BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB I PENDAHULUAN. komunitas miskin dan berpendidikan rendah. Meningkatnya kesehatan ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan angka kematian ibu per kelahiran hidup masih

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. K DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT POST

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. memperlihatkan bahwa kelahiran caesar darurat menyebabkan risiko kematian

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu pertama di indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu dan angka kematian perinatal. Menurut World Health. melahirkan dan nifas masih merupakan masalah besar yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Morbiditas dan mortalitas ibu dan anak meningkat pada kasus persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PLACENTA PREVIA. DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2003 di Indonesia AKI mencapai 309 per kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. Pre eklamsia atau toksemia preeklantik (pre eclamtic toxaemia, PET)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontrasepsi.proses tersebut akan menentukan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar bealakang Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan bayi dengan sempurna, tetapi terdapat beberapa wanita yang mempunyai masalah dalam kehamilan misalnya, terjadi ketuban pecah dini (KPD). Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dengan cavum uteri, sehingga memudahkan terjadinya infeksi. (William, 2010). Masa nifas (post partum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasanya disebut masa puerperineum ini dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali keadaan seperti hamil. Masa nifas ini berlangsu selama kira-kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis maupun psikologis seperti perubahan laktasi / pengeluaran air susu ibu, perubahan sistem tubuh dan perubahan psikis lainnya. Karena pada masa ini ibu-ibu yang baru melahirkan mengalami berbagai kejadian yang sangat kompleks baik fisiologis maupun psikologis (Williams, 2011) Menurut World Health Organization (WHO) wanita yang meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan dengan 529.000 kematian permenitnya dan presentase operasi sectio caesarea lebih dari 10-15% pertahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan 27

bahwa rata-rata bedah sectio caesarea ada di antara 10% dan 15% dari seluruh kelahiran di negara-negara berkembang. Dalam upaya pencapaian dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diperioritaskan yaitu dengan menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan AKI diperlukan upaya-upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan fisik. Di negara-negara maju, sectio caesarea meningkat dari 5% pada 25 tahun yang lalu menjadi 15%. Hasil (Riset Keseshatan Dasar) menunjukan bahwa terdapat 15% persalinan dilakukan melalui operasi (Depkes RI, 2011) Di Jawa Tengah angka kematian ibu pada tahun 2008 berdasarkan laporan dari kabupaten atau kota sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian maternal paling banyak di Jawa Tengah pada waktu nifas sebesar 45,16% disusul kemudian pada waktu bersalin sebesar 31,24% dan pada waktu hamil sebesar 23,50% penyebab kematian maternal di Jawa Tengah yang paling banyak yaitu disebabkan oleh perdarahan sebesar 27,87%, eklamsi sebesar 23,50%, infeksi sebesar 5,2% dan lain-lain sebesar 43,18% (Profil Kesehatan Jawa Tengah 2008) Angka kematian pada operasi caesarea adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan risiko 25 kali lebih besar dibanding persalinan pervaginam. Bahkan untuk kasus karena infeksi 28

mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan pervagina (Pernolls, 2010) Sectio Caesarea menempati urutan kedua setelah ekstraksi vakum dengan frekuensi yang dilaporkan 6% sampai 15% (Gerhard Martius, 2010). Sedangkan menurut statistic tentang 3.509 kasus Sectio Caesarea yang disusun oleh Peel dan Chamberlain (2011), indikasi untuk Sectio Caesarea adalah disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, plasenta previa 11% pernah Sectio Caesarea 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklamsi dan hipertensi 7% dengan angka kematian ibu sebelum dikoreksi 17% dan sesudah dikoreksi 0,5% sedangkan kematian janin 14,5% (Winkjosastro, 2012). Dampak operasi sectio caesarea bagi ibu adalah syok, perdarahan, cidera pada organ lain, parut dalam rahim, infeksi puerperalis (nifas), thrombophebitis dan gangguan jalan kencing. Umumnya pada janin tidak terdapat komplikasi yang cukup berarti, tetapi perlu diwaspadai resiko morbiditas pernafasan meningkat pada bayi yang lahir melalui sectio caesarea sebelum usia 39 minggu (Baker, 2011) Berdasarkan catatan medis di RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA mulai bulan Februari April 2017 terdapat sebanyak 815 kunjungan ibu hamil melahirkan, dengan jumlah 734 ibu melahirkan secara normal dan komplikasi lain, ibu melahirkan dengan jumlah 81 melalui tindakan sectio caesarea. Jumlah pasien yang dilakukan tindakan sectio caesarea berdasarkan indikasi antara 29

lain sectio caesarea dengan ketuban pecah dini sebanyak 30 orang, sectio caesarea dengan sephalopelvic disporpotion sebanyak 51 orang. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa angka persalinan normal pada ibu hamil masih cukup besar di bandingkan dengan tindakan sectio caesarea. Oleh karena itu penulis melakukan Asuhan keperawatan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini di ruang bougenvil RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA selama 2 hari sejak tanggal 23-24 Mei 2017 sehingga pasien dapat sehat seperti semula. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan Umum Menggambarkan asuhan keperawatan maternitas pada Ny. S post cestio caesarea dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penulis tugas ahir ini adalah untuk memaparkan: a. Melaksanakan pengkajian dan membuat analisa data pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. 30

b. Membuat diagnosa keperawatan padan Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. c. Membuat perencanaan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut posr sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. d. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuia perencanaan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan Ketuban Pecah Dini. C. Pengumpulan data Pada penelitian ini pengumpulan data digunakan dengan cara : 1. Observasi-partisipasi Cara pengumpulan data dengan menggunakan observasi terhadap klien, data dapat ditemukan dengan melakukan interaksi secara intensif antar perawat melalui kegiatan tanya jawab (wawancara) penelitian akan memperoleh data yang diperlukan. Saat wawancara diperlukan keahlian untuk menanyakan hal-hal yang sepesifik dari keadaan yang dihadapi pasien saat ini agar informasi yang diperoleh merupakan 31

informasi yang akurat dan memang benar-benar diperlukan. Wawancara (anamnesa) dapat dengan pasien. 2. Wawancara Melalui kegiatan tanya jawab (wawancara) penelitian akan memperoleh data yang diperlukan. Saat wawancara diperlukan keahlian untuk menanyakan hal-hal yang spesifik dari keadaan yang dihadapi pasien saat ini agar informasi yang diperoleh merupakan informasi akurat dan memang benar-benar diperlukan. Wawancara (anamnesa) dapat dilakukan terhadap pasien atau keluarga. 3. Studi literatur Pengumpulan data yang dilakukan melalui telaah catatan tentang kasus pasien di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga yang terdapat format-format dokumentasi maupun asuhan keperawatan pada pasien. D. Tempat dan Waktu 1. Tempat Asuhan keperawatan pada pasien Ny. S P2 A0 dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini di Ruang Bougenvil RSUD dr. R Taroenadibarat Purbalingga. 2. Waktu. Waktu asuhan keperawatan dilakukan selama 2 hari pada tanggal 23-24 Mei 2017. 32

E. Manfaat penulisan 1. Bagi Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan menambah referensi dalam mengaplikasikan tindakan keperawatan yang telah dijalankan pada pasien post sectio caesarea atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. 2. Bagi perawat Menambah referensi dalam hal pemahan perkembangan pengetahuan dan penatalaksanaan dapat digunakan untuk menetapkan strategi yang tepat sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas meliputi bio-psiko-sosio-spiritual, yang berhubungan dengan asuhan keperawatan post sectio caesarea dengan riwayat post sectio caesarea dan indikasi ketuban pecah dini. 3. Bagi institusi pendidikan Sebagai wacana bagi institusi pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan datang. 4. Bagi pasien dan keluarga Memberikan informasi cara perawatan post operasi sectio caesarea dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini dengan benar dan aktif dalam proses penyembuhan bagi kelurga, serta memberikan dukungan pada pasien dalam pembentukan sikap dan konsep diri yang positif. 33

5. Bagi pembaca Dapat memberikan informasi mengenai masalah keperawatan khususnya asuhan keperawatan pada pasien dengan post sectio caesarea dengan indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini. F. Sistematika penulisan Sistematika penulisan laporan tugas ahir Asuha keperawatan pada pasien Ny. S dengan masalah utama nyeri akut post sectio caesarea hari ke-0 atas indikasi riwayat post sectio caesarea dan ketuban pecah dini di Ruang Bougenvil RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN. Bab ini memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tempat serta waktu dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan memaparkan tentang Sectio Caesarea, Ketuban Pecah Dini, konsep nifas, etiologi, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, pathway, intervensi. BAB III : LAPORAN KASUS. Bab ini akan memaparkan tentang Asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan. BAB IV : PEMBAHASAN. Bab ini menguraikan tentang pembahasan kasus. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi kesimpulan dan saran yang diberikan terkait dengan kasus. 34