foto copy Kartu Keluarga 3 lembar; c. Pas Foto ukuran suami istri masing-masing 2 lembar; d. Rekomendasi pengajuan pinjaman kepemilikan hak pakai kios/los dari DPKD; e. Rekomendasi usaha dari Dinas Perijinan dan Penanaman Modal Kabupaten Banjarnegara / DPKD; f. Laporan Keuangan Usaha. (4) Tahap Verifikasi dan penilaian usaha sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c adalah : a. TPPK melakukan verifikasi dan penilaian, analisis, penelitian dan kunjungan pada para pedagang yang mengajukan pinjaman;

b. Hasil verifikasi usaha digunakan sebagai dasar penentuan skala prioritas yang layak mendapatkan pinjaman yang besarnya sesuai dengan harga kios/los yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten sebagai berikut : No. Jenis Type Ukuran Arah Menghadap Harga l. Kios Tipe A1 4m x 5m Menghadap utara R p 82.500.000,00 2. Kios Tipe A2 4m x 5m Menghadap utara R p 77.000.000,00 3. Kios Tipe A3 4m x 4m Menghadap barat R p 57.200.000,00 4. Kios Tipe A4 3m x 5m Menghadap timur R p 49.500.000,00 5. Kios Tipe A4 3m x 5m Menghadap utara R p 49.500.000,00 6. Kios Tipe A4 3m x 5m Menghadap barat R p 49.500.000,00 7. Kios Tipe A4 3m x 5m Menghadap selatan R p 49.500.000,00 8. Kios Tipe B1a 3m x 5m Menghadap timur R p 49.500.000,00 9. Kios Tipe B1b 3m x 5m Menghadap selatan R p 49.500.000,00 10. Kios Tipe B2a 3m x 4m Menghadap timur R p 36.000.000,00 11. Kios Tipe B2b 3m x 4m Menghadap selatan R p 36.000.000,00 12. Kios Tipe Cl 3m x 4m Lantai I bag dalam R p 33.000.000,00 13. Kios Tipe D1 3m x 5m Lantai II bag atas R p 42.000.000,00 14. Los Daging 5,156 m 2 R p 15.000.000,00 15. Los Lantai I 1,6m x 2,25m R p 5.940.000,00 16. Los Lantai II 1,6m x 2,25m R p 5.940.000,00 17 Los Lantai 11 1,5m x 1,25m Rp 3.093.750,00

c. TPPK menyusun rekapitulasi pengajuan pinjaman yang layak dan besarnya alokasi dana berdasarkan skala prioritas sebagai rekomendasi penetapan dan persetujuan pencairan dana, disampaikan kepada Tim Koordinasi Pelaksana Penyaluran Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara (5) Tahap pencairan dan pembayaran angsuran kredit sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d adalah : a. Berdasarkan rekomendasi penetapan dan persetujuan pencairan dana, Ketua TPPK mengajukan permohonan pencairan dana kepada Pemerintah Kabupaten melalui DPKD untuk disimpan / ditempatkan pada rekening giro Bank Pelaksana. b. Ketua TPPK menyampaikan surat penetapan dan persetujuan pencairan dana kepada Bank Pelaksana untuk melakukan proses pencairan kredit. c. Bank Pelaksana memindahbukukan hasil realisasi dana pinjaman bergulir ke rekening investor yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten sebagai pembayaran pelunasan kios/los kepada investor. d. Pedagang yang telah mendapat persetujuan pinjaman wajib membuka rekening tabungan pada Bank Pelaksana serta melakukan penandatanganan kontrak perjanjian kredit/pinjaman, kuitansi tanda terima pinjaman, dan surety aksep/pengakuan berhutang untuk kepentingan Pemerintah Kabupaten sekaligus pengikatan jaminan sesuai ketentuan yang berlaku. e. Pedagang wajib membayar angsuran sesuai ketentuan yang berlaku. f. Bank Pelaksana melakukan transfer jasa pinjaman dari rekening jasa UMKM ke rekening Kas Daerah setiap periode tertentu atau atas permintaan Kepala DPKD.

(6) Tahap Pembinaan, monitoring dan evaluasi. sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf e dilaksanakan se cara berkesinambungan selama program berjalan, baik melalui kunjungan langsung ke lokasin usaha maupun melalui laporan tertulis yang disampaikan secara periodic, melalui pertemuan khusus coordinator TPPK dan Petugas Bank Pelaksana. Pasal 7 PERGULIRAN KEMBALI DANA INVESTASI (1) Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara digulirkan kembali dalam rangka upaya peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana pasar di Kabupaten setelah mendapatkan persetujuan Pemerintah Kabupaten sesuai dengan ketentuan peraturan perumndang-undangan yang berlaku. (2) TPPK bersama dengan petugas Bank Pelaksana secara berkelanjutan melakukan penagihan terhadap peminjam yang tidak melakukan pembayaran angsuran pengembalian dana bergulir. Pasal 8 FASILITAS PINJAMAN (1) Jaminan atas setiap Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara berupa hak pakai kios/los yang dibeli. (2) Setiap pedagang dikenakan jasa pinjaman sebesar 12 % ( dua belas persen ) per tahun dengan jasa menurun dihitung dari jasa pinjaman dengan sistem anuitas bulanan.

(3) Jangka waktu pengembalian Dana Investasi Untuk Pinjaman Bergulir Bagi Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara maksimal 72 bulan ( 6 Tahun ) tanpa tenggang waktu angsuran dengan masa tenggang 3 bulan. (4) Biaya pencairan kredit dipungut berdasarkan ketentuan Bank Pelaksana dan menjadi hak Bank Pelaksana. Pasal 9 SANKSI (1) Terhadap pedagang/debitur yang pembayaran angsurannya tidak lancar, maka Bank Pelaksana wajib melakukan teguran baik secara tertulis maupun lisan. (2) Pedagang/debitur yang tidak membayar angsuran sesuai dengan perjanjian kredit, dikenakan denda atau sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Bank Pelaksana. (3) Pedagang/debitur yang tidak membayar angsuran selama lebih dari 3 bulan berturut-turut dikenakan sanksi berupa pencabutan/ pengalihan Hak Pakai kois/los. (4) Pencabutan / pengalihan Hak Pakai kios/los dilakukan oleh DPKD sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 10 KETENTUAN LAIN-LAIN Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur lebih lanjut oleh Tim Koordinasi Pelaksana dan TPPK sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya Pasal 11 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara. Diundangkan di Banjarnegara Pada tanggal 29 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH, Cap ttd, S Y A M S U D I N Ditetapkan di Banjarnegara Pada tanggal 29 Desember 2007 BUPATI BANJARNEGARA, Cap ttd, D J A S R I BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E Diumumkan di Banjarnegara Pada tanggal 29 Desember 2007 KEPALA BAGIAN HUKUM DAN ORGANISASI DIDIK KLISTYO BINTORO, S.H., MM Pembina Tingkat I NIP. 010 234 642