DONALD HARIANJA J

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY

BAB I PENDAHULUAN. Kejayaan suatu bangsa dapat dilihat dari hasil hasil prestasi yang diraih

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian prestasi yang maksimal dalam olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. kelompok. 1 kelompok terdiri dari 6 orang. voli merupakan kegiatan fisik

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. individual maupun olahraga beregu. Biasanya jenis olahraga yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kejayaan suatu bangsa dapat dilihat dari hasil hasil prestasi yang diraih

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas olahraga. Ada beberapa tujuan olahraga yang dibagi sesuai kebutuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

Hal ini sesuai dengan Permenkes No.80 tahun 2013 tentang penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sarana prasarana dan peralatan olahraga, keadaan psikologis atlet,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui olahraga. Budaya olahraga harus terus di kembangkan guna

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pandu Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang pada masyarakat Indonesia. Dalam melakukan permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan olahraga prestasi ditanah air sehingga dalam berbagai pertandingan dan kejuaraan

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga bola basket merupakan olahraga yang dilakukan pertama kali di

Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang popular di seluruh dunia. Menurut International Basketball Federation (FIBA) pada tahun 2014, basket

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC ( BARRIER HOPS ) TERHADAP TINGGI LOMPATAN PEMAIN BOLA BASKET TIM PUTRA SMK N 12 MALANG

SKRIPSI. Oleh : DWI SATRIO BAGUS TUMEKO NPM :

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rasa kebanggaan terhadap negara melalui capaian prestasi olahraga itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat popular di dunia. Di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Orientasi olahraga telah bergerak melewati batas kemampuan logika

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang olahraga yang berpotensi menyumbangkan medali di setiap

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

PENGARUH PENAMBAHAN NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION (NMES) PADA STRETCHING TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT FLEKSOR WRIST PADA ATLET

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jasmani hingga kesehatan rohani. Hingga muncul sebuah motto Mens

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas sendi dapat menurunkan proprioseptif dan koordinasi yang dapat. mengakibatkan meningkatkan risiko cedera.

Transkripsi:

BEDA PENGARUH LATIHAN PENGUATAN SECARA ISOMETRIK DAN ISOTONIK PADA OTOT KUADRISEP FEMURIS TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP PADA ATLET BASKET SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun oleh: DONALD HARIANJA J 110070095 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang dikenal oleh negara atau bangsa lain. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kemajuan, kecerdasan dan prestasi suatu bangsa di tingkat regional maupun internasional. Prestasi olahraga adalah salah satu cara untuk menjunjung tinggi derajat suatu bangsa sehingga dikenal oleh negara lain dan selalu disegani dalam setiap penampilan atletnya. Prestasi yang akan diraih dalam suatu kompetisi olahraga baik pada tingkat regional maupun tingkat internasional ikut berperan serta dalam membangun kejayaan suatu bangsa. Prestasi dan keunggulan atlet dalam olahraga terjadi karena dukungan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi yakni faktor eksogen dan endogen yang berkaitan dengan masalah gaya hidup atlet dan hal-hal yang berkaitan dengan beberapa atribut atau ciri-ciri yang melekat pada atlet seperti aspek fisik dan psikis (Rusli lutan, 1988). Sedangkan menurut M.Anwar Pasau (1986) mengemukakan bahwa faktor faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga dapat diklasifikasikan dalam 4 aspek, yaitu aspek biologi, aspek psikologis, aspek lingkungan, dan aspek penunjang. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang bersifat kompetitif dalam suatu permainan dan berupa perjuangan bersifat individu atau kelompok (International Council of Sport and Physical Education). Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam olahraga, baik olahraga yang bersifat team maupun perorangan diantaranya adalah faktor kerjasama team dan kemampuan

individu dalam menguasai keterampilan bermain, teknik yang digunakan, serta daya tahan fisik yang dimiliki oleh atlit tersebut. Kemampuan fisik dasar yang penting dalam olahraga ada beberapa macam yaitu kecepatan, kekuatan, dan daya tahan otot, kelincahan dan koordinasi, daya ledak otot atau power, kelenturan. Sasaran latihan kemampuan fisik diarahkan untuk peningkatan kualitas otot, kekuatan otot, kecepatan kontraksi otot dan ketahanan otot. Banyak jenis cabang olahraga yang bersifat team ataupun perorangan yang memerlukan peningkatan kualitas fisik maupun teknik dasar olahraga yang dapat meningkatkan prestasi atlet tersebut. Salah satu olahraga yang bersifat team adalah bola basket. Bola basket pada saat sekarang ini sudah sangat dikenal oleh segala lapisan masyarakat. Bola basket adalah permainan bola secara berkelompok atau team dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang yang masing-masing kelompok atau team bertanding dengan mencetak point dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Permainan bola basket pertama kali diciptakan oleh seorang pastor dari kanada yang bernama Dr. James naismisth, seorang dosen yang mengajar di sebuah fakultas di springfields massachussets, Amerika Serikat. Dalam perkembangannya bola basket menjadi olahraga yang paling digemari di seluruh benua khususnya di amerika serikat yang menjadi pusat perkembangan olahraga basket secara professional dan sudah menjadi ikon diseluruh dunia sebagai liga profesional yang terbaik yaitu liga basket NBA. Dalam permainan olahraga bola basket terdapat banyak teknik dasar yang merupakan unsur penting dalam bermain bola basket, salah satunya adalah kemampuan untuk melakukan lompatan

saat memasukkan bola kedalam ring dan menembak dalam situasi menyerang maupun melakukan blok saat melakukan pertahanan. Kemampuan melompat pada bola basket menjadi salah satu unsur penting dalam permainan bola basket dikarenakan teknik dasar ini dominan dilakukan dalam permainan bola basket. Gerakan lompatan tersebut adalah vertical jump. Kemampuan untuk melakukan lompatan atau vertical jump merupakan faktor yang penting dalam melakukan tembakan ke keranjang selain faktor kecepatan dan ketepatan dalam usaha memasukkan bola kedalam keranjang. Teknik dasar tersebut membutuhkan power, kekuatan dan stabilitas dari otot-otot tungkai yang berperan pada lompatan atau vertical jump. Salah satu otot tungkai yang berperan penting dalam lompatan atau vertical jump adalah otot kuadrisep femuris. Hubley dan Wells (1983) menyatakan bahwa aktivasi dari otot kuadrisep femuris mempunyai peran 50% dalam vertical jump. Maka terkait dengan hal tersebut diatas fisioterapi sebagai salah satu profesi yang dapat mendukung kesehatan dan memelihara kemampuan atlet mempunyai peranan yang sangat penting dalam memberikan usaha dalam latihan penguatan untuk peningkatan vertical jump sebagai tindakan untuk mengoptimalkan kemampuan atlit dan menjaga kondisi atlet sehingga mampu untuk bertanding dengan baik serta terhindar dari cedera saat melakukan pertandingan. Bentuk latihan yang dapat diberikan oleh fisioterapi adalah latihan yang bertujuan untuk meningkatkan power, kekuatan dan daya tahan otot. Ada beberapa macam bentuk latihan penguatan yang dapat diberikan untuk meningkatkan vertical jump diantaranya latihan penguatan secara isometrik dan isotonik. Latihan isometrik adalah latihan penguatan statis dimana pada saat otot

berkontraksi tidak ada penambahan panjang otot dan berfungsi meningkatkan kekuatan struktur sekitar sendi sehingga menambah stabilitas sendi dan otot sehingga mampu meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot. Sedang latihan isotonik adalah latihan penguatan dengan bentuk kerja otot dinamis dimana tegangan otot konstan pada satu lingkup gerak sendi dan berfungsi menambah kekuatan otot besar dan daya ledak otot. Dengan adanya perbedaan dari kedua bentuk latihan tersebut maka akan menimbulkan perbedaan dalam mekanisme peningkatan power, kekuatan dan daya tahan otot terhadap pengaruh peningkatan vertical jump. Banyak penelitian tentang vertical jump yang dapat dijadikan acuan diantaranya penelitian yang dilakukan Nuzzo JL, Mc Bride JM, Cormie P dan Mc Caulley GO dari universitas Applachian, Boone, North Carolina, Amerika Serikat pada tahun 2007 menyatakan bahwa dari hasil penelitian tentang hubungan antara peningkatan lompatan countermovement dengan latihan penguatan secara dinamik dan isometrik multi joint dengan hasil adanya perbedaan peningkatan lompatan countermovement sebelum dan sesudah pada metode latihan secara dinamik dan isometrik multi joint. Dengan demikian berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui perbedaaan pengaruh latihan penguatan secara isometrik dan isotonik terhadap peningkatan vertical jump.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan bahwa : (1) Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengetahui adanya pengaruh latihan penguatan secara isometrik terhadap peningkatan vertical jump pada atlet bola basket. (2) Apakah ada pengaruh latihan penguatan isotonik terhadap peningkatan vertical jump pada atlet bola basket? (3) Apakah terdapat perbedaan dan persamaan pengaruh dari kedua latihan terhadap peningkatan vertical jump atlet bola basket? (4) Manakah dari kedua latihan tersebut yang mempunyai pengaruh paling baik terhadap peningkatan vertical jump atlet bola basket? (5) Apakah ada unsur yang lain yang dapat mempengaruhi penigkatan vertical jump atlet bola basket selain kedua latihan tersebut? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari agar tidak meluasnya pembahasan pada penelitian ini maka peneliti ingin mengetahui secara jelas beda pengaruh latihan yang bersifat isotonik maupun isometrik terhadap peningkatan vertical jump pada atlet basket. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dimuka, permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) apakah latihan isotonik dapat meningkatkan kemampuan vertical jump pada atlet basket? (2) apakah latihan isometrik dapat meningkatkan kemampuan vertical jump pada atlet basket? (3) adakah perbedaan pengaruh antara latihan

isotonik dan latihan isometrik terhadap peningkatan vertical jump pada atlet basket? E. Tujuan Penelitian Tujuan Umum mengetahui pengaruh latihan isotonik dan isometrik terhadap peningkatan vertical jump, pada atlet basket. Tujuan Khusus 1. mengetahui pengaruh latihan isotonik terhadap vertical jump pada atlet basket. 2. mengetahui pengaruh latihan isometrik terhadap vertical jump pada atlet basket. 3. mengetahui perbedaan pengaruh latihan isometrik dan latihan isotonik terhadap peningkatan vertical jump pada atlet basket. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: (1) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menentukan latihan yang akan digunakan dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan vertical jump. (2) Diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan wawasan fisioterapi pada bidang olahraga dan (3) meningkatkan kemampuan fisioterapi dalam pelayanan olahraga baik bersifat individu maupun team.