NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

BAB I PENDAHULUAN. Energi alternatif yang dapat diperbarui salah satunya adalah. pengolahan sampah organik. Di Indonesia sering sekali kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan. tak berharga. Seperti sampah organik yang banyak di pedesaan, meski

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan suatu penyebab pencemaran lingkungan dan. polusi udara. Penanganan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya hal

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

Pengaruh Ukuran Partikel Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

NASKAH PUBLIKASI INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

BAB I PENDAHULUAN. produksi gabah pada tahun 2013 mencapai 70,87 juta ton dengan. dengan 2013, produksi padi rata-rata meningkat sekitar 3,5% setiap

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER BERSIRIP

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER TANPA SIRIP

BAB I PENDAHULUAN. Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat. sehingga membawa Indonesia sebagai net oil importet, dimana kita

PENGARUH DISTRIBUTOR UDARA PADA TUNGKU GASIFIKASI UPDRAFT

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SERUTAN KAYU JATI

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BEJANA PENGUAP DENGAN PIPA API MENGGUNAKAN VARIASI DEBIT GELEMBUNG UDARA PADA TUNGKU PEMBAKARAN SEKAM PADI DENGAN AIR HEATER

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU

Pengembangan Teknologi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Dengan Pemurnian Gas Menggunakan Zeolite Pada Variasi Jumlah Tabung

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

STUDI GASIFIKASI BERBAHAN BAKAR SEKAM PADI DENGAN VARIASI ISOLATOR DENGAN KECEPATAN UDARA 7,6 M/S UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. batubara dan lainnya menjadikan harga energi terus maningkat. Negara Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa mengenai

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

6/23/2011 GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis,

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT PRODUKSI GAS METANA DARI PEMBAKARAN SEKAM PADI MENGGUNAKAN FILTER TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di Indonesia. menyebabkan konsumsi bahan bakar yang tidak terbarukan seperti

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMA CO-GASIFIKASI REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

UTA LUTFI WICAKSONO D

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN DISTRIBUTOR UDARA JENIS PLAT

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

PERANCANGAN, PEMBUATAN, DAN PENGUJIAN ALAT PEMURNIAN BIOGAS DARI PENGOTOR H2O DENGAN METODE PENGEMBUNAN (KONDENSASI)

TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI

KINERJA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG DENGAN KECEPATAN UDARA 3.0, 4.0, 5.0 m/s

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN AIR HEATER TANPA SIRIP

PENGARUH DISTRIBUSI UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BIOBRIKET CAMPURAN AMPAS AREN, SEKAM PADI, DAN BATUBARA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

pemanfaatannya di Indonesia ialah energi biomassa. Indonesia memiliki sumber

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Pembahasan pada sisi gasifikasi (pada kompor) dan energi kalor input dari gasifikasi biomassa tersebut.

Studi Eksperimen Gasifikasi Pada Reaktor Fluidized Bed Dengan Bahan Bakar Ampas Tebu

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

Gasifikasi - Pirolisis Pembakaran

SNTMUT ISBN:

Pengaruh Kecepatan Udara Terhadap Kerja Reaktor Bubble Fluidized Bed Gasifire

PEMBERSIH GAS DENGAN MEDIA BONGGOL JAGUNG, ZEOLIT, SERBUK GERGAJI DARI REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNJUK KERJA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIOGAS EFISIENSI TINGGI DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

Peningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desember 2011 di bengkel Mekanisasi Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

BAB I PENDAHULUAN. Sementara produksi energi khususnya bahan bakar minyak yang berasal dari

BAB IV METODE PENELITIAN. Laboratorium Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana kampus

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

PERBANDINGAN UNJUK KERJA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI DIAMETER BURNER

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Dengan Pemurnian Gas Menggunakan Filter Tipe Ganda Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjan Teknik (S1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : AHMAD RIFA I D 200 090 070 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT PRODUKSI GAS METANA DARI PEMBAKARAN SAMPAH ORGANIK DENGAN PEMURNIAN GAS MENGGUNAKAN FILTER TIPE GANDA Ahmad Rifa i, Sartono Putro, Tri Tjahjono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasuro e-mail: Ahmadrifai281090@gmail.com ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain dan konstruksi alat produksi gas metana dari sampah organik sekam padi dengan cara dibakar, mengetahui pengaruh pemurnian gas metana dengan menggunakan filter tipe ganda, terhadap temperatur pembakaran, waktu nyala efektif dan jumlah kalor melalui metode pendidihan air. Pada penelitian ini menggunakan filter tipe ganda dengan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter. Mengambil data setiap 5 kg sekam padi meliputi volume air yang dapat didihkan, lama waktu nyala efektif, temperatur pembakaran serta perubahan temperatur 1 liter air setiap dua menit. Hasil penelitian menunjukan variasi satu filter didapatkan temperatur pembakaran tertinggi sebesar 617 0 C, waktu nyala efektif selama 48 menit dan jumlah kalor pendidihan air 732,8 kj. Variasi dua filter didapatkan temperatur pembakaran tertinggi sebesar 558 0 C, waktu nyala efektif selama 62 menit dan jumlah kalor pendidihan air 917,6 kj. Variasi tiga filter didapatkan temperatur pembakaran tertinggi sebesar 531 0 C, waktu nyala efektif selama 70 menit dan jumlah kalor pendidihan air 917,6 kj. Kata Kunci: Filter Tipe Ganda, Sekam Padi, Metana, Kalor

A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun yang hanya di buang dan di bakar tanpa ada manfaatnya, padahal dengan dibakarnya sampah tersebut, sampah yang memiliki kandungan seperti gas metana, gas karbon monoksida dan senyawa lain lama-kelamaan memiliki dampak buruk bagi lingkungan yaitu mengakibatkan menipisnya lapisan ozon atau efek rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka akan semakin meningkat juga sampah yang di hasilkan, untuk menanggulangi hal tersebut, bagaimana cara memanfaatkan sampah untuk dijadikan gas metana agar dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar LPG ( Liquefied Petroleum Gas). Dengan semakin majunya perkembangan teknologi, telah banyak di temukan berbagai penelitian tentang pemanfaatan gas metana dari hasil pembakaran sampah organik, salah satunya (Putro, A.S, 2013) Pengembangan Desain Dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi. Rancangan alat produksi gas metana tersebut terutama pada alat reaktor pembakaran terdapat kelemahan. Alat produksi gas metana tersebut didesain ulang untuk menutup kelemahan desain sebelumnya dan dalam pemurnian gas menggunakan filter, pada penelitian ini menggunakan filter tipe ganda dengan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter. Pada reaktor pembakaran di tambah saluran untuk pembuangan asap putih, se hingga tidak perlu lagi membuka tutup reaktor ketika mengeluarkaan asap putih tersebut. 2. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan desain dan konstruksi alat produksi gas metana dari bahan sampah organik sekam padi dengan cara dibakar, 2. Mengetahui pengaruh pemurnian gas metana dengan menggunakan filter tipe ganda penggunaan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter, terhadap temperatur pembakaran, jumlah kalor pembakaran dan waktu nyala efektif gas metana yang di hasilkan dari proses gasifikasi. B. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 1. KAJIAN PUSTAKA Putro, A.S, (2013) pengembangan desain dan konstruksi alat produksi gas metana dari pembakaran sampah organik sekam padi. Pada penelitian ini ada dua tipe dimensi penggunaan tangki absorber yaitu dengan dimensi tangki absorber tipe A diameter 580 mm dan tinggi 890 mm serta dimensi tangki absorber tipe B diameter 280 mm dan tinggi 520 mm. Waktu nyala efektif 4

penggunaan tangki absorber tipe A dalam membakar gas metana untuk mendidihkan air sebesar 1 liter menghasilkan dua kali percobaan pendidihan air yaitu selama 46 menit. Kalor yang dihasilkan yaitu sebesar 569,2 kj dengan daya atau laju energi rata-rata pendidihan air sebesar 206,63 J/s. Untuk penggunaan tangki absorber tipe B dalam membakar gas metana untuk mendidihkan air sebesar 1 liter menghasilkan dua kali percobaan pendidihan air yaitu selama 36 menit. Kalor yang dihasilkan yaitu sebesar 569,2 kj dengan daya atau laju energi rata-rata pendidihan air sebesar 266,82 J/s. Nugroho, R. (2013), pengembangan desain dan pengoprasian alat produksi gas metana dari pembakaran sampah organik. Pemurnian gas menggunakan tangki absorber dan pembentukan gas jenis thermal process gasification serta alat reaktor pembakaran menggunakan jenis updraft gasifier. Dari penelitian tersebut diperoleh nyala efektif bahan bakar sekam padi, jerami dan sampah campuran basah dan kering. Bahan sekam padi menghasilkan nyala efektif selama 44 menit, pengadukan 6 kali, kalor pendidihan air sebesar 656.900 Joule, dan daya sebesar 716.34 Watt. Bahan jerami menghasilkan nyala efektif selama 24 menit, pengadukan sebanyak 5 kali, kalor pendidihan air sebesar 272.000 Joule dan daya sebesar 237.17 Watt dan bahan sampah campuran basah dan kering menghasilkan nyala efektif 16 menit, pengadukan 6 kali, kalor pendidihan air sebesar 129.400 Joule dan daya sebesar 182.71 Watt. Perbedaan tersebut dikarenakan karakteristik tiap bahan bakar berbeda-beda yang berpengaruh pada proses pembentukan gas metana. 2. LANDASAN TEORI a. Biogas Price dan Cheremisinoff (1981), biogas merupakan bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewble fuel) yang dihasilkan secara anaerobic digestion atau fermentasi anaerob dari bahan organik dengan bantuan bakteri metana seperti methanobacterium sp dan dari proses pembakaran secara tidak sempurna dari bahan-bahan organik. Erliza, H. dkk (2007), biogas didefinisikan sebagai gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari bahan-bahan organik (seperti kotoran ternak, kotoran manusia, jerami, sekam dan daun-daun hasil sortiran sayur) yang difermentasi atau mengalami proses metanisasi. Kandungan utama biogas adalah metana (50-75%), CO 2 (25-45%) serta sejumlah kecil H 2, N 2, dan H 2 S. Yang disebut biogas sebenarnya adalah senyawa metana. b. Gasifikasi Menurut Higman Van Der Burgt (2003), gasifikasi adalah konversi bahan bakar padat menjadi gas dengan oksigen terbatas dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran yang menghasilkan gas yang bisa dibakar, seperti CH4, H2, CO dan senyawa yang sifatnya impuritas seperti H 2 S, CO 2, TAR. Gasifkasi (gasificaton) 5

merupakan konversi bahan bakar karbon menjadi produk gas yang memiliki nilai kalor yang berguna. Atau secara sederhana proses gasifikasi dapat dikatakan sebagai reaksi kimia pada temperatur tinggi antara biomassa dengan udara. Tujuan gasifikasi sendiri yaitu meningkatkan nilai tambah dan kegunaan dari sampah atau material dengan nilai rendah. c. Kalor Kalor adalah energi yang merambat atau berpindah karena ada perbedaan suhu atau temperatur. Kalor juga dapat didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jumlah kalor pendidihan dinotasikan sebagai (Q), dan diukur dalam joule dalam satuan SI. Kalor dapat dicari, yaitu: Q = m x?h = m x (hf 2 hf 1 ).. (1) dimana: Q = banyaknya kalor, (J) m = massa, (kg)?h = (hf 2 - hf 1 ) entalphi pendidihan air, (kj/kg) Atau dengan rumus Q = m x c x?t...(2) dimana: Q = Banyaknya Kalor, (J) m = Massa, (kg) c = Kalor Jenis, (J/kg C)?T = (T2 T1), Suhu akhir - Suhu awal, ( C) 6

C. METODOLOGI PENELITIAN 1. Diagram alir penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan diagram alir pada gambar di bawah ini: Pembuatan desain alat Proses Pembuatan alat Uji pembakaran bahan sampah organi k sekam padi Satu Filter Dua Filter Tiga Filter Pengambilan data: temperatur air, temperatur pembakaran dan lama nyala efektif Analisis data dan penarikan kesimpulan Pembuatan laporan Gambar 1. Diagram alir penelitian 7

D. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 1. Perbandingan Temperatur Pembakaran Pada Variasi Satu Filter, Dua Filter Dan Tiga Filter Gambar 4.1. Grafik perbandingan temperatur pembakaran dengan waktu nyala efektif menggunakan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter Gambar 4.1 menunjukan grafik perbandingan temperatur pembakaran dengan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter. Dari grafik di atas diketahui bahwa, nyala efektif paling lama adalah dengan menggunakan variasi tiga filter yaitu selama 70 menit, variasi dua filter selama 62 menit, dan variasi satu filter selama 48 menit. Temperatur pembakaran tertinggi yaitu pada percobaan dengan menggunakan variasi satu filter, pada menit ke 4 dengan temperatur pembakaran sebesar 617 C, untuk variasi dua filter pada menit ke 12 dengan temperatur pembakaran sebesar 558 C, dan pada variasi tiga filter pada menit ke 4 dengan temperatur pembakaran sebesar 531 C. Dari perbandingan temperatur pembakaran menggunakan pemurnian gas filter tipe ganda dengan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter akan menghasilkan nyala efektif paling lama dengan temperatur pembakaran terendah pada variasi tiga filter, dan nyala efektif terendah dengan temperatur pembakaran tertinggi pada variasi satu filter. Hal ini terjadi selama masih dalam batasan stoikiometri tentunya. 8

2. Pembahasan Gasifikasi Sekam Padi Menggunakan Variasi Satu Filter, Dua Filter Dan Tiga Filter. Gambar 4.8. Diagram perbandingan antara temperatur pembakaran ratarata dengan waktu nyala efektif Dari grafik 4.8 diatas menunjukan hubungan antara temperatur pembakaran rata-rata dengan waktu nyala efektif diketahui bahwa pada penggunaan variasi satu filter didapatkan temperatur pembakaran rata-rata 462,792 C dan nyala efektif dari temperatur pembakaran rata-rata selama 48 menit. Untuk variasi dua filter didapatkan temperatur pembakaraan rata-rata 435,548 C dan nyala efektif dari temperatur pembakaraan rata-rata selama 62 menit. Untuk variasi tiga filter didapatkan temperatur pembakaran rata-rata 383,771 C dan nyala efektif dari temperatur pembakaran rata-rata selama 70 menit. 9

3. Perbandingan daya rata-rata pendidihan 3 liter air menggunakan filter tipe ganda Gambar 4.9. Diagram perbandingan daya rata-rata pendidihan 3 liter air menggunakan filter tipe ganda pada 5kg bahan sekam padi. Dapat dilihat dari gambar 4.9 daya rata-rata pendidihan 1 liter air sebanyak 3 kali pada variasi satu filter dapat menghasilkan daya rata-rata sebesar 279,77 Watt dengan nyala efektif selama 48 menit, untuk variasi dua filter dapat menghasilkan daya rata-rata sebesar 272,05 Watt dengan nyala efektif selama 62 menit, sedangkan untuk varasi tiga filter dapat menghasilkan daya ratarata sebesar 256,61 Watt dengan nyala efektif selama 70 menit. E. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan data hasil pengujian dari alat produksi gas metana dari pembakaran bahan organik sekam padi dengan menggunakan pemurnian gas varias filter tipe ganda didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Alat produksi gas metana terdiri dari dua alat utama, yaitu reaktor pembakaran dan filter tipe ganda. a. Spesifikasi reaktor pembakaran: Tinggi albakos : 810 mm Massa kosong : 40 kg Tinggi ruang bakar : 530 mm Tinggi pengaman : 50 mm 10

Diameter reactor : 570 mm b. Spesifikasi filter tipe ganda: Panjang filter : 185 mm Diameter filter : 130 mm Berat kosong : 1,5 kg Diameter lubang asap : 40 mm Jumlah lubang : 2 2. Gasifikasi sekam padi menggunakan filter tipe ganda denangan variasi satu filter, dua filter dan tiga filter didapat hasil sebagai berikut: a. Penggunaan variasi filter mempengaruhi temperatur pembakaran ratarata, semakin besar gesekan atau hambatan pada proses pemurnian gas aliran gas menuju kompor lebih lambat sehingga nyala api kecil temperatur pembakaran rata-rata yang dihasilkan akan semakin rendah. Dengan variasi satu filter temperatur pembakaran rata -rata 462,792 C, variasi dua filter temperatur pembakaraan rata -rata 435,548 C dan variasi tiga filter temperatur pembakaran rata -rata 383,771 C. b. Gasifikasi sekam padi menggunakan pemurnian gas dengan variasi filter tipe ganda, didapat nyala efektif paling lama pada variasi tiga filter selama 70 menit, dan dapat menghasilkan percobaan pendidihan air sebanyak tiga kali. Pada variasi dua filter nyala efektif didapat selama 62 menit, dan dapat menghasilkan percobaan pendidihan air sebanyak tiga kali. Dan pada variasi satu filter nyala efektif didapat selama 48 menit, dan dapat menghasilkan percobaan pendidihan air sebanyak dua kali. c. Kalor dan daya rata-rata pendidihan 1 liter air pada variasi satu filter dapat menghasilkan kalor sebesar 611,74 kj dan daya rata-rata sebesar 279,77 watt, variasi dua filter dapat menghasilkan kalor sebesar 917,61 kj dan daya rata-rata sebesar 272,05 watt. Sedangkan untuk varasi tiga filter dapat menghasilkan kalor sebesar 917,61 kj dan daya rata -rata sebesar 256,61 watt. Saran Saran-saran dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Reaktor pembakaran dibuat diameter lebih kecil sekitar 300 mm dengan tinggi disesuaikan kebutuhan. Bahan bakar di reaktor di isi penuh dan pemasukan udara ke reaktor harus besar agar api terus menyala, reaktor harus dalam kondisi rapat tanpa ada sedikitpun kebocoran dan tidak perlu alat pengaduk. 2. Pada tahap pemurnian gas menggunakan filter tipe tunggal dengan dimensi yang lebih besar 3. Pada isi filter dapat di ganti dengan arang, untuk mengurangi kandungan TAR yang begitu besar 11

4. Saat melakukan pengujian hendaknya kondisi lingkungan harus sama untuk menjaga kualitas data pengujian. 12

DAFTAR PUSTAKA Agustian C.A. 2013. Kajian Eksperimental Gas Cleaner Yang Dimodifikasi Untuk Mengekstrak Tar Dalam Producer Gas. Skripsi, Teknik Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung. Daryanto. 2000. Fisika Teknik. Jakarta: Rineka Cipta Hadiwiyoto, Soewedo. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Yayasan Idayu Hambali, Erliza. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta Selatan: Agro Media Holman J. P. 1980. Thermodynamics. Tokyo: McGraw-Hill-Inc LaFontaine, H., and E.P. Zimmerman; 1989; Construction of a Simplified Wood Gas Generator for Fueling Internal Combustion Engines in a Petroleum Emergency; 2 nd Edition; The Biomass Energy Foundation Pre ss; Golden, Colorado. Nugroho, R. 2013. Pengembangan Desain Dan Pengoprasian Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Skripsi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Putra, A.S. 2013. Pengembangan Desain Dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi. Skripsi. Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Sunarto, S.B. 2011 Memanfaatkan Sampah Organik Menjadi Biogas, Diakses pada 23 November 2013 jam 19.27 WIB. http://sunarto.files.wordpress.com/2011/08/gas-metana-from-zero-tohero.pdf Syawal, I., 2011. Rancang Bangundan Pengujian Alat Produksi Gas Metana dari Sampah Organik dengan Variasi Bahan Sekam Padi, Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu. Tugas Akhir S-1, Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Tasliman. 2012. Teknologi gasifikasi biomassa, Diakses pada tanggal 10 Agustus 2013 jam 18.30 WIB. http://majarimagazine.com/2012/04/ Teknologi- Gasifikasi-Biomas-Energi-Limbah/ 13