PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRET KELAS V SDN 07 NOYAN ARTIKEL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NOMOR 19 PERIJI ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 02 BEDUAI ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING KELAS V ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN BILANGAN DUA ANGKA MENGGUNAKAN MANIK-MANIK DAN KARTU BILANGAN KELAS 1 SDN 04 KEMBAYAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS II MIS AL-HIDAYAH SOSOK ARTIKEL PENELITIAN

SEPTI SUBIANTI NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE PENGALAMAN LANGSUNG KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN. Oleh SOSIAWAN NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG PENGUKURAN SUDUT MENGGUNAKAN BUSUR DERAJAT DIKELAS IV ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARANBI DENGAN KARTU KATA DI SDN 07 ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI LISAN PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DISKUSI BAHASA INDONESIA KELAS VI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE EKSPOSITORI DI SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS II

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA NYATA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

PENGGUNAAN MEDIA METER PADA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Keywords: media map, learning outcomes, social science

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN ALAT PERAGA MANIK-MANIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 03 KAWAN KECAMATAN SUNGAI BETUNG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh AJUNG NIM F

PENINGKATANHASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN EKSPERIMEN DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ENERGI DAN PENGGUNAANYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY IPA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH NANIK PUJI RAHAYU NIM: F

PENGGUNAAN TEROPONG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI A DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI SD NEGERI 01 ALAHAN PANJANG KABUPATEN SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN GARIS BILANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE ROLLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS V SDN 20 SEMADU SANGGAU ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN MOTIVASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 3 SUNGAI KUNYIT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MIS NAHDATUL UMMAH

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA ORGAN TUBUH MANUSIA MELALUI MEDIA TORSO KELAS V SDN 50 SUNGAI RAYA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALITA DI KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI 18 PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

SILVIA HANDAYANI. MEGA PUTRI, M.Pd. REDO ANDI MARTA, M.Pd. ABSTRACK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PUISI BERANTAI DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IIMU PENGETAHUAN ALAM

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di SD. OLEH ERMALINDA Abstrak

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VI SDN 05 SAMI ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN10 SENANGAK ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE INKUIRI KELAS V ARTIKEL PENELITIAN OLEH SRI NINGSIH NIM F

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD

PENGGUNAAN MEDIA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE (STAD) KELAS 1 SDN 19 KEMBAYAN ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRET KELAS V SDN 07 NOYAN ARTIKEL PENELITIAN Oleh: ANASTASIA NIM. F.34211157 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRET KELAS V SDN 07 NOYAN Anastasia, Endang Uliyanti, Budiman Tampubolon PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Kata Kunci : Hasil Belajar, Media Kongkret, Ilmu Pengetahuan Alam Abstrak: Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan media kongkret kelas V Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media kongkret kelas V SDN 07 Sungai Dangin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitiannya penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus I dengan total skor 16,33 atau rata-rata 3,26 dan siklus II dengan total skor 18.73 atau rata-rata meningkat menjadi 3.74. Hasil pengamatan terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I dengan total skor 13.66 atau rata-rata 3.41 dan siklus II meningkat menjadi 14.94 atau rata-rata 3.74. Hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana siklus I rata-rata 58.68 dan siklus II mengalami peningkatan rata-rata menjadi 80.45. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media kongkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 07 Sungai Dangin. Keywords: Learning Outcomes, Media Concrete, Natural Sciences Abstract: Improved learning outcomes by using a medium grade concrete SDN 07 River Dangin. This study aims to determine the improvement of learning outcomes by using a medium grade concrete SDN 07 River Dangin. The method used is descriptive method to form action research study. The results obtained are the ability of the teacher in preparing lesson plans in the first cycle with a total score of 16.33, or an average of 3.26 and the second cycle with a total score of 18.73 or an average increased to 3.74. The observation of the ability of teachers to implement the learning in the first cycle with a total score of 13.66 or an average of 3:41 and the second cycle increased to 14.94 or an average of 3.74. student learning outcomes in the material plane first cycle simple average of 58.68 and a second cycle increased the average being 80.45. This suggests that the use of concrete media can improve learning outcomes fifth grade students of SDN 07 River Dangin.

PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan refleksi awal guru selaku peneliti memiliki kekurangan dalam melaksanakan pembelajaran pesawat sederhana antara lain: 1). Peneliti menggunakan metode ceramah yang hanya berpusat pada diri peneliti sebagai guru saja, 2). Peneliti tidak pernah menggunakan media kongkret dalam mengajarkan pesawat sederhana, 3). Peneliti sebagai guru selama ini tidak pernah mengaktifkan siswa secara langsung dalam pembelajaran pesawat sederhana, 4). Metode yang di gunakan peneliti cendrung berpusat kepada peneliti, 5). Kurangnya buku penunjang yang dimiliki oleh peneliti, 6). Peneliti tidak menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam melaksanakan pembelajaran akibat yang ditimbulkanya terhadap situasi pembelajaran siswa di kelas. Adapun akibat dari kekurangan/kebiasaan guru melaksanakan pembelajaran pesawat sederhana mengakibatkan masalah belajar bagi siswa. Adapun masalah belajar siswa pada materi pembelajaran pesawat sederhana adalah: 1). Siswa belum memahami cara penggunaan pesawat sederhana, 2). Siswa tidak dapat membedakan anatara titik tumpu, titik kuasa dan titik beban pada pesawat sederhana, 3). Masih terdapat nilai siswa yang belum tuntas dibawah KKM. Berdasarkan diagnosis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menjawab soal evaluasi akhir adalah sebagai berikut : Contoh soal: sebutkan dimana titik tumpu dari jungkat-jungkit!. Hasil jawaban dari siswa adalah berada di ujung titik beban. Padahal seharusnya jawaban yang benar titik tumpu terletak diantara titik beban dan titik kuasa (ditengah-tengah). Akibat dari kesalahan siswa menjawab soal, maka nilai siswa menjadi rendah adapun rata-rata nilai siswa pada materi pesawat sederhana pada tahun ajaran 2012/2013 adalah 50.00 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin adalah 59. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti mengambil inisiatif untuk menerapkan media kongkret. Penerapan media kongkret merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menentukan pembagian pembelajaran pesawat sederhana sehingga siswa lebih faham dengan dilakukannya penerapan langsung dengan mencoba dan merancang serta melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui refleksi diri atau yang lebih dikenal penelitian tindakan kelas di kelas V Sekolah Dasar Negeri No. 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Adapun masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran pesawat sederhana dengan menggunakan media kongkret untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri No. 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan? Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pesawat sederhana dengan menggunakan media kongkret di kelas V Sekolah Dasar Negeri No.07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan, (2). Untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pesawat sederhana dengan menggunakan media kongkret di kelas V Sekolah Dasar Negeri No.07 Sungai Dangin Kecamatan

Noyan, (3). Untuk mendeskripsikan peningkatan nilai hasil belajar siswa pada pembelajaran pesawat sederhana dengan menggunakan media kongkret di kelas V Sekolah Dasar Negeri No.07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. TINJAUAN PUSTAKA Secara khusus istilah sains dimaknai sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Carin and Sund (dalam BNSP, 2006: 35) merumuskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menurut BNSP (2006: 484-485) adalah sebagai berikut: (1). Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap teknologi dan masyarakat, (b). Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, (3). Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (4). Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. (5). Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, (6). Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan. (7). Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar untuk melakukan pendidikan ke SMP/MTs. Ruang lingkup bahan kajian Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI didalam kurikulum standar isi (BNSP, 2006: 485) meliputi aspek hubungan antar gaya, gerak dan energi, serta fungsinya. Menurut Azhar Arsyad (2011: 1) mengatakan bahwa belajar adalah suatu kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara sesama orang dengan orang lain. Selanjutnya Sorby Sutikno (dalam Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, 2010: 5) mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri perubahan dalam pengertian belajar menurut Slamento (dalam Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, 2010: 10) meliputi beberapa hal sebagai berikut: (1). Perubahan yang terjadi berlangsung secara sadar, sekurangkurangnya sadar bahwa pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya berkembang, dan lain-lain; (2). Perubahan dalam belajar bersifat kontinue dan fungsional. Belajar bukan proses yang statis karena terus berkembang secara gradual dan setiap hasil belajar memiliki makna dan guna yang praktis; (3). Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa menuju perubahan yang lebih baik; (4). Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika perubahan itu hanya sesaat, seperti berkeringat, bersin, dan lain-lain; (5). Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah; (6). Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku, bukan bagian-bagian tertentu secara parsial.

Menurut Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, (2010: 65) kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti `tengah, `perantara, atau `pengantar. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Selanjutnya Gerlach dan Ely (dalam Azhar Arsyad, 2011: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media dilihat dari bahan pembuatannya media dibagi atas Menurut Pupuh Faturrohman dan Sobry Sutikno, (2010: 68): (1). media sederhana, yakni media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit; (2). media kompleks yakni media dengan bahan yang sulit didapat, alat tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal. Menurut Haryanto (2004: 142) Setiap alat yang berguna untuk memudahkan pekerjaan manusia disebut pesawat. Pesawat ada yang rumit dan ada yang sederhana. Dalam hal ini jenis pesawat yang digunakan yaitu pesawat sederhana. Haryanto (2004: 142) menyatakan tujuan menggunakan pesawat sederhana yaitu: (1). Melipatgandakan gaya atau kemampuan kita; (2). Mengubah arah gaya yang dilakukan; (3). Menempuh jarak yang lebih jauh atau membesarkan kecepatan Jenis Pesawat sederhana digolongkan menjadi dua jenis: (1). Pesawat sederhana golongan pertama posisi titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. contohnya jungkat-jungkit, gunting, palu untuk mencabut paku dan linggis. Pesawat sederhana golongan kedua posisi beban berada di antara posisi kuasa dan titik tumpu. contohnya saat kita mendorong gerobak pasir dan pada alat pemecah buah atau biji. Menurut Hamalik (dalam http://www.sarjanaku.com) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Sudjana (2004: 22) menambahkan bahwa Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Terdapat tiga macam hasil belajar belajar Horwart Kingsley (dalam Sudjana, 2004: 22): (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita. Hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Menurut Muhaimin (dalam Pupuh Faturrohman dan Sorby Sutikno, 2010: 142) Program evaluasi yang dilakukan diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan-kelemahan yang dilakukan, baik berkaitan dengan materi, metode, fasilitas dan sebagainya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hadari Nawawi (2012:67) mengartikan metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan

objek/subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Oleh karena itu, pada tahap ini metode deskriptif tidak lebih dari penelitian yang bersifat penemuan fakta-fakta seadanya, termasuk usaha untuk mengemukakan hubungan satu sama lain dalam aspek yang diselidiki. Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, maka bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Brog (dalam Mohammad Asrori, (2009:13) menegaskan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk mengembangkan keterampilan peneliti berdasarkan pada persoalanpersoalan pembelajaran yang dihadapi peneliti di kelasnya sendiri, dan bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Penelitian ini bersifat kolaboratif karena guru mitra dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Menurut Moh. Asrori (2009: 29) kolaboratif mengandung arti sebagai suatu pemikiran positif atau sudut pandang positif dari guru bahwa setiap orang yang berkaitan dengan proses penelitian tindakan kelas yang dia lakukan akan memberi andil terhadap pemahaman, pencermatan, pengayaan data yang diperlukan, dan pemaknaan terhadap hasil tindakannya. Jadi dalam penelitian tindakan kelas, guru penelitinya terlibat secara lansung kedalam proses pembelajaran yang diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan 2012 / 2013. Peneliti bertindak sebagai perencana, pengajar, penganalisa data dan sekaligus melaporkan hasil penelitian. Bertindak sebagai pengamat adalah guru kolaborasi di Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Subjek dalam Penelitian ini yaitu (1). Siswa yang menerima pelajaran menggunakan media kongkret; (2). Guru sebagai peneliti yang melaksanakan pembelajaran menggunakan media benda-benda kongkret pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Prosedur penelitian menurut Suyadi, (2010: 50), alur PTK siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I Pada tahap ini peneliti merancang RPP sebagai tindakan awal dalam penelitian, termasuk rancangan penggunaan metodenya, materi ajar dan alat evaluasi: (1). Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi pesawat sederhana; (2). Mengembangkan indikator dari kompetensi dasar tentang materi pesawat sederhana; (3). Mengkaji materi pesawat sederhana; (4). Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pesawat sederhana; (5). Menyusun RPP; (6). Menyiapkan media kongkret; (7). Menyiapkan lembar observasi penilaian RPP; (8). Menyiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan media kongkret dengan rata-rata

Observasi/penilaian yang dilakukan pada waktu peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas, kolabolator menilai pelaksanaan pelajaran apakah sesuai dengan RPP. Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut: Kinerja guru berupa skor kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media kongkret dengan total skor 16.33 dan rata-rata 3.26. Skor Kemampuan guru dalam melaksanakan pelajaran dengan total skor 13.57 dan rata-rata 3.39. Data Nilai Hasil Belajar Aspek Media Kongkret Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan Siklus I terlihat pada tabel berikut: Nilai (x) Frekuensi (f) f.x 0 0 10 - - - 20 2 40 9.10% 30 1 30 4.54% 40 3 120 13.63% 50 5 250 22.72 60 2 120 9.10% 70 3 210 13.63 80 4 320 18.18% 90 2 180 9.10% 100 - - - Jumlah 22 1270 100 % Rata-rata 57.73 50% Berdasarkan hasil observasi atau penilaian RPP, pelaksanaan pembelajaran serta nilai hasil peneliti bersama kolabolator melakukan refleksi. Adapun hasil refleksi dari pelaksanaan penelitian siklus I dapat diperinci sebagai berikut : (1). Refleksi terhadap kemampuan peneliti dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Ditemukan kekurangan-kekurangan terhadap aspek penilaian hasil belajar; (2). Refleksi terhadap kemampuan peneliti dalam melaksanakan pelajaran, ditemukan kekurangan-kekurangan terhadap aspek penguasaan materi pelajaran; (3). Refleksi terhadap nilai hasil belajar siswa. Kekurangan hasil refleksi pada siklus I baik pada penyusunan RPP maupun rencana pelaksanaan, maka peneliti bersama kolabolator menyepakati akan melanjutkan ke siklus II berikutnya dengan tujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dari siklus I. Berdasarkan hasil tes siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa 57.73. Dari data inidapat disimpulkan bahwa pada siklus I pembelajaran belum berhasil. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran siklus II tetap menggunakan media kongkret tetapi strategi pelaksanaannya berbeda.

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus II Pada tahap ini peneliti merancang RPP sebagai tindakan awal dalam penelitian, termasuk rancangan penggunaan metodenya, materi ajar dan alat evaluasi: (1). Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi pesawat sederhana; (2). Mengembangkan indikator dari kompetensi dasar tentang materi pesawat sederhana; (3). Mengkaji materi pesawat sederhana; (4). Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pesawat sederhana; (5). Menyusun RPP; (6). Menyiapkan media kongkret; (7). Menyiapkan lembar observasi penilaian RPP; (8). Menyiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Skor kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan media kongkret dengan rata-rata Observasi/penilaian yang dilakukan pada waktu peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas, kolabolator menilai pelaksanaan pelajaran apakah sesuai dengan RPP. Adapun hasil observasi adalah sebagai berikut: Kinerja guru berupa skor kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media kongkret dengan total skor 18.73 dan rata-rata 3.74. Skor Kemampuan guru dalam melaksanakan pelajaran dengan total skor 14.94 dan rata-rata 3.74. Data Nilai Hasil Belajar Aspek Media Kongkret Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan Siklus I terlihat pada tabel berikut: Nilai (x) Frekuensi (f) f.x 0 0 10 - - - 20 - - - 30 - - - 40 - - - 50 - - - 60 3 180 13.63% 70 5 350 22.73% 80 6 480 27.27% 90 2 180 9.10% 100 6 600 27.27% Jumlah 22 1.790 100 % Rata-rata 81.36 100% Berdasarkan hasil observasi atau penilaian RPP, pelaksanaan pembelajaran serta nilai hasil peneliti bersama kolabolator melakukan refleksi. Adapun refleksi dari pelaksanaan penelitian siklus II bahwa terdapat peningkatan hasil observasi atau observasi penilaian RPP pelaksanaan pembelajaran serta hasil belajar siswa

pada siklus I ke siklus II. Maka penelitian bersama kolabolator sepakat Penelitan Tindakan Kelas dilaksanakan hanya dalam dua siklus. Pembahasan Dari hasil penelitian tindakan kelas siklus I dan siklus II dapat dijabarkan sebagai berikut: Kinerja guru berupa skor kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media kongkret pada siklus I dengan total skor 16.33 dan rata-rata 3.26 meningkat pada silkus II dengan total skor 18.73 dan rata-rata 3.74. Skor Kemampuan guru dalam melaksanakan pelajaran pada siklus I dengan total skor 13.57 dan rata-rata 3.39 meningkat pada silkus II dengan total skor 14.94 dan rata-rata 3.74. Daftar nilai hasil belajar siswa siklus I dan siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II terlihat pada tabel berikut: Frekuensi (f) f.x Persentase (%) Nilai (x) Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II 10 - - - - - - 20 2-40 - 9.10% - 30 1-30 - 4.54% - 40 3-120 - 13.63% - 50 5-250 - 22.72-60 2 3 120 180 9.10% 13.63% 70 3 5 210 350 13.63 22.73% 80 4 6 320 480 18.18% 27.27% 90 2 2 180 180 9.10% 9.10% 100-6 - 600-27.27% 22 22 1270 1.790 100 % 100% Rata-Rata 57.73 81.36 50% 100% Berdasarkan rekapitulasi penelitan tentang hasil belajar siswa, terlihat bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan media benda-benda kongkret setelah dilakukan tindakan siklus I siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 11 0rang (50%) sedangkan siswa yang mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 11 orang (50%) dengan nilai rata-rata 57.73. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran, data yang diperoleh yaitu tidak ada siswa yang belum mencapai ketuntasan sedangkan siswa yang sudah mencapai ketuntasan sebanyak 22 orang (100%). Dengan nilai rata-rata 81.36. Berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan guru kolabolator diputuskan bahwa siklus dihentikan sampai pada siklus II saja karena 100% siswa sudah mencapai nilai ketuntasan.

Berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian yang dilakukan, maka permasalahan dan sub masalah yang telah dirumuskan tercapai sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Dengan demikian, pembelajaran dengan mengunakan media benda-benda kongkret dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana kelas V Sekolah Dasar Negeri 07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Grafik hasil belajar siswa siklus I dan II 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Hasil Belajar 81,36 57,73 Siklus 1 Siklus 2 Hasil Belajar SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pelaksanaan, hasil serta pembahasan penelitian tindakan kelas yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1). Penggunaan media kongkret dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pesawat sederhana di kelas V Sekolah Dasar Negeri No.07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Hal ini tampak pada rata-rata siklus I dengan total skor IPKG 16,33 dengan rata-ratanya menjadi 3,26. Pada siklus II meningkat dengan total skor IPKG 18,73 dengan rata-ratanya menjadi 3,74; (2). Penggunaan media kongkret dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pesawat sederhana di kelas V Sekolah Dasar Negeri No.07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Hal ini tampak pada rata-rata siklus I dengan total skor IPKG II 13,57 dengan rata-ratanya menjadi 3,39. Pada siklus II meningkat dengan total skor skor IPKG 14,94 dengan skor rata-rata menjadi 3,74; (3). Penggunaan media kongkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran pesawat sederhana di kelas V Sekolah Dasar Negeri No.07 Sungai Dangin Kecamatan Noyan. Hal ini tampak pada hasil belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata 57.73 meningkat pada siklus II dengan rata-rata 81.36.

SARAN Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengalami kendala yaitu terdapat beberapa siswa yang kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, guru kesulitan mengalokasikan waktu dalam pembelajaran sehingga kekuarangan waktu dalam menyampaikan materi pelajaran, pada saat penelitian siswa kurang membawa peralatan yang diperlukan alam penelitian misalnya tidak membawa gunting. Oleh karena itu disarankan kepada peneliti lain sebagai berikut: (1). Kepada peneliti-peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan dengan model dan metode yang sama, sebaiknya lebih menguasai kelas agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar. (2). Kepada peneliti atau pendidik lainnya, jadikanlah pembelajaran dengan menggunakan media benda-benda kongkret sebagai alternatif baru dalam menyelesaikan pembelajaran pesawat sederhana. (3). Guru diharapkan mampu menguasai materi pelajaran secara maksimal serta menciptakan kondisi kelas yang menarik dan menyenangkan sehingga dapat menarik minat dan meningkatkan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. BNSP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Depdikbud. (2006). Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Ditjen Didasmen Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. Moh. Asrori. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pupuh Faturrohman dan Moh. Sorby Sutikno. (2010). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: PT Rineka Cipta. Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK.Semarang: Sagha Grafika. Suharsimi Arikunto. (1997), Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta