AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

dokumen-dokumen yang mirip
Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

8. Mengirimkan stop sequence

Menggunakan ADC 16-bit DST-R8C

Materi 5: Protokol I2C

Percobaan 3 PENGENALAN INTERFACE I 2 C

Teknik Akses I2C Serial EEPROM oleh Modul DST- 51/2 dan Modul SEE-24

Interfacing. Materi 8: I2C Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

APLIKASI HITACHI M1632 LCD PADA SC - AVR

Antarmuka LCD pada DST-AVR

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI MODUL DST -52 SEBAGAI JAM DIGITAL DENGAN INPUT DARI PC KEYBOARD DAN M1632 LCD SEBAGAI PENAMPIL

Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Interkoneksi CPU-Memory-IO

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ELEKTRONIKA DIGITAL PIC 8259

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632)

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

II.4 Keypad II.5 LCD II.6 Pengenalan Perangkat Lunak Visual Basic Pada PC (Server) II.6.1 Integrated Development Environment...

14.1. SYNCHRONOUS B US

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

DT-51Application Note

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

DT-51 Application Note

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Emulasi Komunikasi Bus I 2 C Pada Mikrokontroler AT89C51. Oleh : Tedy Soeprapto (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang

Interfacing. Materi 7: SPI Communication. Disusun Oleh: I Nyoman Kusuma Wardana

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

PENJADWALAN RAMBU LALU-LINTAS DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER SECARA TERPUSAT. (2)

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID

DT-SENSE Application Note

DT-SENSE. IR Proximity Detector

Antar Muka Modul RTC-1287 dengan Modul DST-51

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

DT-51 Application Note

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

ARDUINO LCD. Bentuk LCD

Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

Perangkat Keras Masukan/Keluaran. Kelompok : Intan Sari H. H. Z Verra Mukty

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

DT-SENSE. Temperature Sensor

INTERFACING SERIAL, PARALEL, AND USB PORT

DT-51 Application Note

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DT-51 Application Note

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

DT-BASIC Application Note

Published By Stefanikha

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PC-Link Application Note

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

DT-51 Application Note

DC MOTOR. Smart Peripheral Controller

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-BASIC Application Note

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

DT-AVR Application Note

Application Note. Oleh: Tim Digiware dan Hadid T.B. - Sihmanto - Idam F.R. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Antarmuka PC Keyboard dengan DST-AVR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Mikroprosessor 2014 Telkom University

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

ALPHANUMERIC DISPLAY

APLIKASI PENGOLAHAN DATA DARI SENSOR-SENSOR DENGAN KELUARAN SINYAL LEMAH

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

Pengantar Komunikasi Data

Programmable Peripheral Interface 8255

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-SENSE. Temperature & Humidity Sensor

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

PC-Link Application Note

Transkripsi:

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development System DST-R 8 C θ LCD karakter 16x2 Blok diagram sistem bisa dilihat pada gambar -1. Gambar 1 Real Time Clock (RTC) yang digunakan adalah RTC serial DS1307 DS1307 adalah IC serial RTC dimana alamat dan data ditransmisikan secara serial melalui sebuah jalur data dua arah I2C. Karena menggunakan Jalur data I2C maka hanya memerlukan dua buah pin saja untuk komunikasi. Yaitu pin untuk data dan pin untuk sinyal clock. Sistem jalur data I2C adalah suatu standar protokol sistem komunikasi data serial yang dikembangkan oleh Philips dan cukup populer karena penggunaannya cukup mudah. Pada dasarn ya, pada sistem I2C terbagi atas dua bagian, yaitu suatu device yang bertindak sebagai pengontrol atau Master dan suatu device yang dikontrol atau Slave. Master dan Slave saling berkomunikasi melalui jalur data bus I2C. Alat yang mengendalikan komunikasi data disebut Master dan alat yang dikendalikan oleh Master dikenal sebagai Slave. Pada satu jalur data I2C yang sama dapat terdapat slave lebih dari

satu oleh karena itu I2CBus harus dikendalikan Master yang dapat membangkitkan serial clock (SCL), mengontrol sistem komunikasi data (SDA), dan dapat menghasilkan kondisi- kondisi START dan STOP. Pada hal ini DS1307 beroperasi sebagai slave pada I2C bus. Contoh bagaimana data ditransfer pada jalur data I2C adalah seperti pada gambar 1. Pada jalur data bus I2C hanya terdapat 2 buah jalur yang digunakan yaitu Clock (SCL) dan Data (SDA) Terdapat beberapa macam jenis kondisi pada jalur data I2C, jenis kondisi tersebut adalah: 1. Bus not busy: Jalur data (SDA) dan clock (SCL) berlogika high 2. Start data transfer: Suatu perubahan kondisi pada jalur data, dari logika high ke logika low, ketika jalur data sedang berlogika high, menandakan kondisi START 3. Stop data transfer: Suatu perubahan kondisi pada jalur data, dari logi ka low ke logika high, ketika jalur data sedang berlogika high, menandakan kondisi STOP 4. Data valid: Suatu kondisi ketika jalur data menandakan data valid,yaitu ketika setelah kondisi START, jalur data tetap stabil selama periode high sinyal clock. Data pada jalur data harus berubah selama periode LOW dari sinyal clock. Terdapat satu pulsa clock untuk setiap bit data. Setiap proses pengiriman data dimulai dengan kondisi START dan diakhiri dengan kondisi STOP. Banyaknya jumlah byte data yang ditransfer diantara kondisi START dan STOP tersebut tidak terbatas, dan diatur oleh Master. 5. Acknowledge: Setiap device yang dituju telah menerima data dengan benar akan membangkitkan kondisi Acknowledge setiap menerima byte data. Device yang m e mbangkitkan Acknowledge harus membangkitkan logika low pada jalur SDA selama sebuah pulsa clock. Untuk mengakhiri suatu proses pengiriman data Master harus memberikan suatu tanda dengan tidak memberikan tanda acknowledge melainkan memberikan tanda STOP pada slave. Pada sistem jalur data I2C, terdapat dua tipe arah proses pengiriman data yaitu:

1. Data transfer dari master menuju slave. Byte pertama yang dikirimkan oleh master menuju slave adalah alamat slave. Lalu selanjutnya adalah byte-byte data. Slave membalas dengan bit acknowledge setiap berhasil menerima 1 byte data. 2. Data transfer dari slave menuju master. Byte pertama (alamat slave) dikirimkan oleh master. Kemudian slave yang mempunyai alamat yang dituju oleh master membalas dengan bit acknowledge. Lalu diikuti dengan proses pengiriman byte- byte data dari slave menuju master. Master membalas dengan mengirimkan bit acknowledge setiap berhasil menerima 1 byte. Untuk mengakhiri proses pengiriman data master membalas dengan mengirimkan bit not acknowledge kepada slave. Pada aplikasi ini DS1307 bekerja dengan dua mode, yaitu: 1. Mode Slave Penerima (Master Menulis Pada Slave): Data serial dan clock diterima melalui SDA dan SCL. Setiap menerima byte data DS1307 akan merespon den gan membangkitkan bit acknowledge. Untuk mengawali proses pengiriman data dair master menuju slave diawali dengan kondisi START dan diakhiri dengan kondisi STOP. Setiap slave akan membaca alamat yang dituju oleh master dan memeriksa apakah alamat tersebut sama dengan alamat Slave tersebut, seperti yang terdapat pada gambar 2. Byte alamat slave adalah byte pertama yang diterima slave setelah master membangkitkan kondisi START. Byte alamat terdiri dari 7 bit data, untuk DS1307 byte alamat tersebut adalah 1 101000b, dan diikuti oleh bit arah (R/W), yang mana untuk penulisan data ke slave adalah 0. Setelah menerima dan menganalisa byte alamat, DS1307 membangkitkan tanda acknowledge pada jalur SDA. Kemudian master akan mengirimkan sebuah data word alamat pada D S1307 untuk mengeset resgiter pointer pada DS1307. Setelah itu Master dapat mengakhiri proses pengiriman data ataupun melanjutkannya dengan mengirimkan byte data pada DS1307. Register pointer akan bertambah nilainya secara otomatis setiap terjadi proses penulisan data. Untuk mengakhiri proses pengiriman data master membangkitkan kondisi STOP. 2. Mode Slave Pengirim (Master Membaca Dari Slave): Byte pertama diterima dan diolah oleh slave seperti pada mode penerima, tetapi bit arah bernilai 1. DS1307 men girimkan data serial pada SDA ketika menerima sinyal clock pada SCL. Untuk

memulai prose pengiriman data diawali dengan kondis START dan diakhiri dengan kondisi STOP, seperti yang terdapat pada gambar 6. Byte yang berisi data alamat diterima setelah master membangkitkan kondis START. Byte alamat DS1307 terdiri dari 7 -bit alamat dan 1 bit arah. 7-bit alamat tersebut adalah 1101000 dan bit arah tersebut (R/W) adalah 0 untuk r e a d. Setelah menerima dan mengolah data alamat, DS1307 akan membalas dengan membangki tkan bit acknowledge pada SDA. Lalu kemudian DS1307 mulai mengirimkan data dimulai dari data yang terdapat pada alamat yang ditunjuk oleh register pointer. Nilai register pointer secara otomatis akan bertambah setiap terjadi proses pembacaan 1 byte data. Untuk mengakhiri proses pengiriman data maka master harus mengirimkan tadan not acknowledge kepada slave. Untuk dapat mengambil nilai waktu dan tanggal maka master harus melakukan proses pembacaan data (Read) pada slave (DS1307), dengan alamat register sesuai dengan tabel 1. Setiap nilai -nilai waktu atau tanggal disimpan pada register yang mempunyai alamat yang berbeda- beda, misalnya untuk register detik yang menyimpan nilai detik, menempati alamat rigister 00h. AsoB 081005, Delta Electronic. Gambar 1

Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

Tabe l 1