BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TABALONG NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN TABALONG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE B DAERAH KABUPATEN/KOTA (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE A DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 104 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS SOSIAL TIPE C DAERAH PROVINSI (PENGELOMPOKAN TUGAS BERDASARKAN FUNGSI)

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 43 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENT ANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 23 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATIKUNINGAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI LUWU UTARA, Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan pasal 39 Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 13 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Kabupaten Luwu Utara, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas serta Tata Kerja Dinas Sosial; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Luwu Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3826); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kabupaten Luwu Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 13 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 349). -1-

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Luwu Utara; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom; 3. Bupati adalah Bupati Luwu Utara; 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris daerah Kabupaten Luwu Utara; 5. Dinas adalah Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 7. Sekretariat adalah Sekretariat Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 8. Sekretaris adalah Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 9. Bidang adalah Bidang dalam lingkup Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 10. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang dalam lingkup Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 11. Seksi adalah Seksi dalam lingkup Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 12. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi dalam lingkup Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 13. Sub Bagian adalah Sub Bagian adalah Sub Bagian lingkup Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 14. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian adalah Sub Bagian lingkup Sekretariat Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara; 15. Kelompok Jabatan fungsional adalah kelompok jabatan fungsional dalam lingkup Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara. BAB II KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Dinas Sosial adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. -2-

(2) Dinas Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 Susunan organisasi Dinas Sosial terdiri dari: a. Kepala Dinas b. Sekretaris terdiri atas: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Bagian Perencanaan Dan Pelaporan; c. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial 1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana dan ; 2. Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial. d. Bidang Pelayanan dan Rehabiltasi Sosial 1. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia dan; 2. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, NAPZA dan HIV AIDS; e. Bidang Pemberdayaan Sosial 1. Seksi Kepahlawanan,Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial dan ; 2. Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil (KAT). f. Bidang Penanganan Fakir Miskin 1. Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan dan ; 2. Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; Pasal 4 Bagan Susunan organisasi sebagaimana dimaksud pasal 3 tercantum dalam lampiran peraturan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 5-3-

(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan daerah di Bidang Sosial; (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijakan teknis Bidang Sosial; b. pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Sosial; c. pelaksanaan administrasi Bidang Sosial; d. pembinaan, pengoordinasian, pengelolaan, pengendalian dan pengawasan Program dan kegiatan dinas Sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Dinas Sosial; dan f. pelaksanaan fungsi kedinasan lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. merumuskan kebijakan teknis Bidang Sosial; b. merumuskan dan melaksanakan visi dan misi dinas untuk mendukung visi dan misi kabupaten dan kebijakan Bupati; c. merumuskan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) dinas; d. merumuskan Program dan kegiatan pada Sekretariat, Bidang Pemberdayaan Sosial, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Bidang Penanganan Fakir Miskin; e. mengoordinasikan dan merumuskan LPPD, LKPJ, SAKIP dan segala bentuk Program lainnya sesuai Bidang tugasnya; f. mengendalikan administrasi Kepegawaian, keuangan dan aset lingkup Dinas Sosial; g. mengendalikan pelaksanaan Program dan kegiatan Sekretariat, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Bidang Pemberdayaan Sosial dan Bidang Penanganan Fakir Miskin; h. melaksanakan Pengawasan Program dan kegiatan Sekretariat, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Bidang Pemberdayaan Sosial dan Bidang Penanganan Fakir Miskin; i. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Program dan kegiatan Sekretariat, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi -4-

Sosial, Bidang Pemberdayaan Sosial dan Bidang Penanganan Fakir Miskin; j. melaksanakan Perumusan Kebijakan Program dan kegiatan Sekretariat, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Bidang Pemberdayaan Sosial dan Bidang Penanganan Fakir Miskin; k. melaksanakan tugas pembantuan dari Pemerintah atau Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kabupaten sesuai dengan bidang tugasnya; l. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait lainnya sesuai dengan lingkup tugasnya; m. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada pimpinan; n. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Dinas Sosial; o. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; dan p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Bagian Kedua Sekretariat Pasal 6 (1) Sektretariat sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Sekretariat Dinas Sosial. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perencanaan Program dan Kegiatan Sekretariat Dinas Sosial; b. pelaksanaan Program dan kegiatan Sekretariat Dinas Sosial; c. pembinaan dan pembagian tugas Sekretariat Dinas Sosial; d. pengoordinasian, pengendalian dan pembagian tugas Sekretariat Dinas Sosial e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan Sekretariat Dinas Sosial; dan f. pelaksanaan fungsi kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut : -5-

a. melaksanakan penyusunan kebijakan teknis administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, perencanaan, pelaporan dan urusan rumah tangga; b. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) dan Rencana Kerja (RENJA) dinas; c. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbag umum dan kepegawaian, Subbag Keuangan serta Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; d. mengoordinasikan setiap Bidang dalam perumusan dan penyusunan LPPD, LKPJ, SAKIP dan Program lainnya sesuai Bidang tugasnya; e. merumuskan Program dan kegiatan lingkup sekretariat; f. menyelenggarakan administrasi keuangan dan aset daerah di lingkup dinas Sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku; g. mengoordinasikan, menghimpun, menganalisa dan mengevaluasi Program dan Kegiatan dinas; h. mengoordinasikan penyelenggaraan urusan ketatausahaan pada dinas; i. mengkoordinasikan penyusunan analisis jabatan (anjab), analisa kebutuhan pegawai (abk), evaluasi jabatan (evjab) dan standar kompetensi jabatan (skj) lingkup dinas; j. melaksanakan dan mengelola administrasi kepegawaian lingkup dinas; k. melaksanakan analisa kebutuhan, memelihara, mendayagunakan serta mendistribusikan sarana dan prasarana di lingkup dinas; l. mengelola administrasi dan penatausahaan keuangan dinas; m. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; n. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Sekretariat Dinas Sosial; o. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; p. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 7 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. -6-

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Sub Bagian Umum dan Kepegawain; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawain; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawain; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan subbagian umum dan Kepegawaian; b. melaksanakan kegiatan subbagian umum dan Kepegawaian; c. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan subbagian umum dan kepegawaian; d. mengatur pelaksanaan administrasi persuratan sesuai dengan ketentuan Tata Naskah Dinas (TND) yang berlaku; e. menyusun kebutuhan pegawai melalui pemetaan dan pelaksanaan analisis jabatan (anjab) dan analisis beban kerja (abk) lingkup dinas; f. melaksanakan penyusunan evaluasi jabatan (evjab) dan standar kompetensi jabatan (skj) lingkup dinas; g. mendistribusikan dan memelihara sarana dan prasarana di lingkungan dinas; h. melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler dinas; i. melaksanakan urusan administrasi kepegawaian di lingkup Dinas; j. melaksanakan penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); k. melaksanakan administrasi aset daerah di lingkup tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; l. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di lingkup tugasnya; m. mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; -7-

n. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; o. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; p. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; q. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan r. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 8 (1) Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b angka 2 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Sub bagian keuangan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan; b. pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Sub Bagian Keuangan; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan Program dan kegiatan lingkup Sub Bagian Keuangan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Sub Bagian Keuangan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut: a. merencanakan kegiatan Sub Bagian Keuangan; b. melaksanakan kegiatan Sub Bagian Keuangan; c. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan urusan keuangan; d. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas urusan keuangan; e. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa; f. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya; g. melakukan verifikasi SPJ; h. menyiapkan dan meneliti SPM; -8-

i. melakukan verifikasi harian atas penerimaan; j. mengelola administrasi perjalanan dinas; k. menyusun segala bentuk Program keuangan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; l. melaksanakan pengelolaan gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil dan pegawai tidak tetap; m. melaksanakan kegiatan administrasi dan akuntansi keuangan berbasis akrual dilingkup dinas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; n. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; o. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara Sub Bagian Keuangan; p. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; q. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan r. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 9 (1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; e. pelaksanaan evaluasi dan Program kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan -9-

Pelaporan; b. melaksanakan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; c. mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; d. menghimpun, menyiapkan, mengoordinasikan, memfasilitasi dan menyusun rencana strategis (RENSTRA) dan rencana kerja (RENJA) dinas; e. menyiapkan, mengoordinasikan, memfasilitasi bahan Penyusunan LPPD, LKPJ dinas sosial; f. meyiapkan, mengoordinasikan, memfasilitasi dan menyusun SAKIP dan Program lainnya lingkup dinas sosial; g. menghimpun, mensinkronisasikan, dan menyusun perencanaan Program dan kegiatan serta anggaran dari masing-masing Bidang; h. menghimpun dan menyusun rencana kegiatan anggaran (RKA) dan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) dari setiap Bidang; i. menghimpun dan menganalisa bahan Program dari setiap Bidang; j. menghimpun dan menganalisa data capaian realisasi fisik dan anggaran dari setiap Bidang; k. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; l. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; m. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Bagian Ketiga Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial -10- Pasal 10 (1) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial dimaksud dalam pasal 3 huruf c dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan Program dan kegiatan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; b. pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;

c. pembinaan dan pembagian tugas pada Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan Program dan kegiatan lingkup Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan Program dan kegiatan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial b. melaksanakan Program dan kegiatan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; c. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas aparatur pada Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; d. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial; e. melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam, bencana sosial melalui sistem informasi kesejahteraan sosial; f. melaksanakan Pembinaan, Pengkaderan dan mengembangkan keterampilan penanggulangan bencana terhadap Taruna Siaga Bencana (Tagana); g. melaksanakan Pembinaan dan Pelayanan Jaminan Sosial Keluarga; h. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; i. membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; j. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 11 (1) Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf cangka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana. -11-

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; b. pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana ; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana mempunyai mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; b. melaksanakan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; d. melaksanakan Pembinaan, Pengkaderan dan pengembangan keterampilan penanggulangan bencana terhadap Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial lainnya; e. melaksanakan pengurangan resiko bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi; f. melaksanakan pencarian, penyelamatan, evakuasi perlindungan terhadap korban bencana; g. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dan organisasi sosial lainnya dalam perlindungan sosial korban bencana; h. melaksanakan penataan lingkungan sosial, pemukiman bagi korban bencana; i. melaksanakan pendampingan sosial bagi korban bencana alam dan keluarganya meliputi gangguan psikologis; j. melaksanakan pemberian bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana meliputi pelayanan kebutuhan dasar seperti air bersih, tempat perlindungan korban bantuan pangan; k. merencanakan dan menyiapkan serta menetapkan daerah evakuasi para korban/pengungsi dan relokasi bencana alam; l. menyediakan sarana dan prasarana penanggulangan bencana alam; -12-

m. melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas/ kemampuan stakeholder dalam pengendalian potensi bencana alam; n. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana; o. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; p. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; q. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; r. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 12 (1) Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c angka 2 dipimpin oleh seorang kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; b. pelaksanaan kegiatan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial -13-

b. melaksanakan kegiatan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial; d. melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan jaminan sosial keluarga dan petugas secara periodik; e. melaksanakan Kegiatan Pengumpulan dan Penyiapan Data penerima bantuan Jaminan Sosial Keluarga dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya; f. melaksanakan Kegiatan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial By Name By Address; g. melaksanakan Kegiatan Pendampingan bagi Tenaga Pendamping dan penerima bantuan Jaminan Sosial Keluarga dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya; h. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam peningkatan dan pembinaan jaminan sosial keluarga dan penyandang masalah kesejahteraan social lainnya; i. melaksanakan pemberian bantuan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang menjadi sasaran pelayanan; j. melaksanakan kegiatan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial; k. melaksanakan pembinaan dan bimbingan lanjutan melalui organisasi sosial dan pengelola usaha jaminan kesejahteraan sosial; l. melaksanakan pengendalian petunjuk tekhnis dan pembinaan serta pelayanan jaminan sosial; m. melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan undian sosial dan penerimaan bantuan sosial lainnya; n. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Jaminan Sosial Keluarga dan Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial; o. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; p. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; q. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; r. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Bagian Keempat Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Pasal 13-14-

(1) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf d dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan Program dan kegiatan Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; b. pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Pelayanan dann Rehabilitasi Sosial; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan Program dan kegiatan lingkup Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pelayanan dann Rehabilitasi Sosial; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan Program dan kegiatan Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; b. melaksanakan Program dan kegiatan Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; c. melaksanakan Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; d. melaksanakan Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas aparatur pada Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak; f. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak; g. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; h. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; i. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; j. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang -15-

Pasal 14 (1) Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf d angka 1 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Rehabilitasi Sosial Anak. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; b. Pelaksanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia mempunyai mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; b. melaksanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Penyandang Cacat dan Pelayanan Lanjut Usia baik secara horizontal maupun vertikal. d. melaksanakan pemantauan perkembangan anak dalam panti dan di luar panti/pusat Pelayanan Asuhan Anak (PPSAA) baik swasta maupun pemerintah; e. melaksanakan akreditasi dan koordinasi pelayanan kegiatan panti / pusat pelayanan sosial penyandang Disabilitas dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia milik pemerintah, swasta serta Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) lintas Kabupaten / Kota; -16-

f. melaksanakan upaya Perlindungan bagi anak yang bermasalah secara sosial dengan pihak terkait; g. melaksanakan Pelayanan Unit Pelayanan Sosial Keliling Bagi Penyandang Cacat dan Lanjut Usia; h. melaksanakan pembinaan tekhnis dan pelayanan melalui rehabilitasi berbasis masyarakat (RDM) maupun bimbingan fisik, mental, sosial dan ketrampilan kerja; i. melaksanakan bimbingan dan motivasi kepada keluarga maupun bagi anak yang mengalami masalah psikologis; j. melaksanakan pelayanan, perlindungan dan pendampingan Program anak jalanan, anak terlantar, anak cacat, anak balita terlantar, anak nakal dan anak korban tindak kekerasan; k. melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait, organisasi sosial/lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) tentang Pelayanan dan Perlindungan anak jalanan, anak terlantar, anak cacat, anak balita terlantar, anak nakal dan anak korban tindak kekerasan; l. melaksanakan bimbingan dan motivasi kepada orang tua anak; m. melaksanakan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi anak korban tindak kekerasan; n. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Rehabilitasi Sosial anak; o. memfasilitasi pemberian bahan makanan panti cacat swasta dan yayasan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB); p. memberikan bantuan alat bantu orthopedic untuk penyandang Disabilitas; q. memberikan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk Penyandang Disabilitas dan Lanjut Usia yang telah memperoleh ketrampilan; r. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; s. member petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; t. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang -17- Pasal 15 (1) Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 hurf d angka 3 dipimpin oleh seorang kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan,

melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; b. pelaksanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Rehabilitasi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS mempunyai mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; b. melaksanakan kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; d. melaksanakan Pembinaan dan fasilitasi pengembangan usaha-usaha kesejahteraan social/pelayanan rehabilitasi sosial; e. melaksanakan pencegahan terhadap korban NAPZA dan HIV AIDS melalui sosialisasi dan penyuluhan; f. melaksanakan penertiban, pengawasan, pemberantasan dan perlindungan dari berbagai dampak penyalahgunaan NAPZA dan HIV AIDS. g. melaksanakan kegiatan rehabilitasi tuna sosial h. memfasilitasi bimbingan dan keterampilan bagi eks narapidana, tuna Sosial, gelandangan, pengemis dan Korban NAPZA; i. melasanakan pembinaan perlindungan, advokasi, dan penjangkauan Korban Penyalahgunaan Obat (KPO) melalui trauma centre bekerjasama dengan organisasi social; j. melaksanakan pembinaan lanjutan para warga binaan yang telah memperoleh keterampilan; -18-

k. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial, Napza dan HIV AIDS; l. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; m. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; n. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Bagian Kelima Bidang Pemberdayaan Sosial -19- Pasal 16 (1) Bidang Pemberdayaan Sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 hurf e dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Bidang Pemberdayaan sosial. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan Program dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Sosial; b. pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Sosial; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Bidang Pemberdayaan Sosial; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan Program dan kegiatan lingkup Bidang Pemberdayaan Sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Pemberdayaan Sosial; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan Program dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Sosial b. melaksanakan Program dan kegiatan Bidang Pemberdayaan Sosial; c. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas aparatur pada Bidang Pemberdayaan Sosial; d. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang

Pemberdayan Sosial; e. melaksanakan pemberdayaan Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; f. melaksanakan pemberdayaan sosial, perorangan, keluarga dan kelembagaan sosial dan Komunitas Adat Terpencil (KAT); g. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Bidang Pemberdayaan Sosial; h. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; i. petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; j. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 17 (1) Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial sebagaimana dimaksud pada pasal 3 hurf e angka 2 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; b. pelaksanaan kegiatan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan -20-

Restorasi Sosial mempunyai mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; b. melaksanakan kegiatan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; d. melaksanakan pengumpulan data pahlawan, perintis kemerdekaan, keluarga perintis, keluarga pahlawan dan veteran; e. melaksanakan Kegiatan anjangsana kepada keluarga perintis kemerdekaan, keluarga perintis, keluarga pahlawan dan veteran; f. melaksanakan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan bagi keluarga perintis kemerdekaan, keluarga perintis, keluarga pahlawan dan veteran; g. melaksanakan Koordinasi dan konsultasi instansi terkait untuk peningkatan kesejahteraan keluarga pahlawan h. melaksanakan pembangunan,pemugaran dan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan (TMP) dan Makam Pahlawan Nasional (MPN) i. melaksanakan proses pengusulan calon pahlawan nasional, perintis kemerdekaan dan janda perintis kemerdekaan; j. melaksanakan proses pemindahan kerangka jenazah pahlawan dari luar ke dalam Taman Makam Pahlawan; k. melaksanakan persiapan upacara peringatan harihari besar nasional, 17 Agustus dan 10 Nopember di Taman Makam Pahlawan; l. menyiapkan pelaksanaan Hari Kesetiakawanan Nasional; m. menyiapkan dan mengusulkan petugas Taman Makam Pahlawan /Monumen Pahlawan Nasional; n. menyiapkan bahan pelaksanaan seminar, sarasehan,sayembara kepahlawanan, lomba baca puisi/pidato, ziarah wisata dan napak tilas; o. mengumpulkan dan menyebarluaskan buku-buku, leaflet dan brosur kepahlawanan; p. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial; q. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; r. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; -21-

s. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 18 (1) Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT) sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf e angka 3 dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT) mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); b. pelaksanaan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil (KAT); dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT) mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); b. melaksanakan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); -22-

c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial dan Komunitas Adat Terpencil ((KAT); d. melaksanakan penataan kelembagaan meliputi karang taruna, pekerja sosial masyarakat, organisasi sosial serta Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WBKSM); e. melaksanakan penguatan akreditasi, sertifikasi dan atribut pengembangan organisasi sosial, karang taruna, pekerja sosial masyarakat, serta Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WBKSM); f. melaksanakan upaya peningkatan pelayanan dan kemitraan organisasi sosial/lembaga swadaya masyarakat berbasis kesejahteraan sosial; g. melaksanakan koordinasi dan fasilitasi pemberian bantuan kepada organisasi sosial yang berbasis kesejahteraan sosial; h. melaksanakan pembinaan dan pemilihan Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WBKSM) dan organisasi sosial yang berprestasi; i. melaksanakan Pemetaan, Penjajagan Awal Study Kelayakan, Seminar dan Penyiapan Kondisi Masyarakat; j. melaksanakan pemberdayaan komunitas lingkungan sosial dan hak hak ulayat warga komunitas adat terpencil; k. melaksanakan pemberian bantuan pemukiman, permakanan (jaminan hidup), peralatan kerja dan perlengkapan rumah tangga serta bantuan usaha ekonomi produktif; l. melaksanakan bimbingan pelatihan dan pendampingan bantuan sosial serta membentuk fourm dan kelompok kerja pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil;; m. menyiapkan pedoman, kriteria, akreditasi kemitraan pengembangan kelembagaan kesejahteraan sosial; n. melaksanakan pembinaan teknis dan pengembangan kelembagaan kesejahteraan serta pengembangan organisasi sosial Desa/Kelurahan; o. melaksanakan kerjasama kemitraan dan pengembangan kelembagaan kesejahteraan sosial dengan dunia usaha dan lintas sektoral; p. melaksanakan kemah bakti sosial karang taruna, pekerja sosial dan organisasi sosial; q. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Sosial; -23-

r. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; s. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; t. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang -24- Bagian Keenam Bidang Penanganan Fakir Miskin Pasal 19 (1) Bidang Penanganan Fakir Miskin sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Bidang Penanganan Fakir Miskin (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan Program dan kegiatan Bidang Penanganan Fakir Miskin; b. pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Penanganan Fakir Miskin; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Bidang Penanganan Fakir Miskin; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan Program dan kegiatan lingkup Bidang Penanganan Fakir Miskin; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Bidang Penanganan Fakir Miskin; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan Program dan kegiatan Bidang Penanganan Fakir Miskin; b. melaksanakan Program dan kegiatan Bidang Penanganan Fakir Miskin; c. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas aparatur pada Bidang Penanganan Fakir Miskin; d. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan Program dan kegiatan Bidang Penanganan Fakir Miskin;

e. melaksanakan penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; f. melaksanakan penanganan kerjasama dan pemberdayaan fakir miskin; g. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Bidang Penanganan Fakir Miskin; h. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; l. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; j. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang Pasal 20 (1) Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f angka 1 dipimpin oleh seorang kepala Seksi mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Daerah Tertinggal. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Perencanaan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; b. pelaksanaan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; d. pengoordinasian, pengendalian dan mengawasi kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; -25-

b. melaksanakan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Perkotaan; d. melaksanakan Penyelenggaran Sosialisasi Program pemberdayaan Masyarakat Miskin; e. memfasilitasi proses seleksi keluarga Binaan Sosial (KBS), Warga Binaan Sosial (WBS) dan Pembentukan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) serta Kelompok Usaha Bersama (KUBE); f. menetapkan Kriteria/persyaratan yang harus dipenuhi sasaran keluarga Binaan Sosial dan Warga Binaan Sosial; g. melaksanakan Seleksi calon lokasi dan calon peserta keluarga Binaan Sosial dan Warga Binaan Sosial; h. melaksanakan Pengumpulan data, mengidentifikasi masalah serta pemberian pelayanan sosial; i. melaksanakan bimbingan keterampilan, pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP); j. melaksanakan Sosialisasi Program pemberdayaan Masyarakat Miskin; k. melaksanakan fasilitasi proses seleksi keluarga Binaan Sosial (KBS), Warga Binaan Sosial (WBS) dan Pembentukan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) serta Kelompok Usaha Bersama (KUBE); l. menetapkan Kriteria/persyaratan sasaran keluarga Binaan Sosial dan Warga Binaan Sosial; m. melaksanakan Seleksi calon lokasi dan calon peserta keluarga Binaan Sosial dan Warga Binaan Sosial; n. melaksanakan pengumpulan dan identifikasi masalah Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Daerah Tertinggal; o. melaksanakan bimbingan keterampilan, pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP); p. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan, Pesisir dan Daerah Tertinggal; q. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; r. membagi tugas, memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; s. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang -26-

Pasal 21 (1) Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf f angka 3 dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur, memberi petunjuk, membagi tugas, mengoordinasikan, melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan penyelenggaraan tugas Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin. (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin mempunyai fungsi sebagai berikut: a. perencanaan kegiatan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; b. pelaksanaan kegiatan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; c. pembinaan dan pembagian tugas pada Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; d. pengoordinasian, pengendalian, pengawasan kegiatan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. merencanakan kegiatan Seksi Penanganan Fakir Miskin Pesisir dan Daerah Tertinggal; b. melaksanakan kegiatan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; c. mengoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; d. Melaksanakan Kerjasama dengan Usaha usaha Kesejahteraan Sosial, Dunia Usaha maupun Lembaga lembaga lainnya dalam pemberdayaan fakir miskin; e. Mengoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Fakir Miskin; f. Melakukan bimbingan tekhnis ketrampilan pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif (UEP); g. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; h. melaksanakan pembinaan disiplin dan pembagian tugas aparatur sipil negara lingkup Seksi Kerjasana dan Pemberdayaan Fakir Miskin; -27-

i. memberi petunjuk, menilai dan mengevaluasi hasil kerja bawahan; j. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada atasan; dan k. melaksanakan tugas lainnya yang BAB V TATA KERJA Pasal 22 Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplipikasi dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas. Pasal 23 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial secara berjenjang wajib memberikan pembinaan dan mengawasi bawahannya masing-masing. Pasal 24 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial secara berjenjang bertanggung jawab memimpin, mengoordinasikan, membimbing, mengarahkan serta memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya. Pasal 25 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial secara berjenjang wajib mengikuti arahan, bimbingan dan petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing. Pasal 26 Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial secara berjenjang wajib menyiapkan dan menyampaikan laporan berkala tepat waktu. Pasal 27 Setiap laporan yang diterima secara berjenjang oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Sosial wajib ditelaah, diolah dan dipergunakan sebagai bahan perumusan kebijakan. -28-

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Luwu Utara (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 39) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara. Ditetapkan di Masamba pada tanggal 7 November 2016 Diundangkan di Masamba Pada tanggal 7 November 2016 SEKRETARIS DAERAH, ttd ABDUL MAHFUD BUPATI LUWU UTARA, ttd INDAH PUTRI INDRIANI BERITA DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2016 NOMOR : 56-29-