PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA

SENTRA PROMOSI DAN INFORMASI KERAJINAN KUNINGAN DI JUWANA

PUSAT INFORMASI PROMOSI DAN PERDAGANGAN INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI CIREBON

BANGUNAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA DI TANGERANG

TAMAN RIA DI SEMARANG

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI DI SEMARANG

PUSAT PERBELANJAAN DENGAN KONSEP MAL DI KOTA KUDUS

RUMAH SAKIT HEWAN DI JAKARTA

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

TERMINAL PULO GEBANG DENGAN FASILITAS PENDUKUNG SHOPPING MALL, JAKARTA TIMUR PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH-TECH

PUSAT INFORMASI, PROMOSI DAN PERDAGANGAN KERAJINAN BATIK SURAKARTA DI SURAKARTA

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

LEISURE CENTER DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MORPHOSE

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

INDUSTRI.

RESORT HOTEL DI INTERNATIONAL GOLF COURSE MAGELANG

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. PERANCANGAN ARSITEKTURAL PABRIK VINYL CHLORIDE MONOMER (VCM) di CILEGON

PASAR SANDANG PEKALONGAN

KANTOR PUSAT KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA DI KAWASAN KEMAYORAN JAKARTA ( dengan penekanan desain konsep arsitektur Renzo Piano)

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SARANA REKREASI WISATA ALAM CURUG SEWU KENDAL

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

PENATAAN KORIDOR JALAN KASONGAN DI BANTUL

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI KUDUS Dengan penekanan Desain Arsitektur Post Modern Neo-Vernacular

PUSAT BUDAYA BETAWI DI KAWASAN SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN

AUDITORIUM UNIVERSITAS DIPONEGORO DI TEMBALANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur High-Tech

PENGEMBANGAN PANTAI TIRTA SAMUDRA BANDENGAN DI JEPARA

MUSEUM BATIK PEKALONGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

PUSAT KONVENSI DAN EKSHIBISI DI SURABAYA (CONVENTION AND EXHIBITION CENTER DISURABAYA) Dengan penekanan desain Arsitektur Post Modern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

YOUTH CENTER DI KUDUS Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI) DI SEMARANG

TERMINAL BUS TIPE A KOTA SURAKARTA

VII. ANALISIS KETERKAITAN SEKTOR BERBASIS KEHUTANAN Keterkaitan Sektor Berbasis Kehutanan

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI Jawa Tengah

SEKOLAH ISLAM TERPADU AL IRSYAD DI PURWOKERTO Dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis

PEKALONGAN BATIK CENTER

TERMINAL BUS KELAS A KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

CHILDREN S SCIENCE & TECHNOLOGY CENTER (PENGEMBANGAN APRESIASI IPTEK ANAK) DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN TA 29

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN (Showroom,Penjualan,Pelatihan Desain,dan Information center)

GRAHA REHABILITASI PENYANDANG CACAT TUBUH DI SEMARANG

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

PUSAT PERBELANJAAN ELEKTRONIK DI KUNINGAN JAKARTA DENGAN PENEKANAN DESAIN STRUKTUR HIGH-TECH

LAKE RESORT HOTEL DI KAWASAN WADUK DARMA Penekanan Desain Neo Vernacular

BAB I PENDAHULUAN. Redesain Tengah 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan jangka panjang, sektor industri merupakan tulang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan ekonomi yaitu, peningkatan ketersediaan serta

TUGAS AKHIR PERIODE 114 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RSIA-CILACAP. Dengan Penekanan Desain Modern Arsitektur.

MASJID RAYA BANDAR LAMPUNG

DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MEBEL DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN PASAR MRANGGEN Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GEDUNG KANTOR SEWA MEDI GROUP DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

INDUSTRI PERMINTALAN SERAT SINTETIS PT. TEXMACO DI KAWASAN INDUSTRI TUGU WIJAYAKUSUMA SEMARANG

APARTEMEN DI SURABAYA

AKADEMI DESAIN VISUAL DI YOGYAKARTA

CONVENTION HOTEL DI BANDUNG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Simbiosis Kisho Kurokawa

Gedung Perkuliahan Jurusan Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro BAB I PENDAHULUAN

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR CITY HOTEL DI SEMARANG

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

PASAR BESAR KOTA MAGELANG Dengan penekanan desain arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti tingkat hidup yang

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. MUSEUM KEDIRGANTARAAN NASIONAL DI BANDUNG Penekenan Desain : Ekspresi Arsitektur Hightech

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

PUSAT PROMOSI, INFORMASI DAN PERDAGANGAN PRODUK AUDIO VISUAL DI SURABAYA

SEMINARI MENENGAH DI UNGARAN Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

PENATAAN SENTRA KERAJINAN UKIR DI DUKUH BUGEL DESA MULYOHARJO KABUPATEN JEPARA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

SEKOLAH TINGGI SENI MUSIK DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Bagian Perindustrian Depperindagkop Kota Pekalongan). Begitu dalam pengaruh batik bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

MASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN REDESAIN MUSEUM JAWA TENGAH RONGGOWARSITO 1.1. LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN KANTOR PUSAT PT. PLN (Persero) DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA CIATER DI SUBANG

RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI TERBOYO SEMARANG

Transkripsi:

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PABRIK MEBEL EKSPOR DI JEPARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik DIAJUKAN OLEH : BUDI SANTOSO MATDJABAR L201 95 8864 PERIODE 70 JULI - OKTOBER 2000 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2000

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia saat ini mulai membaik kembali setelah melewati krisis ekonomi yang melanda seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggiatkan kembali kegiatan ekspor yang juga hamper lesu akibat krisis ekonomi. Diawali pada Pelita IV Departemen Perindustrian telah meletakkan Pola Pengembangan Industri Nasional yang secara garis besar telah memberikan arah pembangunan industri menuju kondisi tinggal landas pada Pelita VI, sebagaimana telah ditetapkan dalam Garis garis Besar Haluan Negara. Sejak awal Pelita VI ini, sektor industri telah tumbuh dan berkembang mantap, serta semakin mampu untuk berkembang secara mandiri. Pembangunan industri tersebut ditingkatkan dalam rangka mempercepat proses industrialisasi untuk menciptakan struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan dan kekuatan industri yang maju. Pembangunan industri dititikberatkan pada industri yang berorientasi ekspor, yang banyak menyerap tenaga kerja, mengolah hasil pertanian dan menghasilkan mesin mesin industri. Saat ini pembangunan nasional tidak lagi mengandalkan pendapatan dari sektor migas tetapi meningkatkan pendapatan dari sektor industri merupakan kontibutor terbesar (27,72%) bagi pendapatan daerah Jawa Tengah. 1) Perubahan tatanan ekonomi di Jwaw Tengah mulai terlihat sejak mengalirnya investasi di Jawa Tengah. Sebagian besar investor lebih tertarik menanamkan investasinya pada sektor industri disbanding sektor lainnya. Peningkatan di sektor industri harus mampu mendukung perluasan lapangan kerja, penyediaan barang dan jasa, pengingkatan ekspor dan daya saing serta penghematan devisa. Selain itu industri diharapkan mampu menyerap dan mengembangkan teknologi yang berwawasan lingkungan. 2) Sektor industri pengolahan yang cukup potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan diantaranya adalah industri kayu (salah satunya adalah mebel) dan

merupakan kontributor utama pendapatan Jawa Tengah setelah industri makanan, tekstil, dan kimia. Industri kayu berkembang sangat pesat terutama sejak adanya kebijaksanaan pemerintah tentang larangan ekspor log/kayu gelondongan tahun 1985. puncaqk perkembangan tercapai tahun 1989 1990. pada masa itu banyak industri berdiri diberbagai sector mulai dari industri penggergajian sampai dengan pabrik mebel atau interior. 3) Untuk di Jawa Tengah sendiri perusahaan pabrik mebel sebagian besar berlokasi di Jepara, dikarenakan memiliki potensi berkembangnya suatu industri diantaranya adalah banyaknya bahan baku kayu dan tukang atau pengrajin sebagai tenaga kerjanya. Anggapan sementara pihak bahwa bangunan industri bangunan non arsitektural sudah tidak tepat lagi dan perlu diluruskan. Perkembangan industri yangsangat pesat membutuhkan pengembangan kuantitas dan kualitas pewadahannya. 4) Selain aspek produksi dan aspek fisika bangunan, aspek tampilan bangunan pabrik juga besar pengaruhnya terhadap kinerja pekerja bahkan sering dihubungkan dengan tingkat bonafiditas industri bersangkutan. 5) Pabrik mebel Jepara yang berorientasi ekspor ini dimana para klien nya adalah orang asing maka penerapan arsitektur high tech adalah sanagt releven. Arsitektur high tech yang merupakan aliran arsitektur modern yang membesar besarkan kesan/aspek struktur dan teknologi dari bangunan merupakan salah satu pemecahan untuk memenuhi tuntutan fleksibilitas ruang pada bangunan industri mebel tersebut. Dari uraian diatas pabrik mebel ekspor di Jepara membutuhkan upaya perencanaan dan perancangan pabrik mebel yang mampu mewadahi semua aktivitas yang ada secara baik dan manusiawi serta memliki karakter arsitektur yang ekspresif, menarik dan dinamis. B. Tujuan dan Sasaran Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan secara pasti dan menyeluruh berdasarkan atas penganalisaan penganalisaan dan akhirnya merupakan landasan konseptual dalam perancangan sehingga

dapat menampilkan suatu pabrik mebel ekspor di Jepara yang memenuhi standard an arsitektural. Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan dan merumuskan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) yang berisi : Usulan konsep dasar perencanaan dan perancangan bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. Kebutuhan luas area kompleks bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara dengan berdasar kriteria kriteria yang ada. Program ruang perencanaan dari bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. C. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dibatasi pada faktor perencanaan fisik yang langsung menuju pada lingkup pemikiran arsitektur bangunan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. Hal tersebut meliputi karakter kegiatan dan proses produksi, organisasi dan hubungan kerja inter dan antar kegiatan, pendekatan terhadap potensi lingkungan yang mendukung kegiatan Pabrik Mebel. D. Metode Pembahasan Digunakan metode deskriptif, sebagai metode pembahasan yaitu dengan melakukan kegiatan pengumpulan data, penganalisaan data serta menilai objek observasi lapangan yang telah dipilih sebagai presiden pembahasan dengan pendekatan studi literature untuk mendapatkan analisa awal dan sebuah kesimpulan yang akan dipergunakan sebagai Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Adapun teknik teknik pengumpulan data dilakukan dengan : Studi Pustaka Merupakan data yang berupa literature atau pustaka yang dipakai sebagai acuan dalam perancangan Pabrik Mebel Ekspor di Jepara. Wawancara Merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan pihak pihak yang terikat dalam kegiatan operasional suatu Pabrik Mebel. Observasi Lapangan

Mengadakan observasi lapangan pada bangunan Pabrik Mebel yang ada. E. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) ini adalah : BAB I Pendahuluan Akan menguraikan secara garis besar tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan serta sistematika pembahasan. BAB II Tinjauan Umum Pabrik Mebel Ekspor dan Langgam arsitektur High Tech Berisi tentang tinjauan umum mengenai pabrik mebel ekspor, dan tinjauan umum langgam arsitektur high tech. BAB III Tinjauan khusus Pabrik Mebel Ekspor di Jepara Berisi tinjauan kota Jepara dan gambaran umum perkembangan pabrik mebel di Jepara serta studi kasus pada perusahaan PMA PT. Chia Jiann di Jepara. BAB IV Kesimpulan, Batasan, dan Anggapan Berisi kesimpulan pembahasan bab bab terdahulu, juga batasan dan anggapan yang memungkinkan untukn mempermudah dalam menganalisa dan melakukan pendekatan program perencanaan dan perancangan. BAB V Pendekatan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Menguraikan pendekatan konsep perencanaan dan perancangan yang dimulai dari pendekatan perencanaan dan perancangan struktur organisasi pendekatan aktivitas, pendekatan sirkulasi, pendkatan produksi, pendkatan kebutuhan mesin dan peralatan, pendekatan system strukur, bahan bangunan dan modul serta pendekatan penentuan lokasi dan tapak. BAB VI Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Berisi konsep dan program perancangan arsitektur yang melandasi perancangan produk grafis.